Tumbuhan Gulma dari Famili Malvaceae di Dramaga Bogor

TUMBUHAN GULMA DARI FAMILI MALVACEAE
DI DRAMAGA BOGOR

NINDYA PANGESTIKA

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Tumbuhan Gulma
dari Famili Malvaceae di Dramaga Bogor adalah benar karya saya dengan arahan
dari pembimbing dan belum pernah diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, Februari 2015
Nindya Pangestika
NIM G34100065

iv

ABSTRAK
NINDYA PANGESTIKA. Tumbuhan Gulma dari Famili Malvaceae di Dramaga
Bogor. Dibimbing oleh NUNIK SRI ARIYANTI dan HILDA AKMAL.
Famili Malvaceae mempunyai banyak jenis sebagai gulma, beberapa
gulma Malvaceae dapat dimanfaatkan sebagai obat. Identifikasi tumbuhan,
termasuk gulma harus dilakukan secara tepat karena berhubungan dengan
penanganan dan pemanfaatan gulma. Penelitian ini bertujuan menyediakan data
ciri morfologi vegetatif untuk mengidentifikasi tumbuhan gulma dari Malvaceae
di Dramaga. Koleksi spesimen dilakukan di berbagai habitat terbuka di Dramaga,
dan diamati morfologi generatif dan vegetatif. Kunci identifikasi untuk jenis-jenis
yang ditemukan disusun berdasarkan ciri vegetatif. Empat jenis tumbuhan dari
famili Malvaceae, yaitu Sida rhombifolia, Sida alnifolia, Malvastrum
coromandelianum, dan Melochia corchorifolia ditemukan di Dramaga Bogor.
Keempat jenis tumbuhan dapat dibedakan berdasarkan habitus, bentuk daun, tipe

epidermis, dan trikoma daun. Jenis Melochia corchorifolia dicirikan dengan
habitus herba, daun berbentuk segitiga sama kaki, dan dijumpai hanya trikoma
non glandular bersel tunggal di pertulangan daun utama. Tiga jenis lainnya
mempunyai habitus semak. Malvastrum coromandelianum dicirikan dari daun
berbentuk bulat telur, memiliki trikoma bintang berlengan empat, dan sel
epidermis bertipe Capsicum. Sida rhombifolia dan S. alnifolia memiliki trikoma
tipe bintang dan glandular berbentuk perisai. Sida alnifolia dicirikan daun
berbentuk obovate dan memiliki trikoma non glandular berbentuk tunggal, sedang
S. rhombifolia memiliki bentuk daun rhombic dan elliptic, tanpa trikoma tipe non
glandular bentuk tunggal.
Kata kunci: Malvaceae, Malvastrum, Melochia, Sida, gulma.

v

ABSTRACT
NINDYA PANGESTIKA. Weed Plants of Family Malvaceae in Dramaga Bogor.
Supervised of NUNIK SRI ARIYANTI and HILDA AKMAL.
Malvaceae family consists of many weed species, some of which could be
used as medicine. Identification of plant, including weeds, should be done
precisely because it deals with the handling and use of the weeds. This study

aimed to provide data regarding morphological vegetative characters to identify
weed plants of Malvaceae in Dramaga. Specimens were collected from a various
open habitats in Dramaga. The generative and vegetative morphology were
observed. Identification key was made based on vegetative characters of
observased plant species. Four weed plants species of family Malvaceae were
obtained, Sida rhombifolia, Sida alnifolia, Malvastrum coromandelianum, and
Melochia corchorifolia found in Dramaga Bogor. These four species can be
distinguished based on habitus, shape of leaf, epidermis and trichome of leaf.
Melochia corchorifolia characterized by herbaceous habitus, orbicular shaped leaf,
and a non glandular single-celled trichomes on the leaf nerves. The other three
species are shrubs. Malvastrum coromandelianum is characterized by ovate leaf,
four-armed stellate trichomes, and Capsicum-typed of epidermal cell. Sida
rhombifolia and S. alnifolia have glandular stellate and single-celled type of
trichomes. Sida alnifolia is characterized by obovate leaf and non glandular
single-celled type of trichomes. Sida rhombifolia have oblong, elliptic, and
without a non glandular single-celled type of trichomes.
Keywords: Malvaceae, Malvastrum, Melochia, Sida, weed

vi


vii

TUMBUHAN GULMA DARI FAMILI MALVACEAE
DI DRAMAGA BOGOR

WAHYU WIDI ANDINI
NINDYA PANGESTIKA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
pada
Departemen Biologi

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015


viii

ix

Judul Skripsi
Nama
NIM

: Tumbuhan Gulma dari Famili Malvaceae di Dramaga Bogor
: Nindya Pangestika
: G34100065

