Sistem Informasi Akademik Berbasis Web di MTSN 1 Bandung

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Rina Ratna Puri

10509233

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2013


(2)

v

PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR SIMBOL ... xvi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifkasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.2.1 Idnetifikasi Masalah ... 3

1.2.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1 Maksud Penelitian ... 4

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 5

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 5


(3)

vi

2.1.1 Definisi Sistem ... 8

2.1.2 Karakteristik Sistem ... 8

2.1.3 Klasifikasi Sistem ... 11

2.2 Konsep Dasar Informasi ... 13

2.2.1 Definisi Informasi ... 14

2.2.2 Siklus Informasi ... 14

2.2.3 Nilai Informasi ... 15

2.2.4 Kualitas Informasi ... 16

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 18

2.3.1 Definisi Sistem Informasi ... 18

2.3.2 Komponen Sistem Informasi ... 19

2.4 Definisi Sistem Informasi Akademik ... 21

2.5 Definisi Basis Data ... 21

2.5.1 Sistem Manajemen Basis Data ... 22

2.6 Konsep Dasar Analisi Sistem ... 22

2.6.1 Flowmap ... 23


(4)

vii

2.6.4 Kamus Data... 25

2.7 Internet ... 25

2.8 Topologi Jaringan ... 26

2.9 Perangkat Lunak Pendukung ... 30

2.9.1 Adobe Master dreamweaver CS5 ... 30

2.9.2 PHP ... 30

2.9.3 MySQL ... 31

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian... 32

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 32

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 33

3.1.2.1 Visi ... 33

3.1.2.2 Misi ... 34

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 36


(5)

viii

3.2.2 Metode Penelitian Tindakan ... 42

3.2.3 Desain Penelitian... 42

3.2.4 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 43

3.2.4.1 Sumber Data Primer ... 43

3.2.4.2 Sumber Data Sekunder ... 44

3.2.5 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 44

3.2.5.1 Metode pendekatan sistem ... 44

3.2.5.2 Metode pengembangan sistem ... 45

3.2.5.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 47

3.3 Pengujian Software ... 52

3.3.1 Black Box Testing ... 52

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang sedang berjalan ... 53

4.1.1 analisis dokumen ... 53

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan ... 57


(6)

ix

4.1.2.5 Bagan Alir Dokumen (Flowmap) ... 59

4.1.2.6 Diagram Konteks yang sedang berjalan ... 64

4.1.2.7 DFD ... 65

4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 66

4.2 Perancangan Sistem ... 67

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 68

4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 68

4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Akan Diusulkan ... 69

4.2.3.1 Diagram Konteks Yang Diusulkan ... 69

4.2.3.2 Data Flow Diagram... 70

4.2.3.3 Kamus Data ... 75

4.2.4 Perancangan Basis Data ... 82

4.2.4.1 Normalisasi ... 82

4.2.4.2 Relasi Tabel ... 85

4.2.4.3 Entity Relationship Diagram ... 86

4.2.4.4 Struktur File... 87

4.2.4.5 Kodefikasi ... 93

4.2.5 Perancangan Antar Muka ... 96


(7)

x

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

5.1 Implementasi Sistem ... 117

5.1.1 Batasan Implementasi ... 117

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 117

5.1.3 Implementasi Perangkat Keras ... 118

5.1.4 Implementasi Basis Data ... 118

5.1.5 Implementasi Antar Muka ... 124

5.1.6 Implementasi Instalasi Porgram ... 135

5.2 Pengujian Sistem ... 140

5.2.1 Rencana Pengujian Sistem ... 140

5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 141

5.2.3 Kesimpulan dan hasil pengujian ... 143

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 144

6.2 Saran... 144

DAFTAR PUSTAKA ... 146


(8)

iii

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi dengan judul :

“SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEB DI MTSN1

BANDUNG”. Tidak lupa pula shalawat dan salam penulis tujukan kepada Nabi

Besar Rasulullah Muhammad SAW yang telah berjuang membawa umat manusia kepada fitrah yang benar. Laporan Skripsi ini sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam menempuh jenjang S1 pada jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia. Di kesempatan ini penulis hendak berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Yaitu : 1. Allah SWT, yang telah memberikan pertolongan dan kemudahan sehingga

penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini.

2. Orangtua yang selalu memberi doa, mendukung dan memberi semangat . 3. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer

Indanesia.

4. Prof.Dr.Ir. H.Denie Kurniadi,M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

5. Syahrul Mauluddin,S.Kom.,M.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.


(9)

iv

7. Tono Hartono, S.Si., MT dan Andri Sahata, S.Kom sebagai dosen penguji. 8. Iyan Gustiana, S.Kom., M.Kom Sebagai Dosen wali sistem informasi 06 9. Semua teman SI-06 dan saudara-saudara yang telah memberikan motivasi

dan semangat ,teman seperjuangan .

10. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu-persatu terima kasih atas dorongan, do’a, serta motivasi yang sangat berharga bagi penulis.

Bandung,07 juni 2013


(10)

146

Al Bahra Bin Ladjamuddin,judul “Rekayasa Perangkat Lunak” Yogyakarta;penerbit

Graha Ilmu,2006

Jonathan Sarwono ,judul “metode penelitian kualitatif dan kuantitatif

Yogyakarta:penerbit graha ilmu,2006

Moh. Nazir, Ph.D .judul“Metode Penelitian” Jakarta;penerbit Ghalia Indonesia,2003

Tata Sutabri, S.Kom., MM ,judul “Sistem Informasi Manajemen”


(11)

1

1.1Latar Belakang Penelitian

Pendidikan mempunyai peranan yang paling penting dalam kehidupan masyarakat baik itu pendidikan dalam formal,nonformal maupun informal,masyarakat di tuntut untuk mempunyai pendidikan yang layak dengan tujuan untuk menanamkan pengetahuan dan memberikan penghidupan yang lebih baik, baik untuk kepentingan pribadi ataupun orang lain. Pendidikan itu sendiri menurut (Pengertian Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara) – Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, 1889 – 1959) menjelaskan

tentang pengertian pendidikan yaitu: “Pendidikan umumnya berarti daya upaya

untuk memajukan budi pekerti ( karakter, kekuatan bathin), pikiran (intellect) dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya”, dan menurut pendapat para ahli yang lain nya ialah menurut (Soekidjo Notoatmodjo.2003:hal 16 ) yaitu segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok atau masyrakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan.

Faktor yang mempengaruhi pendidikan ialah salah satu nya perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi yang begitu pesat membantu banyak di dalam


(12)

bidang pendidikan misalnya untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Misalnya pada pendidikan formal,saat ini banyak sekolah-sekolah yang memanfaatkan perkembangan teknologi dengan tujuan untuk efektivitas dan efisiensi kinerja sekolah itu sendiri,maka tidak begitu asing lagi apabila pada saat ini banyak sekolah yang membuat pelayanan sistem informasi dengan melalui internet berbasis Web.

Pada MTs Negeri 1 Bandung ini sistem informasi yang ada masih dilakukan secara manual tanpa terkomputerisasi karena seperti pencatatan dan penyimpanan data-data akademik seperti data calon siswa baru, data pembayaran, data pembagian kelas dan penjadwalan mata pelajaran masih dalam berbentuk arsip,maka dalam melakukan pencarian data kurang efektivitas dan efisiensi.

Permasalahan yang ada yang berkaitan dengan pengelolaan sistem informasi akademik ini cukup banyak yaitu faktor sumber daya manusia dan seringnya terjadi keterlambatan informasi maka dari itu sehubungan dengan masalah yang ada penulis mengusulkan ide atau jalan keluar dari permasalahan tersebut dengan membuat sistem informasi akademik berbasis website yang diharapkan mampu mengatasi dan mempermudah semua pihak yang membutuhkan informasi yang ada di MTs Negeri 1 Bandung ini.

Maka kesimpulan dari uraian topik diatas penulis berkeinginan sedikit membantu pihak MTs Negeri 1 Bandung untuk mengubah sistem penyampaian


(13)

informasi yang ada sebelumnya. Atas dasar inilah penulis menetapkan judul

Sistem Informasi Akademik berbasis Web di MTsN 1 Bandung

1.2Identifikasi Dan Rumusan Masalah

Identifikasi Dan Rumusan Masalah bertujuan untuk mengatahui lebih jelas bagaimana suatu sistem yang ada dan mengetahui permasalahan yang ada di sistem tersebut untuk di jadikan landasan sistem baru yang akan di buat.

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latarbelakang masalah di atas maka dapat di identifikasi masalah-masalah yang muncul sebagai berikut :

1. Belum dapat memberikan informasi yang cepat seperti pendaftaran untuk calon siswa baru masih dilakukan dengan cara pengisian registrasi formulir data di kertas sehingga dapat mengakibatkan menumpuknya kertas-kertas dan akan memakan waktu yang lama dalam pencarian apabila data sewaktu-waktu di perlukan.

