STUDI TINGKAT KEBERHASILAN PELAKSANAAN GERAKAN NASIONAL REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN DIPA Th 2003 dan 2004 KABUPATEN MALANG
STUDI TINGKAT KEBERHASILAN PELAKSANAANGERAKAN NASIONAL
REHABILITASI HUTAN DAN LAHANDIPA Th 2003 dan 2004 KABUPATEN
MALANG
Oleh: TATAG MUTTAQIN ( 01740034 )
Forestry
Dibuat: 20060607 , dengan 3 file(s).
Keywords: Tanaman awal dan sulaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana reboisasi dan rehabilitasi lahan hutan di
Kabupaten Malang yang merupakan upaya perbaikan lingkungan dapat tercapai, faktorfaktor
apa saja yang mempengaruhi keberhasilan rehabilitasi hutan dan lahan (GNRHL), serta untuk
mengetahui sejauh mana penyelenggaraan GNRHL terwujud koordinasi, integrasi, sinkronisas,
dan sinergi yang optimal dalam penyelenggaraannya.
Penelitian dilakukan di kawasan penyelenggaraan GNRHL di Kabupaten Malang pada bulan
Juni sampai bulan September tahun 2005. Penentuan titik sampling menggunakan metode
sampling tiga tingkat dengan subyek penelitian ini adalah fisiologis tanaman berkayu dan MPTS
pada petakpetak uji untuk mengetahui persentase hidup tanaman awal dan tanaman sulaman.
Pembuatan petak uji dilakukan dengan pembuatan plot dengan ukuran 25 M2 x 25M2.
Hasil penelitian ini adalah persentase hidup tanaman dan persentase mati tanaman yang ditanam
pada lahan kawasan program GNRHL di Kabupaten Malang. Persentase hidup tanaman sebesar
52.2% dan persentase mati tanaman adalah sebesar 47.8%. Persentase hidup yang dirasa kurang
tersebut bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : keadaan bibit yang ditanam sudah
dalam keadaan yang rusak, sehingga untuk dapat hidup maksimal sangat berat, penanaman yang
tidak tepat musim tanam yang baik, pemeliharan lanjutan yang kurang maksimal. Penyulaman
tanaman yang mati dilakukan dengan mengganti tanaman baru (sulaman), jenis tanaman sulaman
tidak selalu sama dengan jenis tanaman yang mati. Tanaman sulaman yang ditanam ternyata
dapat tumbuh dengan baik hal ini bisa disebabkan beberapa faktor antara lain : bibit yang
digunakan sebagai tanaman sulaman adalah hasil persemaian kelompok tani sendiri, semakin
fahamnya kelompok tani tentang cara memelihara tanaman, penyuluhan oleh penyuluh lapangan
semakin intensif.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan agar rehabilitasi hutan dan lahan lebih terarah,
maka dalam menjaga dan memelihara, memanfaatkan hutan yang lestari perlu dilakukan
pembimbingan maupun pengawasan kegiatan yang lebih intensif dan perlu dilakukan penelitian
lanjutan untuk tahun pelaksanaan selanjutnya.
REHABILITASI HUTAN DAN LAHANDIPA Th 2003 dan 2004 KABUPATEN
MALANG
Oleh: TATAG MUTTAQIN ( 01740034 )
Forestry
Dibuat: 20060607 , dengan 3 file(s).
Keywords: Tanaman awal dan sulaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana reboisasi dan rehabilitasi lahan hutan di
Kabupaten Malang yang merupakan upaya perbaikan lingkungan dapat tercapai, faktorfaktor
apa saja yang mempengaruhi keberhasilan rehabilitasi hutan dan lahan (GNRHL), serta untuk
mengetahui sejauh mana penyelenggaraan GNRHL terwujud koordinasi, integrasi, sinkronisas,
dan sinergi yang optimal dalam penyelenggaraannya.
Penelitian dilakukan di kawasan penyelenggaraan GNRHL di Kabupaten Malang pada bulan
Juni sampai bulan September tahun 2005. Penentuan titik sampling menggunakan metode
sampling tiga tingkat dengan subyek penelitian ini adalah fisiologis tanaman berkayu dan MPTS
pada petakpetak uji untuk mengetahui persentase hidup tanaman awal dan tanaman sulaman.
Pembuatan petak uji dilakukan dengan pembuatan plot dengan ukuran 25 M2 x 25M2.
Hasil penelitian ini adalah persentase hidup tanaman dan persentase mati tanaman yang ditanam
pada lahan kawasan program GNRHL di Kabupaten Malang. Persentase hidup tanaman sebesar
52.2% dan persentase mati tanaman adalah sebesar 47.8%. Persentase hidup yang dirasa kurang
tersebut bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : keadaan bibit yang ditanam sudah
dalam keadaan yang rusak, sehingga untuk dapat hidup maksimal sangat berat, penanaman yang
tidak tepat musim tanam yang baik, pemeliharan lanjutan yang kurang maksimal. Penyulaman
tanaman yang mati dilakukan dengan mengganti tanaman baru (sulaman), jenis tanaman sulaman
tidak selalu sama dengan jenis tanaman yang mati. Tanaman sulaman yang ditanam ternyata
dapat tumbuh dengan baik hal ini bisa disebabkan beberapa faktor antara lain : bibit yang
digunakan sebagai tanaman sulaman adalah hasil persemaian kelompok tani sendiri, semakin
fahamnya kelompok tani tentang cara memelihara tanaman, penyuluhan oleh penyuluh lapangan
semakin intensif.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan agar rehabilitasi hutan dan lahan lebih terarah,
maka dalam menjaga dan memelihara, memanfaatkan hutan yang lestari perlu dilakukan
pembimbingan maupun pengawasan kegiatan yang lebih intensif dan perlu dilakukan penelitian
lanjutan untuk tahun pelaksanaan selanjutnya.