PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar.

(1)

1

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X-1

SMA NEGERI 2 KARANGANYAR

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajar Sarjana S-1

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

DEFITA RAHMAWATI A 310 070 216

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

(3)

1 ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 2

KARANGANYAR

Defita Rahmawati A 310 070 216 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Tujuan penelitian ini adalah: (1) meningkatkan keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri pada siswa kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar, dan (2) meningkatkan keaktifan siswa kelas X -1 SMA Negeri 2 Karanganyar. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Objek yang akan ditulis siswa dalam menulis cerpen adalah gambar berseri siklus I dan siklus II. Data yang digunakan berupa tindakan kegiatan guru dan siswa saat berlangsungnya proses belajar mengajar dengan menggunakan media gambar berseri sedangkan sumber datanya adalah (1) Peristiwa (aktivias) peneliti dalam mengamati proses pembelajaran (2) Hasil tuisan siswa dan (3) informan dalam penelitian. Teknik analisis data yang digunakan adalah komparatif dan analisis kritis yaitu membandingkan antarsiklus dan mengungkap kelemahan dan kelebihan siswa. Hasil penelitian adalah sebaga iberikut: (1) mampu meningkatkan keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri siklus I 63,58% ke siklus II 70,20% meningkat sebesar 36,6% (2) mampu mengaktikan siswa dalam pembelajaran siklus I 53,40% kesiklus II 70,05% meningkat sebesar 16,65%.


(4)

2 A. Pendahuluan

Menulis adalah salah satu kegiatan yang harus dihadapi siswa dalam proses pembelajaran, terutama untuk mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Melalui kegiatan menulis diharapkan siswa dapat menuangkan ide-ide atau gagasan baik yang bersifat ilmiah maupun imajinatif. Oleh karena itu, sekolah tempat mengenyam pendidikan diharapkan dapat memberikan pembelajaran tentang menulis dengan baik melalui metode yang tepat sehingga potensi dan daya kreatifitas siswa dapat tersalurkan.

Pembelajaran menulis sudah sejak lama dilaksanakan dengan berbagai metode, tetapi sampai sekarang belum ada hasil yang optimal. Hal tersebut seperti yang dikatakan oleh Sutama dkk (dalam Nurhayati 2000: 13) bahwa siswa belum dapat dikatakan mampu berbahasa Indonesia secara baik dan benar, baik lisan maupun tulisan, mulai sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah umum. Siswa masih bingung dan mengalami kesulitan ketika harus menulis.Fenomena tersebut memunculkan upaya sebagai bentuk solusi mengatasi permasalahan tersebut.

Pembelajaran sastra sebagai salah satu pelajaran di sekolah menengah atas juga memiliki keterkaitan dengan pembelajaran menulis.Sebagai salah satu mata pelajaran yang kurang mendapat perhatian dari siswa.Sastra menjadi mata pelajaran yang sulit untuk dipelajari siswa.Seperti yang dikatakan Superhar (2006) bahwa pelajaran sastra, dalam pandangan orang dewasa termasuk pihak sekolah ternyata bukanlah pelajaran yang menarik untuk diberikan deengan sungguh-sungguh dan serius kepada anak-anak di sekolah. Doktrin yang diberikan kepada siswa adalah pelajaran eksak, ilmu pengetahuan alam dan sosial, serta bahasa Inggris sebagai pelajaran yang sangat penting penguasaannya bagi masa depan anak.


(5)

3 B. MetodePenelitian

Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau

classroom action research. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas dan bersamaan. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa (Arikunto, 2007: 3).

