LKP : Rancang Bangun Aplikasi Pemberitaan Pada Programa 1 Radio Republik Indonesia Surabaya.
i
RANCANG BANGUN APLIKASI PEMBERITAAN PADA
PROGRAMA 1 RADIO REPUBLIK INDONESIA SURABAYA
KERJA PRAKTIK
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh:
YONATAN OKTAVIANUS TRI SATRIA 11410100002
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2015
(2)
iv
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
BAB IPENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar belakang ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 2
1.3. Batasan Masalah... 3
1.4. Tujuan ... 3
1.5. Manfaat ... 3
1.6. Sistematika Penulisan ... 3
BAB IIGAMBARAN UMUM LEMBAGA ... 5
2.1. Profil Lembaga ... 5
2.1.1 Sejarah RRI ... 6
2.2. Visi Radio Republik Indonesia ... 8
2.3. Misi LPP Radio Republik Indonesia ... 8
2.4 Tugas Pokok LPP dan Peran Radio Republik Indonesia ... 9
2.5 Struktur Organisasi RRI Surabaya ... 14
2.5.1 Peran dan Tanggung Jawab Radio RRI ... 15
BAB IIILANDASAN TEORI ... 21
3.1. Berita ... 21
3.1.1. Unsur Berita ... 21
3.1.2. Teknik atau Cara Membacakan Berita ... 22
3.2 Standart Konten Berita Umum... 23
3.3 Unified Modeling Language (UML) ... 28
3.4 Sistem Informasi ... 33
3.5 Konsep Dasar Sistem ... 34
3.6 Konsep Dasar Informasi ... 34
(3)
v
4.1. Analisis dan Desain Sistem ... 38
4.2. Perancangan Sistem Aplikasi ... 38
A. Diagram Aktivitas Login ... 40
B. Diagram Aktivitas Membuat User Baru ... 41
4.3. Desain Input & Output ... 44
4.4. Flow Of Event ... 50
4.4.1. Flow Of Event Login ... 50
4.4.2. Flow Of Event Membuat User Baru ... 51
4.4.3. Flow Of Event Membuat Naskah ... 53
4.5. Sequence Diagram Koreksi Berita ... 54
4.7. Implementasi Sistem ... 57
4.7.1. Perangkat Keras ... 57
4.7.2. Perangkat Lunak ... 57
4.8. Pengoperasian Program ... 58
BAB VPENUTUP ... 64
5.1 Kesimpulan ... 64
5.2 Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA ... 65
LAMPIRAN ... 66
(4)
1
1.
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Radio Republik indonesia berdiri pada tanggal 11 September 1945 sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang independent, netral dan tidak komersial. Radio Republik Indonesia berfungsi memberikan pelayanan siaran informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol sosial, serta menjaga citra bangsa di di dunia internasional. Radio RRI dapat memberikan penyampaian informasi dan dijadikan sebagai suatu media yang mampu memberikan edukasi lebih terhadap pendengar. Radio RRI Surabaya memiliki tiga programa, yaitu progama 1 yang di singkat PRO I yang berfokus pada penyampaian informasi berita, programa 2 yang di singkat PRO II memiliki sasaran yang berfokus kepada anak muda untuk meningkatkan kreatifitas dan pengetahuan anak muda, programa 4 yang di singkat PRO IV yang menyiarkan informasi tentang kebudayaan daerah.
Tugas utama PRO I adalah melakukan proses penyiaran informasi dan pemberitaan. Pada bidang pemberitaan selama ini reporter atau service center yang biasa disebut SC membuat berita yang ditulis di notepad dan di simpan ke server melalui mapping drive, terkadang file yang sudah disimpan hilang atau terselip pada server bila akan di olah menjadi sebuah voice atau rekaman. Selain itu permasalahan yang timbul karena me-mapping drive reporter atau SC lupa untuk men-disconnect drive penyimpanan sehingga tidak bisa di akses oleh beberapa reporter lain yang akan menyimpan pada drive tersebut. Dengan kejadian seperti itu maka menyebabkan proses penyiaran berita menjadi terhambat.
(5)
Dan penyiar berita harus pintar memberikan informasi berita yang lain dibantu oleh SC (Service Center) untuk penyampaian berita selanjutnya.
Untuk menguatkan peran dan fungsi setiap Programa, RRI telah menetapkan visi Programa Satu (Pro1) sebagai Pusat Siaran Pemberdayaan Masyarakat yaitu berfokus pada penyiaran informasi berita yang dapat diterima oleh pendengar. Kendala yang terjadi apabilah masalah diatas tidak bisa di selesaikan sangat berdampak negatif bagi RRI, bila penyiar tidak pandai menyampaikan informasi dengan baik maka pendengar akan beralih ke stasiun radio yang lain dan menyebabkan dukungan dana dan sponsor yang masuk juga akan berkurang jika kondisi radio tidak menunjukan sebagai radio favorit. Dan kendala yang lainnya adalah pendengar akan beralih ke stasiun radio yang lain. Jika permasalahan ini tidak dapat dipecahkan maka RRI akan jauh merosot dibandingkan dengan stasiun radio yang lainnya.
Rencana solusi yang akan dibuat adalah membuat sebuah aplikasi manajemen berita yang mampu membantu peran reporter dan SC (Service Center) dalam mengelolah file menurut klasifikasi budaya, ekonomi, sosial, dan lain-lain yang siap disiarkan. Serta dapat meminimalisir kehilangan data akibat virus atau data corrupt apabila disimpan di masing-masing drive karyawan. Dan menambahkan fungsi chat untuk mengirimkan berita text kepada penyiar secara langsung.
1.2. Perumusan Masalah
(6)
masalah yaitu : Bagaimana membuat aplikasi Managemen Berita pada pemberitaan Radio RRI Surabaya yang meliputi:
1. Dapat mengelolah file berita menurut klasifikasinya.
2. Dapat menyusun naskah berita dgn baik dan aman tanpa terkena virus. 1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah diatas maka dapat diketahui pembatasan masalah pada aplikasi manajemen berita. Yaitu sebagai berikut:
1. Hanya untuk mengelolah berita text sebelum disiarkan atau di buat dalam bentuk voice.
2. Hanya dapat diakses oleh reporter lapangan dan SC (Service Center). 1.4. Tujuan
Mempermudah mengelolah file berita text menurut klasifikasi, meminimalisir kehilangan data akibat kesalahan pengguna, menghindari dari virus atau data corrupt serta dapat mengirimkan berita text kepada penyiar secara langsung untuk disiarkan.
1.5. Manfaat
Diharapkan setelah proyek Kerja Praktek ini selesai maka dalam proses pembuatan berita pada notepad dapat terkendali dan tersimpan dengan aman pada server.
1.6. Sistematika Penulisan
Penulisan laporan ini secara sistematis dapat dibagi menjadi 5 bab, yaitu : BAB I : PENDAHULUAN
(7)
Berisi latar belakang masalah yang ada, perumusan masalah berdasarkan tujuan, batasan masalah yang akan dibahas, tujuan dari pembuatan aplikasi, manfaat, serta sistematika penulisan.
BAB II : GAMBARAN UMUM INSTANSI
Berisi kilas sejarah instansi, visi dan misi, profil tempat kerja praktek. BAB III : LANDASAN TEORI
Berisi teori-teori pendukung dan literatur yang digunakan dalam pembuatan aplikasi.
BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN
Berisi uraian tentang tugas-tugas yang dikerjakan pada saat kerja praktek, yaitu dari analisa system, pembahasan masalah berupa activity diagram, perancangan sistem berbasis objek, use case, class diagram, sequence dan implementasi sistem berupa capture dari setiap tampilan program.
BAB V: PENUTUP
(8)
5
2.
GAMBARAN UMUM LEMBAGA
2.1. Profil Lembaga
3. RRI dikukuhkan sebagai satu-satunya lembaga penyiaran yang dapat berjaringan secara nasional dan dapat bekerja sama dalam siaran dengaan dengan lembaga penyiaran Asing. Dengan kekuatan 62 stasiun penyiaran termasuk Siaran Luar Negeri dan 5 (lima) satuan kerja (satker) lainnya yaitu Pusat Pemberitaan, Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbangdiklat) Satuan Pengawasan Intern, serta diperkuat 16 studio produksi serta 11 perwakilan RRI di Luar Negeri, RRI memiliki 61 (enam puluh satu) programa 1, 61 programa 2, 61 programa 3, 14 programa 4 dan 7 studio produksi maka RRI setara dengan 205 stasiun radio.
