Audit Internal Bank Peran Audit Internal

Audit Internal Bank
Peran Audit Internal dalam Bank
Bank sebagai penghimpun dana masyarakat memiliki posisi strategis dalam perekonomian suatu negara.
Tersedia atau tidaknya dana masyarakat melalui perbankan akan mempengaruhi perkembangan
pembangunan karena dapat mempengaruhi produktifitas masyarakat yang tidak memiliki kecukupan
modal untuk berproduksi. Penyaluran dana dalam bentuk kredit biasanya mendominasi sebagian besar
pengalokasian dana bank, oleh karena itu memang sudah sepantasnya bila bank memberikan perhatian
yang lebih kepada kegiatan perkreditan dengan melakukan pengawasan pada bidang perkreditan
tersebut.
Salah satu cara yang dapat membantu perusahaan dalam menilai keefektifan prosedur pemberian kredit
adalah dengan adanya audit internal yang memadai.
Menurut Sawyer dkk. bahwa, “Sasaran utama aktivitas audit internal adalah untuk membantu pihak
manajemen dan dewan komisaris dalam melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Untuk itu,
audit internal akan memberikan analisis, rekomendasi, saran, dan informasi kepada mereka yang
berkaitan dengan aktivitas yang ditelaah.”
Tingkat persaingan antar bank dan risiko perkreditan yang tinggi menyebabkan pihak manajemen bank
perlu menerapkan suatu pengendalian internal yang memadai.
Pengendalian internal yang memadai pada dasarnya bertujuan untuk melindungi harta milik perusahaan
dengan meminimalkan kemungkinan terjadinya penyelewengan, pemborosan, kemacetan kredit, serta
meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja. Dengan pengendalian internal yang memadai diharapkan
dapat menjamin proses pemberian kredit tersebut sehingga akan terhindar dari kesalahan-kesalahan

seperti penyelewengan, pemborosan, kemacetan kredit, serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas
kerja.
Menurut Sawyer audit internal modern menyediakan jasa-jasa yang mencakup pemeriksaan dan
penilaian atas kontrol, kinerja, risiko, dan tata kelola (govermance) perusahaan publik maupun privat.
Aspek keuangan hanyalah salah satu aspek saja dalam lingkup pekerjaan audit internal.
Dulunya audit internal pernah dianggap sebagai “lawan” pihak manajemen, sekarang auditor internal
mencoba menjalin kerjasama yang produktif dengan klien melalui aktivitas-aktivitas yang memberikan
nilai tambah bagi perusahaan. Sebagai bagian dari pengendalian internal, audit internal merupakan
penghasil informasi sebagai dasar pengambilan keputusan manajemen yang objektif serta agar fungsi
staf audit dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka staf auditor internal harus bebas dan
hanya bertanggung jawab langsung kepada manajemen puncak (top manajemen).

Deskripsi Audit Internal Bank
Bank Indonesia melalui PBI nomor 1/6/PBI/1999 telah mempertimbangkan pentingnya menjaga dan
mengamankan kegiatan usaha Bank dengan mewajibkan pelaksanaan Fungsi Audit Internal Bank yang
efektif melalui pembentukan Satuan Kerja Audit Internal (SKAI).
Fungsi Audit Internal Bank sangat penting karena peranan yang diharapkan dari fungsi tersebut untuk
membantu semua tingkatan manajemen dalam mengamankan kegiatan operasional bank yang
melibatkan dana dari masyarakat luas. Dengan penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Internal
Bank (SPFAIB) diharapkan fungsi tersebut dapat berjalan dengan benar dan sesuai dengan ukuran