Subjek penelitan ini adalah siswa SMA Negeri 2 Karanganyar kelas X-1 yang berjumlah 36 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Data dalam penelitian yang akan dilakukan adalah hasil cerpen, catatan lapangan, rencana proses pembelajaran, foto serta buku-buku penunjang lainnya. Data dalam penelitian ini adalah

1) Peristiwa (aktivitas) peneliti akan mengamati proses pembelajaran siswa kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar dalam meningkatkan keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri;

2) Dokumen dalampenelitian ini adalah berupa hasil tulisan siswa saat pembelajaran menulis cerpen dengan media gambar berseri;

3) Informan dalam penelitian yang akan dilakukan adalah guru dan siswa yang telibat langsung dalam pembelajaran;

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data di atas meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi.Dalam penelitian ini, validitas data yang digunakan adalah triangulasi metode dan sumber.Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian adalah teknik komparatif dan analisis kritis. Prosedur penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas ini diawali dengan melakukan siklus I untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa. Kemudian dilakukan siklus II untuk mengetahui peningkatan hasil siswa.


(6)

4 C. HasilPenelitiandanPembahasan

1. Hasil Penelitian

a. Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Cerpen dengan Media Gambar Berseri Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar

Keaktifan siswa dalam menulis cerpen dengan media gambar berseri Tabel 3 Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran

No Aspek Siklus I Siklus II Peningkatan (%)

Sikap Positif Peningkatan

1 Perhatian siswa penuh terhadap penjelasan guru

36,11 41,6 5,49% 2 Siswa aktif dalam kegiatan tanya jawab

guru

36,11 52,77 16,66% 3 Siswa antusias dan serius dalam menulis

cerpen

33,33 47,2 13,87% 4 Siswa aktif dalam diskusi kelompok 8,3 2,7 -5,6% 5 Siswa bersemangat dalam mengerjakan

tugas dari guru

22,22 44,44 22,22%

Sikap negatif Penurunan

1 Respon siswa terhadap pembelajaran kurang 30,5 16,66 13,84% 2 Siswa tidak bersemangat dan cenderung

malas-malasan dalam kegiatan pembelajaran

13,8 11,11 2,69%

3 Siswa sering melihat pekerjaan temannya 30,5 13,8 16,7% 4 Siswa banyak berbicara sendiri dan

bergurau dengan temannya.

36,11 22,22 13,89% 5 Siswa kurang bersemangat dalam menulis

cerpen

38,88 5,5 33,38%

Berdasarkan tabel 4 dapat dideskripsikan hasil pengamatan kelas pada siklus I dan siklus II yang mengalami peningkatan. Aspek positif, meliputi perhatian siswa terhadap penjelasan guru meningkat sebesar 5,49% dari siklus I 36,11% ke siklus II 41,6%. Untuk aspek keaktifan dalam kegiatan tanya jawab dengan guru meningkat sebesar 16,66% dari


(7)

5 siklus I 36,11% ke siklus II 52,77%.

Untuk aspek keseriusan siswa dalam menulis cerpen meningkat sebesar 13,87% dari siklus I 33,33% ke siklus II 47,2%. Aspek keaktif siswa dalam diskusi kelompok minus 5,6% dari siklus I 8,3% ke siklus II 36,5%. Pada aspek siswa dalam mengerjakan tugas dari guru meningkat sebesar 22,2% dari siklus I 22,22% ke siklus II 44,44%.

Sedangkan aspek negatif yaitu respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran kurang menurun sebesar 13,84% dari siklus I 30,5% ke siklus II 16,66%. Aspek negatif siswa yang tidak bersemangat dan cenderung malas-malasan dalam kegiatan pembelajaran menurun sebesar 2,68% dari siklus I 13,8 % ke siklus II 11,11%. Pada aspek negatif yaitu siswa sering melihat hasil pekerjaan temannya menurun sebesar 16,7% dari siklus I 30,5% ke siklus II 13,8%.

Pada aspek negatif yaitu siswa banyak berbicara sendiri dan bergurau dengan teman menurun sebesar 13,89% dari siklus I 36,11% ke siklus II 22,22%. Aspek negatif siswa kurang bersemangat dalam menulis cerpen menurun sebesar 33,38% dari siklus I 38,88% ke siklus II 5,5%. Berikut grafik peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran siklus I ke siklus II.


