asap rokok, obat nyamuk; defisiensi nutrien tertentu asam folat, Zn; faktor pencetus postnatal yaitu polusi lingkungan, masalah peningkatan vaksinasi baik
intensitasnya maupun dalam bentuk vaksin yang multivalen misal: vaksin MMR; penggunaan thimerosal merkuri sebagai pengawet dalam vaksin:
Kandungan antimony dalam bahan untuk memperlambat kebakaran dalam berbagai alat yang dipakai untuk bayi dan anak-anak; dan berbagai macam alergi
alergi yang berhubungan dengan inhalasi dan pernafasan, alergi makanan. Dengan memperhatikan masalah-masalah tersebut di atas, maka peneliti
berminat untuk mengetahui faktor-faktor yang mungkin menjadi pencetus munculnya ASD pada anak-anak yang telah didiagnosis menderita autisme.
1.2 Identifikasi Masalah
1. Bagaimana profil dari para penderita ASD di lembaga pendidikan autisme berdasarkan data survei dengan kuesioner
2. Apa saja faktor-faktor yang dapat menjadi pencetus timbulnya ASD
1.3 Maksud dan Tujuan penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang ASD melalui survei pada penderita ASD
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil dari para penderita ASD dan kemungkinan faktor-faktor pencetus ASD sehingga diharapkan angka
kejadian ASD berkurang
2
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah
Penelitian ini diharapkan akan menambah referensi dan bahan literatur mengenai ASD demi perkembangan ilmu pengetahuan
1.5 Kerangka Pemikiran
Saat ini kasus ASD semakin banyak dan seolah-olah menjadi wabah
. Beberapa rumah sakit di Indonesia mengklaim terjadi peningkatan angka pasien
ASD pada tahun 2002 dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan pesat ini menimbulkan tanda tanya dan kekhawatiran masyarakat khususnya orang tua
bahkan para dokter. Tidak seperti wabah penyakit lain, penyebab ASD belum diketahui dengan
pasti. Pada ASD tidak jelas adanya bakteri, parasit, protozoa, maupun virus sebagai penyebab munculnya penyakit.
Dewasa ini semakin banyak kasus ASD yang muncul pada saat anak berumur 18 hingga 24 bulan. Artinya, setelah lahir anak berkembang normal tetapi
kemudian perkembangannya berhenti dan mengalami kemunduran. Banyak faktor yang diduga merupakan pencetus gejala ASD, misalnya polusi lingkungan,
vaksin-vaksin yang memakai thimerosal, berbagai macam alergi dan sebagainya. Namun, ini semua masih memerlukan penelitian lebih mendalam Bonny
Danuatmaja, 2003.
3
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
1.6 Metodologi
1 Metode penelitian : Deskriptif
2 Teknik pengambilan data : Survei dengan wawancara
3. Instrumen penelitian : Kuesioner
4. Responden : Orang tua dari anak-anak
penderita ASD di lembaga pendidikan autisme: SLB autisme
Yayasan Pelita Hafizh dan lembaga
studi autisme Automatia
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi pengambilan data dilakukan di lembaga pendidikan autisme: SLB autisme
Yayasan Pelita Hafizh dan lembaga studi
Automatia . Pengolahan data
dilakukan oleh penulis di Fakultas Kedokteran UKM. Pengambilan dan pengolahan data dilakukan penulis pada bulan Maret-Juni 2007.
4
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
a. Profil penderita ASD memberi gambaran: - Perbandingan penderita laki-laki dan perempuan adalah 2 : 1
- Gejala ASD muncul ketika anak berusia 1 sampai 2 tahun - ASD dapat diderita oleh berbagai kalangan dan latar belakang
pendidikan - 10 penderita ASD memiliki saudara kandung atau anggota keluarga
lain dengan kelainan serupa. Hal ini menunjukkan bahwa kejadian ASD diduga berhubungan
dengan faktor genetis. b. Faktor-faktor yang diduga menjadi pencetus terjadinya ASD pada
penelitian ini terdiri dari: 1. Stress yang dialami ibu pada saat kehamilan 50
2. Kesulitan yang dialami ibu saat melahirkan 76,67 3. Penggunaan alat memasak di rumah dengan bahan aluminium,
stainless steel 86,67 dan teflon 80 4. Adanya anggota keluarga lain serumah yang perokok 50
5. Pemberian vaksinasi pada anak seperti DPT I 100, DPT II 96,67, dan DPT III 96,67.
5.2 Saran
a. Perlu adanya penyuluhan oleh tenaga medis mengenai kejadian ASD di masyarakat
b. Perlu penelitian epidemiologi lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar dan di banyak tempat mengenai kejadian ASD oleh tenaga ahli.
53
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA