Hubungan Seksual Selama Kehamilan Faktor – faktor yang menghambat Hubungan Seksual

2.2.3 Hubungan Seksual Selama Kehamilan

Hubungan seksual mempunyai peranan dalam pernyataan perasaan kasih sayang, rasa aman, dan tenang, kebersamaan, kedekatan perasaan dalam hubungan suami istri. Tetapi jangan menjadikan hubungan seks memegang peranan paling berkuasa dalam keselarasan hubungan suami istri. Pasangan suami istri dapat menyatakan perasaan kasih sayang dengan saling bertukar pikiran komunikasi, berpelukan, ciuman, atau pun pijatan tanpa harus melakukan hubungan seksual Suririnah, 2004. Selain itu, pasangan dapat mencari alternatif lain dengan mandi air hangat, makan malam romantis atau apapun yang sama – sama membuat pasangan senang Fatia, 2007. Selama tidak ada larangan dari dokter kandungan dan kehamilan yang tidak beresiko, pasangan suami istri dapat melakukanhubungan seksual hingga menjelang persalinan. Dengan tetap menikmati hubungan seksual pasangan suami istri dapat saling berbagi rasa takut maupun kekhawatiran serta stress yang mungkin muncul selama kehamilan Close,1998. Seperti yang dikemukakan oleh Ningsih 2007, tidak sedikit wanita hamil justru merasa kenikmatandan kepuasan luar biasa dibandingkan semasa tidak hamil. Bahkan sebagian wanita hamil mengaku dapat mencapai orgasme multipel dengan mudah. Hal ini dapat terjadi karena hormon wanita dan hormon kehamilan mengalami peningkatan. Sehingga menyebabkan perubahan pada sejumlah organ tubuh payudara dan organ reproduksi menjadi lebih sensitif dan responsif. Universitas Sumatera Utara Dengan memahami pengaruh kehamilan terhadap prilaku seksual, dan trhadap kehamilan diharapkan tidak terjadi masalah antara suami istri. Hal penting yang selalu diingat adalah bahwa hubungan seksual dilakukan untuk kepentingan bersama. Sehingga diperlukan saling pengertian atas dasar saling mengasihi Pangkahila 2002.

