lebih tahan terhadap oksidasi dan tidak mudah berubah warna Darnoko et al., 2001. Metil ester dapat dihasilkan melalui proses esterifikasi asam lemak
atau transesterifikasi trigliserida. Esterifikasi adalah reaksi antara asam dengan alkohol dengan bantuan katalis NaOH untuk membentuk ester Hui,
1996. RCOOH + R’ OH RCOOR’ + H
2
O Asam lemak Alkohol Ester Air
Transesterifikasi adalah penggantian gugus alkohol dari suatu ester dengan alkohol lainnya dalam suatu proses yang menyerupai hidrolisis.
Dalam hal ini alkohol menggantikan air. Reaksi ini disebut juga dengan alkoholisis Hui, 1996. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut.
RCOOR’ + R”OH RCOOR” + R’OH Ester Alkohol Ester Alkohol
D. METIL ESTER SULFONAT MES
Surfaktan metil ester sulfonat termasuk dalam golongan surfaktan anionik. Struktur molekul kimia MES dapat dilihat pada Gambar 1.
O R CH C OCH
3
SO
3
Na Gambar 1. Struktur molekul kimia MES Watkins, 2001
Swern 1979 menyatakan bahwa kemampuan surfaktan dalam hubungannya dengan peningkatan kestabilan emulsi tergantung dari
kontribusi gugus polar dan gugus non polar, yang dapat dilihat dari ukuran HLB Hydrophyle Lipophyle Balance. Surfaktan yang memiliki nilai HLB
rendah akan cenderung larut dalam minyak. Sebaliknya, semakin tinggi nilai HLB surfaktan maka akan cenderung larut dalam air. Batas rentang nilai HLB
surfaktan adalah 2–18. Surfaktan dengan nilai HLB antara 2–8 akan cenderung larut dalam minyak. Sedangkan surfaktan dengan nilai HLB antara
14-18 akan cenderung larut dalam air Suryani et al., 2000. Panjang molekul sangat kritis untuk keseimbangan kebutuhan gugus
hidrofilik dan lipofilik. Apabila rantai hidrofobik terlalu panjang akan menyebabkan kelarutan dalam air terbatas. Sebaliknya, apabila rantai
hidrofobik terlalu pendek akan memiliki keterbatasan kelarutan dalam minyak. Pada umumnya, panjang rantai terbaik untuk surfaktan adalah asam
lemak dengan 10-18 atom karbon Swern, 1979. MES dapat dihasilkan dari minyak nabati. MES dari minyak nabati
dengan ikatan atom karbon C
10
, C
12
, C
14
biasa digunakan untuk light duty diwashing detergent
, sedangkan MES yang mempunyai ikatan atom karbon C
16
- C
18
biasa digunakan untuk detergen bubuk dan cair Watkins, 2001. Menurut Matheson 1996 MES telah mulai dimanfaatkan sebagai bahan
aktif pada produk-produk pembersih. Pemanfaatan surfaktan jenis ini karena MES meperlihatkan karakteristik dispersi yang baik, sifat detergensi yang
baik dengan tidak adanya fosfat, serta bersifat mudah didegradasi. Karakteristik surfaktan MES komersial disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Karakteristik surfaktan MES komersial
Spesifikasi MES Palm Stearin C
16
-C
18
Metil Ester Sulfonat MES, bb 83
Disodium Karboksi Sulfonat Disalt, bb 3,5
Air, bb 2,3
Nilai pH
a
5,3 Warna klett, 5 aktif MES + disalt
a
45 Tegangan permukaan mNm
b
39 - 40,2 Tegangan antar muka
b
8,4 - 9,7
Sumber:
a
Sheats 2002
b
Pore 1993
E. PROSES SULFONASI