Tes IQ Tes Bakat

7

BAB II LANDASAN TEORI

Tes IQ merupakan cikal bakal munculnya tes minat serta tes bakat, dikarenakan hasil yang didapat dari tes IQ masih terlalu general. Hal tersebut terkadang membuat seseorang salah dalam mengambil keputusan untuk bidang akademik, seseorang terkadang berpendapat bahwa individu yang mempunyai IQ tinggi dapat mengambil semua bidang akademik. Namun tidak seperti itu, seseorang harus mempertimbangkan hal lain seperti minat dan bakat dari individu tersebut.

2.1. Tes IQ

IQ atau yang sering disebut dengan Intelligence Quotient adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan. IQ memberikan gambaran mengenai tingkat kecerdasan seseorang secara umum. Dalam penghitungan skor IQ mula-mula dihitung dengan cara membandingkan kemampuan seorang individu untuk memecahkan persoalan-persoalan yang disajikan dalam tes mental age dengan kemampuan individu yang seharusnya ada pada umurnya chronological age. Apabila kemampuan mental age dan chronological age sama maka akan diperoleh skor 1, skor ini kemudian dikali dengan 100 sebagai dasar penghitungan IQ pada individu tersebut. 8

2.2. Tes Bakat

Bakat merupakan suatu kualitas yang nampak pada tingkah laku manusia pada suatu lapangan keahlian tertentu seperti musik, mengarang, kecakapan dalam matematika Nurkanca, 1993. Robert J. Gregory dalam buku tes Psikologi mengatakan bahwa tes merupakan suatu prosedur standar untuk mengambil sampel perilaku dan menggambarkannya dalam kategori atau skor. Berdasarkan referensi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tes bakat merupakan sebuah tes dimana hasil dari tes tersebut dapat untuk mengukur kemampuan atau keterampilan seseorang secara spesifik. Tujuan dari tes bakat sendiri adalah untuk membantu merencanakan dan membuat keputusan mengenai pilihan pendidikan maupun pekerjaan. Tes bakat sendiri memiliki macam-macam tes, salah satu dari tes bakat adalah Scholatic Aptitude Test SAT, dalam bahasa Indonesia sering disebut Tes Potensi Akademik TPA. TPA yang ingin dijelaskan penulis adalah TPA untuk Tes Studi Lanjut Siswa SMP. Dalam tes ini memerlukan 5 jenis tes untuk dapat menarik kesimpulan. Jumlah tes ini sudah baku, tidak dapat ditambah atau dirubah. Berikut 5 jenis tes tersebut : 1. Tes Berpikir Verbal A Analogi Verbal BVA. Tes ini mengukur kemampuan berpikir verbal, khususnya dalam memahami relasi-relasi antara pengertian-pengertian yang dinyatakan secara verbal. Kemampuan ini amat diperlukan dalam pengajaran maupun komunikasi sehari- hari. 9 2. Tes Berpikir Verbal B Verbal Klasifikasi BVB. Tes ini mengukur kemampuan berpikir secara logis, khususnya dalam mengklasifikasikan pengertian-pengertian. Kemampuan ini banyak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. 3. Matematis A Barisan Bilangan BMA. Tes ini mengukur kemampuan berpikir, khususnya memahami pola relasi dan sederetan bilangan dan mengoperasikan bilangan menurut pola yang ada. Kemampuan ini amat diperlukan dalam bidang pekerjaan yang berhubungan dengan angka-angka dan dituntut mempunyai ketelitian yang tinggi. 4. Matematis B Penalaran Numerik BMB. Tes ini mengukur kemampuan iduktif-deduktif khususnya dalam menerapkan prinsip-prinsip kuantitatif untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang membutuhkan perhitungan matematis. 5. Tes Vokabuler VOK. Tes ini mengukur luasnya pengetahuan bahasa, khususnya penguasaan arti kata-kata. Kemampuan ini amat diperlukan dalam komunikasi sehari-hari dan mendukung perkembangan berpikir, mengungkap dan menerima pendapat, pandangan secara tepat. 10 Cara penghitungan nilai dari setiap jenis tes adalah dengan menghitung total jawaban benar dari setiap jenis tes tersebut, kemudian total jawaban benar setiap jenis tes dicocokan ke dalam norma tes potensi akademik studi lanjut siswa kelas IX SMP dan menghasilkan nilai dari setiap jenis tes. Nilai dari setiap jenis tes ini yang nantinya akan dibuat grafik. Secara umum, cara menghitung hasil kualifikasi tes ini adalah dengan menjumlahkan nilai dari jenis tes BMA dan jenis tes BMB kemudian dibagi dengan 2 dan akan didapatkan nilai untuk jenis tes BM. Setelah itu menjumlahkan hasil perkalian nilai dari setiap jenis tes tadi dengan bobot yang sudah ditentukan. Kualifikasi Tes Potensi Akademik Studi Lanjut Siswa Kelas IX SMP : ABM + aBVB + bBVA + eVOK Dimana a, b dan c adalah konstanta bobot dari setiap jenis tes, sedangkan BVB, BVA, BM dan VOK adalah nilai dari jenis tes. Hasil dari penghitungan dengan rumus diatas kemudian dicocokan dengan kategori hasil kualifikasi. Terdapat 11 kategori hasil kualifikasi, yaitu I Istimewa, AT Amat Tinggi, T Tinggi, LC Lebih dari Cukup, C+ Cukup Plus, C Cukup, RR Ragu-Ragu, TC Tidak Cukup, R Rendah, AR Amat Rendah dan ASR Amat Sangat Rendah. Setiap kategori hasil kualifikasi tersebut merupakan range nilai. 11

2.3. Webserver