2. Informasi-informasi kurang cepat untuk di sampaikan karena faktor manusia, seperti siwa yang malas untuk mencari data dengan cara menanyakan kepada pihak guru ataupun mading seperti informasi pembayaran,pembagian kelas dan penjadwalan mata pelajaran .

1.2.2 Rumusan Masalah


(14)

1. Bagaimana sistem yang sedang berjalan di MTs Negeri 1 Bandung 2. Bagaimana perancangan sistem informasi akademik yang akan dibuat 3. Bagaimana implementasi sistem informasi akademik yang dibuat 4. Bagaimana evaluasi sistem informasi akademik yang telah dibuat

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan Tujuan Penelitian bertujuan untuk mengatahui lebih jelas bagaimana maksud dan tujian suatu sistem yang yang akan di buat.

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Untuk membantu pihak sekolah dalam mempermudah dalam proses pengolahan data sistem informasi akademik yang ada di MTs Negeri 1 Bandung.

2. Untuk membuat sistem informasi yang berguna dan bermanfaat bagi pihak-pihak yang ada di MTs Negeri 1 Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang dilakukan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sistem akademik yang sedang berjalan di MTsN 1 Bandung.


(15)

2. Untuk merancang sistem informasi akademik yang akan di buat di MTs Negeri 1 Bandung.

3. Untuk mengimplementasikan sistem informasi akademik yang telah di buat di MTsN 1 Bandung.

4. Untuk mengevaluasi sistem informasi akademik yang telah di buat di MTsN 1 Bandung.

1.4Kegunaan Penelitian

Kegunaan dan manfaat yang diharapkan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.4.1 Praktis

Bagi Mts Negeri 1 Bandung hasil penelitian dapat menjadi masukan yang berguna untuk meningkat efektivitas dan bahan acuan evaluasi.

1.4.2 Akademis

Bagi perguruan t inggi, hasil penelitian di harapkan dapat menjadi dokumen akademik yang berguna untuk di jadikan acuan bagi sivitas akademika. Bagi penulis ,hasil penelit ian ini di harapkan dapat lebih meningkatkan dan memantapkan penguasaan fungsi ilmu yang telah dipela jari.


(16)

Agar pembahasan tidak meluas penulis merasa perlu memberikan batasan masalah,untuk mempermudah dalam memahami penelitian ini penulis membatasi seperti berikut :

1. Website ini diperuntukan hanya untuk sistem informasi akademik MTsN 1 Bandung.

2. Ruang lingkup penelitian yang akan di bahas hanya meliputi kegiatan akademik di MTsN 1 Bandung.

3. Sistem hanya akan menyediakan layanan pendaftaran, pembayaran ,pembagian kelas dan penjadwalan mata pelajaran secara online. 4. Untuk pendaftran sistem hanya akan digunakan untuk jalur akademik. 5. Untuk sistem pembayaran yang ada hanya meliputi untuk pembayaran baju dan buku saja di karenakan di MT sN 1 Bandung ini sudah menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah ( BOS) untuk dana operasional sekolah.

6. Sistem yang diusulkan hanya meliputi untuk kelas 1 (satu).

7. Untuk sementara sistem yang akan di uji hanya akan mengolah data sebanyak 80 data siswa yang mendaftar dan 60 siswa yang diterima. 8. Penulis hanya akan menjelaskan dan membahas tentang sistem informasi

akademik yang sedang dan yang akan di rancang sehingga dapat membantu sistem yang telah ada .


(17)

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian di laksanakan di MTsN 1 Kota Bandung di Jl.Terusan Holis (Cibolerang) No.154 Bandung. Adapun tabel jadwal penelitian seperti pada table 1.1 berikut .


(18)

8 2.1 Konsep Dasar Sistem

Sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu

2.1.1 Definisi Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009:1) secara umum “Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai kesatuan.

Menurut Agus Mulyanto (2009:2) Dalam bidang sistem informasi,sistem diartikan sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan,bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan input

dalam proses transformasi yang teratur. Apabila suatu kompenen tidak memberikan kontribusi terhadap sistem untuk mencapai tujuan, tentu saja komponen tersebut bukan bagian dari sebuah sistem.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009:2) suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik, yaitu komponen atau elemen (component), batas sistem (bound-ary), lingkungan luar sistem (environtment), penghubung (interface),masukan (input), pengolah (process), keluaran (output),sasaran (objective) atau tujuan (goal).


(19)

Gambar 2.1 Karakteristik sistem (sumber : Agus Mulyanto (2009:3))

a. Komponen sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009:3) Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,bekerja sama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem yang lebih besar, maka akan disebut dengan subsistem, sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut super sistem.

b. Batas Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009:4) Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup atau kemampuan sistem. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem juga menunjukan ruang lingkup


(20)

c. Lingkungan luar sistem (environment)

Menurut Agus Mulyanto (2009:5) lingkungan luar adalah apapun di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus di jaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak menganggu kelangsungan sebuah sistem.

d. Penghubung sistem (interface)

Menurut Agus Mulyanto (2009:5) penghubung merupakan hal yang sangat penting, sebab tanpa adanya penghubung, sistem akan berisi kumpulan subsistem yang berdiri sendiri dan tidak saling berkaitan. Penghubung

(interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan

subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi media yang diguanakn data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dangan subsistem yang lain membentuk satu kesatuan.

Gambar 2.2 Model Interface

( sumber agus mulyanto (2009:6) ) e. Masukan input

Menurut Agus Mulyanto (2009:6) masukan atau input merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah bahan yang dimasukan agar sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah masukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran.


(21)

f. Keluaran sistem (ouput)

Menurut Agus Mulyanto (2009:7) keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan.

g. Pengolah sistem (process)

Menurut Agus Mulyanto (2009:7) Pengolahan sistem (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

h. Sasaran sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009:7) suatu sistem pasti memiliki sasarn

(objective) atau tujuan (goal). Apabila sistem tidak mempunyai sasaran, maka

operasi sistem tidak aka nada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Menurtu Agus Mulyanto (2009:8) sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik.


(22)

Sistem alamiah (natural system) adalah suatu sistem yang terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia.

c. Sistem tertentu dan sistem tak tentu

Sistem tertentu (deterministic system) yaitu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti.

d. Sistem tertutup dan Sistem terbuka

Sistem tertutup (closed system) yaitu sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan di luar sistem. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luar. Sistem ini juga bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak laur. Dalam kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah sistem yang relatif tertutup (relative closed system). Sistem relatif tertutup biasanya mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu serta tidak terpengaruh oleh keadaan di luar sistem.


(23)

Gambar 2.3 Sistem tertutup dan relatif tertutup (sumber Agus Mulyanto (2009:9))

Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh dengan keadaan lingkungan luar. Sistem terbuka menerima input dari subsistem lain dan menghasilkan output untuk subsistem lain. Sistem ini harus mampu beradaptasi dan memiliki sistem pengendalian yang baik Karena lingkungan luar yang bersifat merugikan dapat mengganggu jalannya proses di dalam sistem.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan


(24)

2.2.1 Definisi Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2009:12) informasi merupakan salah sumber daya yang sangat diperlukan dalam suatu organisasi. Suatu sistem apabila tidak mendapatkan informasi yang cukup tentu saja tidak akan bertahan lama. Informasi yang berguna bagi suatu sistem akan menghindari entropy, yaitu suatu keadaan suatu di mana suatu sistem sudah tidak berjalan sesuai dengan tujuannya atau keadaan di mana suatu sistem sudah hamper mati.

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data yang merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata. Informasi merupakan pengetahuan dari hasil pengolahan data-data yang berhubungan menjadi sebuah kesimpulan. Beberapa data dapat dinyatakan sebagai informasi jika dari sedikit data tersebut sudah dapat ditarik sebuah kesimpulan.

2.2.2 Siklus Informasi

Suatu Informasi tentunya memiliki siklus hidup. Menurut (Kadir,2003) dalam (Agus Mulyanto (2009:13) Burch dan Grudnitski member ilustrasi siklus informasi dengan menggambarkan pengolahan data menjadi informasi,kemudian informasi tersebut digunakan sebagai pengembalian keputusan, hingga dari pengambilan keputusan tersebut dihasilkan data kembali. Jhon Burch menyebutnya dengan siklus pengolahan data (data processing cycle).


(25)

Gambar 2.4 Siklus Informasi ( sumber: Agus Mulyanto (2009:18) )

2.2.3 Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Nilai suatu informasi berhubungan dengan keputusan. Hal ini berarti bahwa apabila tidak ada pilihan atau keputusan, informasi menjadi tidak diperlukan. Keputusan dapat berkisar dari keputusan berulang yang sederhana sampai keputusan


(26)

strategis jangka panjang informasi tersebut. Informasi yang dapat mengurangi ketidakpastian dalam pengembalian keputusan dapat dikatakan informasi tersebut memiliki nilai yang tinggi. Sebaliknya apabila informasi tersebut memiliki nilai yang tinggi. Sebaliknya apabila informasi tersebut kurang memberikan manfaat dalam pengembalian keputusan, maka informasi tersebut dikatakn bernilai rendah (Agus Mulyanto (2009:20).

