34
Proses pemvakuman dimaksudkan agar uap air yang berada di dalam sistem mesin pendingin dapat keluar dari sistem. Jika uap air tidak dikeluarkan dari
dalam sistem maka membuat air menjadi beku pada saat sitem sedang berjalan dan uap yang membeku akan berkumpul di dalam filter dan refrigeran akan
tersumbat. Gambar 3.15 menunjukkan model pompa vakum yang digunakan.
g. Pressuare gauge
pengukur tekanan
Pressre gauge
digunakan sebagai alat untuk mengukur tekanan refrigeran dalam sistem mesin pendingin pada saat pengisian maupun pada saat sistem mesin
pendingin beroperasi. Gambar 3.16 menunjukkan
pressure gauge
yang digunakan.
Gambar 3.16 :
Pressure gauge
3.3 Proses Pembuatan Mesin Pendingin
Showcase
3.3.1 Pembuatan Mesin Pendingin
Showcase
Dalam Pembuatan Mesin Pendingin
Showcase
ada beberapa langkah- langkah pembuatannya sebagai berikut :
a. Mempersiapkan kerangka aluminium yang digunakan untuk tempat kompresor di bagian bawah dan kotak kaca sebagai ruang evaporator yang
terletak di bagian atas dilapisi dengan gabus, pelapisan menggunakan gabus dimaksudkan agar suhu dalam ruang evaporator tidak keluar dan tetap terjaga,
35
serta tempat kipas dibagian tengah dengan penguat dua plat aluminium. Gambar 3.17 menunjukkan kerangka aluminium yang digunakan.
Gambar 3.17 : Kerangka aluminium b. Mempersiapkan kompresor dan dipasang pada bagian bawah ruang
evaporator dan diperkuat dengan 2 pasang Baut dan mur agar tidak bergerak saat terjadi getaran pada saat kompresor beroperasi. Gambar 3.18
menunjukkan kompresor yang telah terpasang.
Gambar 3.18 : Posisi kompresor sudah terpasang
36
c. Mempersiapkan kondensor dan dipasang pada bagian tiang kerangka bagian belakang, dan diperkuat dengan 4 pasang baut dan mur, pemasang di
belakang agar panas yang dilepas oleh kondensor tidak terasa oleh pengguna mesin pendingin dan membuat mesin lebih rapi. Gambar 3.19 menunjukkan
posisi kondensor yang telah terpasang.
Gambar 3.19 : Posisi kondensor yang telah terpasang d. Mempersiapkan dan memasang evaporator di dalam kotak kaca, pada setiap
bagian kotak sudah dilapisi gabus. Gambar 3.20 menunjukkan gambar posisi evaporator yang telah terpasang.
Gambar 3.20 : Posisi evaporator telah terpasang e. Mempersiapkan
thermostat
kemudian pasang
thermostat
pada sisi kanan bawah kotak kaca dan diperkuat dengan dua sekrup, serta pasang kabel yang
37
menghubungkan
thermostat
dengan kompresor dan masukan kabel sensor suhu pada ruang evaporator. Gambar 3.21 menunjukkan posisi
thermostat
yang telah terpasang.
Gambar 3.21 :
Thermostat
yang telah terpasang f.
Mempersiapkan pipa tembaga dan memotong pipa menggunakan
tube catter
sesuai ukuran yang dibutuhkan, serta melebarkan bagian ujung-ujung pipa yang akan disambung menggunakan
tube expander
agar mudah disambungkan dan dilas.
Gambar 3.22 : Proses pemotongan pipa tembaga g. Menyambungkan dan mengelas pipa tembaga dari evaporator menuju
kompresor.
Gambar 3.23 : Proses pengelasan sambungan pipa dari evaporator ke kompresor
38
h. Menyambungkan dan mengelas pipa tembaga dari kompresor menuju kondensor.
Gambar 3.24 : Proses pengelasan sambungan pipa dari kompresor ke kondensor i.
Mengelas sambungan pipa antara kondensor dengan filter.
Gambar 3.25 : Proses pengelasan sambungan pipa kondensor dengan filter j.
Mengelas sambungan antara filter dengan pipa kapiler serta sambungan antara pipa kepiler ke pipa menuju evaporator.
Gambar 3.26 : Proses pengelasan sambungan filter ke pipa kapiler k. Memasang kipas
fan
pendingin kondensor pada bagian bawah kotak kaca dan diperkuat dengan plat aluminium, dan arahkan posisi angin ke kondensor,
39
serta sambungkan kabel kipas angin ke kabel kompresor, pastikan semua kabel tersambung dengan baik.
Gambar 3.27 : Posisi
fan
pada kondensor telah terpasang l.
Memasang kipas
fan
dalam ruang evaporator dan sambungkan juga kabel listrik kipas pada kabel kompresor dan pastikan sambungan terpasang dengan
rapi dan aman.
Gambar 3.28 : Posisi
fan
pada ruang evaporator telah terpasang
3.3.2 Proses Pemvakuman dan Pemetilan