PRINSIP LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK:
1. LPP adalah lembaga penyiaran untuk semua warga Negara. 2. Siarannya harus menjangkau seluruh wilayah Negara. 3. Siarannya harus merefleksikan keberagaman.
4. Siarannya harus berbeda dengan lembaga penyiaran lainnya. 5. LPP harus menegakkan independens dan netralitas.
6. Siarannya harus bervariasi dan berkualitas tinggi. 7. Menjadi FLAG CARRIER dari bangsa Indonesia 8. Mencerminkan identitas bangsa.
(9)
9. Perekat dan pemersatu bangsa.
2.1.1 Sejarah RRI
Berawal dari Radio Republik Indonesia yang diresmikan pada 11 September 1945, oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang di 6 kota. Rapat utusan 6 radio di rumah Adang Kadarusman Jalan Menteng Dalam, Jakarta, menghasilkan keputusan mendirikan Radio Republik Indonesia dengan memilih dr. Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama.
Kemudian para mahasiswa membuat Radio amatir sampai tahun 1945, tetapi kemudian pemerintah melarang kegiatan tersebut dan membuat undang-undang dan mengecam keras kemunculan Radio amatir tanpa membuat izin terlebih dahulu. Tetapi para mahasiswa berhasil memperjuangkan Radio amatir, sehingga pada tahun 1967 pemerintah mengizinkan kembali siaran Radio amatir dan harus ada organisasi yang mengelolanya.
Semakin banyak berkembang Radio amatir maupun Radio swasta di indonesia terutama pada saat setelah adanya reformasi pada tahun 1998, membuat masyarakat lebih kreatif untuk membuat Radio lokal dan didukung dengan perkembangan Internet yang sangat pesat, maka muncul Radio streaming.
Pada tahun 1994, internet Service multitasking memulai RTFM, dimana berperan sebagai stasiun berita internet. Berbeda dengan Radio konvensional yang menggunakan antena sebagai pemancar.
Radio streaming menggunakan Internet untuk menyiarkan Radio, sehingga siaran yang dihasilkan bersifat global. Bisa dinikmati di seluruh dunia tanpa menggunakan antena. Sampai akhir tahun 1966 RFadio Republik Indonesi (RRI)
(10)
adalah satu-satunya radio siaran di Indonesia yang dikuasai dan dimiliki oleh pemerintah. RRI hadir di tengah-tengah masyarakat, menjalankan misi (tujuan) mulia yang dapat dipertanggung jawabkan, dan meningkatkan peran dan fungsi radio siaran sebagai media massa.
2.1.2 Perkembangan RRI saat ini
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, pemerintah telah menetapkan Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang merupakan bagian dari sistem penyiaran nasional,yang berguna menjamin terciptanya tatanan informasi nasional yang adil, merata dan seimbang. Maka dengan kepercayaan yang telah diberikan dan untuk mengimbangi perkembangan teknologi informasi yang kian pesat, LPP RRI telah menerapkan beberapa teknologi baru, yang memiliki fungsi utama untuk meningkatkan efektifitas kinerjanya.
(11)
Kantor RRI Surabaya yang beralamat di jalan pemuda no 82-90 Surabaya di dikepalai oleh seorang wanita sebagai kepala RRI Surabaya yang ahli pada bidangnya yaitu Dra. Yuvita Tri Redjeki. Beliau menjabat sejak awal bulan maret 2014. Radio RRI diwajibkan mampu bersaing dengan media- media sejenisnya maupun stasiun radio baru di Surabaya. RRI Surabaya harus mampu memberikan siaran radio yang menarik dan bervariasi agar dapat menarik minat para pendengar radio.
2.2. Visi Radio Republik Indonesia
Menjadikan LPP RRI radio berjaringan terluas, pembangun karakter bangsa, berkelas dunia.
2.3. Misi LPP Radio Republik Indonesia
1. Memberikan pelayanan informasi terpecaya yang dapat menjadi acuan dan sarana kontrol sosial masyarakat dengan memperhatikan kode etik jurnalistik/kode etik penyiaran.
2. Mengembangkan siaran pendidikan untuk mencerahkan, mencerdaskan, dan memberdayakan serta mendorong kreatifitas masyarakat dalam kerangka membangun karaktek bangsa.
3. Menyelenggarakan siaran yang bertujuan menggali, melestarikan dan mengembangkan budaya bangsa, memberikan hiburan yang sehat bagi keluarga, membentuk budi pekerti dan jati diri bangsa di tengah arus globalisasi.
4. Menyelenggarakan program siaran berperspektif gender yang sesuai dengan budaya bangsa dan melayani kebutuhan kelompok minoritas.
(12)
5. Memperkuat program siaran di wilayah perbatasan untuk menjaga kedaulatan NKRI
6. Meningkatkan kualitas siaran luar negeri dengan program siaran yang mencerminkan politik negara dan citra positif bangsa.
7. Meningkatkan partisipasi publik dalam proses penyelenggaraan siaran mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program siaran.
8. Meningkatkan kualitas audio dan memperluas jangkauan siaran secara nasional dan internasional dengan mengoptimalkan sumberdaya teknologi yang ada dan mengadaptasi perkembangan teknologi penyiaran serta mengefisienkan pengelolaan operasional maupun pemeliharaan perangkat teknik.
9. Mengembangkan organisasi yang dinamis, efektif, dan efisien dengan sistem manajemen sumber daya (SDM, keuangan, asset, informasi dan operasional) berbasis teknologi informasi dalam rangka mewujudkan tata kelola lembaga yang baik ( good corporate governance).
10. Meningkatkan kualitas siaran luar negeri dengan program siaran yang mencerminkan politik negara dan citra positif bangsa.
11. Memberikan pelayanan jasa-jasa yang terkait dengan penggunaan dan pemanfaatan asset negara secara profesional dan akuntabel serta menggali sumber-sumber penerimaan lain untuk mendukung operasional siaran dan meningkatkan kesejahteraan pegawai.
2.4 Tugas Pokok LPP dan Peran Radio Republik Indonesia
Memberikan pelayanan informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh
(13)
lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran radio yang mengjangkau seluruh wilayah NKRI. (PP.12/2005. Ps. 4).
Tugas LPP RRI dalam melayani seluruh lapisan masyarakat di seluruh wilayah NKRI tidak bisa dilayani dengan satu programa saja, oleh karena itu RRI menyelenggarakan siaran dengan 4 programa:
1. Pro 1: Pusat siaran pemberdayaan masyarakat 2. Pro 2: Pusat siaran kreatifitas anak muda
3. Pro 3: Pusat siaran jaringan berita nasional dan kantor berita radio 4. Pro 4: Pusat siaran budaya dan pendidikan
5. VOI: Citra & Martabat bangsa didunia internasional siaran setiap hari dengan 8 bahasa asing
6. Studio Produksi LN: Jembatan informasi Indonesia - LN dan LN – Indonesia.
Sebagai sumber informasi terpercaya sesuai dengan prinsip lembaga
penyiaran publik, dalam menyelenggaran siaran RRI berpedoman pada nilai-nilai standar penyiaran :
a. Siaran bersifat independet dan netral b. Siaran harus memihak pada kebenaran c. Siaran member pemahaman
d. Siaran mengurangi ketidakpastian
e. Siaran berpedoman pada pancasila, UUD 1945 dan kebenaran, serta peraturan yang lainnya.
f. Siaran harus memihak hanya kepada kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(14)
g. Siaran harus menjaga persatuan, kesatuan dan Kedaulatan NKRI
2.4.1
Peran dalam Pemberdayaan Masyarakat:
RRI menyelenggarakan siaran pemberdayaan masyarakat di semua lapisan masyarakat melalui siaran pedesaan, nelayan, wanita, anak-anak, siaran lingkungan hidup, kewirausahaan, teknologi tepat guna, kerajinan, perdagangan, pertanian, koperasi, industri kecil dll.