2.2.4 Kualitas Informasi

Menurut Agus Mulaynto (2009:20) Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu :

1. Akurasi (accuracy)

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bisa atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut. Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi anatar lain adalah:


(27)

a. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengembalian keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

b. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut. c. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau

merusak akurasi informasi tersebut agar sesuai dengan tujuan utama. 2. Tepat Waktu (timeliness)

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, Karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepataan untuk mendapatkan,mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi yang mutakhir untuk mendapatkan,mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.


(28)

3. Relevansi (relevancy)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Definisi Sistem Informasi

Menurut James Alter (1992) dalam buku Information System: A Managemen

Perspective dalam Agus Mulyanto (2009:28) Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi,

mendefinisikan sistem informasi sebagai kombinasi antar prosedur kerja,informasi,orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.

Sedangkan definisi sistem informasi menurut Joseph Wilkinson dalam buku

Accounting and Information System dalam Agus Mulyanto (2009:29) adalah

kerangka kerja yang mengoordinasikan sumber daya (manusia,komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

Dari beberapa definisi di atas, menurut Agus Mulyanto (2009:29) dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisa, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.


(29)

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware,

software, data dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang

sangat penting dalam suatu sistem informasi. Namun, dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima komponen tersebut. Misalnya, sistem informasi pribadi yang tidak mencakup jaringan telekomunikasi.(Agus Mulyanto (2009:31) )

Gambar 2.5 Komponen Sistem Informasi (sumber: Agus Mulyanto (2009:32) )

Penjelasan komponen sistem informasi menurut Agus Mulyanto (2009:33) a. Sumber Daya Manusia

Manusia mengambil peranan penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia


(30)

dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir dan pakar sistem informasi.

b. Sumber Daya Hardware

Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya hardware tidak hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetik atau optikal.

c. Sumber Daya Software

Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (intruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya software tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur. Program merupakan sekumpulan intruksi untuk pemrosesan informasi. Sedangkan prosedur adalah sekumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan pemrosesan informasi dan mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan menggunakan informasi.

d. Sumber Daya Data

Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan sebuah sistem inforamasi,melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi. Seperti yang dijelaskan sebelumnya data dapat berbentuk teks,gambar,audio,maupun video.


(31)

e. Sumber Daya Jaringan

Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan computer, pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software komunikasi.

2.4 Definisi Sistem Informasi Akademik

Kata akademik berasal dari bahasa Yunani yakni academos yang berarti sebuah taman umum (plasa) di sebelah barat laut kota Athena. Nama Academos adalah nama seorang pahlawan yang terbunuh pada saat perang legendaris Troya. Pada plasa inilah filosof Socrates berpidato dan membuka arena perdebatan tentang berbagai hal. Tempat ini juga menjadi tempat Plato melakukan dialog dan mengajarkan pikiran-pikiran filosofisnya kepada orang-orang yang datang. Sesudah itu, kata acadomos berubah menjadi akademik, yaitu semacam tempat perguruan. Para pengikut perguruan tersebut disebut academist, sedangkan perguruan semacam itu disebut academia.Berdasarkan hal ini, inti dari pengertian akademik adalah keadaan orang-orang bisa menyampaikan dan menerima gagasan, pemikiran, ilmu pengetahuan, dan sekaligus dapat mengujinya secara jujur, terbuka, dan leluasa (Fadjar 2002 : 5).

2.5 Definisi Basis Data

Menurut Agus Mulyanto (2009:194) Basis Data (database) adalah sebuah file yang mengoordinasi file-file data yang saling berhubungan dan memiliki kepentingan yang sama sehingga akan mempermudah pengolahan data. Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut dengan database sistem, yaitu sebuah sistem informasi yang menintegrasikan kumpulan data yang saling berhubungan dengan yang lain, dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi di dalam suatu organisasi.


(32)

2.5.1 Sistem Manajemen Basis Data

Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak (sistem) yang khusus. Perangkat lunak ini disebut (MYSQL) yang akan menentukan bagaimana data diorganisasikan, disimpan, diubah, dan diambil kembali, ia juga menerapkan mekanisme penagamanan data pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan atau konsistensi data dan sebagainya.

2.6 Konsep Dasar Analisis Sistem

Analisis sistem (system analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang untuk kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dalam kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Di dalam tahapan analisis terdapat beberapa tahapan-tahapan dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem sebagai berikut:

1. Identifikasi, yaitu mendefinisikan masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.


(33)

2.6.1 Flow Map

FIow Map adalah bagan alir yang menunjukkan arus dari dokumen berupa

laporan dan formulir-formulir tembusan.

2.6.2 ERD

ERD merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relative kompleks. ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data, simbol yang digunakan yaitu :

1. Entity : adalah suatu objek yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan

pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat.

2. Atribut : Entiti mempunyai elemen yang disebut atribut dan berfungsi mendeskripsikan karakter entiti. Misalnya atribut nama pekerja dari entity pekerja. Setiap ERD bisa terdapat lebih dari satu atribut.

3. Hubungan : Relationship, sebagaimana halnya entiti maka dalam hubunganpun harus dibedakan antara hubungan atau bentuk hubungan antar entiti dengan isi dari hubungan itu sendiri.


(34)

2.6.3 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah arus data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-bagian luar (kesatuan luar). Kesatuan luar ini merupakan sumber arus data atau tujuan data yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut. Diagram konteks memberikan batasan yang jelas mengenai besaran-besaran entitas yang berada di luar sistem yang sedang dibuat, artinya diagram ini menggambarkan secara jelas batasan-batasan dari sebuah sistem yang sedang dibuat.

Diagram konteks bisa disebut dengan "mode1 sistem pokok (Fundamental System Model) mewakili keseluruhan elemen software dengan masukan (Input) dan keluaran (Output) yang di identifikasi dengan anak panah masuk dan keluar

memperlihatkan sumber”.

2.6.4 Diagram Arus Data (DFD)

Data flow adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, terstruktur, dan jelas.

Beberapa simbol yang digunakan di DFD untuk maksud mewakili :

a) Data FIow (arus data) disimbolakan dengan suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.


(35)

b) Proses (process), suatu proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.

c) Data store (simpanan data), merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau database, arsip atau catatan manual, agenda atau buku.

2.6.5 Kamus Data

Kamus data adalah daftar teroganisir dari semua elemen data yang ada pada suatu sistem dengan definisi yang jelas/tepat, sehingga user dan analisis sistem mendapat kesepahaman dari input, output dan komponen dari penyimpanan dan kalkulasi " intermediate" yang ada.

2.7 Internet

Menurut Agus Mulyanto (2009:113) Perkembangan internet telah membawa perubahan yang signifikan dalam teknologi informasi, hal ini terlihat nyata dengan hadirnya aplikasi-aplikasi berbasis web yang mampu mempermudah pengguna internet untuk melakukan komunikasi data dengan pengguna lain. Jika sebelumnya komunikasi dilakukan secara sederhana, saat ini komunikasi dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

Pemanfaatan internet semakin meluas seiring dengan banyak nya bisnis, organisasi, computer, dan jaringan yang tergabung dalam web global dengan menggunakan jaringan ini, sebuah organisasi dapat melakukan pertukaran informasi internal maupun informasi eksternal dengan organisasi lain. Secara khusus, internet


(36)

tidak memiliki sistem computer pusat. Pesan yang dikirim memiliki kode khusus yang akan memudahkan server internet untuk melakukan pengiriman sesuai tujuannya.

Internet atau international network merupakan rangkaian jaringan terbesar duania di mana semua jaringan yang berada pada semua organisasi dihubunghkan dengan suatu jaringan terbesar sehingga dapat saling berkomunikasi. Dalam jaringan tersebut mungkin melibatkan LAN,MAN dan WAN yang ada di seluruh dunia.

Untuk dapat menggunakan layanan internet,organiasi atau perusahaan harus tehubung dengan jaringan internet atau dengan mejadi pelanggan ISP (Internet Server

Provider), ISP adalah organisasi komersial yang bergerak dalam penyediaan jasa

akses internet.

2.8 Topologi Jaringan

Menurut Agus Mulyanto (2009:108) Istilah topologi jaringan biasanya digunakan untuk menyatakan penyusunan computer, kabel, dan komponen yang lain secara fisik pada sebuah jaringan. Secara garis besar, topologi jaringan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu bus,cincin (ring) dan bintang (star).