(8)

6

Grafik 1 Peningkatan keaktifan siswa siklus I ke siklus II

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menulis cerpen dengan media gambar berseri telah berhasil meningkatkan keaktifan siswa sebesar 16,65% dari siklus I 53,40% ke siklus II 70,05% dengan peningkatan tersebut sesuai dengan indicator keberhasilan yaitu sebesar 70%.

b. Kemampuan Siswa dalam Menulis Cerpen dengan Media Gambar Berseri

Pembahasan ini berkaitan dengan peningkatan nilai pada keterampilan menulis cerpen yang berhubungan dengan hasil tesketerampilan menulis. Adapun aspek yang digunakan dalam penilaian (1) judul ; (2) alur (plot); (3) tokoh dan peokohan; (4)latar (setting); (5) teman ; dan (6) amanat. Peningkatan keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri siswa

10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

53,40%

70,05%

Siklus II Siklus I


(9)

7

kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar tiap aspeknya dari siklus I ke siklus II sebagai berikut.

Tabel. 4 Peningkatan kemampuan siswa dalam menulis cerpen dengan media gambar bereri siklus I ke siklus II

No Aspek Siklus I rata-rata Siklus II rata-rata Peningkatan (%) Siklus I -Siklus

II

1 Judul 3,5 4,5 8,3%

2 Alur 4,3 4,11 13,3%

3 Tokoh 4,13 4,19 10%

4 Latar 3,9 4 1,6%

5 Tema 3,9 4,16 11,6%

6 Amanat 3,4 3,8 6,6%

Jumlah 23,33 24,76 36,6%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat peningkatan keterampilan siswa menulis cerpen tiap aspek di tiap siklus.Peningkatan aspek-aspek ditiap siklus dapat dilihat dari perolehan rata-rata siswa yang meningkat dari siklus I ke siklus II.Kesimpulan yang dapat diambil dari tabel di atas adalah siswa sudah mengalami peningkatan di tiap aspek cerpen.Hal ini terbukti dengan hasil tiap-tiap aspek dari perolehan rata-rata tiap aspek cerpen.

Yakni judul pada siklus I rata 3,5 sedangkan siklus II rata-rata mencapai 4,5 sehingga meningkat sebesar 8,3%, alur siklus I rata-rta 4,3% dan siklus II rata-rata 4,11 meningkat sebesar 13,33%. Tokoh siklus I rata-rata 4,13 dan siklus II rata-rata 4,19 meningkat sebesar 10%, aspek latar siklus I rata-rata 3,9 dan siklus II rata-rata 4 meningkat sebesar 1,6%. Tema siklus I rata-rata 3,9% dan siklus II rata-rata 4,16 meningkat 11,6%, sedangkan aspek amanat siklus I rata-rata 3,4 dan siklus II rata-rata 3,8 meningkat sebesar 6,6%.


(10)

8

Peningkatan kegiatan menulis cerpen dengan media gambar berseri dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 36,6% atau kategori baik. Pembahasan

Pemanfaatan media gambar berseri efektif dalam meningkatkan keterampilan menulis cerpen karena lebih mudah untuk merangkai sebuah cerita dengan bantuan gambar, peserta didik juga lebih mudah mengembangkan cerita yang mereka tulis. Penelitian sebelumnya mengenai peningkatan keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri juga pernah diteliti oleh oleh Rahmawati (UMS: 2010) yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Menggunakan Media Gambar Berseri pada Siswa Kelas X SMA Al – Islam 3 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010”. Hasil penelitian menunjukkan minat dan motivasi dalam mengajukan pertanyaan pada siklus pertama 27%, siklus kedua 34%. Minat dan motivasi dalam menjawab pertanyaan pada siklus pertama 20%, siklus kedua 32%, sedangkan minat dan motivasi dalam memberikan tanggapan dalam siklus pertama belum ada, siklus kedua 20%. Minat dan motivasi siswa dalam menyiapkan penulisan cerpen pada siklus pertama 37%, siklus kedua 68%. Kemampuan menulis cerpen pada siklus pertama 45%, siklus kedua 68%.

