1
SISTEM AUDIT INTERNAL A. Audit Intern
I. Pengertian Audit Inten
Audit intern merupakan elemen monitoring dari struktur pengendalian intern dalam suatu organisasi, yang dibuat untuk memantau efektivitas dari
elemen-elemen struktur pengendalian intern lainnya. Menurut
Hiro Tugiman 2006 : 11 adalah : “ Internal auditing adalah suatu fungsi penilaian yang independen dalam suatu organiasasi untuk menguji
dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan” Sedangkan menurut Amin Widjaja Tunggal 1995 : 51, mendefinisikan
internal audit adalah sebagai berikut: Internal audit adakah aktivitas penilaian secara independen dalam suatu
organisasi untuk meninjau secara kritis tindakan pembukuan keuangan dan tindakan lain sebagai dasar untuk memberikan bantuan bersifat
proteksi melindungi dan konstruktif bagi pimpinan perusahaan.
Berdasarkan pengertian di atas diketahui bahwa audit intern merupakan suatu fungsi penilaian yang bebas dalam suatu organisasi guna menelaah atau
mempelajari dan menilai kegiatan-kegiatan perusahaan untuk memberikan saran kepada manajemen.
2. Fungsi ,Tujuan dan ruang lingkup Audit Intern
Menurut Robert Tampubolon dalam bukunya “ Risk and system-Based Internal Auditing
” 2005 : 1 bahwa : “fungsi audit intern lebih berfungsi sebagai mata dan telingga manajemen, karena manajemen butuh kepastian bahwa
semua kebijakan yang telah ditetapkan tidak akan dilaksanakan secara menyimpang”.
2 Sedangkan tujuan pelaksanaan audit intern adalah membantu para
anggota organisasi agar mereka dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Untuk hal tersebut, auditor intern akan memberikan berbagai
analisis, penilaian, rekomendasi, petunjuk dan informasi sehubungan dengan kegiatan yang diperiksa. Tujuan pemeriksaan mencakup pula usaha
mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang wajar. Tujuan utama pengendalian intern menurut Hiro Tugiman 2006:44
adalah: “Meyakinkan keandalan reliabilitas dan integritas informasi; kesesuaian dengan
berbagai kebijaksanaan, rencana, prosedur, dan ketentuan perundang- undangan; perlindungan terhadap harta organisasi; penggunaan sumber daya
yang ekonomis dan efisien, serta tercapainya berbagai tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan” Ruang lingkup audit intern yaitu menilai keefektifan sistem pengendalian
intern, pengevaluasian terhadap kelengkapan dan keefektifan sistem pengendalian internal yang dimiliki organisasi, serta kualitas pelaksanaan
tanggung jawab yang diberikan. Dalam melaksanakan kegiatan pemantauannya, Satuan Pengawas Intern
akan melakukan kegiatan-kegiatan utama pemeriksaan yang terbagi dalam enam kegiatan, yaitu:
1. Complience test, yaitu pemeriksaan tentang sejauh mana kebijakan, rencana, dan prosedur-prosedur telah dilaksanakan, meliputi :
a. Ketaatan terhadap prosedur akuntansi b. Ketaatan terhadap prosedur operasional
c. Ketaatan terhadap peraturan pemerintah
3 2. Verification, yang menjurus pada pengukuran akurasi dan kehandalan
berbagai laporan dan data manajemen serta evaluasi manfaat dari laporan tersebut yang akan membantu manajemen dalam pengambilan
keputusan. 3. Protection of assets, Pemeriksa intern harus dapat menyatakan bahwa
pengedalian intern yang ada benar-benar dapat diandalkan untuk memberikan proteksi terhadap aktiva perusahaan.
4. Appraisal of control, Pemeriksaan intern merupakan bagian dari struktur pengendalian
intern yang
bersifat mengukur,
menilai, dan
mengembangkan struktur pengendalian intern yang ada dari waktu ke waktu mengikuti pertumbuhan perusahaan.
5. Appraising performance, Suatu kegiatan pemeriksaan intern dalam suatu area operasional tertentu yang sangat luas sehingga membutuhkan
keahlian khusus. 6. Recommending operating improvements, Merupakan tindak lanjut dari
evaluasi terhadap area-area dimana rekomendasi yang akan disusun hendaknya memperhatikan pula rekomendasi-rekomendasi sebelumnya.
II. Program dan Langkah kerja Audit Intern