(37)

a. Topologi Bus

Topologi bus merupakan topologi jaringan yang terdiri dari beberapa computer yang dihubungkan dengan kabel koaksial dalam sebuah jalur. Topologi ini umumnya digunakan untuk jaringan komputer yang terhubung secara sederhana sehingga komputer-komputer yang terlibat di dalamnya bisa berkomunikasi satu sama lainnya.

Keuntungan menggunakan topologi bus ini adalah kesederhanaannya. Untuk menambahkan komputer ke jaringan ini, hanya perlu memasang konektor baru. Konenktor merupakan alat yang menghubungkan antara jalur utaman dan jalur cabang. Karena keserhanaannya tersebut, dapat mempermudah dalam instalasi dan konfigurasi jaringan. Topologi bus juga memiliki kekurangan diantaranya sebagai berikut:

1. Apabila kabel utama (kabel backbound), maka koneksi antar komputer akan terputus.

2. Apabila jumlah komputernya terus ditambah, maka kemungkinan jalur kosong akan makin kecil, akibatnya proses transaksi data akan makin lambat.

3. Apabila kabel semakin panjang, sinyal yang akan diterima juga akan semakin rendah.


(38)

b. Topologi Cincin (ring)

Topologi ring menghubungkan beberapa komputer dengan cara membentuk lingkaran. Sinyal akan dibawa mengelilingi lingkaran melalui jalur transmisi dan akan dilewatkan pada masing-masing komputer. Pengiriman data dengan cara mengelilingi lingkungan tersebut dikenal dengan

token passing. Sebuah token dapat berada dalam keadaan sedang digunakan

atau sedang bebas. Apabila token tersebut sedang membawa data, token

tersebut dapat dikatakan dalam keadaan sedang digunakan. Sedangkan token dalam keadaan bebas apabila token tersebut tidak sedang digunakan, artinya

token tersebut dapat digunakan untuk membawa data mengelilingi ring.

Kelebihan dari topologi ring adalah dapat mengurangi kemungkinan terjadinya bentrokan dalam transfer data. Namun dalam pengimplementasiannya membutuhkan budget yang relatif banyak. Selain itu, apabila salah satu komputer mengalami gangguan, kemungkinan komunikasi antarkomputer akan terputus. Kekurangan lain yang dimiliki topologi ring adalah tingkat kesulitan yang cukup tingi untuk menjaga jaringan bertopologi ring agar dapat berjalan dengan baik. Sehingga apabila dalam jaringan tersebut terjadi kerusakan atau gangguan, maka untuk memperbaiki kembali juga susah.


(39)

c. Topologi Bintang (Star)

Dalam topologi star, 3 data komputer-komputer terhubung dengan sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk mengantisipasi bentrokan pada saat tranmisi data. Komponen tersebut dapat berupa hub atau switch. Data akan dikirim melalui hub atau switch dari komputer pengirim ke komputer tujuan.

Kelebihan dari topologi jaringan star sebagai berikut:

1. Pada topologi jaringan ini dapat membuat jalur komunikasi antarkomputer, sehingga dapat menghemat pengunaan sumber daya jaringan.

2. Mudah dikelola karena apabila terjadi gangguan akan mudah diketahui.

3. Kerusakan pada satu komputer tidak mempengaruhi komunikasi antarkomputer yang lain.

Kekurangan dari topologi jaringan star sebagai berikut :

1. Apabila terjadi kerusakan pada hub atau switch, maka seluruh jaringan tidak akan berfungsi.

2. Apabila menggunakan hub sebagai pusat pengontrolnya, kecepatan tranmisi data akan sedikit lambat.


(40)

3. Sedangkan apabila menggunakan switch, ternyata membutuhkan biaya yang cukup mahal.

2.9 Perangkat Lunak Pendukung 2.9.1 Adobe Master Dreamweaver CS5

suatu editor HTML professional untuk merancang dan mengembangkan situs-situs web, halaman web dan aplikasi jaringan.

2.9.2 PHP

PHP (PHP Hypertext Protocol) adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain. Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs Personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web.Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.

Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan. Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut


(41)

merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP dirubah menjadi akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing.

Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.

Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.

2.9.3 MySQL

MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata

relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General

Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun

dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basis data yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language).

SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.


(42)

32 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1OBJEK PENELITIAN

Objek penelitian yang akan di lakukan oleh penulis ini akan di lakukan pada sekolah Madrasyah Tsanawiyah Negeri 1 Kota Bandung untuk bagian akademik. Adapun yang akan di bahas pada pembahasan pada objek penelitian di sini ialah tentang sejarah singkat sekolah MTsN 1 Bandung,struktur organisasi, visi dan misi dan juga deskripsi pekerjaan dan bagian-bagian di MTsN 1 Bandung.

3.1.1 Sejarah Singkat Sekolah MTsN 1 Bandung

Pada awalnya sekolah MTsN 1 Bandung ini bersatu dengan komplek PGA dengan Madrasyah Aliyyah 1 Bandung yang sekarang menjadi Madrsyah Alliyah Model,dan juga Madrasyah Pilia Cililin jadi ada 3 lembaga pendidikan yang lokasi sehingga MTsN 1 Bandung dahulu sekolah nya di lakukan pada siang hari. Setelah itu ada usulan dari sekolah untuk MTsN 1 Bandung ini untuk berpindah lokasi di karenakan semakin banyak siswa yang masuk MTsN 1 Bandung ini,akhirnya 2 tahun pada tahun 1988-1989 kemudian MTsN 1 Bandung ini berpindah lokasi ke jalan terusan holis (cibolerang) Bandung yang pada saat itu di pimpin oleh bapak Sutisna Komara sebagai kepala sekolah. Lalu pergantian kepala sekolah terjadi digantikan oleh Bapak Syahrudin,pada saat MTsN 1 Bandung ini di pimpin oleh Bapak


(43)

Syahrudin ini terjadi banyak pembaharu diantara nya untuk pengalokasian tempat sehingga banyak turun dana,kemudian terjadi perombakan-perombakan baik dalam administrasi sekolah dan susunan-susunan lainnya,setelah 2 tahun kemudia terjadi lagi pergantian kepala sekolah digantikan oleh Bapak Toha,kepemimpinan Bapak Toha ini berjalan dengan baik sampai pergantian kepala sekolah terjadi untuk yang ke tiga kali yang digantikan oleh yaitu Bapak Ili Syadili,kepemimpinan beliau ini sifatnya pembangun jadi semua serba dibangun mulai dari lapangan di perbesar dan masjid sehingga sekolah MTsN 1 Bandung ini lebih tertata dan lebih bagus sampai siswapun bertambah banyak sampai akhirnya kepengurusan sekolah di ganti lagi dari Bapak Ily digantika oleh Bapak Amin Hidayat sampai sekarang pada masa kepengurusan Bapak Amin Hidayat ini banyak perubahan local di tambah dengan di tambahkan lab-lab dan kegiatan banyak di tambahkan.

3.1.2 Visi dan Misi

3.1.2.1VISI MTs NEGERI 1 BANDUNG

Berikut ini merupakan visi yang dirumuskan oleh sekolah MTs Negeri 1 Kota Bandung.

UNGGUL DALAM MUTU, SANTUN DALAM PRILAKU, IHSAN DALAM PELAYANAN


(44)

Kami memilih visi ini untuk tujuan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Visi ini menjiwai warga sekolah kami untuk selalu mewujudkannya setiap saat dan berkelanjutan dalam mencapai tujuan sekolah.

Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita sekolah yang :

1. Berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian 2. Sesuai dengan norma dan harapan masyarakat

3. Ingin mencapai keunggulan

4. Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah/ madarasah 5. Mendorong adanya perubahan yang lebih baik

6. Mengarahkan langkah-langkah strategis (misi) sekolah/ madrasah.

Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas. Berikut ini merupakan misi yang dirumuskan berdasarkan visi di atas.

3.1.2.2MISI MTs NEGERI 1 BANDUNG

“MEWUJUDKAN MANAJEMEN KEKELUARGAAN, DISIPLIN DALAM

KERJA, KERJASAMA, PELAYANAN PRIMA DENGAN MENINGKATKAN


(45)

Di setiap kerja komunitas pendidikan, kami selalu menumbuhkan disiplin sesuai aturan bidang kerja masing-masing, saling menghormati dan saling percaya dan tetap menjaga hubungan kerja yang harmonis dengan berdasarkan pelayanan prima, kerjasama,dan silaturahmi.

Penjabaran misi di atas meliputi:

1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki.

2. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah.

3. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat berkembang secara optimal.

4. Menumbuhkan dan mendorong keunggulan dalam penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

5. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama Islam dan budaya bangsa sehingga terbangun siswa yang kompeten dan berakhlak mulia.