Mengenai keaktifan juga diteliti oleh Rahmawati (UMS: 2010) dengan judul ”Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Menggunakan Media Gambar Berseri pada Siswa Kelas X SMA Al – Islam 3 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010” minat dan motivasi tertinggi yaitu menyiapkan penulisan cerpen yang meningkat dari siklus I ke siklus


(11)

9

II sebesar 31%. Hal ini juga sama dalam keaktifan mengerjakan tugas dari guru yang diteliti oleh peneliti sendiri. Keaktifan juga meningkat sebesar 23% sedangkan peneliti mengalami peningkatan 36,6%.

Dari penelitian sebelumnya peneliti sendiri juga mempraktikkan dengan metode yang sama yaitu meningkatkan keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar. Hasil tes keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis cerpen dengan media gambar berseri dari siklus I ke siklus II meningkat 16,65% yaitu siklus I sebesar 53,40% dan siklus II sebesar 70,05%. Peneliti berhasil dalam memberikan materi mengenai keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri. Sedangkan hasil tes keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri menunjukkan peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 36,6%, yaitu siklus I sebesar 63,58% sedangkan siklus II sebesar 70,20%.

Hasil pengamatan yang diperoleh dalam meningkatkan keaktifan dalam segi positif adalah peserta didik bersemangat dan antusias dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 5,58% sedangkan dari segi negatif adalah bahwa peserta didik lebih cenderung melihat pekerjaan temannya sebanyak 5,5%.

Peneliti jugan mengamati dalam pembelajaran bahwa peserta didik lebih mudah dalam menentukan alur karena dengan adanya gambar berseri yang berurutan, gambar yang jelas, serta mudah dipahami peserta didik mampu mengembangkan alur yang mereka buat. Peningkatan siklus I ke


(12)

10

siklus II sebesar 13,3%. Kesulitan yang dialami peserta didik adalah dalam menentukan latar, dari hasil cerpen siswa menunjukkan latar waktu, tempat, dan suasana yang berbeda satu sama lain. Gambar berseri hanya menunjukkan latar tempat sedangkan waktu dan suasana tidak digambarkan pada media, peningkatan latar dari siklus I ke siklus II hanya 1,6%.

Jadi dapat disimpulkan penelitian sebelumnya peningkatan keaktifan dari siklus I ke siklus II sebesar 0,08% dan peningkatan keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri meningkat dari siklus I ke siklus II 23% sedangkan penelitian saya keaktifan dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 16,65% dan keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 36,6%.

Berdasarkan rumusan masalah mengenai bagaimana meningkatkan keaktifan di kelas yaitu dengan cara melakukan aktifitas tanya jawab pada pembelajaran misalnya memancing siswa dengan membuka gambar berseri satu per satu, mengajak siswa untuk menjawab apa maksud dari gambar tersebut dan setelah selesai kegiatan menulis, mengajak siswa membacakan hasil cerpen di depan kelas.

Hasil cerpen siswadari siklus I ke siklus II ada yang meningkat, ada yang tetap,dan ada juga yang menurun. Mengapa para peserta didik mengalami peningkatan? Hal ini dikarenakan tingkat pemahaman terhadap gambar berseri. Penilaian didasarkan pada pemahaman siswa dalam


(13)

11

merumuskan judul, bagaimana membuat alur dan menentukan tokoh, serta membuat latar dalam cerita agar lebih hidup yang di dalamnya memiliki suatu pesan atau amanat yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Salah satu siswa yang mengalami peningkatan adalah Adelina Permata Sari dari siklus I dengan nilai cukup sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan dengan nilai sangat baik.

Mengapa para peserta didik ada yang tidak mengalami peningkatan ataupun penurunan? Hal ini dikarenakan peserta didik tidak mau berimajinasi dengan pikirannya, hanya menuliskan berdasarkan gambar berseri yang telah dibuat seperti yang ditulis oleh A’as Nandya Wati siklus I dan siklus II nilainya tetap yaitu baik.

Mengapa para peserta didik ada yang mengalami penurunan dari siklus I ke siklus II? Ini dikarenakan tingkat pemahaman yang kurang terhadap gambar, dan karena malas untuk menulis cerpen, seperti hasil karya Pungki Putu Wijaya dari siklus I dengan nilai baik ke siklus II dengan nilai kurang.