2.4.2
Peran RRI sebagai Pelestari Budaya Bangsa:
Seluruh RRI wajib menyelenggarakan siaran seni dan budaya daerah seluruh indonesia secara konsisten dan tidak pernah berhenti seperti siaran ketoprak,wayang orang, wayang golek, madihin, saluang dan budaya minang lainnya, budaya bugis, dan budaya daerah-daerah lainnya.
2.4.3
Peran RRI sebagai pelestari lingkungan:
RRI menyelenggarakan siaran Green Radio untuk penanaman kembali dan Re Use, Reduce dan Recycling dengan berbagai format dan variasi bentuk acara. 2.4.4
Peran RRI sebagai media pendidikan:
RRI menyelenggarakan siaran pendidikan dari Taman Kanak-Kanak sampai Mahasiswa. RRI menyelenggarakan Pekan Kreatif dengan mengadakan lomba kreatif remaja seperti lomba cipta lagu, lomba cipta design , lomba IT, lomba band indie, bintang radio, pekan tilawatil quran. Disamping itu juga menyelenggarakan siaran pendidikan social masyarakat, seperti siaran wanita, siaran pedesaan, siaran KB dll.
(15)
RRI menyelenggarakan siaran radio diplomasi melalui siaran luar negeri untuk membangun citra positif bangsa didunia internasional bekerjasama dengan kedutaan dan radio luar negeri dengan siaran yang bersifat reciprocal . kerjasama siaran dengan ABC , NHK, RTM, RTB, KBS, RTH, SR, BBC, Radio Jedah, Radio Turki, RCI, DW dll.
2.4.6
Peran RRI sebagai media terdepan tanggap bencana:
RRI menyelenggarakan siaran langsung dari tenda darurat melalui Radio Based Disaster Management. Setiap ada bencana dalam waktu tidak lebih dari 24 jam RRI harus sudah melaporkan, kemudian diikuti program Pelipur Lara korban bencana dan trauma healing dengan mendirikan studio darurat.
2.4.7
Peran RRI dalam menghubungkan tenaga kerja di Luar
Negeri:
RRI menyelenggarakan siaran rutin dan terkoneksi dengan 7 negara yaitu Hongkong, Malaysia, Brunei Darusalam, Jepang, Taiwan, Korea dan Arab Saudi untuk mendekatkan TKI dengan kampung halaman. Pendengar RRI di luar negeri khususnya TKI berjumlah puluhan ribu orang yang mendengar melalui audio streaming. Dalam rangka mewujudkan peran second track diplomacy menyelenggarakan acara Diplomatic Forum. Untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat Indonesia di Luar negeri khususnya tenaga kerja Indonesia antara lain diselenggarakan acara bilik sastra yang diperlrlombakan dan 2 pemenang dihadirkan oleh SLN untuk menghadiri acara uapacara kenegaraan 17 Agusdtus di Istana negara dan sidang DPR dan DPD di Senayan.
(16)
2.4.8
Peran RRI sebagai media hiburan:
RRI menyelenggarakan siaran hiburan berupa siaran music dan kata, pagelaran musik klasik yaitu orkes symphony Jakarta dan orkes symphony yang dimiliki RRI daerah. Pagelaran kesenian dan budaya, lawak, Quiz dll.
2.4.9
Peran RRI dalam sabuk pengaman informasi (Information
Safety Belt):
selama tahun 2009 - 2010 RRI telah mendirikan studio di wilayah perbatasan dan daerah terpencil atau blankspot, antara lain: Entikong, Batam, Nunukan, Putusibaou, Malinau, Atambua, Ampana, Boven Digoel, Kaimana, Skow, Oksibil, Takengon, Sabang dan Sampang. Siaran melalui studio-studio produksi ini ditujukan untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan memberikan akses informasi yang berimbang bagi masyarakat di daerah perbatasan maupun di daerah-daerah yang sebelumnya tidak dapat menerima siaran RRI atau blankspot
(17)
2.5 Struktur Organisasi RRI Surabaya
(18)
2.5.1 Peran dan Tanggung Jawab Radio RRI
Tabel 2.1 Peran danTanggung Jawab RRI
Jabatan Peran Tanggung Jawab
Kepala RRI Surabaya Memimpin kegiatan seluruh operasional LPP RRI Surabaya
Bertanggung jawab atas kegiatas operasional serta menjaga kestabilitas LPP RRI Surabaya
Kepala Bagian Tata Usaha
Menangani kegiatan administrasi LPP RRI
Bertanggung jawab atas penyusunan laporan pelaksanaan tugas dan program ketatausahaan. Bertanggung jawab atas kebijakan teknis pembinaan,
pengkoordinasian,
penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, pelaksanaan dan pengendalian
Kepala Sub Bagian SDM
Membantu kepala RRI surabaya
mengkoordinasikan
kegiatan pengelolaan kepegawaian,
pengembangan SDM serta pengelolaan rumah tangga kantor
Bertanggung jawab terhadap pengawasan kinerja pegawai. Bertanggung jawab manajemen kepegawaian RRI
Kepala Sub Bagian Keuangan
Merencanakan, mengembangkan,
mengontrol fungsi keuangan dan akuntansi di RRI dalam memberikan
Bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan, seta pelaporan keuangan pada setiap bukannya. Bertanggung jawab
(19)
informasi keuangan secara komprehensif dan tepat waktu untuk membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan
yang mendukung
pencapaian target financial perusahaan
dalam perencanaan keuangan untuk kegiatan operasionalRRI
Kepala Sub Bagian Umum
Menyusun segala kegiatan RRI, menyiapkan bahan kinerja untuk bagian SDM, melaksanakan kegiatan, menyiapkan untuk kegiatan rapat.
Bertanggung jawab atas perencanaan kegiatan RRI. Bertanggung jawab untuk evaluasi kegiatan RRI
Kepala Bidang
Teknologi dan Media Baru
Pengembangan inovasi teknologi, menyiapkan pengadaan kebutuhan teknologi, mengontrol fungsionalitas peralatan TI
Bertanggung jawab atas pengelolaan alat TI radio. Bertanggung jawab atas kebutuhan TI untuk RRI Kepala Seksi Teknik
Studio dan Media Baru
Menyiapkan kebutuhan untuk penyiar radio serta music director
Bertanggung jawab atas pemeliharaan studio siaran
Kepala Seksi Teknik Transmisi dan Distribusi
Membantu transmisi signal siaran RRI, mengontrol transmisi signal
Bertanggung jawab atas transmisi signal di udara. Bertanggung jawab untuk pengaturan signal
Kepala Layanan dan Pengembangan Usaha
Membantu RRI untuk mengembangkan usaha lain serta mencari masukan dari pihak lain
Bertanggung jawab atas pengawasan pencarian masukan dari pihak lain Kepala Seksi Layanan
Publik
Membantu RRI
menyampaikan informasi
Bertanggung jawab dalam penyampaian
(20)
kegiatan RRI informasi kepada masyarakat
Kepala Seksi
Pengembangan Usaha
Merencanakan kerja sama dengan pihak lain, melaksanakan kegiatan pengembangan usaha
Bertanggung jawab atas pelaksanaan kerja sama dengan pihak lain
Kepala Seksi
Komunikasi Publik
Membantu RRI dalam penerangan informasi
Bertanggung jawab atas penyampaian inforamasi
Kepala Bidang
Programa Siaran
Mengawasi seluruh siaran pada semua Programa
Bertanggung jawab atas semua siaran pada Programa
Kepala Seksi
Perencanaan dan Evalusai Program
Merencanakan programa siaran pada seluruh
programa serta
mengevaluasi program siaran
Bertanggung jawab atas
evaluasi serta
perencanaan acara siaran pada seluruh programa RRI
Kepala Seksi Programa I Mengatur acara siaran, mengawasi jadwal siaran serta penyiar, serta sebagai produser acara
Bertanggung jawab atas seluruh acara Programa I
Kepala Seksi Programa II
Mengatur acara siaran, mengawasi jadwal siaran serta penyiar, serta sebagai produser acara
Bertanggung jawab atas seluruh acara Programa II
Kepala Seksi Programa IV
Mengatur acara siaran, mengawasi jadwal siaran serta penyiar, serta sebagai produser acara
Bertanggung jawab atas seluruh acara pada Programa IV
Kepala Bidang
Pemberitaan
Mengawasi kegiatan redaksi dan memimpin produksi berita, perencanaan topik
Bertanggung jawab terhadap semua materi berita
(21)
pemberitaan Kepala Seksi Liputan,
Berita, dan Dokumentasi
Mengawasi kegiatan peliputan berita, melakukan dokumentasi setiap peristiwa
Bertanggung jawab terhadap liputan berita di lapangan
Kepala Seksi Olahraga Perencanaan tema berita olahraga, menentukan narasumber berita olahraga
Bertanggung jawab terhadap semua berita olahraga
Kepala Seksi
Pengembangan Berita
Melakukan perencanaan alternatif topik berita
Bertanggung jawab terhadap topik-topik berita alternatif
Kelompok Pejabat Fungsional
Membantu seluruh kepala bagian RRI
Bertanggung jawab atas seluruh perintah tugas yang diamandatkan
(22)
2.5.2 Profil Bagian Seksi Pemberitaan
Gambar 2.4 Struktur Organisasi Pemberitaan Radio Republik Indonesia
2.6 Alur Kerja Pada Bidang Pemberitaan
2.6.1 Alur Kerja Reporter
a. Reporter meliput kejadian yang ada di lapangan.