6. Mendorong lulusan yang berkualitas, berprestasi, berakhlak tinggi dan

bertakwa pada Alloh Subhanahu Wata’ala


(46)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi MTs N 1 Bandung (Sumber :MTs N 1 Bandung)

3.1.4 Deskripsi Tugas

Pembagian tugas tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan : 1.Sebagai wakil kepala madrasah :

a. Waka bidang hukmas b. Waka bidang kesiswaan

c. waka bidang kurikulum dan perancanaan 2. Sebagai staf wakil kepala :

a. Staf waka bidang hukmas 1. Hukmas


(47)

2. Publikasi

b. Staf waka bidang kesiswaan 1. Pembina Osis

2. Adm Kesiswaan

c. Staf waka bidang kurikulum dan perancanaan 1. Perencanaan dan Pengembangan SDM 2. Penyusunan jadwal

3. Administrasi Kurikulum d. Waka bidang sarana dan prasarana

1. Inventarisasi barang Negara

2. Pemeliharaan, Perawatan dan Perbaikan sarana dan prasarana 3. Sebagai Koordinator Pengembangan :

a. Koordinator pengembangan keagamaan b. Koordinator LITBANG dan SDM

c.Koordinator pengembangan dan pengelolaan kelas d.Koordinator pengembangan diri dan layanan BK/BP e.Koordinator pengembangan ekstra kulikuler

4. Sebagai ketua ketua tim bidang pengembangan keagamaan :

a. Percepatan Tuntas BTQ & PengembanganMetoda Pemb. PAI/ TAMYIZ b. Pengembangan Karakter & Pembinaan Akhlaq & Kepribadian Islami c. Percepatan Penguasaan Buku Monitoring Keagamaan


(48)

a. Peningkatan Kesadaran Disiplin

b. Penggalian dan Pendataan Potensi & Prestasi Siswa Non Akademik 6. Sebagai ketua tim bidang pengembangan layanan dan bimbingan :

a. Peningkatan Layanan Bimbingan & Pembinaan Bagi Siswa yang berkebutuhan Khusus

b. Layanan Bimbingan Dan Pendataan Penyaluran Bakat dan Minat Peserta Didik

c. Penggalian Pengembangan Potensi Prestasi Siswa Bid Akademis 7. Sebagai ketua tim bidangn pengembangan pengelolaan kelas : a. Penyusun Program & Administrasi Wali kelas

b. Penataan Dan Pemetaaan Tingkat Kerawanan Kelas c. Peningkatan Motivasi Belajar & Standar Kelulusan 8. Sebagai ketua tim bidang penelitian dan pengembangan : a. Penataan Lingkungan & Penghijauan Sekolah

b. Kewirausahaan c. Layanan ICT

d. Pengembangan SDM e. Kemitraan Lintas Sektoral f. Pengembangan Diri (life Skill) 9. Pembina ekstra kulikuler :

a. Pembina Pramuka Putri b. Pembina Pramuka Putra


(49)

c. Pembina Drumband d. Pembina Paskibra e. Pembina Club Komputer f. Pembina Futsal

g. Pembina VollyBall

h. Pembina Olah Raga Prestasi dan seni Bela Diri i. Pembina PMR

j. Pembina Seni Daerah k. Pembina IRM l. Pembina Seni Teater m. Pembina Mading n. Pembina English Club o. Pembina Pepeling

p. Pembina Karya Ilmiah Remaja q. Pembina Nasyid

r. Pembina CERIA s. Pembina Math Club

10. Sebagai pelaksana pengembangan kurikulum dan perencanaan 11. Sebagai penanggung jawab pemberdayaan unit


(50)

a. Pel.Tek Perpustakaan 1. Layanan Teknis

2. Bimbingan Minat Baca b. Pel.Tek Lab. Bahasa

1. Pengelolaan 2. Layanan Teknis c. Pel.Tek Lab IPA 1. Laboran Biologi 2. Laboran Fisika d. Pel.Tek Lab Komputer

1. Teknisi

2. Operator/ Laboran e. Pel.Tek DKM Mesjid 1. Adm DKM

2. Pembimbing Solat Berjamah f. Pel.Tek Lap Olah Raga


(51)

1. Pengelolaan

2. Pemeliharaan & Kebersihan

3.2Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian.Dengan demikian metode penelitian merupakan prosedur atau proses mulai dari awal yang menjelaskan tentang kerangka piker hingga menghasilkan kesimpulan penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif dan tindakan.

3.2.1 Penelitian Deskriptif

Menurut Moh.Nazir,Ph.D (2003:54) Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam menilti status sekelompok manusia,suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dalam mengenai fakta-fakta,sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki.

1. Ciri-ciri metode deksriptif Menurut Moh.Nazir,Ph.D (2003:55) secara harfiah, metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian,sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data dasar belaka. Namun, dalam


(52)

pengertian metode penelitian yang lebih luas, penelitian deskriptif mencakup metode penelitian lebih luas di luar metode sejarah dan eksperimental, dan secara lebih umum sering di beri nama, metode survey. Kerja peneliti bukan saja memberikan gambran terhadap fenomena-fenomena, tetapi juga menerangkan hubungan, menguji hipotesis-hipotesis, membuat prediksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan. Dalam mengumpulkan data digunakan teknik wawancara,dengan menggunakan schedule questionair

ataupun interview guide.

3.2.2 Metode Penelitian Tindakan (Action Research)

Metode penelitian tindakan menerut Moh.Nazir, Ph.D (2003:79) adalah suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama antara peneliti dan decision maker tentang variable-variabel yang dapat dimanipulasikan dan dapat segera digunakan untuk menentukan kebijakan dan pembangunan. Peneliti dan decision maker bersama-sama menentukan masalah, membuat desain serta melaksanakan program-program tersebut.

3.2.3 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin timbul selama proses penelitian, hal ini penting karena desain penelitian


(53)

merupakan strategi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk keperluan pengujian hipotesis atau untuk menjawab pertanyaan penelitian dan sebagai alat untuk mengontrol variabel yang berpengaruh dalam penelitian.

3.2.4 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Di dalam melakukan penelitian ini menggunakan dua bentuk data yaitu primer dan sekunder.

3.2.4.1Sumber Data Primer

Menurut Jonathan Sarwono (2006:16) Penelitian primer membutuhkan data atau informasi dari sumber pertama,biasanya kita sebut dengan responden. Data atau informasi diperoleh melalu pertanyaan tertulis dengan menggunakan kuisoner atau lisan dengan menggunaka metode wawancara.Yang termasuk dalam kategori ini adalah :

a. Studi kasus

Studi kasus menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan studinya. Biasanya studi kasus bersifat longitudinal.

b. Survey

Survey merupakan studi bersifat kuantitatif yang digunakan untuk meneliti gejalan suatu kelompok atau perilaku individu. Pada umumnya survey menggunakan kuesioner sebagai alat pengambil data


(54)

3.2.4.2Sumber Data Sekunder

Berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.

3.2.5 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Di dalam penelitian perlu di lakukan suatu metode pendekatan dan pengembangan system yang bertujuan untuk dijadikan pedoman. Penelitian ini metode pendekatan system yang di lakukan ialah metode pendekatan terstruktur.sedangkan metode pengembangan system nya menggunakan waterfall.

3.2.5.1Metode pendekatan sistem

Metode pendekatan system yang di gunakan ialah metode pendekatan terstruktur. Metode pendekatan terstruktur ialah adalah suatu proses untuk mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program. Pendekatan terstruktur merupakan pendekatan formal untuk memecahkan masalah-masalah dalam aktivitas bisnis menjadi bagian-bagian kecil yang dapat diatur dan berhubungan untuk kemudian dapat disatukan kembali menjadi satu kesatuan yang dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah. Pendekatan terstruktur dalam pengembangan system informasi adalah proses yang berorientasi kepada teknik yang digunakan untuk merancang dan menulis program secara jelas dan konsisten. Prinsip dari pendekatan terstruktur adalah jika suatu proses telah


(55)

sampai pada suatu langkah tertentu, maka proses selanjutnya tidak boleh mengeksekusi langkah sebelumnya

3.2.5.2 Metode pengembangan sistem

Untuk mengembangkan suatu system maka di perlukan untuk membangun suatu system yang baik dan teintegrasi dengan benar , makan di dalam penelitian ini metode pengembangan system menggunakan waterfall seperti gambar yang ada pada gambar.3.2 waterfall. Model Waterfall, Model ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan software yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan. Dimodelkan setelah siklus rekayasa konvensional, model waterfall melingkupi aktivitas-aktivitas sebagai berikut:rekayasa dan pemodelan sistem, analisis kebutuhan software, desain, generalisasi kode, pengujian, pemeliharaan.

Gambar 3.2 SLDC Model Waterfall


(56)

1. Requirement Analisys

Jasa, kendala dan tujuan dihasilkan dari konsultasi dengan pengguna sistem. Kemudian semuanya itu dibuat dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh user dan staf pengembang.

