Asupan Energi-Protein dan Kebiasaan Olahraga Kaitannya dengan Massa Otot dan Daya Tahan Kardiorespirasi pada Mahasiswa Kelompok UKM dan Non-UKM Sepakbola IPB

vi

ASUPAN ENERGI-PROTEIN DAN KEBIASAAN OLAHRAGA
KAITANNYA DENGAN MASSA OTOT DAN DAYA TAHAN
KARDIORESPIRASI PADA MAHASISWA UKM
DAN NON-UKM SEPAKBOLA IPB

RANGGA NUANSA PUTRA

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Asupan Energi-Protein
dan Kebiasaan Olahraga Kaitannya dengan Massa Otot dan Daya Tahan
Kardiorespirasi pada Mahasiswa Kelompok UKM dan Non-UKM Sepakbola IPB
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber

informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Februari 2014

Rangga Nuansa Putra
NIM I14114004

__________________________
*Pelimpahan hak cipta atas karya tulis dari penelitian kerja sama dengan pihak
luar IPB harus didasarkan pada perjanjian kerja sama yang terkait

vi

ABSTRAK
RANGGA NUANSA PUTRA. Asupan Energi-Protein dan Kebiasaan Olahraga
Kaitannya dengan Massa Otot dan Daya Tahan Kardiorespirasi pada Mahasiswa
Kelompok UKM dan Non-UKM Sepakbola IPB. Dibimbing oleh LEILY

AMALIA FURKON.
Kebiasaan olahraga bermanfaat untuk kesehatan di masa sekarang dan
akan datang. Manfaat dari kebiasaan olahraga adalah menjaga berat badan ideal,
meningkatkan densitas mineral tulang, dan meningkatkan daya tahan
kardiorespirasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan supan
energi-protein dan kebiasaan olahraga terhadap massa otot dan daya tahan
kardiorespirasi. Desain penelititan adalah cross sectional. Hasil menunjukkan
bahwa rata-rata status gizi subjek adalah normal. Asupan energi, protein, lemak,
karbohdirat, dan mineral subjek pada kelompok UKM lebih tinggi dibanding
kelompok non-UKM. kebiasaan olahraga pada kelompok UKM lebih sering
dibandingkan dengan kelompok non-UKM. Daya tahan kardiorespirasi kelompok
UKM lebih tinggi dibanding dengan kelompok non-UKM. Terdapat hubungan
yang signifikan antara asupan energi (p=0.003, r=0.415) dan protein (p=0.009,
r=0.365) dengan daya tahan kardiorespirasi. Terdapat hubungan yang signifikan
antara frekuensi olahraga (p=0.004 r=0.395) dan durasi olahraga (p=0.010,
r=0.361) dengan daya tahan kardiorespirasi.
Kata kunci: asupan energi, daya tahan kardiorespirasi, massa otot tubuh.

ABSTRACT
RANGGA NUANSA PUTRA. Relationship of Energy-Protein Intake and

Exercise Habits with Body Muscle Mass and Cardiorespiratory Endurance in
UKM and non-UKM Football Student Group of IPB. Supervised by LEILY
AMALIA FURKON.
Exercise habit is useful for health of the present and future, namely to
maintain ideal body weight, to increase bone mineral density and to improve
cardiorespiratory endurance. The objective of this study was analyze the
relationship between energy-protein intake and exercise habit to muscle mass and
cardiorespiratory endurance. The study design was cross sectional. Nutritional
status subjects was normal in average. Intakes of energy, protein, fat,
carbohydrate, and mineral subject in UKM group was higher than intakes in nonUKM group. Exercise habit in UKM group was more frequent than that in nonUKM group. Cardiorespiratory endurance in UKM group better than non-UKM
group. There was a significant relationship between intake of energy (p=0.003,
r=0.415) and protein (p=0.009, r=0.365) with cardiorespiratory endurance.
Similiarly, there was a significant relationship between exercise frequency
(p=0.004 r=0.395) and exercise duration (p=0.010, r=0.361) with
cardiorespiratory endurance.
Key word : body muscle mass, intake energy, cardiorespiratory endurance

ASUPAN ENERGI-PROTEIN DAN KEBIASAAN OLAHRAGA
KAITANNYA DENGAN MASSA OTOT DAN DAYA TAHAN
KARDIORESPIRASI PADA MAHASISWA UKM