b. Dari tempat kejadian reporter melaporkan kejadian via telepon ke studio. c. Reporter kembali ke kantor untuk mengetik naskah berita laporan. d. Reporter merekam suara atau berita voice.
2.6.2 Alur Kerja Penyiar membacakan Berita
a. Penyiar membuka pengantar berita yang dibuat oleh bagian redaksi dari komputer yang terhubung atau terkoneksi melalui server.
b. Penyiar memutar voice yang sudah dibuat oleh reporter yang sudah direkam dan disimpan di server.
(23)
2.6.3 Alur Kerja Redaksi atau Redaktur
a. Memeriksa naskah yang sudah dibuat oleh reporter dan mengeditnya. b. Membuat pengantar berita.
(24)
21
3.
LANDASAN TEORI
Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini memiliki kajian pustaka yang dapat dipertanggungjawabkan.
3.1. Berita
Berikut ini merupakan pengertian Berita menurut ahli dan sumber lain, diantaranya:
Menurut (Mickhel V, 2009) mengatakan berita adalah laporan tentang suatu peristiwa atau kejadian mengemukakan bahwa “berita adalah laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang faktual, penting, dan menarik bagi sebagian pembaca, serta menyangkut kepentingan mereka”.
3.1.1. Unsur Berita
Dari pengertian di atas, dapat dikutip bahwa ada empat unsur yang harus dipenuhi oleh sebuah peristiwa, sehingga layak menjadi sebuah berita.
Berikut penjelasan yang lebih lengkap dari unsur-unsur menurut (Inung, 2012) yaitu :
A. What : Suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur what, yaitu berisi pernyataan yang dapat menjawab pertanyaan apa.
B. Who : Suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur who, yaitu disertai keterangan tentang orang-orang yang terlibat dalam peristiwa.
(25)
C. When : Suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur when, yaitu menyebutkan waktu kejadian peristiwa.
D. Where : Suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur where, yaitu berisi deskripsi lengkap tentang tempat kejadian.
E. Why : Suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur why, yaitu disertai alasan atau latar belakang terjadinya peristiwa.
F. How : Suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur how, yaitu dapat dijelaskan proses kejadian suatu peristiwa dan akibat yang ditimbulkan.
3.1.2. Teknik atau Cara Membacakan Berita
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam membaca beruta adalah sebagai berukut :
A. Lafal : Lafal adalah suatu cara seseorang atau sekelompok orang dalam mengucapkan bunyi bahasa. Bunyi bahasa Indonesia meliputi Vokal, konsonan, diftone, gabungan konsonan.
B. Tekanan/Nada : Tekanan atau nada adalah tinggi rendahnya pengucapan suatu kata. Dalam hal ini nada berfungsi untuk member tekanan khusus pada kata-kata tertentu.
C. Intonasi : Intonasi adalah naik turunnya lagu kalimat. Intonasi berfungsi sebagai pembentuk makna kalimat.
D. Jeda : Jeda adalah perhentian lagu kalimat. Jeda terbagi ke dalam 3 jenis yaitu;
(26)
Jeda panjang ( . ) titik Jeda sedang ( , ) koma Jeda pendek ( _ ) spasi
E. Volume : Volume suara adalah takaran perlahan atau kerasnya suara yang dikeluarkan.
F. Tempo : Tempo adalah lambat atau cepatnya pembacaan sebuah berita.
3.2 Standart Konten Berita Umum
Berita yang layak disiarkan jaringan Pro-1 adalah berita yang memenuhi unsur- unsur nilai berita terbanyak, kombinasi beberapa nilai berita sebagai berikut ini :.
a. Aktual: Peristiwa, pendapat atau realitas yang harus disajikan kepada khalayak secepatnya, baru saja terjadi maksimal 6 jam yang lalu, sedang menjadi pembicaraan orang banyak, hangat.
b. Penting: Menyangkut kepentingan orang banyak (masyarakat) dan bisa mempengaruhi kehidupan dan perilaku masyarakat.
c. Besar: Berskala nasional dan menyangkut kepentingan banyak pihak. d. Proximity: Ada kedekatan geografis dan emosinal dengan pendengar. e. Kontroversi: Perdebatan, persengketaan, skandal.
f. Prominence: Peristiwa yang melibatkan orang penting/tokoh. g. Human interest: memancing, menggugah rasa kemanusiaan. h. Unusual/Oddity: Tidak biasa/aneh/ajaib/ganjil.
(27)
3.2.1 Kualitas Sisipan Audio (insert) harus mencerminkan : a. Kejernihan suara rekaman
b. Kejelasan siapa yang berbicara
c. Durasinya antara 30-45 detik untuk 1 (satu) liputan/ROS
d. Isi INSERT bisa berupa penguatan isi berita, informasi aktual, atau peryataan akan suatu kasus.
e. Voice INSERT diletakan dalam badan berita, sudah harus muncul paling lambat setelah reporter menyampaikan dua kalimat berita (30 detik).
f. Sound Of Location/Soundbite/Teaser/EarCather/Backsound harus muncul
dalam setiap laporan yang menggambarkan suasana kerumunan, sidang, unjuk rasa yang direkam dalam jarak dekat dengan durasi maksimal 10 detik.
3.2.2 Buletin Berita Umum
1. Buletin berita umum berdurasi 25 menit terdiri dari straight news, actuality insert, voice report, news interview (berupa berita pendalaman), fox pop, feature, ROS dan editorial.
2. Mekanisme pengiriman berita ke pusat Pemberitaan melalui email pro1jaringan@gmail.com(disertai voice dan naskah).
3. Pengiriman berita melalui telepon hanya dilakukan untuk kondisi tertentu (kejadian luar biasa).
3.2.3 Buletin Berita Olahraga
1. Buletin berita olahraga berdurasi 25 menit terdiri dari straight news, actuality insert, voice report, news interview. Perbandingan berita olahraga luar negeri dan dalam negeri harus berimbang.
(28)
2. Konten berita olahraga mengutamakan hasil pertandingan/lomba/peristiwa, menonjolkan prestasi, agenda event, menginformasikan secara merata semua cabang olahraga termsuk olahraga tradisional, dengan menonjolkan narasumber tokoh olahraga atau masyarakat. (Selama ini narasumber banyak didominasi para pengurus olahraga).
3. Bentuk penyajian: 1 orang presenter mengawali dan engakhiri dengan ucapan “Salam Olahraga”, penyampaiannya dilakukan secara santai/sporty mengarah pada entertaiment.