2.2.4 Faktor – faktor yang menghambat Hubungan Seksual

Menurut Eisenberg 1996, banyak sekali perubahan fisik yang mempengaruhi gairah kenikmatan seksual, baik yang bersifat positif maupun negatif. Namun untuk beberapa faktor yang membuat pasangan harus membiasakan diri dengan keadaan tersebut, yaitu: a. Mual dan muntah pada waktu hamil muda, bila serangan mual hanya terjadi pada waktu – waktu tertentu, gunakanlah saat waktu tenang untuk berhubungan seksual. b. Keletihan dapat mempengaruhi hasrat untuk bercinta. Hal ini dapat diatasi dengan tidur siang diseljgi acara bercinta dengan pasangan anda. c. Perubahan fisik tubuh, bercinta pada waktu hamil dapat menjadi kaku dan tidak nyaman karena terhalang oleh perut yang membesar. Bentuk tubuh wanita yang berubah dapat membuat pasangannya menjadi tidak bergairah. Anda harus dapat mengatasi perasaan ini dengan mengatakan pada diri sendiri bahwa perut besar itu indah.Menyempitnya genital dapat mens kurang menyebabakan seks Universitas Sumatera Utara kurang memuaskan terutama pada waktu hamil tua, karena terasa “penuh” pada vagina setelah orgasme sehingga membuat wanita merasa seolah tidak puas. Bagi pria, menyempitnya alat kelamin wanita dapat meningkatkan kenikmatan atau mengurangi gairahnya karena penis terasa terjepit sehungga kehilangan ereksinya. Keluarnya kolostrum. Pada akhir kehamilan beberapa wanita mulai memproduksi kolostrum. Kolostrum ini dapat “bocor” karena adanya rangsangan seksual pada payudara. d. Takut menyakitkan janin menyababkan keguguran. Pada kehamilan yang normal hubungan seksual tidak akan menyebabkan keguguran karena janin terlindungi dari bantalan amnion dan rahim. Takut bahwa orgasme akan merangsang terjadinya keguguran atau persalinan dini. Pada saat orgasme uterus akan mengalami kontraksi, tetapi ini bukan tanda persalinan dan tidak menimbulkan bahaya pada kehamilan normal. Tapi orgasme yang kuat yang ditimbulkan masturbasi dilarang pada kehamilan beresiko tinggi terhadap keguguran dan kelahiran prematur. e. Kecemasan yang akan datang, calon ibu dan ayah dapat mengalami perasaan yang campur aduk dalam menghadapi peristiwa persalinan, pemikiran tentang tanggung jawab dan perubahan cara hidup yang akan datang dan biaya emosional untuk membesarkan seorang anak, semua ini dapat mengahambat hubungan cinta. Perasaan mendua tentang bayi harus dibicarakan secara terbuka. Universitas Sumatera Utara f. Perubahan pada cairan vagina. Bertambahnya pelicin ini dapat membuat hubungan seksual menjadi lebih nikmat bagi pasangan yang cairan vaginanya kering atau terlalu sempit. Tetapi dapat juga membuat saluran vagina menjadi terlalu basah dan licin sehingga pasangan prianya sulit untuk mampertahankan ereksi. g. Kemarahan yang tidak disadari dari calon ayah terhadap ibu karena cemburu bahwa istrinya sekarang menjadi pusat perhatian atau pun sebaliknya, karena wanita merasa bahwa dirinya harus menanggung penderitaan selama kehamilan terutama jika ditemukan komplikasi. h. Perdarahan yang disebabkan oleh kepekaan leher rahim. Selama kehamilan leher rahim menjadi sempit dan lebih lunak. Ini berarti bahwa penetrasi yang dalam kadang- kadang menyebabkan perdarahan, terutama pada kehamilan tua. i. Takut menyakiti janin, ketika kepala janin sudah turun ke rongga panggul. Pada sebagian pasangan dapat menikmati hubungan seksual yang nyaman selama kehamilan, ibu dapat menjadi tegang karena janin yang sudah dekat. Ibu dan suami tidak akan menyakiti janin, jika tidak melakukan penetrasi yang dalam. j. Mitos bahwa hubungan seksual pada enam minggu terakhir kehamilan akan menyebabkan dimulainya proses melahirkan. Kontraksi yang disebabkan oleh orgasme akan semakin kuat pada kehamilan tua. Tetapi bila leher rahim belum “matang” dan siap, maka kontraksi ini tidak akan memulai proses melahirkan. Beberapa kajian menunjukkan Universitas Sumatera Utara meningkatnya jumlah kelahiran prematur pada pasangan yang sering melakukan hubungan seksual pada minggu – minggu terakhir kehamilan, maka sering kali dokter menganjurkan pantang hubungan seksual pada wanita dengan kehamilan beresiko kehamilan beresiko kelahiran prematur.

2.2.5 Cara Untuk Mempertahankan Hubungan Seksual

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Adaptasi Fisiologis Selama Kehamilan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djasamen Saragih Pematang Siantar Tahun 2012

1 56 105

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kesehatan Gigi Dan Mulut Selama Kehamilan Di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan

1 17 156

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN DENGAN KUNJUNGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKORAME MOJOROTO KEDIRI

0 2 132

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN DENGAN KUNJUNGAN Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Kehamilan Dengan Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan Di Wilayah Kerja Puskesmas Gatak Sukoharjo.

0 2 14

PENDAHULUAN Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Kehamilan Dengan Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan Di Wilayah Kerja Puskesmas Gatak Sukoharjo.

0 5 9

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Kehamilan Dengan Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan Di Wilayah Kerja Puskesmas Gatak Sukoharjo.

0 3 4

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEBUTUHAN HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN

0 0 8

PERSEPSI IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN TRIMESTER III DI POLI HAMIL RUMAH SAKIT BHAYANGKARA WATUKOSEK

0 0 8

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN (ANC) DENGAN FREKUENSI PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS GARUNG WONOSOBO TAHUN 2012

0 0 11

HUBUNGAN PERSEPSI SEKSUAL DENGAN PERILAKU SEKSUAL MASA KEHAMILAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI PUSKESMAS BANGUNTAPAN III BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Persepsi Seksual dengan Perilaku Seksual Masa Kehamilan pada Ibu Hamil Trimester I di Pu

0 0 17