Perbedaan Penelitian yang dilakukan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang saya buat terletak pada rumusan masalah yaitu peneliti sebelumnya meneliti mengenai minat dan motivasi siswa sedangkan penelitian ini mengenai tingkat keaktifan selama proses pembelajaran dan tingkat keterampilan dalam menulis cerpen dengan media gambar berseri. Persamaan dalam penelitian ini dengan penelitian


(14)

12

sebelumnya terletak pada bagaimana meningkatkan siswa supaya rajin dalam menulis dengan media gambar berseri.

Selama kegiatan siklus I para peserta didik sangat antusias terhadap pembelajaran menulis cerpen, karena menurut mereka ini adalah hal yang baru, yaitu menulis cerpen dengan media gambar berseri. Gambar yang dibuat sangat mudah untuk dipahami oleh para peserta didik, yaitu mengenai perjalanan wisata tetapi peneliti ragu apakah siklus II nanti masih antusias dalam menulis cerpen dengan media gambar berseri? Untuk itu sebelum memasuki siklus II peneliti menerapkan metode lain yaitu membuat gambar berseri dari hasil cerpen yang merupakan upaya untuk meningkatkan kembali motivasi dalam menulis cerpen. Akhirnya setelah memasuki siklus II kegiatan menulis cerpen dengan media gambar berseri mengalami peningkatan baik proses maupun hasil walaupun pada siklus II ada peserta didik yang tidak masuk kelas.

Selama proses pembelajaran, kendala yang dihadapi peneliti adalah mengkondisikan siswa ketika siswa tidak memperhatikan penjelasan guru atau sibuk dengan kegiatannya sendiri yaitu seperti mengobrol, mengerjakan tugas lain di kelas. Peneliti berusaha dengan memanggil siswa yang sibuk tersebut dengan memberikan pertanyaan yang sesuai dengan yang sedang dipelajari hari ini, dengan begitu siswa tersebut dapat memperhatikan kembali dalam pembelajaran di kelas.

Keberhasilan peneliti dilihat dari hasil penelitian berdasarkan nilai minimum yaitu 70%, nilai keaktifan sebesar 70,05% sedangkan nilai


(15)

13

keterampilan menulis cerpen sebesar 70,20% sehingga peneliti menyimpulkan bahwa penelitian dalam meningkatkan keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri berhasil.

D. Kesimpulan

Berdasarkanhasilanalisisdanpembahasan,penelitianinidapatdisimp ulkan, peningkatan keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri pada siswa kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar. Hal ini dibuktikan dengan adanya hasil pencapaian siswa yang meningkat dari siklus I ke siklus II, serta meningkatnya keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung. Berikut akan dipaparkan hasil kesimpulan menulis cerpen dengan media gambar berseri. a. Keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri mampu

meningkatkan keaktifan dalam pembelajaran siswa kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar, yaitu siklus I sebesar 53,40% dansiklus II sebesar 70,05% meningkat sebesar 16,65%.

b. Keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri mampu meningkatkan keterampilan menulis cerpen pada siswa kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar yaitu siklus I sebesar 63,58% sedangkan siklus II sebesar 70,20% meningkats ebesar 36,6%.


(16)

14

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Nurhayati. 2000. Pembelajaran Menulis. Jurnal Ilmiah. Yogyakarta: Universitas

Negeri Yogyakarta.

Rahmawati, Endang. 2009. “Pembelajaran Keterampilan Menulis Narasi dengan Media Gambar Berseri pada Siswa Kelas III SDIT Nur Hidayah Surakarta”. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rahmawati. 2010. “Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Menggunakan Media Gambar Berseri pada Siswa Kelas X SMA Al- Islam 3 Surakarta:. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Superhar. 2006. “Pembelajaran Sastra Butuh Mbak Erot”:http://www.SuprHar.Sastra.com. Diakses tanggal 23 Oktober 2011. Sutama dan Main Sufanti. 2010. PTK dan Karya Ilmiah. Badan Penerbit


(1)

9

II sebesar 31%. Hal ini juga sama dalam keaktifan mengerjakan tugas dari guru yang diteliti oleh peneliti sendiri. Keaktifan juga meningkat sebesar 23% sedangkan peneliti mengalami peningkatan 36,6%.