3.2.4 ROS (Report On the Spot)
1. Konten ROS adalah berita peristiwa atau pengembangan berita dari suatu peristiwa, bukan berita opini atau pernyataan atau berita seremoni. Berskala nasional dengan news value yang tinggi, berdurasi 2 menit. Untuk kondisi tertentu seperti peristiwa bencana alam atau peristiwa besar lainnya, durasi bisa menyesuaikan
2. SOP ROS adalah sebagai berikut : a. Reporter berada di lokasi peristiwa.
b. Reporter mengirimkan SMS berisi pengantar laporan. c. Produser dinas menyeleksi SMS yang masuk.
d. SMS yang finilai memenuhi kriteria ROS baik dari askpek kualitas, maupun sesuai topik bahasan, akan dihubungi oleh produser untuk koordinasi sekaligus menyepakati alokasi waktu penyampaian.
e. Produser menginstruksi Pengarah Acara untuk menghubungi reporter sesuai waktu yang dijanjikan.
(29)
g. Apabila sudah tiga kali dihubungi, namun tidak juga tersambung dengan reporter yang bersangkutan, Pengarah Acara langsung pindah ke reporter giliran selanjutnya. Kesempatan menyampaikan laporan untuk reporter yang sebelumnya HILANG.
h. SMS pengantar laporan yang tidak layak siar (menurut Prosedur) akan dibalas dalam waktu selambat-lambatnya 15 menit setelah diterima.
i. Sebelum reporter menyampaikan laporan, Pengarah Acara wajib memeriksa kelengkapan laporan (kepastian posisi reporter dan kesiapan atmosfir saat ROS).
j. Pengarah acara dapat membatalkan kesempatan penyiaran ROS oleh reporter, jika pada pengecekan akhir jelang penyiaran diketahui bahwa reporter yang bersangkutan tidak berada di lokasi dan sinyal/kualitas audio kurang bagus.
k. Produser dapat mengubah pengantar laporan reporter asal tidak keluar dari konteks laporan. Produser juga berhak memotong laporan pada saat penyiaran karena berbagai alasan seperti: laporan terlalu panjang dan reporter beropini.
l. Reporter yang akan melakukan wawancara dengan narasumber di dalam laporan, wajib menginformasikan dahulu kepada Pengarah Acara,
m. Apabila sedang dalam kondisi tertentu ROS tidak bisa berlangsung karena Pro1 sedang berlangsung acara lain yang tidak memungkinkan diselingi dengan ROS, maka segera mungkin PA akan menginformasikannya kepada reporter yang bersangkutan, baik dengan menelpon langsung maupun membalas SMS.
(30)
3.2.5 Konten ROS yang layak siar di Pro-1 adalah :
a. Laporan/pandangan mata yang dilakukan reporter secara langsung dari tempat kejadian, tanpa/dengan insert namun masih terdengar soundbite atau vox pop di lokasi dengan memperhatikan situasi yang aman bagi reporter
b. Berita peristiwa atau pengembangan berita dari suatu peristiwa c. Bukan berita opini,pernyataan atau berita seremoni.
d. Berskala nasional dengan nilai berita yang tinggi.
e. Berdurasi 2 menit. Untuk kondisi tertentu seperti bencana alam, demonstrasi, atau peristiwa besar lainnya durasi menyesuaikan.
f. Durasi insert yang berisi pernyataan/kesaksian terkait peristiwa penting maksimal 2 menit.
3.2.6 Naskah/Narasi Berita Untuk Pro1 harus memenuhi: a. Kaidah-kaidah jurnalistik:5W + 1H, ABC + 25
b. Menggunakan tata bahasa indonesia yang baku
c. Penulisasn dan penyebutan istilah dalam bahasa asing harus jelas dan tepat d. Kalimat pengantar laporan berita oleh reporter yang akan dibicarakan oleh presenter di studio minimal harus memenuhi unsur What, Who, When dan Where, dalam dua kalimat pertama. Selanjutnya pada kalimat ketiga mengantarkan ke laporan reporter, termasuk untuk laporan khusus dan investigasi
e. Lead/teras atau intisari dari berita harus terdiri dari 18 sampai 23 kata. f. Presenter wajib menyeragamkan bahasa dan istilah.
(31)
3.3 Unified Modeling Language (UML)
UML adalah bahasa standar yang digunakan untuk menjelaskan dan memvisualisasikan artifak dari proses analisis dan disain berorientasi objek. UML menyediakan standar pada notasi dan diagram yang bisa digunakan untuk memodelkan suatu sistem. Ada beberapa diagram yang disediakan dalam UML (Sholiq, 2006), antara lain:
a. Diagram use case (use case diagram) b. Diagram aktivitas (activity diagram) c. Diagram sekuensial (sequence diagram) d. Diagram kolaborasi (collaboration diagram) e. Diagram kelas (class diagram)
f. Diagram statechart (statechart diagram) g. Diagram komponen (component diagram) h. Diagram deployment (deployement diagram) Terdapat notasi pada UML, antara lain :
A. Actor
Actor adalah segala sesuatu yang berinteraksi dengan sistem aplikasi komputer. Jadi actor ini bisa berupa orang, perangkat keras, atau mungkin juga objek lain dalam sistem yang sama. Biasanya yang dilakukan oleh actor adalah memberikan informasi pada sistem dan memerintahkan sistem untuk melakukan sesuatu. Pada Gambar 3.3 akan ditunjukan notasi actor.
(32)
Gambar 3.1 Notasi Actor B. Class
Class merupakan pembentuk utama dari sistem berorientasi objek karena class menunjukan kumpulan objek yang memiliki atribut dan operasi yang sama. Class digunakan untuk mengimplementasikan interface. Pada Gambar 3.4 akan ditunjukan notasi class.
Gambar 3.2 Notasi Class C. Interface
Interface merupakan kumpulan operasi tanpa implementasi dari suatu class. Implementasi operasi dalam interface dijabarkan oleh operasi dalam class. Oleh karena itu keberadaan interface selalu disertai oleh class yang mengimplementasikan operasinya. Interface ini merupakan salah satu cara mewujudkan prinsip enkapsulasi dalam objek. Pada Gambar 3.5 akan ditunjukan notasi interface.
(33)
D. Use case
Use case menjelaskan urutan kegiatan yang dilakukan actor dan sitem untuk mencapai suatau tujuan tertentu. Walaupun menjelaskan kegiatan namun use case hanya menjelaskan apa yang dilakukan oleh actor dan sistem, bukan bagaimana actor dan sistem melakukan kegiatan tersebut. Pada Gambar 3.6 akan ditunjukan notasi use case.
Gambar 3.4 Notasi Use Case E. Interaction
Interaction digunakan unutk menunjukan baik aliran pesan atau informasi antar objek. Biasanya interaction ini dilengkapi juga dengan teks bernama operation signature yang tersusun dari nama operasi, parameter yang dikirim dan tipe parameter yang dikembalikan. Pada Gambar 3.7 akan ditunjukan notasi interaction.
Gambar 3.5 Notasi Interaction F. Package
Package adalah container atau wadah konseptual yang digunakan untuk mengelompokkan elemen-elemen dari sistem yang sedang dibangun, sehingga bisa dibuat model yang lebih sederhana. Tujuannya adalah untuk mempermudah
(34)
penglihatan (visibility) dari model yang sedang dibangun. Pada Gambar 3.8 akan ditunjukan notasi package.
Gambar 3.6 Notasi Package G. Note
Note digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar tambahan dari suatu elemen sehigga bisa langsung terlampir dalam model. Note ini bisa ditempelkan ke semua elemen notasi yang lain. Pada Gambar 3.9 akan ditunjukan notasi note.
Gambar 3.7 Notasi Note H. Dependency
Dependency merupakan relasi yang menunjukkan bahwa perubahan pada salah satu elemen memberi pengaruh pada elemen lain. Elemen yang ada di bagian tanda panah adalah elemen yang tergantung pada elemen yang ada di bagian tanpa tanda panah. Pada Gambar 3.10 akan ditunjukan notasi dependency.
(35)
I. Association
Association menggambarkan navigasi antar class (Navigation), beberapa banyak objek lain yang bisa berhubungan dengan satu objek (Multiplicity antar class), dan apakah suatau class menjadi bagian dari class lainnya (Aggregation). Pada Gambar 3.11 akan ditunjukan notasi association.