Disetujui oleh

Dr Nunik Sri Ariyanti, MSi.
Pembimbing I

Dra Hilda Akmal, MSi
Pembimbing II


Diketahui oleh

Dr. Ir. Iman Rusmana, MSi.
Ketua Departemen

Tanggal lulus:

x

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas segala
karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Penelitian ini
dilaksanakan sejak bulan Januari sampai Juni 2014 dengan judul Tumbuhan
Gulma dari Famili Malvaceae di Dramaga Bogor.
Terimakasih penulis ucapkan kepada Dr Nunik Sri Ariyanti, MSi dan Dra
Hilda Akmal, MSi selaku pembimbing, serta kepada Prof Dr Alex Hartana, MSi
selaku penguji yang banyak memberikan arahan dan masukan selama penelitian
dan penyusunan karya ilmiah ini. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada
teman-teman penelitian Bagian Taksonomi, Biologi 47, Risma Angeliza, Eka
Arismayanti, Dian Ardianingsih, Dwi Meilina Andriani, dan Zogi Dewangga atas

saran dan dukungannya. Ungkapan terimakasih juga kepada Ibu, Bapak, serta
seluruh keluarga, atas doa dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Februari 2015

Nindya Pangestika

xi

xii

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

xiii

DAFTAR GAMBAR

xiii


DAFTAR LAMPIRAN

xiv

PENDAHULUAN

1

METODE

3

Waktu dan Tempat

3

Prosedur Penelitian

3


HASIL

5

PEMBAHASAN

20

SIMPULAN

21

DAFTAR PUSTAKA

22

LAMPIRAN

25


RIWAYAT HIDUP

29

xiii

DAFTAR TABEL

1

2

3

4

5

Sebaran lokasi tempat pengkoleksian dan jumlah spesimen jenis

Sida rhombifolia, Sida alnifolia, Malvastrum coromandelianum,
dan Melochia corchorifolia di Kampus Dramaga IPB dan 11
desa di Dramaga Bogor
Kerapatan dan ukuran trikoma glandular perisai pada sisi
adaksial dan abaksial daun empat jenis tumbuhan gulma dari
famili Malvaceae
Kerapatan dan ukuran trikoma glandular perisai pada sisi
adaksial dan abaksial daun empat jenis tumbuhan gulma dari
famili Malvaceae
Kerapatan dan ukuran trikoma non glandular tunggal pada sisi
adaksial daun empat jenis tumbuhan gulma dari famili
Malvaceae
Kerapatan dan ukuran trikoma non glandular tunggal pada sisi
abaksial daun empat jenis tumbuhan gulma dari famili
Malvaceae

5

15

15
15

15

DAFTAR GAMBAR
1
2

3

4

5

6

Peta sebaran tempat pengkoleksian spesimen empat jenis gulma
famili Malvaceae di Dramaga Bogor
Tipe dan letak perbungaan: bunga tunggal di ketiak daun pada (a)
S. rhombifolia, (b) S. alnifolia, dan (c) Malvastrum
coromandelianum, dan bunga majemuk di ujung batang pada (d)
Melochia corchorifolia
Buah schizocarp pada (a) S. rhombifolia, (b) S. alnifolia, (c)
Malvastrum coromandelianum, dan buah capsule pada (d)
Melochia corchorifolia
Mericarps (a) uniaristate dan (b) biaristate pada S. rhombifolia
dan S. alnifolia, (c) mericarps uniaristate (depan) biaristate
(tengah) pada Malvastrum coromandelianum, dan (d) biji dari
buah capsule pada Melochia corchorifolia
Habitus semak tegak (a) S. rhombifolia, (b) S. alnifolia, dan (c)
Malvastrum coromandelianum, dan herba (d) Melochia
corchorifolia
Indumentum batang bintang lengan pendek pada (a) S.
rhombifolia dan (b) S. alnifolia, bintang lengan panjang dan kekar
pada (c) Malvastrum coromandelianum, bintang lengan panjang
dan ramping pada (d) Melochia corchorifolia

6

7

8

9

10

11

xiv

Tata letak daun pada batang: tersebar spiral (a) S. rhombifolia, (b)
S. alnifolia, (c) Malvastrum coromandelianum, dan tersebar (d)
Melochia corchorifolia
8 Bentuk daun (a) belah ketupat ujung meruncing, (b) belah ketupat
ujung menukik, (c) lonjong, dan (d) jorong pada S. rhombifolia,
(e) belah ketupat ujung menukik, dan (g) bundar telur terbalik
pada S. alnifolia, (h) bundar telur pada Malvastrum
coromandelianum, (i) segitiga sama kaki pada Melochia
corchorifolia; semua daun memiliki tepi bergigi (dentate)
9 Tipe sel epidermis (a) Vitis dapat dijumpai pada daun S.
rhombifolia, S. alnifolia, dan Melochia corchorifolia, dan (b)
Capsicum dijumpai pada daun Malvastrum coromandelianum.
E: Epidermis, S: Stomata
10 Tipe Trikoma (a) bintang (5-12 lengan), (b) bintang (4 lengan),
(c) glandular perisai, dan (d) non glandular tunggal
11 Dendogram pengelompokan berdasarkan koefisien kemiripan
terhadap 90 spesimen gulma famili Malvaceae di Dramaga Bogor
7

