dengan panjang sisinya 90 cm dan tinggi 35 cm, dicat putih untuk mengurangi serapan panas matahari. Lisimeter dipasang pada kedalaman
25 cm, yaitu pada kedalaman perakaran. Tinggi muka air didalam lisimeter sama dengan tinggi genangan air di petakan penelitian. Bila
tidak ada genangan nilai ETc harian diperoleh dari hasil pengamatan lengas tanah secara gravimetrik setelah diketahui nilai bobot isinya.
Pengambilan contoh tanah pada kedalaman 0-20 cm.
2.
Perkolasi P Laju perkolasi harian diukur dengan alat perkolasimeter berupa tabung
PVC berdiameter 20 cm yang diberi tutup untuk mencegah masuknya air hujan. Di bagian tutup tersebut diberi lubang kecil sehingga masih
memungkinkan terjadinya evaporasi. Tinggi muka air didalam perkolasimeter sama dengan tinggi genangan air di petakan penelitian.
Besarnya penurunan muka air di dalam tabung, yang dicatat setiap hari, merupakan laju perkolasi harian. Saat tidak ada genangan air, laju
perkolasi sangat kecil dan diasumsikan nol
3.
Konsumsi air Air dialirkan ke petak melalui pipa-pipa distribusi dan diukur dengan
alat ukur volumetrik watermeter.
Kadar lengas tanah
Status kadar lengas tanah sebelum dan sesudah pemberian air irigasi diamati dengan menggunakan metode gravimetrik, yang diambil dari kedalaman 0-15 cm.
2. Sampel gas CH
4
Pengukuran fluks emisi CH
4
di lapangan dilaksanakan dengan metode sungkup statik Husin, 1994; Hou et al., 2000; Setyanto, 2004; Suprihati, 2007.
Sungkup penangkap gas terbuat dari polycarbonate berukuran 50 cm x 50 cm x 100 cm diletakkan pada petak-petak yang akan diukur, dengan diberi alas
aluminium. Sungkup dilengkapi dengan termometer untuk mengukur suhu udara di dalam sungkup, serta kipas angin kecil untuk mempertahankan agar udara di
dalam sungkup homogen Gambar 5.
Sampel gas diambil dua minggu sekali pada pagi hari antara pukul 07.00 dan 09.00 selama masa tanam. Penentuan saat pengambilan sampel gas didasarkan
pada pola variasi diurnal Gambar 6, dengan asumsi pola tersebut sama selama satu musim tanam. Fluks emisi pada pukul 07.00 – 09.00 merupakan fluks rata-
rata. Saat pengukuran fluks emisi CH
4
sungkup diletakkan di atas alas aluminium dengan hati-hati dan pengambilan sampel gas dilakukan di atas jembatan
pengamatan, supaya tidak mengganggu pertumbuhan tanaman. Saat petak dalam kondisi ada genangan, bagian bawah sungkup yang diletakkan pada alas
aluminium berada di bawah permukaan air. Saat pengukuran dalam kondisi tanpa genangan, alas aluminium diberi air sebelum sungkup dipasangkan di atasnya. Hal
ini dilakukan untuk mengisolasi udara dalam sungkup terhadap pengaruh udara dari luar. Pengambilan sampel gas dari dalam sungkup dilakukan dengan jarum
suntik ukuran 10 ml pada menit ke 5, 10, 15 dan 20 setelah sungkup dipasangkan Lampiran 9. Untuk menghindari kebocoran, segera setelah pengambilan sampel
gas jarum suntik ditutup dengan sumbat karet. Setelah pengambilan sampel gas selesai dilakukan, sungkup segera dipindahkan dan alas aluminium tetap
diletakkan di petak-petak percobaan tanpa dipindah tempat. Penutupan tanaman dengan sungkup akan meningkatkan suhu di dalam
sungkup. Dengan demikian pada setiap pengambilan sampel gas, suhu di dalam sungkup dan ketinggian efektif sungkup dicatat. Penetapan konsentrasi gas CH
4
dilakukan dengan menggunakan peralatan gas kromatografi, dengan mengirimkan sampel gas ke laboratorium GRK, Balai Penelitian Lingkungan Pertanian, Jakenan
– Pati. Untuk menghindari kebocoran sampel gas pada jarum suntik yang dikirimkan, setiap jarum suntik dibungkus dengan kertas aluminium foil dan
disimpan didalam wadah yang tidak terpengaruh udara luar. Pada setiap kali pengukuran fluks CH
4
, tiap petak percobaan dilakukan 2 ulangan sehingga untuk setiap perlakuan diperoleh 24 sampel gas dalam jarum
suntik. Total sampel gas yang diambil 2 perlakuan: 48 sampel.
Gambar 5 Skema sungkup penangkap gas CH
4
Gambar 6 Variasi diurnal emisi CH
4
Hou et al., 2000
2 4
6 8
10 12
14 16
18
7:00 10:00
13:00 16:00
19:00 22:00
W aktu F
lux C H
4 m
g m
-2
h
-1
Keterangan: 1. Alas aluminium
2. Sungkup penangkap gas 3. Thermometer
4. Jarum suntik 5. Fan
H. Tinggi efektif sungkup
H 5
2 3
4
1
3. Kadar lengas tanah dan pH