Kuat Geser Tanah Pasir

16 Kohesi Tanah c Kohesi merupakan gaya tarik menarik antar partikel tanah. Gravitasi listrik dan sifat- sifat dari air yang diserap pada permukaan partikel lempung menyebabkan tanah memiliki sifat kohesif. Bersama dengan sudut geser tanah, kohesi merupakan parameter kuat geser tanah yang menentukan ketahanan tanah terhadap deformasi akibat tegangan yang bekerja pada tanah. Deformasi dapat terjadi akibat adanya kombinasi keadaan kritis dari tegangan normal dan tegangan geser. Tabel 4 Menunjukkan beberapa nilai kohesi pada berbagai jenis tanah. Tabel 4 Nilai Kohesi Beberapa Jenis Tanah Deskripsi Tanah USCS kohesi [kPa] Nilai spesifik Sumber Pasir bergradasi baik, pasir berkerikil, dengan sedikit bahan pengisi SW - - [1],[2], [3], Pasir bergradasi buruk, kerikil berpasir SP - - [1],[2], [3], Pasir berlanau SM - - 22 [1], Pasir berlanau – jenuh dipadatkan SM - - 50 [3], Pasir kelanauan – dipadatkan SM - - 20 [3], Pasir berlempung SC - - 5 [1], Pasir berlempung – dengan pemadatan SC - - 74 [3], Pasir berlempung – dipadatkan, jenuh SC - - 11 [3], Pasir berlempung gemuk, lempung gemuk berpasir – dipadatkan SM, SC 50 75 [2], Pasir berlempung gemuk, – kondisi jenuh SM, SC 10 20 [2], Pasir lempung kelanuan dengan plastisitas rendah – dengan pemadatan SM, SC - - 50 [3], 17 Tabel 4 lanjutan Pasir lempung kelanuan dengan plastisitas rendah – jenuh , dipadatkan SM, SC - - 14 [3], Lempung anorganik, lempung kelanauan, lempung kepasiran dengan plastisitas rendah CL - - 4 [1], Lempung anorganik, lempung kelanauan, lempung kepasiran dengan plastisitas rendah – dipadatkan CL - - 86 [3], Lempung anorganik, lempung kelanauan, lempung kepasiran dengan plastisitas rendah – jenuh, dipadatkan CL - - 13 [3], Lempung anorganik berplastisitas tinggi CH - - 25 [1], Lempung anorganik berplastisitas tinggi - dipadatkan CH - - 103 [3], Sumber : 1. Swiss Standard SN 670 010b, Characteristic Coefficients of soils, Association of Swiss Road and Traffic Engineers 2. Minnesota Department of Transportation, Pavement Design, 2007 3. NAVFAC Design Manual 7.2 - Foundations and Earth Structures,SN 0525-LP-300-7071, Revalidated By Change 1 September 1986

B. Landasan Teori

Analisis Perhitungan Kuat Geser Langsung Parameter kuat geser tanah diperlukan untuk analisis-analisis kapasitas dukung tanah, stabilitas lereng dan gaya dorong pada dinding penahan tanah. Menurut teori Mohr 1910 kondisi keruntuhan suatu bahan terjadi oleh akibat adanya kombinasi keadaan kritis dari tegangan normal dan tegangan geser. Hubungan fungsi antara 18 tegangan normal dan tegangan geser pada bidang runtuhnya dinyatakan oleh persamaan : = f ...................................................................................................................5 Garis kegagalan yang didefinisikan pada persamaan 5 adalah kurva yang ditunjukan pada Gambar 4. Kuat geser tanah adalah gaya perlawanan yang dilakukan oleh butir-butir tanah terhadap desakan atau tarikan. Dengan dasar pengertian ini, bila tanah mengalami pembebanan akan ditahan oleh : 1. Kohesi tanah yang bergantung pada jenis tanah dan kepadatannya, tetapi tidak tergantung dari tegangan normal yang bekerja pada bidang gesernya 2. Gesekan antara butir-butir tanah yang besarnya berbanding lurus dengan tegangan normal pada bidang gesernya. Columb 1776 mendefinisikan sebagai = c + tan φ.........................................................................................................6 = kuat geser tanah kgcm 2 = tegangan normal pada bidang runtuh kgcm 2 c = kohesi tanah kgcm 2 φ = sudut gesek dalam tanah o Persamaan 6 disebut kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb, dimana garis selubung kegagalan dari persamaan tersebut dilukiskan dalam bentuk garis lurus pada Gambar 3. Jika dan pada bidang runtuh ab mencapai titik A, keruntuhan geser tidak akan terjadi. Keruntuhan geser akan terjadi, jika dan pada bidang runtuh ab mencapai 19 titik B dalam kurva selubung keruntuhan. Keadaan tegangan pada titik C tidak akan pernah terjadi, sebab keruntuhan telah terjadi sebelum mencapai tegangan tersebut

C. Penelitian Terdahulu

Gambar 4 Grafik Hubungan Kadar Air dengan Nilai Kohesi C Tanah Lempung yang Dipadatkan Secara Standar Munawir A., Indrawahyuni H., dan Haryani E., 2008. Penelitian yang dilakukan oleh As’ad Munawir, Herlin Indrawahyuni dan Elly Romy Haryani pada tahun 2008 yang berjudul “Pengaruh Kadar Air Terhadap B = c + tan φ c’ = f C A ’ ’ D φ’ a ’ ’ Bidang Runtuh b Gambar 3 Kriteria Keruntuhan Mohr dan Coulomb. 20 Perilaku Modulus Deformasi Tanah Lempung Di Kawasan Universitas Brawijaya Malang Yang Dipadatkan Secara Standar” menunjukkan bahwa peningkatan kadar air pada tanah pada saat pemadatan tanah lempung menyebabkan menurunnya nilai kohesi tanah c. Pada penelitian tersebut didapat bahwa dengan kenaikan kadar air dari 34,44 sampai dengan 37,63 mengakibatkankan turunnya nilai kohesi tanah dari 0,775 sampai 0,367. Penurunan nilai kohesi tersebut disebabkan oleh adanya pergerakan partikel-partikel tanah yang saling menjauh satu sama lain akibat pori-pori tanah terisi oleh air sehingga ikatan antar butiran tanah melemah. Tabel 4 Rekapitulasi Nilai-Nilai Fisik, Kohesi Dan Sudut Geser Tanah Lempung Pasir Hugroho A., Azmy Z. dan Safitri R., 2011 Penelitian yang dilakukan oleh Agus Hugroho, Zul Azmy dan Rapida Safitri pada tahun 2011 yang berjudul “Korelasi Parameter Kuat Geser Hasil Uji Geser Langsung Dan Uji Triaxial Pada Campuran Tanah Lempung Pasir” menunjukkan bahwa kadar air pada kondisi Liquid Limit LL dan Plastic Limit bertambah seiring dengan pertambahan fraksi lempung, selain itu besar sudut geser internal tanah φ semakin mengecil dengan membesarnya nilai prosentase tanah lempung. Pada