2. System Design

Proses desain sistem membagi kebutuhan-kebutuhan menjadi sistem perangkat lunak atau perangkat keras. Proses tersebut menghasilkan sebuah arsitektur sistem keluhan. Desain perangkat lunak termasuk menghasilkan fungsi sistem perangkat lunak dalam bentuk yang mungkin ditransformasi ke dalam satu atau lebih program yang dapat dijalankan.

3. Implementation

Selama tahap ini desain perangkat lunak disadari sebagai sebuah program lengkap atau unit program. Uji unit termasuk pengujian bahwa setiap unit sesuai spesifikasi.

4. Integration & Testing

Unit program diintegrasikan dan diuji menjadi sistem yang lengkap untuk menyakinkan bahwa persyaratan perangkat lunak telah dipenuhi. Setelah ujicoba sesuai spesifikasi.


(57)

5. Operation & Maintenance

Normalnya, ini adalah phase yang terpanjang. Sistem dipasangdan digunakan. Pemeliharaan termasuk pembetulan kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru ditemukan.

3.2.5.3Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu analilis dan perancangan yang di gunakan dalam pembuatan sistem akademik berbasisi web di MTsN 1 Bandung ini adalah

1. Flowmap

Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program.

2. Diagram Konteks

Diagram Konteks adalah Diagram Konteks Diagram konteks adalah arus data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antara system dengan bagian-bagian luar (kesatuan luar). Kesatuan luar ini merupakan sumber arus data atau tujuan data yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut. Diagram konteks memberikan batasan yang jelas mengenai besaran-besaran entitas yang berada diluar sistem yang sedang dibuat, artinya diagram ini mengggambarkan secara jelas batasan-batasan dari sebuah sistem yang sedang dibuat.


(58)

3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram adalah merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yg mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

4. Kamus Data

Kamus data menurut Tata Sutabri (2004:170) dalam bukunya yang berjudul

Analisa Sistem Informasi mendefinisikan kamus data sebagai berikut: “kamus data

adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu

sistem informasi” .

5. Perancangan Basis Data

Menurut evan cardia dalam al-bahra (2005:64) Database terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukkan banyak ”user”, dimana masing-masing ”user” (baik menggunakan teknik pemrosesan yang bersifat batch atau on-line) akan menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan ”user” lain dapat juga menggunakan data tersebut dalam waktu yang bersamaan.

Perancangan basis data di rancang dengan tujuan untuk efisiensi dalam penyimpanan nya dan cepat mengakses data apabila diperlukan.

6. Normalisasi

Normalisasi menurut Tata Sutabri (2005:181) adalah suatu teknik yang menstrukturkan data dalam cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan data dalam database. Proses normalisasi menghasilkan struktur record yang konsisten secara logis yang mudah di mengerti dan sederhana dalam pemeliharaan nya.

Langkah-langkah pembentukan Normalisasi : 1. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.


(59)

2. Bentuk Normal ke satu (INF/First Normal Form)

Bentuk normal kesatu mempunyai cirri: setiap data dibentuk dalam flat file (file datar/rata), data dibentuk dalam suatu record demi record dan

nilai dari field berupa “atomic value”. Tidak ada set atribut yang berulang atau

atribut bernilai ganda (multivalue). Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukan pecahan kata sehingga artinya lain.

3. Bentuk normal kedua (2NF/Second Normal Form)

Bentuk normal kedua mempunyai syarat: bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama/primary key sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci field. Kunci field haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

4. Bentuk normal ketiga (3NF/ Third Normal Form)

Untuk menjadi bentuk normal ketiga, relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key dan pada primary key secara menyuluruh. Contoh pada bentuk kedua di atas termasuk juga bentuk normal ketiga seluruh atribut yang ada disitu bergantung penuh pada kunci primernya.


(60)

Boyce-Codd Normal Form(BCNF) mempunyai paksaan yang lebih kuat dari pada bentuk normal ketiga. Untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam bentuk normal kesatu dan setiap atribut harus bergantung fungsi pada atribut superkey.

7. Relasi adalah bagian paling penting dalam suatu basis data. Relasi digunakan untuk membuat hubungan antar entitas yang secara logika berhubungan dua entitas yang berbeda dapat memiliki hubungan dengan menggunakan relasi. Tipe-tipe relasi yaitu Sebagai berikut :

1) One to one

Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang keda dan sebaliknya.

2) One to Many atau Many to one

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah dengan banyak ke satu. Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebalikanya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.


(61)

Yang berarti satu tupelo pada entitas A dapat berhubungan dengan banyak

tupelo pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap tupelo pada entitas B,

berhubungan dengan paling banyak satu tupelo pada entitas A.

4) Many to One (banyak ke satu)

Yang berati setiap tupelo pada entitas A dapat berhubungan dengan paling banyak satu tupelo pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap tupelo

pada entitas A berhubungan dengan paling banyak satu tupelo pada entitas B.

5) Many to Many

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas aliran nya. Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama, maupun dilihat dari sisi yang kedua.

7. Entity Relasionship diagram (ERD)

Diagram hubungan entitas atau yang lebih dikenal dengan E-R diagram, adalah notasi grafik dari sebuah model data atau sebuah model jaringan yang menjelaskan tentang data yang tersimpan (storage data) dalam sistem secara abstrak. Diagram hubungan entitas tidak menyatakan bagaimana memnfaatkan data, membuat data, mengubah data dan menghapus data.


(62)

Proses menjalankan dan mengevaluasi sebuah perangkat lunak secara manual maupun otomatis untuk menguji apakah perangkat lunak sudah memenuhi persyaratan atau belum untuk menentukan perbedaan antara hasil yang diharapkan dengan hasil sebenarnya.

3.3.1 Black Box Testing

Berfokus pada kebutuhan fungsional perangkat lunak/ sistem bukan alur seperti white box. Pengujian black box memungkinkan perekaya sistem mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan kebutuhan fungsioanal untuk program.

Kesalahan yang di lakukan : 1.Fungsi-fungsi yang tidak benar 2.Kesalahan interface

3.Kesalahan dalam struktur data atau akses database

4.Kesalahan kinerja


(63)

53 BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem yang sedang berjalan

Pada tahap analisis sistem ini peneliti menganalisis sistem yang sedang berjalan dengan tujuan untuk membantu dan mengevaluasi permasalahan dan kebutuhan yang di perlukan untuk sistem yang lebih baik dan efisien ,karena sistem yang ada masih berbentuk manual. Dengan melihat perancangan dengan memakai flowmap,konteks diagram dan DFD bisa melihat sistem keseluruhan yang sedang atau yang akan di usulkan.

4.1.1. analisis dokumen

Analisis dokumen merupakan kegiatan guna menganalisis atau mempelajari dokumen-dokumen yang ada pada sebuah sistem untuk selanjutnya digunakan sebagai acuan pada tahap desain atau pengembangan sistem. Berikut ini adalah dokumen-dokumen yang ada pada sistem pengolahan data akademik siswa yaitu :

1. Nama dokumen : Formulir pendaftaran Sumber : Panitia PSB

Fungsi :Sebagai formulir pengisian data calon siswa baru Rangkap : 1 (Satu)

Item : No_pendaftaran, NISN, nama, tempat_lahir, tanggal_lahir, jkel, Agama, alamat_siswa, kode_pos, no_telp, skl_asl, nma_ayah, pendidikan_ayah, pekerjaan, pendidikan_ibu,


(64)

pekerjaan_ibu, pendapatan, hobi, cita, jarak, trans, saudara, noskhun, noseriskhun, noijasah .

2. Nama Dokumen : Data Calon Siswa Sumber : Panitia PSB

Fungsi : Sebagai data-data calon siswa yang akan masuk menjadi siswa baru

Rangkap :2

Item : No_pendaftaran, NISN, nama, tempat_lahir, tanggal_lahir, jkel, Agama, alamat_siswa, kode_pos, no_telp, skl_asl, nma_ayah, pendidikan_ayah, pekerjaan, pendidikan_ibu, pekerjaan_ibu, pendapatan, hobi, cita, jarak, trans, saudara, noskhun, noseriskhun, noijasah .

3. Nama Dokumen : Laporan Penerimaan Sumber : Panitia PSB

Fungsi : Sebagai data calon siswa yang telah di terima untuk menjadi siswa baru

Rangkap :1

Item :No Pendaftaran, Nama siswa, Alamat siswa, Sekolah asal, Keterangan ditolak Atau diterima


(65)

4. Nama Dokumen : Laporan Data Siswa Baru Sumber : Panitia PSB

Fungsi :Sebagai laporan jumlah dan data siswa baru yang telah di terima

Rangkap : 2

Item : No_pendaftaran, NISN, nama, tempat_lahir, tanggal_lahir, jkel, Agama, alamat_siswa, kode_pos, no_telp, skl_asl, nma_ayah, pendidikan_ayah, pekerjaan, pendidikan_ibu, pekerjaan_ibu, pendapatan, hobi, cita, jarak, trans, saudara, noskhun, noseriskhun, noijasah .

