Grafik Untuk Variasi Sudu Tanpa Lapisan
44
Gambar 4.9 Hubungan antara C
p
dan tsr untuk variasi lapisan pelat aluminium pada bagian depan dan belakang sudu dengan sudut patahan 10°
dan lebar sudu 10,5 cm
Pada Gambar 4.7, semakin kecil kecepatan putar kincir angin maka semakin besar torsi yang dihasilkan. Torsi maksimal yang dihasilkan sebesar 0,49 Nm
dengan kecepatan putar kincir sebesar 493 rpm pada kecepatan angin 8,73 ms. Pada Gambar 4.8, menunjukan bahwa semakin besar nilai torsi yang
dihasilkan maka nilai P
out
yang didapat juga semakin besar sampai kondisi maksimal kemudian daya mengecil. P
out
maksimal dicapai pada torsi 0,47 Nm yaitu sebesar 26,20 watt.
Pada Gambar 4.9, dapat dilihat bahwa semakin kecil nilai tsr maka semakin besar nilai C
p
yang dihasilkan, sampai kondisi maksimal kemudian C
p
mengecil. Hubungan antara C
p
dengan tsr menunjukkan nilai maksimal C
p
sebesar 13,57 pada tip speed ratio 2,57.
C
p
= -2,792
λ
2
+ 14,76
λ
- 6,462 2
4 6
8 10
12 14
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5 4
4,5 5
K o
ef isi
en d
a y
a ,
C
p
Tip speed ratio, tsr
45
4.4.4 Grafik Untuk Variasi Lapisan Anyaman Bambu pada Bagian Depan dan Lapis Pelat Aluminium pada Bagian Belakang Sudu
Gambar 4.10 Hubungan putaran poros dengan beban torsi pada variasi lapisan anyaman bambu pada bagian depan dan lapisan pelat aluminium pada
bagian belakang sudu dengan sudut patahan 10° dan lebar sudu 10,5 cm
Gambar 4.11 Hubungan antara daya output dan torsi untuk variasi lapisan anyaman bambu pada bagian depan dan lapisan pelat aluminium pada
bagian belakang sudu dengan sudut patahan 10° dan lebar sudu 10,5 cm
200 400
600 800
0,05 0,1
0,15 0,2
0,25 0,3
0,35 0,4
P u
tar an
p or
os ,
n r
p m
Torsi, T Nm
5 10
15 20
0,05 0,1
0,15 0,2
0,25 0,3
0,35 0,4
D a
y a
o ut
put ,
P
o u
t
w a
tt
Torsi, T Nm
46
Gambar 4.12 Hubungan antara C
p
dan tsr untuk variasi lapisan anyaman bambu pada bagian depan dan lapisan pelat aluminium pada bagian
belakang sudu dengan sudut patahan 10° dan lebar sudu 10,5 cm
Pada Gambar 4.10, menunjukan bahwa semakin kecil kecepatan putar kincir angin maka semakin besar torsi yang dihasilkan. Torsi maksimal yang dihasilkan
sebesar 0,37 Nm dengan kecepatan putar kincir sebesar 448 rpm pada kecepatan angin 8,79 ms.
Pada Gambar 4.11, dapat dilihat bahwa semakin besar nilai torsi yang dihasilkan maka nilai P
out
yang didapat juga semakin besar sampai kondisi maksimal kemudian daya mengecil. P
out
maksimal dicapai pada torsi 0,33 Nm yaitu sebesar 18,67 watt.
Pada Gambar 4.12, dapat dilihat bahwa semakin kecil nilai tsr maka semakin besar nilai C
p
yang dihasilkan, sampai kondisi maksimal kemudian C
p
mengecil. Hubungan antara C
p
dengan tsr menunjukkan nilai maksimal C
p
9,95 pada tip speed ratio 2,61.
C
p
= -5,615
λ
2
+ 28,44
λ
- 26,41 2
4 6
8 10
12
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5 4
4,5
K o
ef isi
en d
a y
a ,
C
p
Tip speed ratio, tsr