DAN NON-UKM SEPAKBOLA IPB

RANGGA NUANSA PUTRA

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Gizi
dari Program Studi Ilmu Gizi pada
Departemen Gizi Masyarakat

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

vi

Judul

Nama

NIM

: Asupan Energi-Protein dan Kebiasaan Olahraga Kaitannya dengan
Massa Otot dan Daya Tahan Kardiorespirasi pada Mahasiswa
Kelompok UKM dan Non-UKM Sepakbola IPB
: Rangga Nuansa Putra
: I14114004

Disetujui oleh

Leily Amalia Furkon STP MSi
Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Rimbawan
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:


PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat
dan karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Tema yang dipilih
dalam karya ilmiah ini adalah gizi kebugaran, dengan judul Asupan EnergiProtein dan Kebiasaan Olahraga Kaitannya dengan Massa Otot dan Daya Tahan
Kardiorespirasi pada Mahasiswa Kelompok UKM dan Non-UKM Sepakbola IPB.
Karya ilmiah ini diajukan dalam rangka memenuhi persyaratan untuk
memperoleh gelar sarjana di Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi
Manusia Institut Pertanian Bogor.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Leily Amalia Furkon, STP, MSi
selaku pembimbing atas waktu, bimbingan dan masukannya dalam penyusunan
skripsi ini, serta kepada bapak Dr Hadi Riyadi, MS selaku penguji atas saran dan
masukannya sehingga menjadikan ilmiah ini lebih baik. Terima kasih juga penulis
ucapkan kepada mahasiswa UKM sepak bola dan mahasiswa lain yang telah
bersedia menjadi responden dalam skripsi ini.
Terima kasih yang tulus penulis ucapkan kepada kedua orang tua dan
seluruh keluarga penulis atas segala doa, dukungan dan semangat yang selalu
diberikan. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman alih jenis
angkatan lima, kosan gizi abadi, dan teman-teman lainnya atas doa, semangat dan
bantuannya selama penelitian sampai terselesainya skripsi ini.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas,

walaupun masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan oleh penulis.
.

Bogor, Februari 2014
Rangga Nuansa Putra

vi

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

iv

DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

v

PENDAHULUAN


1

Latar Belakang

1

Tujuan

2

Manfaat Penelitian

2

Kerangka pemikiran

3

METODE PENELITIAN


5

Desain, Waktu dan Tempat

5

Jumlah dan Cara Pengambilan Subjek

5

Jenis dan Cara Pengambilan data

5

Pengolahan dan Analisis Data

6

Definisi Operasional

HASIL PEMBAHASAN

10
10

Karakteristik Subjek

10

Asupan energi dan Zat Gizi serta Tingkat Kecukupan

12

Aktivitas Fisik

13

Kebiasaan Olahraga

13


Massa Otot

15

Daya Tahan Kardiorespirasi

15

Hubungan Tingkat Kecukupan Energi dan Protein dengan Daya Tahan
Kardiorespirasi

16

Hubungan Aktivitas Fisik dengan Daya Tahan Kardiorespirasi

17

Hubungan Kebiasaan Olahraga dengan Daya Tahan Kardiorespirasi

18

Hubungan Kebiasaan Olahraga dengan Massa Otot

19

SIMPULAN DAN SARAN

20

Simpulan

20

Saran

20

DAFTAR PUSTAKA

21

LAMPIRAN

22

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

30

1

DAFTAR TABEL
1 Jenis dan cara pengumpulan data
5
2 Jenis Variabel, kategori dan sumber pengolahan data penelitian
7
3 Physical Activity Ratio (PAR) berbagai aktivitas fisik
9
4 Sebaran karakteristik subjek berdasarkan kelompok
11
5 Asupan energi dan zat gizi pada kelompok UKM dan non-UKM
12
6 Rata-rata PAL (Physical Activity Level) kelompok UKM dan non-UKM
13
7 Sebaran subjek berdasarkan kebiasaan olahraga
14
8 Massa otot kelompok UKM dan non-UKM
15
9 Daya tahan kardiorespirasi kelompok UKM dan non-UKM
16
10 Hubungan tingkat kecukupan dengan daya tahan kardiorespirasi
17
11 Hubungan tingkat kecukupan protein dengan daya tahan kardiorespirasi
17
12 Hubungan antara aktivitas dengan daya tahan kardiorespirasi
18
13 Hubungan kebiasaan olahraga (frekuensi) dengan daya tahan kardiorespirasi 19
14 Hubungan kebiasaan olahraga (durasi) dengan daya tahan kardiorespirasi
19
15 Hubungan tingkat kecukupan energi dengan massa otot
20
15 Hubungan antara kebiasaan olahraga (frekuensi) dengan massa otot
20