5. Nama Dokumen : Laporan penerimaan siswa baru Sumber : Kepala Sekolah

Fungsi : Sebagai laporan penerimaan siswa baru Rangkap : 1

Item :Jumlah data siswa 6. Nama Dokumen : Data Pembayaran

Sumber : Siswa

Fungsi : Sebagai data pembayaran harus di bayar Rangkap : 1


(66)

7. Nama Dokumen : Kwitansi Pembayaran Buku dan Seragam Sumber : Koperasi

Fungsi : Sebagai tanda bukti pembayaran buku dan seragam Rangkap : 2

Item :No Kwitansi, telah diterima dari, uang sejumlah, untuk pembayaran,tanggal kwitansi, besar uang.

8. Nama Dokumen : Laporan Data Pembayaran Sumber : Koperasi

Fungsi : Sebagai laporan data pembayaran Rangkap : 2

Item :Nama siswa, Kelas, tempat lahir, tanggal lahir, alamat, No Telepon/HP, Keterangan untuk pembayaran.

9. Nama Dokumen : Laporan Data Siswa Sumber : Kurikulum

Fungsi : Sebagai laporan daftar siswa untuk kelas yang sudah dibagi Rangkap : 3

Item : Kelas, Nomor induk siswa, Nama, Jenis kelamin. 10.Nama Dokumen : Data Kelas

Sumber : Kurikulum

Fungsi : Sebagai Data kelas yang sudah di bagi Rangkap : 3


(67)

Item :nama siswa, nomor induk, kelas, id kelas, jenis kelamin, wali kelas

11.Nama Dokumen : Data Mata Pelajaran Sumber : Guru

Fungsi : Sebagai data mata pelajaran Rangkap : 2

Item :Kode Mata pelajaran, Nama guru yang mengajar, Mata pelajaran

12.Nama Dokumen : Jadwal Pelajaran Sumber : Kurikulum

Fungsi : Sebagai data jadwal pelajaran Rangkap : 3

Item :Kode Mata pelajaran,Nama guru yang mengajar,Mata pelajaran, jam mengajar

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Analisis terhadap sistem yang berjalan bertujuan untuk mengatahui lebih jelas bagaimana suatu sistem yang ada dan mengetahui permasalahan yang ada di sistem tersebut untuk di jadikan landasan sistem baru yang akan di buat.


(68)

4.1.2.1Prosedur pendaftaran yang sedang berjalan di sekolah MTsN 1 Bandung

1. Calon siswa baru mengisi data di formulir pendaftaran calon siswa baru

2. Setelah mengisi data, formulir di berikan kepada panitia penerimaan siswa baru (PSB) dengan membawa persyaratan dokumen lain seperti: fotocopy ijazah yang sudah dilegalisir,fotocopy SKHUN,pas foto,dan raport.

3. Panitia Penerimaan Siswa Baru melakukan pengecekan data calon siswa dan memeriksa persyaratan.

4. Data calon siswa dibuat dua rangkap salah satunya untuk dijadikan arsip dan yang lain digunakan untuk melakukan penyeleksian

5. Setelah data calon siswa diseleksi, maka di tentukan lulus apa tidaknya calon siswa tersebut , apabila lulus data calon siswa baru akan di buatkan laporan siswa baru , apabila tidak di buat surat keterangan tidak lulus kepada siswa.

6. Laporan penerimaan dan data siswa yang baru di berikan kepada kepala sekolah untuk di validasi

7. Laporan penerimaan data siswa baru yang sudah di validasi di berikan kepada siswa .

4.1.2.2Prosedur Pembayaran Buku dan Baju

1. Siswa membayar uang pembayaran buku dan baju langsung ke koperasi

2. Koperasi membuat dua rangkap kwitansi , satu untuk pembuatan laporan dan satu nya lagi bukti untuk siswa


(69)

3. Koperasi membuat laporan data pembayaran dua rangkap , satu untuk di arsipkan dan satunya lagi untuk data yang akan diserahkan kepada kepala sekolah.

4.1.2.3Prosedur Pembagian Kelas

1. Panitia psb memberikan laporan data siswa kepada bagian kurikulum. 2. Bagian kurikulum melakukan pembagian kelas untuk kelas 1,2,dan 3

3. Bagian kurikulum membuat pengumuman yang akan di sampaikan kepada siswa

4.1.2.4 Prosedur Pejadwalan Mata Pelajaran

1. Guru memberikan data mata pelajaran sesuai keahlian masing-masing guru kepada bagian kurikulum

2. Bagian kurikulum membuat jadwal pelajaran.

3.Kemudian data jadwal pelajaran dibuat sebanyak tiga rangkap , satu untuk di arsipkan di bagian kurikulum kedua untuk di berikan kepada guru dan yang ketiga untuk di berikan kepada siswa.

4.1.2.5Bagan Alir Dokumen (Flowmap)


(70)

Panitia penerimaan siswa

baru (PSB) Calon siswa baru Kepala Sekolah

Formulir PSB Formulir PSB Mengisi formulir

Data calon siswa baru Cek

kelengkapan

Komplit

Data calon siswa baru catat data calon siswa

baru Data calon siswa baru

Melakukan seleksi di liat

dari NEM dan tes ngaji

lulus Membuat data siswa baru Membuat data siswa tidak lulus 2

Data calon siswa baru

Data siswa baru A

Y

T

T Y

Data siswa tidak lulus Membuat laporan data siswa baru Membuat laporan data siswa tidak lulus Laporan data siswa tidak lulus Laporan Data

siswa baru

data siswa tidak lulus

validasi

Laporan data siswa tidak lulus yang sudah

tervalidasi

Laporan Data siswa baru

validasi

Laporan data siswa lulus yang sudah

tervalidasi 1


(71)

Panitia penerimaan siswa

baru (PSB) Calon siswa baru Kepala Sekolah

1

2 Laporan siswa tidak lulus yang sudah tervalidasi F

Membuat surat tidak lulus

Surat tidak lulus Surat tidak lulus

validasi

Surat tidak lulus Yang sudah di validasi Surat tidak lulus

Yang sudah di validasi

Surat tidak lulus Yang sudah di validasi

Laporan data siswa baru tervalidasi G Membuat surat lulus Surat lulus Surat lulus validasi Surat lulus Yang sudah di validasi Surat lulus

Yang sudah di validasi

Surat lulus Yang sudah di validasi


(72)

2. Flowmap pembayaran yang sedang berjalan

Siswa Koperasi Kepala Sekolah

Surat Lulus

Surat Lulus

Menghitung total pembayaran dan membuatdata

pembayaran

Kwitansi Kwitansi

Membuat laporan data pembayaran

Laporan data pembayaran

Laporan data pembayaran

C

Gambar 4.2 Flowmap Pembayaran yang sedang berjalan


(73)

Panitia PSB Bag Kurikulum Siswa

Laporan Data

Siwa Baru Laporan data

siswa baru

Membagi kelas

Data Kelas

Membuat pengumuman

Pengumuman Pembagian kelas

Pengumuman Pembagian kelas E

Gambar 4.3 Flowmap pembagian kelas yang sedang berjalan

4. Flowmap pembagian jadwal yang sedang berjalan

Bag Kurikulum Guru Siswa

Data Mata pelajaran

Membuat jadwal pelajaran

Jadwal pelajaran

D

Jadwal Mata pelajaran Jadwal Mata

pelajaran


(74)

Keterangan :

A : arsip data calon siswa B : arsip laporan siswa baru

C : arsip laporan data pembayaran D : arsip jadwal pelajaran

E:arsip pembagian kelas

F: arsip laporan calon siswa tidak lulus tervalidasi G:arsip laporan calon siswa lulus tervalidasi PSB : Penerimaan Siswa Baru

4.1.2.6Diagram Konteks yang sedang berjalan

Diagram konteks adalah Model diagram konteks menjabarkan tentang aktor-aktor yang terlibat dalam suatu konteks informasi, serta dinamika informasi yang terjadi antar aktor-aktor tersebut. Berikut Kontek Diagram yang menggambarkan sistem akademik yang sedang berjalan di sekolah MTsN 1 Bandung


(75)

Calon siswa siswa SI Akademik MTsN 1 kurikulum koperasi

Data persyaratan dan formulir

Surat ket lulus dan tidak lulus Data total pembayaran Data pembayaran Laporan pembayaran kwitansi Data surat lulus Pengumuman pembagian kelas Kwitansi Jadwal pelajaran Data kelas Data mata pelajaran

Data Pengumuman Pembagian kelas

Pengumuman Pembagian kelas Jadwal pelajaran Kepala sekolah La por an pem ba yaran L aporan si swa ba ru L ap si swa lul us/t idak te rva lida si Dat a La por an sisw a lul u s/ ti dak terval idasi D at a surat si sw a lul us /t ida k terval idasi

Gambar 4.5 Diagram Kontek yang sedang berjalan

4.1.2.7DFD

DFD ialah salah satu komponen dalam serangkaian pembuatan perancangan sebuah sistem komputerisasi. DFD menggambarkan aliran data dari sumber pemberi data (input) ke penerima data (output). Aliran data itu perlu diketahui agar si pembuat sistem tahu persis kapan sebuah data harus disimpan, kapan harus ditanggapi (proses), dan kapan harus didistribusikan kebagian lain. Berikut Data Flow Diagram (DFD) yang menggambarkan Sistem Akademik yang sedang berjalan di sekolah MTs N 1 Bandung.