minimal yang harus dipatuhi oleh semusa Bank Umum di Indonesia.
Dengan SPFAIB juga diharapkan juga adanya penjabaran dari misi, kewenangsn, interdependensi, dsan
ruang lingkup dari audit internal.
Sesuai dengan ketentuan SPFAIB, misi dari audit internal adalah terpenuhinya secara baik kepentingan
bank dan masyarakat penyimpan dana. Hal ini perlu dikemukakan karena sebagai badan usaha, di dalam
bank terdapat dan bertemu berbagsi macam kepentingan dari pihak-pihak terkait, sepeerti pemilik,
manajemen, karyawan, dan nasabah. Meskipunterdapat perbedaan kepentingan di antara pihak-pihak
terkait tersebut, namun pada dasarnya kepentingan tersebut mempunyai tujuan yang sama yaitu
tercapainya bank yang sehat dan mampu berkembang secara wajar.
Dalam kaitan tersebut, Audit Internal Bank harus dapat menempatkan fungsinya di atas berbagai
kepentingan tersebut untuk memastikan terwujudnya bank yang sehat, berkembang secara wajar dan
dapat menunjang perekonomian nasional. Agar misi tersebut dapat terlaksana dengan baik, diperlukan
mekanisme pengendalian umum dalam setiap bank di Indonesia.
Sesuai dengan ketentuan SPFAIB tugas dan fungsi dari Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) adalah
sebagai berikut :
1. Membantu Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan menjabarkan secara operasional
perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan atas hasil audit.
2. Auditor Internal mewakili pandangan dan kepentingan profesinya dengan membuat analisis dan
penelitian di bidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya melalui pemeriksaan
secara on-site dan pemantauan secara off-site serta memberi saran perbaikan dan informasi

yang objektif tentang kegiatan yang di-review kepada semua tingkatan manajemen.
3. SKAI harus mampu mengidentifikasikan segala kemungkinan untuk memperbaiki dan
meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana.
Dewan Komisaris harus menjamin agar SKAI dapat melaksanakan tugas secara Independen. Dalam hal
ini Dewan Komisaris wajib melakukan review atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta
pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal
termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.
Hal tersebut perlu dilakukan mengingat Dewan Komisaris berperan sebagai wakil dari Pemegang Saham.

Terpenuhinya secara baik kepentingan bank dan masyarakat penyimpanan dana merupakan bagian dari
misi Audit internal bank.
Audit internal bank harus dapat menempatkan fungsinya di atas berbagai kepentingan untuk memastikan
terwujudnya bank yang sehat, berkembang secara wajar dan dapat menunjang perekonomian nasional.
Pekerjaan audit internal harus mencakup seluruh aspek dan unsur kegiatan bank yang secara langsung
ataupun tidak langsung diperkirakan dapat mempengaruhi tingkat terselenggaranya secara baik
kepentingan bank dan masyarakat. dalam hubungan ini, selain pemeriksaan dan penilaian atas
kecukupan dan efektivitas struktur pengendalian internal dan kualitas pelaksanaannya, juga mencakup
segala aspek dan unsur dari organisasi bank sehingga mampu menunjang analisis yang optimal dalam
membantu proses pengambilan keputusan oleh manajemen. Modul Audit Internal ini merupakan
kelanjutan dari beberapa modul yang telah diterbitkan oleh IBI dalam bidang perbankan. Isi modul ini

terbagi menjadi lima bagian yaitu Banking Knowledge, Banking Product and Regulation, Bank
Accounting, Principles and Processes of Internal Audit, dan Audit Engagement and Follow Up Monitoring.
Penyusunan materi ini dilakukan oleh tim penyusun yang berasal dari kalangan auditor internal
perbankan. Modul ini diharapkan dapat menjadi salah satu materi pelatihan untuk uji kompetensi bidang
audit internal dan sumber pengetahuan tentang kompetensi pimpinan bidang audit internal, di samping
menjadi salah satu upaya program peningkatan kompetensi bankir di Indonesia secara keseluruhan.

Baturaja, 26 Oktober 2017

Benny Dwi Saputra

Dokumen yang terkait

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Strategi Penanganan Risiko Kerugian Cicil Emas Pada Bank Syariah (Studi Bank Syariah Mandiri, Kantor Cabang Ciputat)

13 113 104

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0

Prosedur Verifikasi Internal Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat

2 110 1

Pengaruh Etika Profesi dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment (Penelitian pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK RI)

24 152 62

Peranan Deposito Sebagai Sumber Dana Pada PT. Bank X,Tbk. Cabang Buah Batu Bandung

3 47 1

Kecerdasan Emosional dan Spiritual Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Surapati Bandung

11 109 178