Gambar 3.9 Notasi Association J. Generalization
Generalization menunjukkan hubungan antara elemen yang lebih umum ke elemen yang lebih spesifik. Dengan generalization, class yang lebih spesifik (subclass) akan menurunkan atribut dan operasi dari class yang lebih umum (superclass), atau “subclass is a superclass”. Dengan menggunakan notasi generalization ini konsep inheritance dari prinsip hirarki dimodelkan. Pada Gambar 3.12 akan ditunjukan notasi generalization.
Gambar 3.10 Notasi Generalization
K. Realization
Realization menunjukkan hubungan bahwa elemen yang ada di bagian tanpa panah akan merealisasikan apa yang dinyatakan oleh elemen yang ada di bagian dengan panah. Misalnya merealisasikan package, component
(36)
merealisasikan class atau interface. Pada Gambar 3.13 akan ditunjukan Notasi realization.
Gambar 3.11 Notasi Realization
3.4 Sistem Informasi
Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya. (Ferdinand, 2012: Sistem Informasi).
(37)
3.5 Konsep Dasar Sistem
Menurut Ferdinand dalam buku Sistem Informasi, sistem adalah suatu kesatuan utuh yang terdiri dari beberapa bagian yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. (Ferdinand, 2005)
3.6 Konsep Dasar Informasi
Menurut Abdul Kadir (2002: 31); McFadden dkk (1999) (Abdul Kadir, 2002)Informasi ibarat darah yang mengalir dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya mati. Adapun definisi informasi yang diungkapkan beberapa ahli sebagai berikut:
1. „Informasi adalah data yang telah diolah/diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut‟ (McFadden, 1999).
2. „Informasi adalah pengurangan jumlah ketidakpastian ketika pesan diterima‟ (Shannon & Weaver, 1992).
Dua hal yang menjadi hal dasar dalam menentukan seberapa bagus dan berpengaruhnya informasi di jaman sekarang adalah:
a. Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal utama yang saling berkaitan satu sama lainnya, yaitu:
1. Informasi harus akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan informasi harus mencerminkan maksudnya.
2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi.
(38)
3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. b. Nilai Informasi
Nilai dari suatu informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. (Ferdinand, 2005).
3.7 Analisa Desain Sistem
Menurut (Ladjamudin, 2005), Analisa sistem yang ada sangat bergantung pada teori umum sebagai sebuah landasan konseptual. Bertujuan untuk memperbaiki fungsi di dalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan.
3.8 Sistem Basis Data
Menurut (Kusrini, 2007), Basis data adalah kumpulan data yang memiliki relasi antar entitas, sehingga adanya basis data ini mempunya tujuan untuk mempermudah perolehan data dalam waktu yang singkat dan ketepatan data yang diperoleh.
3.9 Visual Basic .Net 2010
Menurut (Yuswanto, 2007) Visual Basic .Net 2010 adalah salah satu bahasa pemrograman yang tergabung dalam Microsoft Visual Studio 2010. Visual
(39)
Studio 2010 dan Microsoft .Net Framework 4.0 membantu developer menghasilkan performansi yang lebih baik dan menghasilkan aplikasi yang scapable.
3.10 SQL Server 2008
Menurut (Nugroho, 2009) SQL Server 2008 merupakan salah satu database yang banyak digunakan oleh para pengembang maupun perusahaan. SQL Server 2008 sudah cukup handal karena kelebihannya dalam mengelola database dan mudah dalam mengoperasikannya.
(40)
BAB IV
4.
DESKRIPSI KERJA PRAKTIK
Dalam proses pencarian berita pada Pro 1, redaksi menugaskan reporter untuk mencari dan menyusun berita yang nantinya akan di tinjau kembali oleh bagian redaksi Pemberitaan Pro1. Proses yang tidak jauh berbeda juga terjadi pada Pro 2 yang memiliki program acara untuk kaum muda, tetapi dalam hal ini penyiar yang bertugas untuk mengisi daftar lagu terbaru dalam draft playlist yang sudah dibuat. Setelah selesai dibuat dan dikoreksi oleh masing masing redaksi, maka reporter Pro1 dan Pro2 membuat voice dan playlist yang akan diberikan kepada penyiar untuk disiarkan. penyiar bisa melakukan talk show kepada narasumber dengan wawancara langsung di studio atau lewat telepon secara on air.
Pada Pro 1 reporter mencari berita dilapangan maupun memantau melalui ruangan monitor dan mengetiknya pada notepad, setelah diketik berita di tunjukan kepada tim redaksi untuk dilakukan proses koreksi terhadap berita yang akan disiarkan. Setelah tim redaksi selesai mengkoreksi, diberikan kembali kepada reporter. Reporter bisa melakukan proses rekaman untuk siap disiarkan. Setelah berita menjadi sebuah voice dan disimpan ke server, reporter memberi tahu penyiar bahwa berita atau voice siap untuk disiarkan. SC (Service Center) hanya membantu penyiar untuk menyiarkan berita- berita terkini atau terupdate yang hanya dilakukan setiap 15 menit sekali. SC tidak perlu merekam berita yang didapat, tetapi langsung menyiarkannya.
Berdasarkan permasalahan yang ada diatas, untuk menyelesaikan masalah diperlukan langkah – langkah sebagai berikut :
(41)
1. Analisis sistem 2. Desain sistem 3. Implementasi sistem
4. Melakukan pembahasan terhadap implementasi sistem
4.1. Analisis dan Desain Sistem
Dalam membuat sistem baru, dibutuhkan analisis terlebih dahulu dan keakuratan data yang baik karena dengan analisis dan keakuratan yang baik dapat memperbaiki kualitas informasi khususnya pada kegiatan membuat agar terintegrasi dengan bagian redaksi untuk mempermudah proses pengkoreksian berita.
4.2. Perancangan Sistem Aplikasi
Berdasarkan analisis sistem yang ada, maka akan dirancang suatu sistem yang sesuai kebutuhan perusahaan khususnya dalam bidang pemberitaan Pro 1. Rancangan sistem dari membuat naskah berita yang awalnya mengetikkan di notepad dan menyimpannya pada sebuah drive komputer atau drive milik pribadi, lalu memberikan ke bagian redaksi untuk proses koreksi naskah beritadan dikembalikan kembali kepada reporter untuk melakukan proses perekaman berita berupa voice dan siap untuk disiarkan oleh penyiar dan dijelaskan menggunakan use case diagram.Penggunaan use case diagram dilakukan karena pengumpulan data dan pengambilan informasi berorientasi objek tidak terstruktur yang di rancang menggunakan software Visual Basic dan data entity yang dbuat
(42)
menggunakan Astah Comunity Berikut adalah use case business aplikasi Manajemen berita dapat dilihat pada Gambar 4.1
Gambar 4.1 Use Case Business Pemberiataan
Dapat dilihat pada Gambar 4.1 adalah rancangan bisnis yang dilakukan pemberitaan. Dari proses pertama yang dimana Reporter membuat naskah beritadan diberikan kepada bagian redaksi untuk proses pengkoreksian berita. Setelah selesai di koreksi oleh bagian redaksi, reporter melakukan proses perekaman suara yang nantinya berita voice tersebut akan siap untuk disiarkan oleh penyiar.
(43)
A. Diagram Aktivitas Login
Login merupakan sebuah aktifitas dimana user harus memasukkan Nama dan juga Password sebagai hak akses untuk masuk ke halaman selanjutnya. Jika user telah sesuai pada data yang diinputkan, akan langsung menampilkan halaman utama masing-masing user. Bila user adalah seorang reporter atau SC akan menampilkan halaman untuk menuliskan naskah berita. Bila user Redaksi akan menampilkan halaman utama untuk mengkoreksi berita. Diagram aktifitas ditunjukkan pada Gambar 4.2 berikut.
(44)
B. Diagram Aktivitas Membuat User Baru
Membuat user baru untuk bagian Redaksi, Reporter, Penyiar dan SC untuk memiliki hak akses dalam mengakses aplikasi pemberitaan ini. Ada 2 hak akses untuk mengakses aplikasi pemberitaan ini, yaitu : Redaksi memiliki hak akses untuk mengkoreksi hasil naskah berita yang telah dibuat oleh reporter dan SC. Reporter dan SC memiliki hak akses untuk menuliskan berita yang akan dibuat dan siap untuk disiarkan.
