3.4 Prosedur Pengelolaan Data
Langkah selanjutnya setelah data terkumpul baik data primer maupun data sekunder dilakukan pengelolaan data dengan cara:
a. Seleksi Data, yaitu memeilih mana data yang sesuai dengan pokok
permasalahan yang akan dibahas. b.
Pemeriksaan data, yaitu meneliti kembali data yang diperoleh mengenai kelengkapannyaserta kejelasan.
c. Klasifikasi Data, yaitu penegelompokan data menurut pokok bahasan agar
memudahkan dalam mendeskripsikannaya. d.
Penyuunan Data, yaitu data susun menurut aturan yang sistematis sebagai hasil penelitian yang telah disesuaikan dengan jawaban permasalahan yang
diajukan.
3.5 Analisis Data
Data yang telah diolah kemudian dianalisis dengan menggunakan cara analisi dekritif kualitatif, yaitu dengan cara menginterprestasikan data dan memaparkan
dalam bentuk kalimat untuk menjawab permasalahan pada bab-bab selanjutnya dan melalui pembahasan tersebut diharapkan permasalahan tersebut dapat
terjawab sehingga memudahkan untuk ditarik kesimpulan dari permasalahan dari permasalahan tersebut.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan tata ruang Kabupaten Pringsewu dalam menaggulangi bahaya
banjir haruslah berpedoman kepada perizinan kawasan bencana serta Peraturan Daerah yang mengatur tentang baya bencana Banjir. Oleh karena
itu harus ada arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang wilayah Kabupaten menjadi acuan pelaksanaan pengendalian pemanfaatan Ruang di wilayah
Kabupaten meliputi Ketentuan umum peraturan zonasi, Ketentuan perizinan, Kekuatan Insentif dan disinsentif, serta Ketentuan Sanksi. Dalam pelaksanaan
tata ruang kabupaten pringsewu dilakukan dengan beberapa cara yaitu, Perencanaan Tata Ruang wilayah rawan bencana, pemanfaatan ruang,
penegendalian pemanfaatan ruang serta adanya pengaturan dan pembinaan yang tercantum pada ayat 1 Peraturan Daerah kabupaten Pringsewu tentang
Rencana tata ruang wilayah kabupaten Pringsewu.