2.2.8 Pengujian Black Box
Pengujian black box fokus pada keperluan penelusuran kesalahan fungsional dari software. Ujicoba black box berusaha untuk menentukan
kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : 1.
Fungsi-fungsi yang salah atau hilang 2.
Kesalahan interface 3.
Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. 4.
Kesalahan performa. 5.
Kesalahan inisialisasi dan terminasi. Teknik pengujian black box terdiri dari 10 jenis diantaranya Equivalence
Partitioning, Boundary Valu AnalysisLimit Testing, Comparison Testing, Sample Testing, Robustness Testing, Behavior Testing, Requirement Testing, Performance
Testing, Endurance Testing, Cause-Effect Relationship Testing. Salah satunya yang akan dibahas adalah Equivalence partitioning.
Equivalence partioning merupakan metode ujicoba black box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus
ujicoba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter
yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.
2.2.9 Pengujian Kuesioner
Kuesioner adalah sebuah daftar pernyataan yang harus diisi oleh orang yang akan dievaluasi responden. Metode yang digunakan dalam kuesioner pada
penelitian ini adalah skala Likert. Dalam skala likert, responden diminta untuk membaca dengan seksama setiap pernyataan yang disajikan, kemudian ia diminta
untuk menilai pernyataan-pernyataan tersebut. Derajat penilaian responden terhadap suatu pernyataan terbagi dalam 5
kategori yang tersusun secara bertingkat, mulai dari Sangat Tidak Setuju STS, Tidak Setuju TS, Ragu-Ragu R, Setuju S, dan Sangat Setuju SS. Atau
dapat pula sebaliknya. Pernyataan tiap kuesioner dibuat berdasarkan aspek-aspek yang diteliti. Bobot pemberian skor yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Panduan Pemberian Skor Jenis Pertanyaan
Bobot Pendapat SS
S R
TS STS
Positif 5
4 3
2 1
Negatif 1
2 3
4 5
Skor yang telah dihitung pada setiap pernyataan kemudian dikalikan dengan masing-masing bobot tersebut sesuai dengan skenario kuesioner yang
telah dibuat. Setelah itu, totalkan seluruh bobot jawaban tersebut kemudian bagi dengan total responden yang nantinya menjadi nilai rata-rata. Nilai rata-rata inilah
yang diambil sebagai acuan sikap dimana jika nilai rata-rata kurang dari 3, maka dapat diartikan responden bersikap negatif dan jika nilai rata-rata lebih dari sama
dengan 3, maka dapat diartikan responden bersikap positif terhadap tujuan yang ingin dicapai. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada rumus dibawah ini [15].
Dimana,
Keterangan : = nilai rata-rata
= jumlah seluruh nilai setelah dikalikan dengan bobot
N = total responden
31
3 BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem untuk mengidentifikasi masalah-masalah dan hambatan-hambatan yang terjadi pada
sistem yang sedang berjalan, sehingga dapat diusulkan kebutuhan-kebutuhan utuk memperbaikinya. Tahap analisis sistem adalah tahapan dasar sebelum
perancangan untuk memperbaiki sistem yang sedang berjalan, sehingga dari hasil analisis tersebut dapat dirancang atau diperbaiki sebuah sistem yang lebih efektif
dan efisien.
3.1.1 Analisis Masalah
Analisis masalah adalah langkah awal dari proses analisis sistem. Langkah ini bertujuan untuk mengetahui masalah yang terjadi dalam sistem yang sedang
berjalan. Pada Toko Kaca Aluminium Sinar Arafat ini terdapat beberapa masalah dalam mempromosikan produknya yang bertujuan untuk menarik minat
calon pembeli. Masalah-masalah tersebut diantaranya : 1.
Promosi dengan pembicaraan secara langsung oleh penjaga toko membuat informasi menjadi kurang jelas hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan
calon pembeli akan detail dari lemari sehingga informasi yang didapat oleh calon pembeli menjadi kurang jelas.
2. Keterbatasan tempat yang ada mengakibatkan tidak semua lemari dapat
dipajang di toko. 3.
Keterbatasan katalog foto yang bersifat statis dalam memberikan informasi produk lemari, menyebabkan calon pembeli tidak dapat melihat desain interior
lemari secara lebih detail.
3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan
Analisis sistem atau analisis proses adalah tahapan yang memberi gambaran tentang sistem yang sedang berjalan sekarang. Analisis ini bertujuan
untuk memberi gambaran yang lebih detail mengenai cara kerja dari sistem yang sedang berjalan. Adapun analisis prosedur pada proses media yang sedang
berjalan adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1 Alur sistem yang sedang berjalan
1. Calon pembeli mendatangi Toko Kaca Aluminium Sinar Arafat
Tenggarong. 2.
Calon Pembeli mendapatkan informasi dari media yang digunakan oleh Toko Kaca Aluminium Sinar Arafat Tenggarong, diantaranya :
a. Penjaga Toko, menyampaikan dan menjelaskan informasi kepada calon
pembeli mengenai detail-detail dari lemari yang ada di Toko Kaca Aluminium Sinar Arafat Tenggarong,
b. Katalog Foto, menampilkan informasi berupa gambar lemari kepada calon
pembeli. Dari gambaran prosedur diatas terlihat beberapa media yang saat ini
digunakan sebagai media untuk memperoleh informasi mengenai detail dari lemari yang ada di Toko Sinar Arafat masih memiliki beberapa kekurangan,
diantaranya informasi yang diberikan oleh penjaga toko kepada calon pembeli kurang jelas dikarenakan kurangnya pengetahuan calon pembeli mengenai detail,
serta terbatasnya informasi yang ada dalam katalog foto.
Penjaga Toko Lemari
Toko Kaca Aluminum Sinar
Arafat Tenggarong
Katalog Foto Mendatangi
Akses Media
Mendapatkan Informasi