46
Gambar 4.12 Hubungan antara C
p
dan tsr untuk variasi lapisan anyaman bambu pada bagian depan dan lapisan pelat aluminium pada bagian
belakang sudu dengan sudut patahan 10° dan lebar sudu 10,5 cm
Pada Gambar 4.10, menunjukan bahwa semakin kecil kecepatan putar kincir angin maka semakin besar torsi yang dihasilkan. Torsi maksimal yang dihasilkan
sebesar 0,37 Nm dengan kecepatan putar kincir sebesar 448 rpm pada kecepatan angin 8,79 ms.
Pada Gambar 4.11, dapat dilihat bahwa semakin besar nilai torsi yang dihasilkan maka nilai P
out
yang didapat juga semakin besar sampai kondisi maksimal kemudian daya mengecil. P
out
maksimal dicapai pada torsi 0,33 Nm yaitu sebesar 18,67 watt.
Pada Gambar 4.12, dapat dilihat bahwa semakin kecil nilai tsr maka semakin besar nilai C
p
yang dihasilkan, sampai kondisi maksimal kemudian C
p
mengecil. Hubungan antara C
p
dengan tsr menunjukkan nilai maksimal C
p
9,95 pada tip speed ratio 2,61.
C
p
= -5,615
λ
2
+ 28,44
λ
- 26,41 2
4 6
8 10
12
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5 4
4,5
K o
ef isi
en d
a y
a ,
C
p
Tip speed ratio, tsr
47
4.5 Grafik Dari Hasil Perhitungan Empat Variasi Lapisan Sudu
Dari hasil perhitungan dan grafik yang sudah dibahas sebelumnya, memperlihatkan bahwa koefisien daya C
p
yang terbaik diperoleh pada variasi lapisan pelat aluminium dibagian depan dan belakang sudu, yaitu 13,57 pada
tip speed ratio 2,57 dengan kecepatan angin 8,67 ms. Variasi lapian pelat aluminium dibagian depan dan belakang sudu merupakan variasi yang terbaik
dibandingkan dengan variasi lapisan sudu lainnya. Gambar 4.13 akan menunjukan hubungan antara C
p
dan tsr dari empat variasi permukaan sudu.
Gambar 4.13 Hubungan koefisien daya C
p
dan tip speed ratio tsr untuk empat variasi lapisan sudu dengan sudut patahan 10° dan lebar sudu 10,5 cm
2 4
6 8
10 12
14
1 2
3 4
5 6
K o
ef isi
en d
a y
a ,
Cp
Tip speed ratio, tsr
Tanpa lapisan
Lapis aluminium bagian depan
Lapis aluminium depan belakang
Lapis anyaman bambu bagian depan dan lapis aluminium
bagian belakang
48
48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian kincir angin poros horisontal dengan tiga sudu datar, lebar 10,5 cm berdiameter 80 cm dengan sudut patahan 10° menggunakan bahan dasar
triplek dengan empat variasi permukaan sudu, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Telah berhasil dibuat kincir angin propeler dengan tiga sudu datar dari
bahan dasar triplek dengan empat variasi lapisan sudu yaitu tanpa lapisan, lapisan pelat aluminium di bagian depan sudu, lapisan pelat
aluminium di bagian depan dan belakang sudu, lapisan anyaman bambu di bagian depan dan lapisan pelat aluminium di bagian belakang sudu.
2. Kincir angin dengan variasi sudu tanpa lapisan menghasilkan koefisien
daya C
p
maksimal sebesar 9,58 pada tip speed ratio 2,59. Kincir angin dengan variasi lapisan pelat aluminium pada bagian depan sudu
menghasilkan koefisien daya C
p
maksimal sebesar 7,84 pada tip speed ratio 2,15. Kincir angin dengan variasi lapisan pelat aluminium
pada bagian depan dan belakang sudu menghasilkan koefisien daya C
p
maksimal sebesar 13,57 pada tip speed ratio 2,57. Kincir angin dengan variasi lapisan anyaman bambu pada bagian depan dan lapisan
pelat aluminium pada bagian belakang sudu menghasilkan koefisien daya C
p
maksimal sebesar 9,95 pada tip speed ratio 2,61. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI