Fungsi dan Tujuan dari Pelaksanaan
Diketahui, beberapa kecamatan di Pringsewu rawan bencana, seperti puting beliung, longsor, dan banjir. BPBD setempat sudah memetakan kecamatan yang
wilayahnya berpotensi rawan bencana. Daerah rawan longsor dan banjir, di antaranya Kecamatan Pringsewu. Banjir juga
berpotensi di Kecamatan Pardasuka, Ambarawa, dan Gadingrejo. Kemudian puting beliung rawan terjadi di sekitar Kecamatan Pagelaran, Sukoharjo,
Banyumas, dan Pringsewu. Terkait antisipasi bencana, BPBD Pringsewu membentuk komunitas masyarakat
siaga bencana dan barisan sukarela kebakaran. Pembentukan komunitas itu sifatnya swadaya masyarakat. Dengan pembentukan komunitas itu diharapkan
bisa mengurangi risiko bencana secara terpadu dan terencana. Di samping itu, memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait kemungkinan bencana dan
penanggulangannya Dalam penanganan bencana banjir ada 3 hal yang dilakukan BPBD yaitu :
1. Pra bencana adanya unsur kesiapsiagaan dan pencegahan,
2. Saat terjadi bencana yaitu kedaruratan, dan
3. Pasca bencana yaitu rehabilitasi dan rekonstruksi
Dalam hal inilah badan penanggulangan bencana daerah kabupaten Pringsewu
menangani bencana banjir di kabupaten Pringsewu dan tidak menagani secara spesifik dalam rencana tata ruang wilayah. BPBD bukan lah lembaga teknis, bpbd
menaungi dinas dinas dalam hal secara global, dan sekertaris daerah lah yang mengomandokan penanggulangan bencana di daerahnya. Dalam konteks
lingkungan hidupnya badan pengelolaan lingkungan hidup lah yang mengatur dan menyesuaikan dengan rencana tata ruang wilayah yang ada.