12

13

13
14
19

DAFTAR LAMPIRAN
1 Karakter pengamatan gulma dari famili Malvaceae asal Dramaga
Bogor

27

1

PENDAHULUAN
Gulma merupakan tumbuhan liar, pengganggu, dan merugikan yang
tumbuh di suatu tempat dalam waktu tertentu dan tidak dikehendaki oleh manusia.
Gulma dianggap sebagai tumbuhan merugikan karena dapat bersaing dengan
tumbuhan yang dibudidayakan dalam memperebutkan ruang tumbuh, unsur hara,
air, dan udara. Gulma mampu bersaing efektif selama jangka waktu kira-kira 1/4 1/3 dari umur tanaman semusim sejak awal pertumbuhannya. Karena
sifatmerugikan tersebut, maka di mana pun gulma tumbuh selalu dicabut dan
bahkan dibakar (Rahayu et al. 2006).
Gulma berdasarkan panjang hidupnya dibedakan menjadi tiga kelompok
yaitu gulma semusim (annual weeds), dua musim (biennual weeds), dan tahunan
(perennial weeds) (Moenandir 2010). Berdasarkan tempat hidupnya gulma
dibedakan menjadi gulma darat, air, dan epifit. Gulma darat merupakan gulma
yang seluruh siklus hidupnya berlangsung di daratan. Gulma air merupakan gulma
yang memiliki sifat sebagian atau seluruh siklus hidupnya di air, sedangkan gulma
epifit yaitu gulma yang menumpang pada tumbuhan lain (Sembodo 2010). Selain
itu gulma juga dapat digolongkan sebagai tumbuhan invasif, jika gulma tersebut
bukan merupakan tumbuhan asli dari suatu ekosistem tetapi berasal dari ekosistem
lain. Gulma invasif ini biasanya akan dapat berperan sebagai agen perubahan
ekosistem, yang akhirnya mengancam biota asli yang terdapat pada suatu
ekosistem (Monaco et al. 2002). Namun dalam siklus hidupnya tumbuhan gulma
tidak selalu memberikan akibat yang negatif. Banyak tumbuhan gulma yang
memiliki manfaat seperti, melindungi tanah dari erosi, menyuburkan tanah,
sebagai inang pengganti atau tempat berlindung musuh alami hama dan patogen,
dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi (Umiyati dan Widayat 2010).
Malvaceae merupakan famili tumbuhan semusim (annual plant) yang
dapat dijumpai di daerah subtropis dan tropis. Keragaman tumbuhan Malvaceae
meliputi 200 genus di seluruh dunia dan 50 genus di kawasan Malesiana (Waalkes
1966). Kelompok tumbuhan ini sering dijumpai pada daerah terbuka seperti di
pinggir selokan atau sungai, hutan jati, pekarangan rumah, dan pegunungan kapur
(Backer dan Bakhuizen 1963). Banyak anggota Malvaceae memiliki nilai
ekonomi, diantaranya digunakan sebagai bahan serat tekstil, minyak atsiri, produk
makanan, dan obat (Brinks dan Escobin 2003). Namun demikian sebanyak 1.500
jenis dari famili Malvaceae di seluruh dunia merupakan gulma (Parsons dan
Cuthbertson 2001). Melochia nodiflora dan Sida rhombifolia merupakan salah
satu contoh gulma semusim dari tumbuhan Malvaceae. Gulma ini dapat
digunakan sebagai inang Bemisia tabaci, yaitu serangga pembawa penyakit virus
Gemini pada tanaman cabai (Hidayat et. al 2011). Melochia chorcorifolia (berasal
dari Amerika) dan Sida rhombifolia (berasal dari Afrika) merupakan tumbuhan
dari famili Malvaceae yang tergolong gulma invasif di kawasan Asia dan Asia
Tenggara (Ajaib dan Khan 2010; Tjitrosoedirdjo 2005).
Malvaceae di Jawa terdapat 17 genus (Backer dan Bakhuizen 1963).
Identifikasi jenis dari famili Malvaceae di Jawa dilakukan berdasarkan ciri stipula,
bunga, buah, batang, dan daun (Backer dan Bakhuizen 1963). Kesulitan
identifikasi dengan ciri generatif bunga dan buah, karena bunga berukuran kecil
dan mudah menggulung jika kering, sedangkan buahnya mudah rontok. Beberapa

2

ciri morfologi mikroskopik seperti tipe epidermis dan trikoma pada Malvaceae
beragam sehingga dapat digunakan untuk identifikasi. Penelitian terdahulu pada
Sida (Malvaceae) di Afrika menemukan enam tipe trikoma yang dapat digunakan
untuk identifikasi jenis (Shaheen et al. 2009). Identifikasi harus dilakukan dengan
tepat karena berhubungan dengan misalkan pemanfataan (tumbuhan obat),
penanganan (tumbuhan gulma), monitoring dan konservasi (tumbuhan langka)
(Randler 2008). Penelitian ini bertujuan mengoleksi dan mengamati ciri morfologi
tumbuhan gulma dari famili Malvaceae asal Dramaga, menyusun kunci
identifikasi berdasarkan ciri morfologi vegetatif jenis-jenis yang ditemukan, dan
mengelompokkan jenis-jenis tersebut berdasarkan kemiripan morfologi.

3

METODE
Waktu dan Tempat
Sampel tumbuhan gulma dari Famili Malvaceae dikoleksi dari berbagai
habitat terbuka seperti tepi jalan dan selokan, persawahan, lapangan, dan
pekarangan rumah di kawasan Dramaga. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan
dari bulan Januari-Juni 2014.
Prosedur Penelitian
Penelitian ini dimulai dengan proses eksplorasi dalam pengkoleksian
spesimen yang akan dibuat herbarium dan pengambilan sampel daun. Spesimen
yang sudah dibuat herbarium diamati ciri morfologinya. Identifikasi spesimen
herbarium dilakukan berdasarkan ciri morfologi untuk mendapatkan nama jenis.
Sampel daun dibuat sediaan mikroskopik. Penyusunan kunci identifikasi dan
deskripsi khusus untuk jenis-jenis yang ditemukan. Penyusunan spesimen
berdasarkan koefisien kemiripan.
Koleksi spesimen dan sampel daun. Eksplorasi dilakukan untuk
mendapatkan jenis-jenis tumbuhan gulma dari famili Malvaceae. Eksplorasi
dilakukan dengan cara inventarisasi dan penelusuran pada habitat terbuka, tepi
jalan dan selokan, persawahan, lapangan, dan pekarangan rumah. Tumbuhan
Malvaceae yang ditemukan dibuat herbarium dan diambil sampel daun untuk
pengamatan trikoma dan epidermis. Sampel untuk pembuatan herbarium dipotong
bagian cabang batangnya dengan pisau atau gunting kemudian sampel diletakkan
ke dalam kertas koran, diberi label gantung, dipres menggunakan sasak kayu,
dikeringkan dengan oven, dan setelah itu ditempel pada kertas karton putih.
Preparasi, pengeringan, dan pengamatan spesimen herbarium dilakukan di
Laboratorium Sistematika Tumbuhan, Departemen Biologi, FMIPA, IPB. Selain
itu dilakukan pengambilan sampel daun tumbuhan gulma dari famili Malvaceae
dengan memotong daun ke 4 dan ke 5 dari pucuk memakai pisau atau gunting
sebanyak 6 daun dan disimpan dalam alkohol 70%. Sampel daun digunakan untuk
pembuatan sediaan mikoskopik untuk pengamatan sel epidermis, tipe trikoma,
dan stomata.
Pengamatan ciri morfologi dan identifikasi jenis. Pengamatan ciri
morfologi berdasarkan perawakan, indumentum batang, letak daun, bentuk
helaian daun, pangkal dan tepi daun, tipe dan letak perbungaan, bagian-bagian
bunga (ada tidaknya epicalix, sepal, petal, benang sari, dan putik), buah, dan biji.
Pengamatan dan penggunaan istilah morfologi mengikuti Vascular Plant
Systematics (Radford et al. 1974). Identifikasi spesimen dilakukan menggunakan
kunci identifikasi dalam Flora of Java (Backer dan Bakhuizen 1963) dan
Malesian Malvaceae Revised (Waalkes 1966).

4

Pembuatan dan pengamatan sediaan mikroskopik. Sampel daun
(dalam alkohol 70%) dibuat sediaan mikroskopik sayatan paradermal daun sisi
adaksial dan abaksial menggunakan metode wholemount (Sass 1951), bertujuan
untuk mendapatkan ciri morfologi mikroskopik, yaitu tipe dan kerapatan trikoma,
tipe epidermis, dan tipe stomata. Kerapatan trikoma dihitung berdasarkan jumlah
trikoma per mm2. .Pengamatan ciri morfologi mikroskopik (epidermis dan
trikoma) dilakukan untuk melengkapi ciri morfologi vegetatif untuk menyusun
kunci identifikasi dan deskripsi khusus untuk jenis-jenis yang ditemukan.
Penyusunan kunci identifikasi dan deskripsi jenis-jenis yang
ditemukan. Berdasarkan ciri morfologi vegetatif dan ciri morfologi mikroskopik
(epidermis, trikoma, dan stomata) dibuat kunci identifikasi dan deskripsi khusus
untuk jenis-jenis gulma Malvaceae di Dramaga Bogor.
Pengelompokan spesimen. Pengelompokan spesimen dilakukan untuk
mengetahui kemiripan ciri morfologi antar jenis atau kelompok spesimen.
Pengamatan ciri morfologi spesimen sebanyak 33 karakter; antara lain perawakan,
indumentum batang, ciri morfologi daun termasuk ciri trikoma dan epidermis, ciri
morfologi bunga, dan ciri morfologi buah (Lampiran 1). Sifat ciri morfologi yang
diamati pada spesimen yang lengkap (90 spesimen) diberi skor, kemudian
dilakukan pengelompokan berdasarkan koefisian kemiripan menggunakan SAHN
(Sequential Agglomerative Hierarchical and Nested Clustering) dengan metode
UPGMA (Unweighted Pair-Group Method with Aritmetic Average) dalam
progam NTSYSpc 2.02 (Rohlf 2009).

5

HASIL
Keanekaragaman dan Sebaran Jenis
Gulma dari famili Malvaceae yang ditemukan ada empat jenis yaitu Sida
rhombifolia, Sida alnifolia, Malvastrum coromandelianum, dan Melochia
corchorifolia. Jenis yang paling sering ditemukan di Dramaga adalah S.
rhombifolia dengan jumlah spesimen paling banyak dan tersebar di 12 lokasi
(Tabel 1). Sida alnifolia ditemukan di 11 lokasi di Dramaga Bogor, tetapi jumlah
spesimen yang dikoleksi tidak sebanyak S. rhombifolia. Jenis Malvastrum
coromandelianum dan Melochia corchorifolia jarang ditemukan. Malvastrum
coromandelianum hanya ditemukan di dua lokasi dan Melochia corchorifolia
ditemukan di empat lokasi. Peta sebaran pengkoleksian spesimen empat jenis
gulma famili Malvaceae di Dramaga Bogor disajikan pada Gambar 1. Sida
rhombifolia banyak dijumpai pada area dengan intensitas cahaya rendah (habitat
ternaung), sedangkan tiga jenis lainnya dijumpai pada area lebih terbuka dengan
intensitas cahaya tinggi (habitat tidak ternaung).
Tabel 1 Sebaran lokasi tempat pengkoleksian dan jumlah spesimen jenis Sida
rhombifolia, Sida alnifolia, Malvastrum coromandelianum, dan Melochia
corchorifolia di kampus Dramaga IPB dan 11 desa di Dramaga Bogor
Lokasi pengambilan
sampel
Kampus Dramaga IPB
Babakan
Neglasari
Cikarawang
Ciherang
Purwasari
Petir
Sinar sari
Sukadamai
Cinangneng
Curug Nangka
Ciomas
Total spesimen

Sida
rhombifolia
13
8
3
14
10
2
4
5
3
6
12
10
90

Jumlah spesimen
Sida
Malvastrum
Melochia
alnifolia coromandelianum corchorifolia
1
1
11
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
14
11
5

6

6

Gambar 1 Peta sebaran tempat pengkoleksian spesimen empat jenis gulma famili Malvaceae di Dramaga Bogor.

7

Variasi Ciri Morfologi
Perbungaan dan bagian-bagian bunga. Variasi perbungaan dari
Malvaceae yang ditemukan yaitu S. rhombifolia, S. alnifolia, dan Malvastrum
coromandelianum bertipe tunggal (simple), sedang Melochia corchorifolia bertipe
majemuk terbatas (cymes). Letak perbungaan umumnya dari Malvaceae yang
ditemukan yaitu di ketiak daun, sedang Melochia corchorifolia terletak di ujung
batang (Gambar 2). Bunga S. rhombifolia dan S. alnifolia tidak memiliki epicalix,
sedangkan bunga Malvastrum coromandelianum dan Melochia corchorifolia
memiliki epicalix berbentuk runcing. Bentuk sepal semua jenis dari Malvaceae
yang ditemukan berbentuk bulat telur dengan cuping segitiga, kecuali pada jenis
Melochia corchorifolia berbentuk segitiga sama kaki. Melochia corchorifolia
memiliki bentuk petal obovate, sedang jenis lain memeliki bentuk cordate. Semua
jenis memiliki benang sari berbentuk basifix, kecuali pada Melochia corchorifolia
memiliki benang sari berbentuk dorsifix. Putik S. alnifolia berbentuk capitate
dengan stilus ganda (bifurcate), sedang jenis lain berbentuk capitate dengan stilus
tunggal (filiform).

Gambar 2 Tipe dan letak perbungaan: bunga tunggal di ketiak daun pada (a) S.
rhombifolia, (b) S. alnifolia, dan (c) Malvastrum coromandelianum,
dan bunga majemuk terbatas di ujung batang pada (d) Melochia
corchorifolia.
Buah dan biji. Jenis S. rhombifolia, S. alnifolia, dan Malvastrum
coromandelianum memiliki buah bertipe schizocarp tetapi dengan variasi bentuk
mericarps, sedang Melochia corchorifolia memiliki buah bertipe capsule
(Gambar 3). Buah bertipe schizocarp merupakan buah yang ketika masak akan
pecah menjadi beberapa bagian disebut mericarps, sedang buah bertipe capsule

8

merupakan buah dehiscent yang berkembang dari ovarium dengan beberapa
carpel yang membentuk ruang bakal buah, ketika buah capsule masak ruang biji
dapat membuka dengan pori-pori apikal atau longitudinal atau pecah melalui
celah longitudinal. Buah capsule pada Melochia corchorifolia terdiri atas lima
ruang dengan satu biji per ruang, ketika buah masak buah pecah dan biji
disebarkan melalui celah longitudinal. Variasi mericarps yang diamati yaitu
mericarp dengan satu taji tegak seperti duri (uniaristate) dan mericarp dengan dua
taji tegak (biaristate). Kedua tipe mericarp tersebut dijumpai pada S. rhombifolia
dan S. alnifolia. Variasi mericarp lainnya memiliki satu taji tegak seperti duri
(uniaristate) di bagian depan dan dua taji tegak (biaristate) di bagian tengah yang
dijumpai pada Malvastrum coromandelianum (Gambar 4). Setiap mericarp
memiliki satu biji.

Gambar 3 Buah schizocarp pada (a) S. rhombifolia, (b) S. alnifolia, (c)
Malvastrum coromandelianum, dan buah capsule pada (d) Melochia
corchorifolia.

9

Gambar 4 Mericarps (a) uniaristate dan (b) biaristate pada S. rhombifolia dan S.
alnifolia, (c) mericarps uniaristate (depan) biaristate (tengah) pada
Malvastrum coromandelianum, dan (d) biji dari buah pada Melochia
corchorifolia.
Habitus. Jenis Melochia corchorifolia memiliki habitus herba, sedang S.
rhombifolia, S. alnifolia, dan Malvastrum coromandelianum memiliki habitus
semak. Ada 2 macam arah tumbuh percabangan pada habitus semak yaitu
mendatar dan tegak. Percabangan Malvastrum coromandelianum dan S. alnifolia
bersifat tegak atau mendatar, sedang percabangan pada S. rhombifolia hanya
bersifat tegak (Gambar 5).

10

Gambar 5 Habitus semak tegak (a) S. rhombifolia, (b) S. alnifolia, dan (c)
Malvastrum coromandelianum, herba (d) Melochia corchorifolia.
Batang dan indumentum batang. Jenis S. rhombifolia, S. alnifolia,
Malvastrum coromandelianum, dan Melochia corchorifolia memiliki batang
berbentuk gilig. Semua jenis Malvaceae yang ditemukan memiliki indumentum
bintang (stellate) yang tersusun rapat dan dengan variasi pada ukuran lengan
bintang, pada S. rhombifolia dan S. alnifolia dijumpai indumentum bintang lengan
pendek (stellate pubescent), pada Melochia corchorifolia dijumpai indumentum
bintang lengan panjang dan ramping (stellate pillose), dan pada Malvastrum
coromandelianum dijumpai indumentum bintang lengan panjang dan kekar
(stellate villous) (Gambar 6).

11

Gambar 6 Indumentum batang bintang: lengan pendek pada (a) S. rhombifolia
dan (b) S. alnifolia, bintang lengan panjang dan kekar pada (c)
Malvastrum coromandelianum, bintang lengan panjang dan ramping
pada (d) Melochia corchorifolia.
Tata letak daun pada batang. Jenis S. rhombifolia, S. alnifolia, dan
Malvastrum coromandelianum memiliki tata letak daun tersebar spiral. Melochia
corchorifolia umumnya memiliki tata letak daun tersebar (Gambar 7).

12

Gambar 7 Tata letak daun pada batang: tersebar spiral (a) S. rhombifolia, (b) S.
alnifolia, dan (c) Malvastrum coromandelianum, tersebar (d) Melochia
corchorifolia.
Helaian daun. Jenis S. rhombifolia memiliki bentuk, pangkal, dan ujung
daun bervariasi, yaitu bentuk belah ketupat (rhombic) dengan perpaduan jorong
(oblong), lonjong (elliptic), pangkal runcing (acute), dan meruncing (acuminate),
dan ujung runcing (acute), membulat (rounded), dan menukik (retuse). Sida
alnifolia memiliki daun berbentuk belah ketupat (rhombic) dan bundar telur
terbalik (obovate), pangkal runcing (acute) dan meruncing (acuminate), dan ujung
membulat (rounded) dan menukik (retuse). Malvastrum coromandelianum
memiliki daun berbentuk bundar telur (ovate), pangkal runcing (acute), dan ujung
membulat (rounded). Melochia corchorifolia memiliki daun berbentuk segitiga
sama kaki (triangular), pangkal daun rompang (truncate), dan ujung meruncing
(acuminate). Sedangkan daun dari seluruh jenis yang teramati memiliki tepi
bergigi (dentate) (Gambar 8).

