42 Hipotesis statistik:
H : µ
x11
= µ
x12
H
1
: µ
x11
≠ µ
x12
µ
x11
= Kemampuan menyelesaikan soal fisika siswa dengan skill representasi matematika tinggi
µ
x12
= Kemampuan menyelesaikan soal fisika siswa dengan skill representasi matematika rendah
Kriteria Uji: Jika nilai Sig. 0,05 maka H
diterima. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan kemampuan menyelesaikan soal fisika siswa yang memiliki skill
representasi matematis tinggi dan skill representasi matematis rendah Trihendradi, 2005: 172. Kemudian jika kemampuan menyelesaikan soal
fisika siswa adalah
µ
x11
≠ µ
x12
maka H ditolak.
Hipotesis kedua
H : Tidak terdapat perbedaan kemampuan menyelesaikan soal fisika
siswa yang mengalami miskonsepsi faktual dan siswa yang mengalami miskonsepsi konseptual.
H
1
: Terdapat perbedaan kemampuan menyelesaikan soal fisika siswa yang mengalami miskonsepsi faktual dan siswa yang mengalami
miskonsepsi konseptual.
43 Hipotesis statistik:
H : µ
x11
= µ
x21
H
1
: µ
x11
≠ µ
x21
µ
x11
= Kemampuan menyelesaikan soal fisika siswa yang mengalami miskonsepsi konseptual.
µ
x21
= Kemampuan menyelesaikan soal fisika siswa yang mengalami miskonsepsi faktual.
Kriteria Uji: Jika nilai Sig. 0,05 maka H
diterima. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan kemampuan menyelesaikan soal fisika siswa yang mengalami
miskonsepsi faktual dan miskonsepsi konseptual Trihendradi, 2005: 172. Kemudian jika kemampuan menyelesaikan soal fisika siswa adalah µ
x11
≠ µ
x21
maka H ditolak.
Hipotesis ketiga
H : Tidak terdapat pengaruh interaksi antara miskonsepsi dengan skill
representasi siswa terhadap kemampuan menyelesaikan soal fisika.
H
1
: Terdapat pengaruh interaksi antara miskonsepsi dengan skill representasi siswa terhadap kemampuan menyelesaikan soal
fisika.
44 Hipotesis statistik:
H : Interaksi A = B A = Miskonsepsi
H
1
: Interaksi A ≠ B B = Skill representasi matematis
Kriteria Uji: Jika nilai Sig. interaksi Miskonsepsi Skill representasi matematis 0,05
maka H diterima begitupun sebaliknya Trihendradi, 2005: 172.
60
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, makadapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan kemampuan menyelesaikan soal fisika siswa yang
memiliki skill representasi matematis tinggi dengan siswa yang memiliki skill representasi matematis rendah. Siswa yang memiliki skill
representasi matematisnya tinggi lebih baik kemampuan menyelesaikan soal fisikanya dibandingkan dengan siswa yang memiliki skill
representasi matematisnya rendah, terlihat dari rata-rata nilai siswa yang skill representasinya tinggi sebesar 47,25. Sedangkan, rata-rata
nilai siswa yang skill representasinya rendah sebesar 34,58. 2.
Terdapat perbedaan kemampuan menyelesaikan soal fisikaantara siswa yang mengalami miskonsepsi faktual dengan siswa yang mengalami
miskonsepsi konseptual. Perbedaan tersebut dapat dilihat dengan membandingkan antara siswa yang mengalami miskonsepsi faktual
dengan siswa yang mengalami miskonsepsi konseptual. Siswa yang mengalami miskonsepsi faktual nilai rata-rata kemampuan
menyelesaikan soal fisikanya sebesar 35,58. Sedangkan, siswa yang mengalami miskonsepsi konseptual nilai rata-rata kemampuan
menyelesaikan soal fisikanya sebesar 46,25.
61 3.
Terdapat pengaruh interaksi antara skill representasi matematis dengan miskonsepsi siswa terhadap kemampuan menyelesaikan soal fisika.
Pengaruh interaksi antara skill representasi matematis dengan miskonsepsi siswa terhadap kemampuan menyelesaikan soal fisika
dapat dilihat dari membandingkan rata-rata keempat golongan siswa. Pertama, siswa yang skill representasi matematisnya tinggi dan
mengalami miskonsepi faktual ialah 37,00. Yang kedua, rata-rata nilai siswa yang skill representasi matematisnya tinggi dan mengalami
miskonsepi konseptual ialah 57,50. Yang ketiga, rata-rata nilai siswa yang skill representasi matematisnya rendah mengalami miskonsepi
faktual ialah 34,16. Dan yang terakhir, rata-rata nilai siswa yang skill representasi matematisnya rendah dan mengalami miskonsepi
konseptual ialah 35,00.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan
saran sebagai berikut: 1.
Guru disarankan untuk tidak hanya memberikan soal-soal fisika yang bersifat perhitungan, akan tetapi guru juga menjelaskan konsep fisika
dengan baik tanpa mengenyampingkan skill representasi matematis siswa, sehingga meminimalisir terjadinya miskonsepsi pada siswa.
Guru fisika juga disarankan untuk membangun kerjasama dengan guru matematika dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Siswa disarankan untuk mengikuti pembelajaran dengan baik, sehingga
62 apa yang disampaikan oleh guru dapat diterima dengan baik sehingga
tidak terjadi miskonsepsi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, In Hi. 2013. Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis dan Representasi Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Kontekstual
Berbasis Soft Skills. Disertasi. Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Abdurrahman., Apriliyawati, Rita., Payudi. 2008. Limitation Of Representation Mode In Learning Gravitational Concept and Its Influence Toward Student
Skill Problem Solving. Proceeding of The 2
nd
International Seminar on Science Education. PHY-31: 373
– 377. Abraham, Grzybowski., Renner., Marek. 1992. Understanding and
Misunderstanding of Eight Grades of Five Chemistry Concept in Text Book. Journal of Research in Science Teaching. Vol. 29 12, 112.
Alamati, Nurlela. 2014. Analisis Konsepsi Mahasiswa Peserta Praktikum Fisika Dasar I Menggunakan Certainty of Response Index CRI Pada Materi
Gerak Jatuh Bebas dan Gerak Harmonis Sederhana. Jurnal Penelitian. Vol. 2 3, 5.
Arifin, Mulyati. 1995. Pengembangan Program Pengajaran Bidang Studi Kimia. Surabaya: Airlangga.
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Berg, Euwe Van Den Ed. 1991. Miskonsepsi Fisika dan Remediasi. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.
Dahar, R. W. 1989. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga Fadilah, Syarifah. 2008. Representasi Dalam Pembelajaran Matematik.Online
tersedia: http:fadillahatick.blogspot.co.id200806reoresentasi- matematik.html. diakses tanggal 14 Desember 2015.
Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Edisi ke-3. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
Hair, J.F., Black, W.C., Babin, B.J., Anderson, R.E. 2010. Multivariate Data Analysis a Global Perspective 7
th
ed. Upper Saddle River: Pearson Education Inc.