DAFTAR GAMBAR
1. Kerangka asupan energi-protein dan kebiasaan olahraga kaitannya dengan
massa otot dan daya tahan kardiorespirasi

4

DAFTAR LAMPIRAN
1. Hasil uji korelasi beberapa variabel dengan daya tahan kardiorespirasi
2. Hasil uji korelasi kebiasaan olahraga dengan massa otot
3. Kuesioner penelitian

24
24
25

2

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Aktivitas mahasiswa di suatu perguruan tinggi selain kuliah adalah
melakukan pengembangan diri dalam suatu organisasi, salah satu contohnya yaitu
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). UKM adalah suatu wadah atau organisasi
pengembangan diri, minat dan bakat bagi mahasiswa dalam berbagai bidang salah
satunya olahraga sepakbola. UKM sepakbola mempunyai latihan rutin sehingga
membiasakan anggotanya mempunyai kebiasaan olahraga yang baik.
Kebiasaan olahraga yang baik bermanfaat untuk masa sekarang dan akan
datang. Manfaat dari kebiasaan olahraga adalah menjaga berat badan ideal
(Aggel-Leijssen et al. 2001), meningkatkan densitas mineral tulang (Stear et al.
2003), mencegah penyakit kardiovaskuler (Hamer and Chida 2008) dan
meningkatkan daya tahan kardiorespirasi (Gutin et al. 2002) yang menjadi
indikator kebugaran (Stevanie 2011). Kebiasaan olahraga yang rutin pada
mahasiswa UKM sepakbola menuntut asupan gizi yang lebih besar untuk
memenuhi kebutuhan gizi dan menyeimbangkan dengan aktivitas fisik.
Sepakbola adalah olahraga ketahanan karena berlangsung selama 90
menit, sehingga perlu diperhatikan kebutuhan gizi para pemainnya. Kebutuhan
gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, serat, cairan dan asupan gizi mikro
penting untuk menjaga kesehatan, adaptasi latihan dan stamina pemain (Penggalih
dan Huriyati 2007). Stamina pemain dapat ditentukan dengan tingkat
kebugarannya.
Seseorang dikategorikan memiliki derajat kebugaran yang baik apabila
memiliki kemampuan untuk dapat melakukan pekerjaan sehari-hari secara efisien
tanpa kelelahan yang berlebihan Derajat kesehatan dan kebugaran seseorang
dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yakni pengaturan makanan, istirahat dan
olahraga. Penataan pola makan yang baik merupakan bagian dari gaya dan
perilaku hidup sehat untuk memperoleh derajat sehat dan bugar. Salah satu
komponen kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan adalah daya tahan
kardiorespirasi (Irianto 2007).
Pangan sumber protein bermanfaat untuk pertumbuhan dan pemeliharaan
jaringan sehingga mempengaruhi organ dan fungsi organ seperti jantung dan paruparu untuk bekerja secara optimal. Protein juga berperan untuk transportasi
oksigen di dalam eritrosit oleh hemoglobin dan transportasi oksigen di dalam otot
oleh mioglobin. Menurut Almatsier (2006), hemoglobin yang merupakan pigmen
darah yang berwarna merah dan berfungsi sebagai pengangkut oksigen dan
karbondioksida adalah ikatan protein. Hal ini membuktikan begitu pentingnya
peran protein dalam pola makan kaitannnya dengan fungsi kerja organ seperti
paru-paru dan jantung sebagai otot yang memompa darah ke seluruh tubuh. Kerja
kedua organ penting ini akan mempengaruhi status kebugaran seseorang.
Pola makan dan olahraga merupakan hal penting dilakukan berkaitan
dengan tingkat kebugaran khususnya daya tahan kardiorespirasi bagi mahasiswa
pada tahap dewasa awal. Pengaturan pola makan yang baik tidak hanya bagian
dari perilaku hidup sehat tetapi untuk memperoleh derajat kebugaran. Kebiasaan
olahraga berpengaruh positif terhadap kebugaran. Oleh karena itu, perlu diketahui

3

bagaimana hubungan pola makan dan kebiasaan olahraga terhadap daya tahan
kardiorespirasi yang merupakan salah satu indikator kebugaran pada mahasiswa
yang biasa melakukan olahraga dalam kelompok UKM sepakbola dibandingkan
dengan mahasiswa yang bukan merupakan kelompok UKM Sepakbola Institut
Pertanian Bogor (IPB).

Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Menganalisis hubungan asupan energi-protein dan kebiasaan olahraga
dengan massa otot dan daya tahan kardiorespirasi mahasiswa kelompok UKM dan
non-UKM Sepakbola IPB.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini, antara lain:
1. Mengidentifikasi karakteristik subjek, meliputi umur, besar uang saku,
status gizi, serta pengeluaran pangan dan non pangan.
2. Mengidentifikasi asupan energi dan protein subjek.
3. Menganalisis aktivitas fisik subjek.
4. Menganalisis kebiasaan olahraga (jenis olahraga, frekuensi dan durasi
olahraga) subjek.
5. Mengukur massa otot dan daya tahan kardiorespirasi subjek.
6. Menganalisis hubungan antara asupan energi dan protein dengan massa
otot dan daya tahan kardiorespirasi.
7. Menganalisis hubungan antara aktifitas fisik dengan daya tahan
kardiorespirasi.
8. Menganalisis hubungan antara kebiasaan olahraga dengan massa otot dan
daya tahan kardiorespirasi.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh mahasiswa untuk
memahami pentingnya asupan gizi dan kebiasaan olahraga terhadap status
kesehatan dan kebugaran. Kesehatan dan kebugaran dapat mengoptimalkan
mahasiswa untuk melakukan aktivitas akademik guna mencapai prestasi akademik
dan non-akademik.

4

Kerangka Pemikiran
Pertumbuhan fisik dan proses pematangan fungsi-fungsi tubuh terjadi pada
usia remaja dan dewasa awal. Maka dibutuhkan asupan zat gizi yang sesuai agar
proses pertumbuhan berjalan dengan optimal. Setiap remaja akhir atau dewasa
awal memiliki perbedaan pola konsumsi yang dipengaruhi karakteristik individu
(usia, jenis kelamin, besar uang saku).
Pangan sumber protein bermanfaat untuk pertumbuhan dan pemeliharaan
jaringan sehingga mempengaruhi organ dan fungsi organ seperti jantung dan paruparu untuk bekerja secara optimal. Protein juga berperan untuk transportasi
oksigen di dalam eritrosit oleh hemoglobin dan transportasi oksigen di dalam otot
oleh mioglobin (Almatsier 2006). Pola konsumsi pangan sumber protein secara
tidak langsung berpengaruh terhadap pembentukan massa otot dan optimalnya
kerja sistem kardiorespirasi.
Karakteristik seseorang juga mempengaruhi pola aktivitasnya sehari-hari.
Aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur, yang melibatkan gerakan tubuh
berulang-ulang dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani atau
kebugaran fisik disebut dengan olahraga. Olahraga dengan intensitas teratur
berpengaruh terhadap peningkatan daya tahan kardiorespirasi (Gutin et al. 2002)
yang merupakan komponen penting kebugaran. Daya tahan otot akan bertambah
pada orang yang melakukan olahraga, karena terjadi perbaikan sistem transportasi
ke dan dari otot (Moeloek 1984).
Oleh karena itu, kebiasaan olahraga dan pola konsumsi pangan secara
tidak langsung akan berpengaruh terhadap tingkat kebugaran seseorang (Irianto
2007). Penelitian ini bertujuan mengamati hubungan antara variabel pola
konsumsi pangan dan kebiasaan olahraga dengan daya tahan kardiorespirasi
kelompok UKM dan non-UKM sepakbola IPB. Gambar 1 menggambarkan
kerangka pemikiran aupan energi dan zat gizi dan kebiasaan olahraga kaitannya
dengan massa otot dan daya kardiorespirasi pada mahasiswa.

5

Karakteristik contoh:
BB dan TB
Usia
Status gizi
Uang saku
Pengeluaran pangan
Pengeluaran non-pangan

Konsumsi pangan
Asupan protein
Asupan zat gizi lain

Massa otot tubuh

Pola aktivitas
Kebiasaan Olahraga
Jenis olahraga
Frekuensi olahraga
Durasi olahraga

Daya tahan kardiorespirasi
Kebugaran

Gambar 1 Kerangka pemikiran asupan energi dan kebiasaan olahraga kaitannya
dengan massa otot dan daya tahan kardiorespirasi pada mahasiswa.
Keterangan:
= variabel yang diteliti
= variabel yang tidak diteliti

= hubungan yang diteliti
= hubungan yang tidak diteliti

6

METODE
Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian adalah cross sectional. Penelitian
dilaksanakan di IPB. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai
November 2013.

Jumlah dan Cara Pengambilan Subjek
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa laki-laki yang
mengikuti UKM sepakbola IPB dan mahasiswa bukan kelompok UKM sepakbola.
Cara pengambilan subjek dilakukan dengan purposive, berdasarkan kriteria subjek
dalam keadaan sehat, bersedia menjadi subjek penelitian dapat memahami dan
mengisi kuesioner dengan baik, dan tidak memiliki riwayat penyakit kronik atau
turunan (penyakit jantung, asma dll).
Jumlah seluruh anggota UKM sepakbola yaitu 30 orang. Subjek yang
bersedia mengikuti penelitian dari kelompok UKM berjumlah 25 orang. Jumlah
subjek kelompok non-UKM menyesuaikan dengan jumlah subjek kelompok
UKM yaitu 25 orang. Jumlah seluruh subjek adalah 50 orang.

Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Data dalam penelitian adalah data primer. Data primer meliputi
karakteristik subjek, konsumsi pangan, massa otot, status gizi, kebiasaan olahraga
aktivitas fisik, dan daya tahan kardiorespirasi. Jenis dan cara pengumpulan data
dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Jenis dan cara pengumpulan data
No
1

Variabel
Karakteristik subjek

2

Konsumsi pangan

3

Kebiasaan olahraga

4

Massa otot tubuh

5

Status gizi
antropometrik
Aktivitas fisik

6
7

Daya tahan
kardiorespirasi

Jenis data
1. Usia dan jenis kelamin
2. Besar uang saku
3. Pengeluaran pangan dan non
pangan
1. Jumlah dan jenis pangan yang
dikonsumsi sehari
2. Asupan energi dan protein
1. Jenis olahraga
2. Frekuensi olahraga
3. Durasi atau lama olahraga
1. Lingkar lengan atas (LILA)
2. Tebal lipatan kulit tricep
Berat Badan
Tinggi Badan
Aktivitas fisik hari kerja dan libur
Jarak tempuh lari dan VO2 max

Cara pengumpulan data
Wawancara terbuka
menggunakan kuesioner

Wawancara
menggunakan
kuesioner metode Recall 2 x 24
jam dipandu oleh peneliti.
Wawancara
menggunakan
kuesioner
Pengukuran dengan alat pita
LILA dan skinfold caliper
Pengukuran dengan alat
timbangan dan mikrotois
Wawancara menggunakan
kuesioner
Diukur dengan tes Balke

7

Data karakteristik subjek diperoleh melalui wawancara langsung dengan
menggunakan kuesioner. Konsumsi pangan subjek diperoleh melalui wawancara
menggunakan kuesioner metode recall 2x24 jam dipandu oleh peneliti. Konsumsi
pangan yang diambil adalah pada hari kerja dan hari libur. Kebiasaan olahraga
subjek diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner meliputi jenis,
frekuensi, dan durasi olahraga. Massa otot tubuh subjek diukur dengan
mengkonversi panjang lingkar lengan atas dan tebal lipatan trisep. Lingkar lengan
atas diukur menggunakan pita LILA, dan tebal lipatan kulit trisep menggunakan
skinfold caliper. Aktivitas fisik subjek dimabil dua hari aktivitas yaitu pada hari
kerja dan hari libur. Aktivitas fisik diperoleh melalui wawancara dengan
menggunakan kuesioner. Kuesioner penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1.
Daya tahan kardiorespirasi diukur dengan menggunakan metode tes Balke.
Subjek yang akan dites diminta untuk menempuh jarak sejauh mungkin dalam
waktu 15 menit, dengan cara berlari atau jalan, subjek tidak boleh berhenti diam
atau istirahat di lintasan. Persiapan sebelum tes atau sehari sebelum tes yaitu
subjek tidak boleh melakukan aktivitas fisik yang melelahkan, harus cukup tidur,
makan teratur, tidak boleh minum kopi, coklat, minuman bersoda, makanan atau
minuman yang mengandung antihistamin, diazepam seperti obat flu atau obat
sakit badan (Budiman 2007).
Pada hari akan tes, persiapan yang dilakukan adalah tes dilakukan minimal
dua jam setelah makan ringan atau empat jam setelah makan banyak, tidak boleh
merokok, pakaian tidak ketat, cukup longgar, nyaman dipakai dan tidak
mengganggu gerakan tubuh, untuk laki-laki memakai celana pendek (Budiman
2007). Prosedur tes Balke yaitu:
1. Subjek berlari mengelilingi lintasan selama 15 menit, secepat mungkin.
2. Subjek selama 15 menit itu tidak boleh berhenti, tetapi harus berlari atau jalan.
3. Ukur jarak yang ditempuh oleh subjek selama 15 menit itu, dari jarak itu dapat
dihitung berapa VO2 max nya dalam ml O2/kg BB/menit (Budiman 2007).

Pengolahan dan Analisis Data
Proses pengolahan data meliputi editing, coding, entry, cleaning dan
analisis. Proses editing adalah pemeriksaan seluruh kuesioner setelah data
terkumpul. Coding adalah pemberian angka atau kode tertentu yang telah
disepakati terhadap jawaban-jawaban pertanyaan. Entry adalah memasukkan data
jawaban kuesioner sesuai kode. Cleaning yaitu melakukan pengecekan terhadap
isian data yang diluar jawaban. Data yang diperoleh kemudian disajikan dalam
bentuk tabel dan gambar serta dianalisis secara statistik deskriptif dan inferensia
menggunakan program Microsoft Excel dan SPSS 16 for Windows.
Data tinggi badan dan berat badan digunakan untuk mengetahui status gizi
berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT). Status gizi yang diperoleh dari
perbandingan tinggi badan dan berat badan merupakan pengukuran secara
antropometrik. Hasil yang diperoleh kemudian dikategorikan berdasarkan Depkes
(2004) menjadi underweight (IMT≤18,5), normal (IMT: 18.5-24.9), overweight
(IMT: 25-29.9), obes (IMT>30). Jenis variabel, kategori dan sumber pengolahan
data status gizi dan data lainnya dapat dilihat pada Tabel 2.

8

Data konsumsi pangan berupa jenis dan jumlah makanan dalam
gram/URT diolah dengan menggunakan analisis konsumsi pangan. Angka
kecukupan zat gizi yang digunakan mengacu pada angka kecukupan gizi yang
dianjurkan menurut Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VII tahun 2004.
Adapun rumus umum yang digunakan untuk mengetahui kandungan zat gizi
makanan yang dikonsumsi adalah:
KGij = (Bj) x Gij x (BDD/100)
Keterangan:
KGij = penjumlahan zat gizi dari setiap bahan makanan/golongan yang
dikonsumsi
Bj
= berat bahan makanan j (gram)
Gij
= kandungan zat gizi i dari bahan makanan j
BDDj = % bahan makanan j yang dapat digunakan
(Sumber: Hardinsyah & Briawan 1994)

Pengukuran tingkat kecukupan energi dan protein merupakan tahap
lanjutan dari perhitungan konsumsi pangan. Tingkat kecukupan merupakan
persentase konsumsi aktual subjek dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang
dianjurkan berdasarkan WNPG tahun 2004. Secara umum tingkat kecukupan zat
gizi dapat dirumuskan sebagai berikut:
TKGi = (Ki/AKGi) x 100%
Keterangan:
TKGi = Tingkat kecukupan zat gizi i
Ki
= Konsumsi zat gizi i
AKG = Kecukupan zat gizi iyang dianjurkan
(sumber: Hardinsyah & Briawan 1994)

Tabel 2 Jenis variabel, kategori dan sumber pengolahan data penelitian
No

Variabel

Kategori
Kurus (IMT ≤ 18,50)
Normal (IMT: 18.5-24.9)
Gemuk (IMT: 25-29.9)
Obes (IMT >30)

1.

Status gizi (IMT)

1.
2.
3.
4.

2.

Uang saku
(Rupiah/bulan)

1. Rendah : < Rp 555.146
2. Sedang : Rp 555.146– Rp 1.650.854
3. Tinggi : > Rp 1.650.854

3.

1. Rendah : < Rp 413.347,47
Pengeluaran pangan
2. Sedang : Rp 413.347,47– Rp 913.052,52
(Rupiah/bulan)
3. Tinggi : > Rp 913.052,52

4.

Pengeluaran non
pangan
(Rupiah/bulan)

5.

Tingkat Kecukupan
Energi

1. Rendah : < Rp 67.652,98
2. Sedang : Rp 67.652,98– Rp 474.387,01
3. Tinggi : > Rp 474.387,01

1.
2.
3.
4.
5.

Defisit tingkat berat : 0.05).
Besar uang saku subjek perbulan paling kecil adalah Rp 400.000,- dan
yang paling besar adalah Rp 3.500.000,-. Besar uang saku dikategorikan
berdasarkan rata-rata dan standar deviasinya. Uang saku dari subjek dominan
bersumber dari orang tua dan sebagian dari beasiswa.
Uang saku yang digunakan subjek dibagi menjadi dua jenis pengeluaran
yaitu pengeluaran pangan dan pengeluaran non pangan. Uang saku lebih banyak
dikeluarkan untuk pangan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata jumlah pengeluaran
pangan yang lebih besar dibanding pengeluaran non pangan. Hasil uji MannWhitney menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara dua
kelompok baik pada variabel uang saku, pengeluaran pangan dan pengeluaran
non-pangan (p>0.05) yang ketiganya masuk pada kategori sedang.

Asupan Energi dan Zat Gizi serta Tingkat Kecukupan
Bahan pangan yang telah dikonsumsi dan diserap dalam tubuh akan
dicerna menjadi berbagai zat makanan atau zat gizi. Fungsi zat gizi tersebut antara
lain yaitu sebagai sumber energi, pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan,
mengatur metabolisme dan keseimbangan tubuh, serta berperan dalam sistem
imun (Sediaoetama 2008). Kebutuhan energi dan zat gizi dipengaruhi oleh faktor,
seperti umur, jenis kelamin, berat badan, dan aktivitas fisik. Angka Kecukupan
Gizi (AKG) yang dianjurkan adalah taraf konsumsi zat gizi esensial, yang
berdasarkan pengetahuan ilmiah dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan hampir
semua orang sehat. Asupan energi dan zat gizi pada kelompok UKM dan nonUKM dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Asupan energi dan zat gizi pada kelompok UKM dan non-UKM
UKM
Non-UKM
Asupan Zat Gizi
Rata-rata±SD
% TKG
Rata-rata±SD
% TKG
Energi (kkal)
2340.7± 209.3
90.4
2002.3±236.6
86.7
Protein (g)
61.1± 16.0
95.9
50.6± 10.3
79.2
Lemak (g)
68.2±17.6
90.9
42.1± 13.4
68.3
Karbohidrat (g)
331.1±23.0
103.9
245.3± 54.5
75.4
Kalsium (mg)
888.6 ±724.1
96.9
564.3± 1299.8
43.3
Zat besi (mg)
10.3± 2.4
72.2
11.1± 4.1
65.0
Vitamin A (RE)
817.8± 429.5
136.3
947.2±2083.5
101.3
Vitamin B1 (mg)
1.2± 0.5
94.3
1.2± 0.5
68.3
Vitamin C (mg)
33.0± 16.8
36.6
37.2± 45.3
41.6
Asupan energi didapat dari data recall selama dua hari yaitu, pada hari
kerja dan hari libur. Rata-rata asupan energi dari kedua kelompok berbeda,
kelompok UKM memiliki asupan energi lebih tinggi dibanding kelompok nonUKM. Tingkat kecukupan energinya juga lebih tinggi kelompok UKM dibanding

14

non-UKM. Hasil uji beda menunjukkan terdapat perbedaan signifikan pada dua
kelompok terkait asupan energinya (p