(45)
C. Diagram Aktivitas Membuat Naskah
Reporter memilih halaman naskah untuk memulai menuliskan naskah berita untuk disiarkan oleh bagian penyiar.
(46)
D. Diagram Aktivitas Mengkoreksi Berita
Bagian redaksi akan menerima notifikasi berita yang telah selesai dibuat oleh reporter dan SC, dan akan menampilkan halaman untuk mengkoreksi berita.
(47)
4.3. Desain Input & Output
Pada bahasan berikut penulis membuat Desain Input Output dari aplikasi. Hasil desain berdasarkan pada use case yang sudah dibuat. Desain input/output juga merupakan acuan pembuat aplikasi dalam merancang dan membangun system aplikasi pemberitaan Pro1 RRI Surabaya.
1. Desain Input
Desain input merupakan perancangan desain masukan dari pengguna kepada sebuah sistem yang kemudian akan disimpan ke dalam database.
A. Form login
Gambar 4.6 Desain form login
Pada form ini terdapat kolom username dan password yang hanya dapat diisi dengan data yang valid oleh user yang terdaftar dalam sistem, hal ini
(48)
berfungsi untuk memberi batasan akses pada setiap user yang akan mengakses aplikasi ini.
B. Form naskah berita
Gambar 4.7 Desain home membuat naskah berita
Pada tampilan naskah ini menunjukkan tampilan dari menu home dari user redaksi yang dapat digunakan untuk menuliskan sebuah naskah berita yang siap untuk disiarkan oleh penyiar.
(49)
C. Pendaftaran User Baru
Gambar 4.8 Desain pedaftaran user
Form pendaftaran user ini berfungsi untuk mendaftarkan user baru, dalam form ini terdapat bagian untuk memilih level user yang digunakan untuk memberikan hak akses pada user berdasarkan level.
D. Form mengkoreksi berita
(50)
Pada form koreksi ini redaksi merevisi hasil naskah berita yang telah dibuat oleh reporter. Jika ada kesalahan kata atau kalimat, redaksi dapat menuliskan di tabel revisi sesuai yang di koreksi.
E. Form hasil revisi
Gambar 4.10 Desain form hasil revisi
Pada form tersebut berfungsi untuk menuliskan kembali hasil revisi dari redaksi yang sebelumnya telaah dikoreksi oleh redaksi.
(51)
2. Desain output
Desain output merupakan perancangan desain laporan yang merupakan hasil dari data dari proses yang terjadi, yang tersimpan pada database yang kemudian akan diolah sedemikian rupa menjadi informasi yang berguna bagi pengguna aplikasi.
A. Tampilan home user Reporter
Gambar 4.11 Desain home reporter
Pada tampilan home ini menunjukkan tampilan dari menu user reporter yang dapat digunakan untuk melakukan menuliskan naskah berita dan melihat hasil revisi berita dari redaksi.
(52)
B. Tampilan home user Redaks
Gambar 4.12 Desain home redaksi
Pada tampilan home user redaksi ini berfungsi untuk menampilkann notifikasi berita baru yang sudah dibuat oleh reporter. Dalam daftar user ini terdapat fungsi untuk menampilkan daftar berita terbaru yang siap untuk direvisi oleh redaksi.
C. Tampilan redaksi mengkoreksi berita
(53)
Tampilan ini berfungsi untuk mengkoreksi setiap berita yang telah dibuat oleh reporter masuk kehalaman redaksi. Redaksi berhak mengkoreksi setiap berita yang telah selesai dibuat oleh reporter.
D. Tampilan hasil revisi
Gambar 4.14 Desain hasil revisi
Tampilan ini merupakan hasil revisi dari redaksi yang dikembalikan untuk dilakukan proses pembenaran naskah pada reporter. Apabila telah selesai direvisi, reporter berhak langsung untuk mencetaknya.
4.4. Flow Of Event
Pada pembahasan di bawah ini, akan melakukan pemodelan yang telah ditentukan sebelumnya. Tahap yang akan dilakukan adalah membuat flow-of-event dari sistem. Flow-of-flow-of-event yang di buat yaitu:
4.4.1. Flow Of Event Login
Flow of event untuk login menginputkan username dan password pada aplikasi ini dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut.
(54)
Tabel 4.1 Flow Of Event Login
Diskripsi
Use case Login memungkinkan user atau pegawai untuk masuk kedalam aplikasi sehingga dapat masuk untuk memulai proses membuat naskah dan proses mengkoreksi. Kondisi Awal Data pegawai sudah terdaftar
Kondisi Akhir
Pegawai yang telah memiliki hak akses berhasil masuk kedalam aplikasi
Aliran Kejadian Utama
Aksi Pemakai Respon Sistem
User
memasukkan Nomor Induk Pegawai atau NIP beserta Password.
Sistem mengecek NIP dan password apakah sudah terdaftar, apabila benar terdaftar maka dapat masuk kehalaman utama sebagai redaksi atau reporter, SC. Apabila belum maka kembali pada form login.
4.4.2. Flow Of Event Membuat User Baru
Flow of Event membuat user baru untuk pegawai yang belum memiliki user agar dapat mengakses aplikasi pemberitaan dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut.
(55)
Tabel 4.2 Flow Of Event Membuat User Baru Diskripsi
Use case Membuat User Baru untuk mendaftarkan pegawai agar dapat mengakses aplikasi pemberitaan ini.
Kondisi Awal User memasukkan data diri
Kondisi Akhir
Data pegawai sudah terdaftar dan mempunyai username dan password.
Aliran Kejadian Utama
Aksi Pemakai Respon Sistem
User memilih sign up untuk mendaftarkan dirinya.
Sistem menampilkan beberapa kolom data untuk dilengkapi oleh pegawai.
User mengisi
form dan
menyimpannya.
Sistem akan menyimpan hasil inputan yang telah diisikan.
(56)
4.4.3. Flow Of Event Membuat Naskah
Flow of Event Membuat Naskah untuk memulai menuliskan naskah berita pada aplikasi dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.3 Flow Of Event Membuat Naskah
Diskripsi
Use case Membuat naskah ini untuk reporteryangakan menuliskan sebuah berita yang dibuatnya dan diberikan kepada redaksi untuk dikoreksi.
Kondisi Awal User telah melakukan Login sebagai reporter Kondisi Akhir Naskah berita tersimpan menurut kategori berita.
Aliran Kejadian Utama
Aksi Pemakai Respon Sistem
User memilih menu naskah berita
Sistem menampilkan tabel untuk menuliskan naskah berita.
User memilih salah satu kategori berita
Sistem akan pilihan kategori berita yang tersedia.
(57)
4.5. Sequence Diagram Koreksi Berita
Sequence diagram diatas menunjukkan bahwa koreksi berita hanya dapat dilakukan oleh redaksi saja, hal ini ditunjukkan adanya validasi login pada system.
(58)
4.6. Class Diagram
Class diagram diatas terdapat 1 actor 4 boundary 2 control dan 5 entity. Gambar 4.16 Class Diagram
(59)
4.7 Statechart Diagram
Pemilihan membuat berita pada Pro 1 sebagai Statechart Diagram karena kegiatan olah lebih sering, yaitu terjadi 2 hari sekali sedangkan membuat playlist lagu pada Pro 2 hanya dilakukan sebulan sekali.
(60)
4.7. Implementasi Sistem
Berbagai sistem yang dipergunakan dalam menjalankan sistem informasi pada monitoring disposisi surat di PDAM Surya Sembada kota Surabaya dapat dijabarkan sebagai berikut :
4.7.1. Perangkat Keras
Spesifikasi perangkat keras minimum yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi ini adalah satu unit komputer dengan :
a) Processor 1 Ghz
b) Memori RAM sebesar 512MB c) Monitor resolusi minimal 1024 x 768
d) Koneksi internet minimal kecepatan 56 kbps e) Keyboard + mouse
4.7.2. Perangkat Lunak
Berikut spesifikasi perangkat lunak yang harus terinstal dalam komputer pengguna :
a) Sistem Operasi Microsoft Windows 7 b) SQL Server 2008
(61)
4.8. Pengoperasian Program
Dalam sub ini akan dijelaskan langkah-langkah dalam menjalankan aplikasi pemberitaan Pro1 .