13

Gambar 8 Bentuk daun (a) belah ketupat ujung meruncing, (b) belah ketupat
ujung menukik, (c) lonjong, dan (d) jorong pada S. rhombifolia, (e)
belah ketupat ujung menukik, dan (f) bundar telur terbalik pada S.
alnifolia, (g) bundar telur pada Malvastrum coromandelianum, (h)
segitiga sama kaki pada Melochia corchorifolia; semua daun memiliki
tepi bergigi (dentate).
Tipe epidermis dan stomata. Sel epidermis S. rhombifolia, S. alnifolia,
dan Melochia corchorifolia bertipe Vitis, sedangkan Malvastrum
coromandelianum bertipe Capsicum. Keempat jenis tumbuhan memiliki stomata
tipe anomositik pada sisi abaksial dan adaksial daun (Gambar 9).

Gambar 9 Tipe sel epidermis (a) Vitis dapat dijumpai pada daun S.rhombifolia, S.
alnifolia, dan Melochia corchorifolia, dan (b) Capsicum dijumpai
pada daun Malvastrum coromandelianum. S: Stomata, E: Epidermis.

14

Tipe trikoma dan kerapatan trikoma. Empat tipe trikoma dijumpai pada
empat jenis Malvaceae di Bogor yaitu trikoma berbentuk bintang (stellate) dengan
5-12 lengan, trikoma bintang (stellate) dengan 4 lengan, trikoma glandular perisai
(peltate), dan trikoma non glandular tunggal (simple) (Gambar 10). Jenis S.
rhombifolia memiliki trikoma bintang dan trikoma glandular perisai pada sisi
adaksial dan abaksial. Kerapatan trikoma bintang lebih besar dari bentuk trikoma
glandular perisai (Tabel 2, dan 3). Sida alnifolia memiliki dua bentuk trikoma
sama dengan S. rhombifolia pada sisi adaksial dan abaksial, ditambah trikoma non
glandular tunggal, kerapatan trikoma bentuk bintang lebih besar dari trikoma
bentuk lainnya (Tabel 2, 3, dan 4). Malvastrum coromandelianum memiliki
trikoma bintang di sisi abaksial dan non glandular tunggal di kedua sisinya.
Trikoma bintang pada Malvastrum coromandelianum hanya memiliki empat
lengan, sedang pada S. alnifolia memiliki 5-8 lengan, dan S. rhombifolia memiliki
5-12 lengan. Trikoma bintang pada Malvastrum coromandelianum memiliki
diameter lebih besar dari trikoma bintang pada jenis lainnya (Tabel 3, dan 4).
Daun Melochia corchorifolia hanya memiliki trikoma non glandular tunggal pada
sisi adaksial dan abaksial. Trikoma ini hanya dijumpai pada pertulangan daun
utama tidak pada seluruh permukaan daun sehingga kerapatannya paling rendah
dibanding jenis lain, selain itu ukurannya lebih kecil dibanding Malvastrum
coromandelianum dan S. alnifolia (Tabel 4).

Gambar 10 Tipe Trikoma: (a) bintang (5-12 lengan), (b) bintang (4 lengan), (c)
glandular perisai, dan (d) non glandular tunggal.

15

Tabel 2 Kerapatan dan ukuran trikoma glandular perisai pada sisi adaksial dan
abaksial daun empat jenis tumbuhan gulma dari famili Malvaceae

S. rhombifolia

Rata-rata
Kerapatan
±SD
0,76± 0,15

Adaksial
Rata-rata
Diameter
±SD
0,20± 0,02

Rata-rata
Kerapatan
±SD
0,72± 0,15

Abaksial
Rata-rata
Diameter
±SD
0,25±0,02

S. alnifolia

0,46± 0,09

0,20± 0,04

0,20± 0,06

0,35±0,02

Malvastrum coromandelianum

-

-

-

-

Melochia corchorifolia

-

-

-

-

Jenis Tumbuhan

Tabel 3 Kerapatan dan ukuran trikoma bintang pada sisi adaksial dan abaksial
daun empat jenis tumbuhan gulma dari famili Malvaceae

S. rhombi

Adaksial
Rata-rata
Rata-rata
Kerapatan
Diameter
±SD
±SD
1,39± 0,23 0,90± 0,10

S. alnifolia

1,99± 0,21

Malvastrum coromandelianum
Melochia corchorifolia

Jenis Tumbuhan

Rata-rata
Kerapatan
±SD
1,32± 0,20

Abaksial
Rata-rata
Diameter
±SD
0,90± 0,09

Jumlah
lengan

0,80± 0,05

0,80± 0,17

0,90± 0,08

5-8

-

-

0,16± 0,08

1,35± 0,16

4

-

-

-

-

-

5-12

Tabel 4 Kerapatan dan ukuran trikoma non glandular tunggal pada sisi adaksial
daun empat jenis tumbuhan gulma dari famili Malvaceae
Adaksial