Dari penelitian sebelumnya peneliti sendiri juga mempraktikkan dengan metode yang sama yaitu meningkatkan keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar. Hasil tes keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis cerpen dengan media gambar berseri dari siklus I ke siklus II meningkat 16,65% yaitu siklus I sebesar 53,40% dan siklus II sebesar 70,05%. Peneliti berhasil dalam memberikan materi mengenai keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri. Sedangkan hasil tes keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri menunjukkan peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 36,6%, yaitu siklus I sebesar 63,58% sedangkan siklus II sebesar 70,20%.

Hasil pengamatan yang diperoleh dalam meningkatkan keaktifan dalam segi positif adalah peserta didik bersemangat dan antusias dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 5,58% sedangkan dari segi negatif adalah bahwa peserta didik lebih cenderung melihat pekerjaan temannya sebanyak 5,5%.

Peneliti jugan mengamati dalam pembelajaran bahwa peserta didik lebih mudah dalam menentukan alur karena dengan adanya gambar berseri yang berurutan, gambar yang jelas, serta mudah dipahami peserta didik mampu mengembangkan alur yang mereka buat. Peningkatan siklus I ke


(2)

10

siklus II sebesar 13,3%. Kesulitan yang dialami peserta didik adalah dalam menentukan latar, dari hasil cerpen siswa menunjukkan latar waktu, tempat, dan suasana yang berbeda satu sama lain. Gambar berseri hanya menunjukkan latar tempat sedangkan waktu dan suasana tidak digambarkan pada media, peningkatan latar dari siklus I ke siklus II hanya 1,6%.

Jadi dapat disimpulkan penelitian sebelumnya peningkatan keaktifan dari siklus I ke siklus II sebesar 0,08% dan peningkatan keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri meningkat dari siklus I ke siklus II 23% sedangkan penelitian saya keaktifan dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 16,65% dan keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 36,6%.

Berdasarkan rumusan masalah mengenai bagaimana meningkatkan keaktifan di kelas yaitu dengan cara melakukan aktifitas tanya jawab pada pembelajaran misalnya memancing siswa dengan membuka gambar berseri satu per satu, mengajak siswa untuk menjawab apa maksud dari gambar tersebut dan setelah selesai kegiatan menulis, mengajak siswa membacakan hasil cerpen di depan kelas.

Hasil cerpen siswadari siklus I ke siklus II ada yang meningkat, ada yang tetap,dan ada juga yang menurun. Mengapa para peserta didik mengalami peningkatan? Hal ini dikarenakan tingkat pemahaman terhadap gambar berseri. Penilaian didasarkan pada pemahaman siswa dalam


(3)

11

merumuskan judul, bagaimana membuat alur dan menentukan tokoh, serta membuat latar dalam cerita agar lebih hidup yang di dalamnya memiliki suatu pesan atau amanat yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Salah satu siswa yang mengalami peningkatan adalah Adelina Permata Sari dari siklus I dengan nilai cukup sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan dengan nilai sangat baik.

Mengapa para peserta didik ada yang tidak mengalami peningkatan ataupun penurunan? Hal ini dikarenakan peserta didik tidak mau berimajinasi dengan pikirannya, hanya menuliskan berdasarkan gambar berseri yang telah dibuat seperti yang ditulis oleh A’as Nandya Wati siklus I dan siklus II nilainya tetap yaitu baik.

Mengapa para peserta didik ada yang mengalami penurunan dari siklus I ke siklus II? Ini dikarenakan tingkat pemahaman yang kurang terhadap gambar, dan karena malas untuk menulis cerpen, seperti hasil karya Pungki Putu Wijaya dari siklus I dengan nilai baik ke siklus II dengan nilai kurang.

