4.2 Pelaksanaan Tata Ruang Kabupaten Pringsewu dalam Menanggulangi
Bahaya Banjir berdasarkan RTRW Kabupaten Pringsewu
4.2.1 Tugas Pokok dan Fungsi Badan Perencanaan dan Pembangunan
Daerah Kabupaten Pringsewu
A.
Perencanaan Tata Ruang meliputi :
1. Mengoordinasikan dan merumuskan penyusunan rencana tata ruang
Kabupaten Pringsewu. 2.
Memaduserasikan rencana pembangunan jangka panjang dan mencegah dengan
rencana tata
ruang kabupaten
serta mempertimbangkan
pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan melalui instrument kajian Lingkungan Hidup Strategis KLHS.
3. Mengintegrasikan, memaduserasikan, dan mengharmonisasikan rencana tata
ruang kabupaten dengan rencana tata ruang nasional, rencana tata ruang kepulauan, rencana tata ruang kawasan strategis nasional, rencana tata ruang
wilayah provinsi, rencana tata ruang kawasan strategis provinsi, dan rencana tata ruang wilayah kabupaten yang berbatasan.
4. Mensinergikan penyusunan rencana tata ruang kabupaten dengan provinsi
dan antar kabupaten yang berbatasan. 5.
Mengkoordinasikan pelaksanaan konsultasi rancangan peraturan daerah tentang rencana tata ruang kabupaten kepada BKPRD Provinsi dan BKPRN.
6. Mengoordinasikan pelaksanaan evaluasirencana tata ruang kabupaten ke
Provinsi. 7.
Mengoordinasikan proses penetapan rencana tata ruang Kabupaten 8.
Mengoptimalkan peran masyarakat dalam perencanaan tata ruang.
B. Pemanfaatan Ruang Meliputi :
1. Mengoordinasikan penanganan dan penyelesaian masalah dalam pemanfaatan
ruang baik di Kabupaten, dan memberikan pengarahan srta saran pemecahannya.
2. Memberikan rekomondasi guna memecahkan permasalahan dalam
pemanfaatan ruang kabupaten. 3.
Memberikan informasi dan akses kepada pengguna ruang terkait rencana tata ruang kabupaten.
4. Menjaga akuntabilitas public sebagai bentuk layanan pada jajaran
pemerintah, swasta, dan masyarakat. 5.
Melakukan fasilitasi pelaksanaan kerjasama penataan ruang antar kabupaten. 6.
Mengoptimalkan peran masyarakat dalam pemanfaatan ruang.
C. Pengendalian Pemanfaatan Ruang :
1. Mengoordinasikan penetapan peraturan zonasi sistem kabupaten.
2. Memberikan rekomondasi perizinan pemanfaatan ruang Kabupaten.
3. Melakukan identifikasi dalam pelaksanaan insentif dan disinsentif dalam
pelaksanaan pemanfaatan ruaang kabupaten dengan provinsi dan kabupatenkota terkait.
4. Melakukan Fasilitasi pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
penyelenggaraan penataan ruang. 5.
Melakukan fasilitasi pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang untuk menjaga konsistensi pemanfaatan ruang dengan rencana tata ruang.
6. Mengoptimalkan peran masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang.
Guna melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut diatas perlu diciptakan sebuah sistem yang memungkinkan dan dapat menjadi jembatan dalam
mensinergikan tugas dan fungsi pokok serta kewenangan yang dijalankan di lingkungan Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah.
Adapun susunan struktur organisasi Badan koordinasi Penataan Ruang Daerah
Kabupaten Pringsewu dibagi 3 bagian sebagai berikut : a
Sekertariat BKPRD b
Kelompok Kerja Perencanaan Tata Ruang c
Kelompok Kerja Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang. 4.2.2
Perencanaan Tata Ruang Kabupaten Pringsewu
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Pringsewu Tahun
2011 – 2031, Tujuan Penataan Ruang Kabupaten menurut pasal 3 Undang-undang
Nomor 26 Tahun 2007 Tentang penataan ruang yaitu Penyelenggaraan Penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman,
prodiktif dan berkelanjutan berdasarkan wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional dengan :
1. Terwujudnya keharmonisan antar lingkungan alam dan lingkungan buatan.
2. Terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber
daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia. 3.
Terwujudnya perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negative terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.
Dalam pelaksanaan penataan ruang kabupaten perlu adanya pengaturan dan pembinaan terhadap penataan ruang wilayah kabupaten yang tercantum pada ayat
1 yang dilaksanakan melalui : 1.
Koordinasi penyelenggaraan penataan ruang kabupaten 2.
Sosialisasi peraturan perundang-undangan dan sosialisasi pedoman bidang penataan ruang kabupaten.
3. Pemberian bimbingan, superisi, dan konsultasi pelaksanaan tata ruang
kabupaten. 4.
Pendidikan dan pelatihan 5.
Penelitian dan pengembangan 6.
Pengembangan sistem informasi dan komunikasipenataan ruang 7.
Penyebarluasan informasi penataan ruang kepada masyarakat 8.
Pengembangan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat
11
4.2.3 Penanggulangan Bahaya Banjir di Kabupaten Pringsewu
Bencana banjir menurut Undang-undang No.24 Tahun 2007 yaitu bencana yang didefinisikan sebagai peristiwa yang mengancam dan menggangu kehidupan
masyarakat, oleh sebab itu perlu adanyan perencanaan pembangunan yang sejalan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi resiko bencana banjir tersebut.
Oleh karena itu pemerintah daerah kabupaten harus menentukan fungsi ruang dan perlu dilakukan tahapan-tahapan identifikasi keruangan , meliputi :
1. Identifikasi Zona-zona ancaman.
2. Identifikasi kerentanan fisik, ekonomi,sosial,lingkungan dan manusia.
3. Identifikasi resiko bencana.
11
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pringsewu
Tabel 5. Banyaknya Desa Rawan Bencana di Kabupaten Pringsewu Tahun 2014
No. Kecamatan
Banjir Tanah
Longsor Gempa
Bumi Tsunami
Putting Beliung
Kebakaran Jumlah
1 Pardasuka
18 4
2 24
2 Ambarawa
10 2
1 13
3 Pagelaran
4 Pagelaran Utara
5 Pringsewu
7 2
9 6
Gading Rejo 2
1 3
6 7
Sukoharjo 1
1 2
8 Banyumas
9 adiluwih
1 1
jumlah 38
8 3
49
Sumber: Dinas Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Berdasarkan Tabel 5 diatas, bisa di lihat nama-nama kecamatan yang potensi
bahaya banjir paling tinggi yaitu Kecamatan Pardasuka, Ambarawa, Pringsewu, dan Gadingrejo. Dan penanggulangan bahaya banjir yang dilakukan Pemerintah
daerah kabupaten pun belum cukup merata. Menurut Bapak Ibrohim Abdul Majid Bidang Fisik dan Prasarana Badan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Pringsewu Pelaksanaan tata ruang Kabupaten Pringsewu yang pertama harus memenuhi Perizinannya terlebih
dahulu yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah BKPRD Kabupaten Pringsewu yang masuk dalam pengendalian pemanfaatan
ruang sebagaimana diatur dalam Pasal 69 ayat 2 huruf b yang diterbitkan oleh Pemerintah daerah sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku
seperti Perizinan lingkungan meliputi Analisi Mengenai Dampak Lingkungan, Rencana Pemantauan Lingkungan dan pengelolaan lingkungan. Karena
kewenangan Bappeda hanya menangani permohonan izin yang di laporkan dari masyarakat dan Bappeda akan menyesuaikan dengan Peraturan Daerah Nomor 2