A. Form Login
Gambar 4.18 Form login
Form ini berfungsi untuk melakukan akses pada sistem yang hanya dapat dilakukan oleh pengguna yang sudah terdaftar dalam system.
(62)
B. Form pendaftaran user
Gambar 4.19 Form pendaftaran user
Dalam form pendaftaran user ini berfungsi untuk mendaftarkan user baru untuk mendapatkan hak akses pada sistem. Pada form ini apabila terdapat kolom yang belum diisi ketika akan menyimpan data maka akan muncul perinngatan “Data Kurang Lengkap”. Data inputan Status Pegawai diperoleh dari data kepegawaian dari RRI Surabaya, lalu nama dan jabatan berdasar dari pimpinan yang memberi daftar user yang akan di beri hak akses, kemudian user dan password diinputkan sesuai keinginan user yang didaftarkan.
(63)
C. Halaman Redaksi
Gambar 4.20 Halaman Redaksi
Tampilan ini menunjukkan notifikasi adanya berita terbaru atau tidak yang dikirim oleh reporter, data user yang aktif dapat melakukan akses pada sistem.
D. Form list daftar berita redaksi
(64)
Form ini digunakan untuk melihat berita yang telah masuk kehalaman redaksi yang siap untuk dikoreksi oleh redaksi. Pada halaman ini nantinya semua berita yang sudah tersimpan oleh reporter akan masuk ke halaman redaksi.
E. Form revisi berita
Gambar 4.22 Revisi berita
Form ini digunakan untuk mencatat hasil koreksi berita yang telah dipilih oleh redaksi sesuaikategori yang tersimpan. Dalam form ini terdapat data naskah berita yang hanya bisa dilihat dan dikoreksi tanpa harus mengganti naskah aslinya. Pada form ini redaksi dapat menuliskan informasi atau kata-kata yang kurang jelas pada naskah berita yang sudah dibuat oleh reporter.
(65)
F. Form menu reporter dan SC
Gambar 4.23 menu reporter dan SC
Form menu reporter dan SC untuk melihat notifikasi berita yang telah direvisi oleh redaksi, dan dapat menuliskan naskah berita.
G. Form input berita
(66)
Tampilan ini menunjukkan pada user dapat menuliskan naskah berita pada kolom ini. Tampilan ini dapat mengetahui hasil revisi dari redaksi pada tabel yang berada disebelah nya.
H. Hasil
Gambar 4.25 Hasil penyaringan
Form ini digunakan untuk melihat berita yang telah direvisi oleh redaksi. Pada halaman berita yang akan dibuat oleh reporter akan mulcul apabila terjadi kesalahan yang sudah dikrevisi oleh redaksi.
(67)
64
BAB V
5.
PENUTUP
5.1Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan Aplikasi Pemberitaan pada Pro 1 Radio Republik Indonesia Surabaya adalah sebagai berikut:
1. Aplikasi yang dibangun dapat mempermudah dan mempercepat dalam proses pembuatan berita dan pengkoreksian berita karena dapat dilakukan oleh banyak beberapa user sekaligus.
2. Pembuatan aplikasi ini dapat membantu Redaksi dalam melakukan proses mengkoreksi berita yang telah dibuat oleh Reporter dan SC. 5.2 Saran
Berdasarkan penjelasan dari aplikasi yang dibuat, dapat diberikan saran untuk pengembangan system ini sebagai berikut :
Aplikasi pemberitaan Pro1 ini hanya dapat menuliskan sebuah naskah berita dari reporter dan dapat menyimpannya pada server khusus naskah berita tanpa adanya kesalahan user dan virus. Pada bagian redaksi hanya dapat mengkoreksi berita yang telah dibuat oleh reporter dan mengirimkannya kembali pada reporter untuk dapat melakukan proses selanjutnya yaitu melakukan rekaman berita yang berupa .(RRI, 2010)
(68)
65
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir. (2002). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Inung, C. (2012). Menulis berita di media masa. Yogyakarta: PT. Citra Aji Permana.
Kusrini. (2007). Strategi perancangan dan pengelolaan basis data. Yogyakarta: Andi.
Ladjamudin, b. (2005). Analisis dan Design Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mickhel V, C. (2009). Reporting. Jerman.
RRI. (2010). Redesain Pro1 - Pro2. SOP Tim Redaksi, 41.
Sholiq. (2006). Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek dengan UML. Yogyakarta: Graha Ilmu.
(1)
C. Halaman Redaksi
Gambar 4.20 Halaman Redaksi
Tampilan ini menunjukkan notifikasi adanya berita terbaru atau tidak yang dikirim oleh reporter, data user yang aktif dapat melakukan akses pada sistem.
D. Form list daftar berita redaksi
(2)
61
Form ini digunakan untuk melihat berita yang telah masuk kehalaman
redaksi yang siap untuk dikoreksi oleh redaksi. Pada halaman ini nantinya semua berita yang sudah tersimpan oleh reporter akan masuk ke halaman redaksi.
E. Form revisi berita
Gambar 4.22 Revisi berita
Form ini digunakan untuk mencatat hasil koreksi berita yang telah dipilih
oleh redaksi sesuaikategori yang tersimpan. Dalam form ini terdapat data naskah berita yang hanya bisa dilihat dan dikoreksi tanpa harus mengganti naskah aslinya. Pada form ini redaksi dapat menuliskan informasi atau kata-kata yang kurang jelas pada naskah berita yang sudah dibuat oleh reporter.
(3)
F. Form menu reporter dan SC
Gambar 4.23 menu reporter dan SC
Form menu reporter dan SC untuk melihat notifikasi berita yang telah direvisi oleh redaksi, dan dapat menuliskan naskah berita.
G. Form input berita
(4)
63
Tampilan ini menunjukkan pada user dapat menuliskan naskah berita pada kolom ini. Tampilan ini dapat mengetahui hasil revisi dari redaksi pada tabel yang berada disebelah nya.
H. Hasil
Gambar 4.25 Hasil penyaringan
Form ini digunakan untuk melihat berita yang telah direvisi oleh redaksi.
Pada halaman berita yang akan dibuat oleh reporter akan mulcul apabila terjadi kesalahan yang sudah dikrevisi oleh redaksi.
(5)
64
BAB V
5.
PENUTUP
5.1Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan Aplikasi Pemberitaan pada Pro 1 Radio Republik Indonesia Surabaya adalah sebagai berikut:
1. Aplikasi yang dibangun dapat mempermudah dan mempercepat dalam proses pembuatan berita dan pengkoreksian berita karena dapat dilakukan oleh banyak beberapa user sekaligus.
2. Pembuatan aplikasi ini dapat membantu Redaksi dalam melakukan proses mengkoreksi berita yang telah dibuat oleh Reporter dan SC.
5.2 Saran
Berdasarkan penjelasan dari aplikasi yang dibuat, dapat diberikan saran untuk pengembangan system ini sebagai berikut :
Aplikasi pemberitaan Pro1 ini hanya dapat menuliskan sebuah naskah berita dari reporter dan dapat menyimpannya pada server khusus naskah berita tanpa adanya kesalahan user dan virus. Pada bagian redaksi hanya dapat mengkoreksi berita yang telah dibuat oleh reporter dan mengirimkannya kembali pada reporter untuk dapat melakukan proses selanjutnya yaitu melakukan rekaman berita yang berupa .(RRI, 2010)
(6)
65
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir. (2002). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Inung, C. (2012). Menulis berita di media masa. Yogyakarta: PT. Citra Aji Permana.
Kusrini. (2007). Strategi perancangan dan pengelolaan basis data. Yogyakarta: Andi.
Ladjamudin, b. (2005). Analisis dan Design Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mickhel V, C. (2009). Reporting. Jerman.
RRI. (2010). Redesain Pro1 - Pro2. SOP Tim Redaksi, 41.
Sholiq. (2006). Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek dengan UML. Yogyakarta: Graha Ilmu.