Observasi Tehnik Pengumpulan Data

37

F. Tehnik Pengumpulan Data

1. Observasi

Menurut Sukmadinata 2006: 220 observasi observation atau pengamatan merupakan suatu tehnik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan tersebut bisa berkenaan dengan cara guru mengajar, siswa belajar, kepala sekolah yang sedang memberikan pengarahan, personil bidang kepegawaian yang sedang rapat, dan sebagainya. Observaasi dapat dilakukan secara partisipatif dan non partisipatif. Dalam observasi partisipatif pengamat ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung, pengamat ikut sebagai peserta. Dalam observasi non partisipatif pengamat tidak ikut sertadalam kegiatan, dia hanya berperan mengamati kegiatan, tidak ikut dalam kegiatan. Observasi ini dilakukan dengan cara mengamati langsung perilaku subjek dan objek penelitian, dalam penelitian ini yang diobservasi adalah 1 proses kinerja peran guru PPKn dalam ikut serta menangani barbagai tipologi pelanggaran tata tertib dan; 2 hambatan yang dihadapi guru PPKn dalam menangan berbagai tipologi pelanggaran tersebut. Metode observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi langsung, dimana peneliti mengadakan pengamatan secara langsung terhadap subyek yang diteliti. Sebelum melaksanakan observasi maka perlu terlebih dahulu catatan atau 38 pedoman observasi mengenai hal-hal yang perlu diamati sesuai dengan penelitian yang dilaksanakan sehingga mempermudah peneliti dalam melakukan pengamatan. 2. Wawancara Menurut Rachman 2011: 163 wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna suatu topik tertentu. Menurut Sukmadinata 2006: 217 wawancara banyak digunakan dalam penelitian kualitatif, malah boleh dikatakan sebagai tehnik pengumpulan data utama. Dalam penelitian kualitatif tidak disusun dan digunakan pedoman wawancara yang sangat rinci. Dalam menyusun wawancara selain penyusunan pedoman yang sangat penting adalah membina hubungan baik rapport dengan responden. Keterbukaan responden untuk memberikan jawaban atau respon secara objektif sangat ditentukan oleh hubungan baik yang tercipta antara pewawancara dengan responden. Menurut Rachman 2011: 168 langkah langkah yang perlu dilkukan dalam wawancara adalah, sebagai berikut. a Penetapan siapa yang akan di wawancarai. Dalam penelitian ini yang akan diwawancarai yaitu guru PPKn dan siswa di SMK Muhammadiyah 1 Banjarnegara dan warga sekolah lain yang bisa memberikan data berkaitan dengan penelitian ini. 39 b Penyiapan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan penbicaraan. Pokok permasalahan dalam penelitian ini yaitu berkaitan dengan Peran guru PPKn dalam mengatasi berbagai tipologi pelanggaran tata tertib. c Mengawali dan membuka alur wawancara. Peneliti menciptakan hubungan baik dengan informan yang akan diwawancarai dengan cara memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud tujuan wawancara. d Melangsungkan alur wawancara. Dalam penelitian ini pada pelaksanaan wawancara peneliti memiliki pedoman wawancara yang mempermudah peneliti dalam mencatat isi wawancara sehingga sesuai dengan tujuan penelitian. e Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhiri wawancara. Menutup wawancara dengan ucapan terimakasih kepada informan yang telah bersedia meluangkan waktu. f Menuliskan hasil wawancara kedalam cacatan lapangan. Pencatatan data selama wawancara penting sekali karena data yang akan dianalisis didasarkan pada hasil wawancara, jadi pencatatan data itu perlu dilakukan dengan cara yang sebaik dan setepat mungkin. g Mengidentifikasikan tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh. Kegiatan setelah wawancara adalah 40 mengidentifikasikan, mengorganisasikan, dan mensistematisasi data agar siap dijadikan bahan analisis. Dari urian diatas dapat disimpulkan bahwa wawancara adalah untuk mendapatkan gambaran yang sejelas-jelasnya dan informasi yang selengkap-lengkapnya. Melalui wawancara ini diharapkan peneliti mendapatkan gambaran mengenai peran guru PPKn dalam mengatasi berbagai tipologi pelanggaran tata tertib di SMK Muhammadiyah 1 Banjarnegara.

3. Dokumentasi