poin penting yang ditangkap dari feature yang dibaca. Pada kegiatan ini, seluruh siswa diberi tugas untuk menulis sebuah kerangka cerpen berdasarkan tema
feature yang sudah dibaca. Kerangka cerpen tersebut digunakan untuk
mempermudah siswa pada saat membuat cerpen.
2.3 Kerangka Berpikir
Pembelajaran keterampilan menulis cerita pendek merupakan salah satu bentuk pembelajaran keterampilan berbahasa dan bersastra. Pembelajaran ini
bertujuan agar siswa terampil dalam menyampaikan idenya dalam bentuk cerita pendek sehingga pembaca ketika menikmati hasil tulisan cerita pendek seolah-olah
ikut melihat, mendengar, merasakan atau mengalami langsung cerita tersebut. Pembelajaran keterampilan menulis merupakan salah satu aspek dalam
pembelajaran bersastra. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut diperlukan sebuah cara yang dapat mempermudah siswa dalam proses penulisan. Pemilihan strategi
dan pembelajaran media merupakan salah satu faktor yang berpengaruh besar dalam tercapainya tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan feature sebagai
media, peneliti berharap keterampilan menulis siswa khususnya menulis cerita pendek akan meningkat. Penelitian dengan menggunakan feature merupakan
penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan melalui 2 siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahap yaitu tahap perencanaan, tindakan,observasi, dan refleksi.
Siklus I di mulai dengan tahap perencanaan, yaitu berupa rencana kegiatan dalam kelas yakni menentukan langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk
memecahkan masalah. Pada tahap tindakan sesuai dengan rencana yang telah
disusun, tindakan yang akan dilakukan adalah mengadakan proses pembelajaran menulis cerita pendek menggunakan media feature. Tahap observasi dilakukan
ketika proses pembelajaran berlangsung. Hasil yang diperoleh dalam pembelajaran kemudian direfleksi. Kelebihan yang diperoleh dalam siklus I dipertahankan,
sedangkan kelemahan yang ada dicari solusi untuk memecahkannya dalam siklus II.
Setelah perencanaan pada siklus 2 diperbaiki, tahap berikutnya yaitu tindakan observasi dilakukan sama dengan siklus I. Hasil yang diperoleh pada
tindakan dan observasi yang dilakukan pada siklus II kemudian direfleksi untuk kemajuan-kemajuan yang telah dicapai dalam proses pembelajaran. Hasil tes
siklus I dan siklus II kemudian dibandingkan dalam hal pencapaian nilai. Hal ini digunakan untuk menentukan peningkatan menulis cerita pendek berdasarkan
media feature.
2.4 Hipotesis Tindakan