Perbedaan Penelitian yang dilakukan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang saya buat terletak pada rumusan masalah yaitu peneliti sebelumnya meneliti mengenai minat dan motivasi siswa sedangkan penelitian ini mengenai tingkat keaktifan selama proses pembelajaran dan tingkat keterampilan dalam menulis cerpen dengan media gambar berseri. Persamaan dalam penelitian ini dengan penelitian


(4)

12

sebelumnya terletak pada bagaimana meningkatkan siswa supaya rajin dalam menulis dengan media gambar berseri.

Selama kegiatan siklus I para peserta didik sangat antusias terhadap pembelajaran menulis cerpen, karena menurut mereka ini adalah hal yang baru, yaitu menulis cerpen dengan media gambar berseri. Gambar yang dibuat sangat mudah untuk dipahami oleh para peserta didik, yaitu mengenai perjalanan wisata tetapi peneliti ragu apakah siklus II nanti masih antusias dalam menulis cerpen dengan media gambar berseri? Untuk itu sebelum memasuki siklus II peneliti menerapkan metode lain yaitu membuat gambar berseri dari hasil cerpen yang merupakan upaya untuk meningkatkan kembali motivasi dalam menulis cerpen. Akhirnya setelah memasuki siklus II kegiatan menulis cerpen dengan media gambar berseri mengalami peningkatan baik proses maupun hasil walaupun pada siklus II ada peserta didik yang tidak masuk kelas.

Selama proses pembelajaran, kendala yang dihadapi peneliti adalah mengkondisikan siswa ketika siswa tidak memperhatikan penjelasan guru atau sibuk dengan kegiatannya sendiri yaitu seperti mengobrol, mengerjakan tugas lain di kelas. Peneliti berusaha dengan memanggil siswa yang sibuk tersebut dengan memberikan pertanyaan yang sesuai dengan yang sedang dipelajari hari ini, dengan begitu siswa tersebut dapat memperhatikan kembali dalam pembelajaran di kelas.

Keberhasilan peneliti dilihat dari hasil penelitian berdasarkan nilai minimum yaitu 70%, nilai keaktifan sebesar 70,05% sedangkan nilai


(5)

13

keterampilan menulis cerpen sebesar 70,20% sehingga peneliti menyimpulkan bahwa penelitian dalam meningkatkan keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri berhasil.

D. Kesimpulan

Berdasarkanhasilanalisisdanpembahasan,penelitianinidapatdisimp ulkan, peningkatan keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri pada siswa kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar. Hal ini dibuktikan dengan adanya hasil pencapaian siswa yang meningkat dari siklus I ke siklus II, serta meningkatnya keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung. Berikut akan dipaparkan hasil kesimpulan menulis cerpen dengan media gambar berseri. a. Keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri mampu

meningkatkan keaktifan dalam pembelajaran siswa kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar, yaitu siklus I sebesar 53,40% dansiklus II sebesar 70,05% meningkat sebesar 16,65%.

b. Keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri mampu meningkatkan keterampilan menulis cerpen pada siswa kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar yaitu siklus I sebesar 63,58% sedangkan siklus II sebesar 70,20% meningkats ebesar 36,6%.


(6)

14

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Nurhayati. 2000. Pembelajaran Menulis. Jurnal Ilmiah. Yogyakarta: Universitas

Negeri Yogyakarta.

Rahmawati, Endang. 2009. “Pembelajaran Keterampilan Menulis Narasi dengan Media Gambar Berseri pada Siswa Kelas III SDIT Nur Hidayah Surakarta”. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rahmawati. 2010. “Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Menggunakan Media Gambar Berseri pada Siswa Kelas X SMA Al- Islam 3 Surakarta:. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Superhar. 2006. “Pembelajaran Sastra Butuh Mbak Erot”:http://www.SuprHar.Sastra.com. Diakses tanggal 23 Oktober 2011. Sutama dan Main Sufanti. 2010. PTK dan Karya Ilmiah. Badan Penerbit