Kredit Bermasalah Prinsip Pemberian Kredit

14 c Kredit industri, merupakan kredit yang diberikan untuk membiayai industri, baik industri kecil, industri menengah atau industri besar. d Kredit pertambangan, merupakan kredit yang diberikan kepada usaha tambang. Jenis usaha tambang yang dibiayai biasanya dalam jangka panjang, seperti tambang emas, minyak atau timah. e Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk membangun sarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para mahasiswa. f Kredit profesi, merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan profesional seperti, dosen, dokter atau pengacara. g Kredit perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau pembelian perumahan dan biasanya berjangka waktu panjang.

2.1.7 Kredit Bermasalah

Kredit bermasalah atau problem loan dapat diartikan sebagai pinjaman yang mengalami kesulitas pelunasan akibat adanya faktor kesengajaan atau karena faktor eksternal di luar kemampuan kendali debitur. Kredit bermasalah itu sendiri menurut ketentuan perbankan sesuai dengan surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 30267KEPDIR tanggal 27 Februari 1998 ditetapkan sebagai berikut : 1. Lancar, apabila memenuhi criteria : a. Pembayaran angsuran pokok dan bunga tepat waktu. b. Memiliki mutasi rekening yang aktif. c. Bagian dari kredit yang dijamin dengan anggunan tunai. 2. Dalam perhatian khusus, apabila memenuhi kriteria : 15 a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan bunga yang belum melampaui 90 hari. b. Kadang-kadang terjadi cerukan. c. Mutasi rekening relatif aktif. d. Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan. e. Didukung oleh pinjaman yang baru. 3. Kurang lancar, apabila memenuhi kreteria : a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan bunga yang telah melampaui 90 hari. b. Sering terjadi cerukan. c. Frekuensi mutasi rekening relatif redah. d. Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan lebih dari 90 hari. e. Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur. 4. Diragukan, apabila memenuhi kriteria : a. Terdapat tunggakan angsuran pokok atau bunga yang telah melampaui 180 hari. b. Terjadi cerukan yang brsifat permanen. c. Terjadi wanprestasi lebih dari 180 hari. d. Terjadi kapitalisasi bunga. e. Dokumentasi hukum yang lemah baik untuk perjanjiaan kredit maupun pengikat jaminaan. 5. Macet, apabila memenuhi criteria : a. Terdapat tunggakan angsuran pokok atau bunga yang telah melampaui 270 hari. b. Kerugian operasional di tutup dengan pinjaman baru. c. Dari segi hukum maupun kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan pada nilai wajar. 16

2.1.8 Prinsip Pemberian Kredit

Jaminan kredit yang diberikan nasabah kepada bank hanyalah merupakan tambahan, terutama untuk melindungi kredit yang macet akibat suatu musibah. Akan tetapi apabila suatu kredit diberikan telah ddilakukan analisis secara mendalam, sehingga nasabah sudah dikatakan layak untuk memperoleh kredit, maka fungsi jaminan kredit hanyalah untuk berjaga-jaga. Oleh karena itu, dalam proses pemberian kredit, bank harus memperhatikan prinsip-prinsip pemberian kredit yang benar. Artinya sebelum suatu fasilitas kredit diberikan maka bank harus merasa yakin terlebih dahulu bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit sebelum kredit tersebut disalurkan. Penilaian kredit oleh bank dapat dilakukan dengan berbagai prinsip untuk mendapatkan keyakinan tentang nasabahnya.

2.1.9 Kredit Modal Kerja