(76)

Calon Siswa baru 1.0 Proses Pendaftaran siswa baru panitia 2.0 Proses Seleksi siswa baru siswa 3.0 Proses pembayaran kurikulum 4.0 Proses Pembagian kelas 5.0 Proses penjadwalan Lap Pembayaran jadwal kelas Data mata pelajaran Data Siswa baru Data pembagian kelas Data Siswa baru Jadwal mata pelajaran Data lulus Surat lulus Data calon Siswa baru Data calon Siswa baru Isi formulir k el as ja dwal k wi tans i

Gambar 4.6 DFD Level 1 yang sedang berjalan

4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Tabel 4.1 Evaluasi Sistem yang sedang berjalan

No Permasalahan Bagian solusi

1. Belum tersedia nya pengolahan sistem akademik berbasis website

Admin Membangun sistem akademik berbasis website

2. Pendaftaran masih manual sehingga mengakibatkan kurang efisien dalam pencatatan data atau maupun dalam pencarian data yang di sebabkan banyak nya dokumen yang saling menumpuk

Panitia PSB Membuat sistem pendaftaran online


(77)

3. Belum tersedia nya informasi pembayaran secara online

koperasi Membuat sistem informasi pembayaran secara online

4. Belum tersedia nya pembagian kelas secara otomatis dan online

Bagian Kurikulum

Membuat sistem pembagian kelas online

5. Belum tersedia nya penjadwalan mata pelajaran secara online

Bagian Kurikulum

Membuat sistem penjadwalan mata pelajaran secara online

4.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahapan setelah analisis dari siklus pengembangan sistem yang didefinisikan dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk, yang dapat berupa penggambaran, perancangan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi, juga menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat keras dan perangkat lunak dari suatu sistem. Perancangan sistem ini dibuat sebagai tahapan untuk mempersiapkan proses implementasi sistem yang di inginkan dan untuk menggambarkan secara jelas proses-proses yang diingikan oleh pengguna.


(78)

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Adapun tujuan perancangan sistem ini adalah untuk menghasilkan produk(perangkat lunak) yang mampu :

1. Membuat sistem informasi akademik secara online yang bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pengolahan data.

2. Memperkecil presentase kerusakan data.

3. Penyampaian informasi untuk pihak sekolah maupun siswa dan orangtua siswa dapat di sampaikan secara efektif dan efisien.

4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan

Perancangan untuk sistem akademik berbasis website di MTsN 1 Bandung yang dapat di akses dengan mudah oleh pihak-pihak yang bersangkutan misalnya seperti siswa dan pihak-pihak lain untuk mencari informasi seperti :

1. Calon siswa dapat mendaftar dengan mudah dan cepat dengan cara pendaftaran secara online.

2. Dapat mengetahui informasi pembayaran secara online tanpa harus datang langsung ke koperasi dan dapat di pantau oleh orangtua siswa.

3. Pembagian kelas secara online untuk memudahkan siswa mengetahui kelas-kelas yang sudah di atur.

4. Dan penjadwalan mata pelajaran secara online yang akan memudahkan sisawa untuk melihat jadwal yang ada.


(79)

4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Akan Diusulkan

Berikut prosedur yang akan di usulkan untuk sistem informasi akademik di MTsN 1 Bandung.

1. Calon siswa : melakukan pendaftaran secara online sehingga dapat mempercepat proses pendaftaran.

2. Panitia penerimaan siswa baru : melakukan pengecekan data pendaftaran dan melakukan hasil seleksi calon siswa baru

3. Kurikulum : Melakukan pembagian kelas dan pembagian penjadwalan mata pelajaran untuk siswa baru

4. Koperasi : Melakukan penginputan data pembayaran siswa baru

5. Siswa : dapat melakukan login dengan menggunakan id user dan password untuk mengetahui informasi seperti jadwal,bagi kelas dan informasi pembayaran yang bisa di cetak sebagai bukti pembayaran.

4.2.3.1 Diagram Konteks Yang Diusulkan

Berikut adalah diagram konteks yang di usulkan sistem informasi akademik di MTsN 1 Bandung .


(1)

141

Transaksi Jumlah Pembayaran

Black Box

Pencetakan Laporan Laporan Data Siswa Baru Black Box Laporan Data Siswa Black Box Laporan Data Siswa Black Box

5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian

Berikut ini uraian hasil pengujian dengan teknik pengujian black box berdasarkan requirement pada rencana pengujian berdasarkan Tabel 5.1 Rencana Pengujian yang telah dibuat sebelumnya.

Tabel 5.2 Implementasi Hasil Pengujian

No Kasus / Form di uji Skenario Uji Hasil uji yang diharapkan

Hasil Pengujian 1

Login Siswa

Masukan data Username dan Password yang benar

Maka akan masuk Ke halaman beranda siswa

Diterima

Masukan data Username dan password yang salah

Maka akan muncul Pesan username& Password salah


(2)

2. Login Panitia Masukan data Username dan Password yang Benar

Maka akan masuk Ke halaman beranda Panitia

Diterima

Masukan data Username dan password yang salah

Maka akan muncul Pesan username& Password salah Ditolak 3. Login Koperasi Masukan data Username dan Password yang Benar

Maka akan masuk Ke halaman beranda Koperasi

Diterima

Masukan data Username dan password yang salah

Maka akan muncul Pesan username& Password salah Ditolak 4. Login Kurikulum Masukan data Username dan Password yang Benar

Maka akan masuk Ke halaman beranda Kurikulum

Diterima

Masukan data Username dan password yang salah

Maka akan muncul Pesan username& Password salah


(3)

143

5 Edit Data Masuka Pencarian

berdasarkan no pendaftaran

Keluar form data calon siswa baru yang akan di perbaharui

Diterima

Masukan pencarian

berdasarkan no pendaftaran yang salah

Maka akan muncul pesan “maaf data tidak ada”

Ditolak

6. Cetak Pendaftaran

Masukan pencarian

berdasarkan no pendaftaran yang benar

Maka akan muncul cetak pendaftaran

Diterima

Masukan pencarian

berdasarkan no pendaftaran yang salah

Maka akan muncul pesan “maaf data tidak ada”

Ditolak

5.2.3. Kesimpulan dan hasil pengujian

Kesimpulan dari hasil pengujian yang diperoleh dari kasus uji sampel diatas adalah kesimpulan bahwa perangkat lunak bebas dari kesalahan sintaks. Semoga dengan ini sistem dapat berjalan dengan baik.


(4)

144 6.1. Kesimpulan

Setelah penulis menelusuri kegiatan yang dilakukan dalam proses Akademik MTsN 1 Bandung dan melakukan analisa atas sistem yang sedang berjalan, maka dapat ditarik kesimpulan :

1. Perancangan sistem informasi Akademik di MTsN 1 Bandung yang dibuat akan mampu mengolah data Akademik dan mampu menyimpan data ke dalam database, sehingga dapat membantu dalam efektivitas dan efisiensi waktu.

2. Sistem pengelolaan siswa baru seperti aktifitas pendaftaran, penyeleksian, pembagian kelas serta pembayaran dan penjadwalan yang besar nya sedikit nya dapat memberikan kemudahan dalam pelaksanaan pengolahan data akademik karena telah terkomputerisasi dan terintegrasi dengan database.

3. Tersedianya laporan-laporan mengenai data seleksi, data siswa, laporan data kelas, laporan pembayaran dan laporan penjadwalan secara online.

6.2. Saran

Agar proses Akademik dapat berjalan dengan baik, maka penulis mengajukan beberapa saran yang mudah-mudahan dapat membantu pihak MTsN 1 Bandung pada masa yang akan datang dalam pengembangan lebih lanjut agar Sistem Informasi Akademik ini dibuat sistem informasi yang memiliki relasi


(5)

145

terhadap sistem informasi yang ada. Demikian saran-saran yang penulis ajukan, mudah-mudahan dengan saran tersebut Sistem Informasi Akademik di MTsN 1 Bandung dapat diimplementasikan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan.


(6)