9
BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORETIS, DAN
HIPOTESIS TINDAKAN
2.1 Kajian Pustaka
Penelitian tindakan kelas mengenai keterampilan menulis telah banyak dilakukan. Sebagian besar penelitian tersebut bertujuan untuk meningkatkan hasil
pembelajaran. Proses pembelajaran menulis tentunya membutuhkan sebuah media yang digunakan untuk meningkatkan hasil pembelajan. Media tersebut bervariasi
sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. Penelitian di bidang menulis masih cukup luas dan banyak yang harus
diteliti untuk menyempurnakan penelitian terdahulu. Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dapat dijadikan sebagai tinjauan pustaka. Penelitian terdahulu yang
relevan untuk dijadikan tinjauan pustaka dalam penelitian ini antara lain penelitian yang dilakukan oleh Savvidou 2004, Rohmah 2006, Paramita 2007,
Lindayanti 2008, Sari 2009, dan Rahayu 2010. Savvidou 2004 dalam penelitian berjudul Short Stories in Teaching
Foreign Language Skills menunjukkan bahwa menulis cerpen dapat mendorong
siswa untuk berbuat kreatif dalam berimajinasi. Dia berpendapat bahwa siswa dapat menulis cerita pendek yang diceritakan dari satu sudut pandang. Setelah itu,
mereka dapat menceritakan cerita dari karakter yang berbeda pandangan atau menulis ulang dari pandangan mereka sendiri. Kegiatan ini tidak hanya
mengintegrasikan menulis dengan keterampilan produktif, tetapi juga memungkinkan siswa untuk menyadari betapa pentingnya pengalaman mereka
sendiri, budaya dan nilai-nilai yang mempengaruhi pandangan mereka. Rohmah 2006 dalam penelitian berjudul Pembelajaran Menulis Cerpen
dengan Menggunakan Media Lagu Dewa Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 10 Bandung Tahun Ajaran 20052006,
menunjukkan bahwa kemampuan menulis cerpen siswa kelas XI SMA Negeri 10 Bandung tahun ajaran 20052006
meningkat setelah dilakukan pembelajaran menulis cerpen dengan media lagu Dewa. Peningkatan kemampuan menulis cerpen pada kelas XI SMA Negeri 10
Bandung Tahun Ajaran 20052006 terlihat dari nilai rata-rata postes menulis cerpen lebih besar daripada nilai rata-rata pretes menulis cerpen. Nilai rata-rata
pretes menulis cerpen sebesar 57,42, sedangkan nilai rata-rata postes menulis cerpen sebesar 67,69. Perbedaan kedua nilai rata-rata tersebut membuktikan
bahwa media lagu Dewa dapat meningkatkan hasil pembelajaran menulis cerpen dengan adanya kenaikan nilai rata-rata sebesar 10,27.
Paramita 2007 dalam penelitian berjudul Peningkatan Keterampilam Menulis Cerita Pendek Berdasarkan Cerita Rakyat Pada Siswa Kelas X-8 SMA
Islam Sultan Agung 1 Semarang, menunjukkan bahwa kemampuan menulis cerpen
pada siswa kelas X-8 SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang mengalami peningkatan setelah dilakukan pembelajaran menulis cerpen berdasarkan certita
rakyat. Adanya peningkatan kemampuan menulis cerpen pada siswa kelas XI SMA Negeri 10 Bandung terlihat dari rata-rata nilai menulis cerpen pada siklus I
adalah 69, sedangkan nilai rata-rata menulis cerpen pada siklus II meningkat menjadi 72.
Lindayanti 2008 dengan judul Pengembangan Media Sinematisasi Cerpen sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Cerpen untuk
Siswa Kelas VII, menyimpulkan bahwa secara umum untuk memotivasi dan
meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasi karya sastra bentuk prosa dapat diupayakan pengembangan media berbentuk sinematisasi cerpen sesuai
dengan kebutuhan siswa dan guru. Penelitian yang dilakukan oleh Sari 2009 berjudul Peningkatan
Keterampilan Menulis Cerpen Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses dengan Media Surat Kabar pada Siswa Kelas X4 SMA Negeri 2 Pati Tahun
Pelajaran 20082009 menyatakan bahwa media surat kabar dapat memberikan
pandangan dan wawasan kepada siswa untuk menemukan tema penulisan cerpen. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya kemampuan menulis cerpen siswa
sebesar 31,92. Nilai rata-rata kelas pada tahap pratindakan sebesar 60,62 dan mengalami peningkatan sebesar 7,40 menjadi 65,11 pada siklus I. Pada tindakan
siklus II mengalami kenaikan rata-rata kelas sebesar 22,82 menjadi 79,97. Rahayu 2010 melakukan penelitian yang berjudul Peningkatan
Keterampilan Menulis Cerpen Melalui Media Photo Story dengan Teknik Pengandaian Diri Sebagai Pengarang Serba Hadir Pada Siswa Kelas X MA Al
Asror. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keterampilan menulis
cerpen dari siklus I ke siklus II. Hal ini tampak dari peningkatan rata-rata hasil tes
keterampilan siswa dari 71,19 pada siklus I menjadi 76,52 pada siklus II dan terjadi peningkatan sebesar 12.
Penelitian yang dilakukan peneliti sekarang dimaksudkan untuk melengkapi penelitian-penelitian tentang keterampilan menulis yang sudah
dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Hal yang paling membedakan dalam penelitian ini adalah media yang digunakan peneliti dalam pembelajaran
keterampilan menulis cerpen, yaitu media feature. Feature sebagai media yang digunakan dalam penelitian ini dipandang mampu meningkatkan keterampilan
menulis cerita pendek. Dengan media tersebut siswa diharapkan akan terstimulasi untuk menuangkan ide-ide atau gagasan-gagasan dalam tulisan yang berbentuk
cerita pendek. Penggunaan media feature dalam penelitian ini diharapakan mampu
meningkatkan keterampilan menulis cerpen. Penggunaan media feature diharapkan dapat menjadi media alternatif peningkatan menulis cerita pendek dan
mengubah perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis cerita pendek kelas X-5 SMA N 1 Karangkobar Banjarnegara.
2.2 Landasan Teoretis