Gambar 3. 14 Kompor water heater
Gambar 3. 15 Pemasangan selang air dengan water heater
3.3 HASIL PEMBUATAN
Hasil dari pembuatan water heater disajikan pada Gambar 3.16, 3.17 dan 3.18.
Gambar 3. 16 Water heater
Gambar 3. 17 Pemasangan water heater pada kompor
Gambar 3. 18 Water heater siap jadi
3.3.1 Kesulitan dalam Pengerjaan
a. Pelengkungan pipa spiral Penulis mendapat kesulitan pada saat melengkungkan pipa agar berbentuk
spiral. b. Pembuatan tabung
Dalam pembuatan tabung, tembaga harus dipatri sehingga membutuhkan orang yang ahli di bidangnya.
c. Penyambungan pipa tembaga Kesulitan selanjutnya adalah pada saat penyambungan pipa tembaga,
penulis menggunakan mesin las sehingga harus berhati-hati dalam penggunaannya.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 SKEMATIS PENGUJIAN
Skematis pengujian memudahkan penguji untuk menilai kinerja alat yang telah dibuat. Gambar 4.1 menunjukkan gambar skematis pengujian pada water
heater yang terdiri dari gambar kran, tabung gas LPG, water heater, kompor, termokopel dan gelas ukur.
Gambar 4. 1 Skema rangkaian alat
Untuk mengalirkan air menuju alat water heater diperlukan adanya air dari kran. Kran digunakan sebagai pengatur jumlah debit air yang digunakan untuk
mengaliri water heater. LPG digunakan sebagai bahan bakar kompor untuk memanasi air yang mengalir di dalam water heater. Untuk mengatur suhu air
masuk input dan suhu air keluar menggunakan termokopel digital.
4.2 VARIASI PENELITIAN
Variasi penelitian dilakukan terhadap besar kecilnya debit air yang masuk ke dalam pemanas air dengan debit gas yang konstan pada pemanas air.
4.3 PERALATAN PENGUJIAN
4.3.1 Alat-Alat yang Digunakan
a. Termokopel Termokopel digunakan untuk mengukur suhu fluida yang keluar.
Gambar 4. 2 Termokopel
b. Kompor gas dan LPG Kompor gas dan LPG digunakan sebagai pengatur debit sekaligus menjadi
penyuplai kalor.
Gambar 4. 3 LPG
c. Kran Kran air berfungsi sumber air dan pengatur debit air.
d. Selang air Selang air sebagai penyambung air dari kran ke pipa tembaga masuk
input water heater.