S. rhombifolia

Rata- rata
Kerapatan
± SD
-

S. alnifolia

0,60± 0,10

0,80± 0,06

0,05± 0,01

Malvastrum coromandelianum

0,36± 0,12

0,90± 0,08

0,08± 0,01

Melochia corchorifolia

0,23± 0,05

0,54± 0,08

0,01± 0,01

Jenis Tumbuhan

Rata-rata Panjang
± SD

Rata- rata lebar
± SD

-

-

Tabel 5 Kerapatan dan ukuran trikoma non glandular tunggal pada sisi abaksial
daun empat jenis tumbuhan gulma dari famili Malvaceae
Abaksial
Jenis Tumbuhan
S. rhombifolia
S. alnifolia
Malvastrum coromandelianum
Melochia corchorifolia

Rata-rata Kerapatan
± SD

Rata-rata panjang
± SD

Rata-rata lebar
± SD

0,36± 0,06
0,12± 0,06
0,09± 0,08*

0,90± 0,07
0,90± 0,11
0,57± 0,05*

0,04± 0,01
0,08± 0,01
0,01± 0,01*

Keterangan :
*: Hanya dijumpai pada tulang daun utama

16

Kunci Identifikasi
Empat jenis gulma dari famili Malvaceae asal Dramaga dapat dikenali
berdasarkan ciri habitus, morfologi daun, dan trikoma pada batang dan daun
sebagai berikut:
1. A. Perawakan herba, indumentum batang bintang dengan lengan panjang dan
ramping, dan tidak dijumpai trikoma bintang pada helaian
daun...........................................................................Melochia corchorifolia
B. Perawakan semak, indumentum batang bintang dengan lengan panjang dan
kekar atau lengan pendek, dan dijumpai trikoma bintang pada helaian
daun…..........................................................................................................2
2. A. Sel epidermis bertipe Vitis, dan trikoma bintang berlengan lebih dari 4.....3
B. Sel epidermis bertipe Capsicum, dan trikoma bintang berlengan
4…...…………..............................................Malvastrum coromandelianum
3. A. Bentuk daun bervariasi (oblong dan elliptic), tidak terdapat bentuk daun
obovate, tanpa trikoma tipe non glandular tunggal…...…..Sida rhombifolia
B. Bentuk daun
obovate, memiliki trikoma tipe non glandular
tunggal......................................................................................Sida alnifolia

Deskripsi Jenis
Sida rhombifolia. Jenis ini merupakan gulma semak yang memiliki arah
tumbuh percabangan tegak, bercabang banyak, tinggi umumnya ½-2 m. Batang
berbentuk gilig dengan rambut bintang lengan pendek (stellate pubescent).
Susunan daun tersebar spiral, tangkai berukuran 2-5 mm, stipula berbentuk linear,
3-5 mm, helaian daun belah ketupat (rhombic) dengan perpaduan jorong (oblong),
lonjong (elliptic), 50-70 mm, pangkal runcing (acute) dan meruncing (acuminate),
ujung runcing (acute), membulat (rounded), dan menukik (retuse), dan tepi
bergigi (dentate), trikoma sisi adaksial dan abaksial bertipe bintang dengan 5-12
lengan (stellate), dan glandular perisai (peltate). Bunga dengan infloresen tunggal
(simple), di ketiak daun, tangkai bunga 10-35 mm, tidak memiliki epicalix,
kelopak (sepal) berbentuk bundar telur dengan cuping segitiga, berlekatan,
tampak seperti cangkir, 4-5 mm, mahkota (petal) berdiameter 10 mm, kuning
terang, berbentuk cordate, panjang 6-8 mm, benang sari berbentuk basifix,
panjang 3-4 mm, berambut gundul (glabrous), kepala putik berbentuk capitate
dengan stilus tunggal, sebanyak 8-10. Buah schizocarp dengan biji berbentuk
mericarps 8-12, 2-3 mm tidak termasuk awn, bawah beralur, dinding samping
biasanya tipis, berambut bintang dengan lengan pendek (stellate pubescent),
ujung dengan 1 atau 2 taji tegak (awn), awns 1-1,5 mm, ketika muda berwarna
hijau dan ketika tua berwarna kehitaman. Bunga mekar pada pukul 10:00-12:00
WIB. Hidup pada intensitas cahaya rendah (habitat ternaung) 1570-1660 lux.
Tempat hidup di tepi jalan atau sungai, samping tempat sampah, dan pekarangan
warga.

17

Sida alnifolia. Jenis ini merupakan gulma semak yang memiliki arah
tumbuh percabangan tegak dan mendatar, bercabang banyak, tinggi umumnya ½1 m. Batang berbentuk gilig dengan rambut bintang lengan pendek (stellate
pubescent). Susunan daun tersebar spiral, tangkai berukuran 2-5 mm, stipula
berbentuk linear, 3-5 mm, helaian daun belah ketupat (rhombic) atau bundar telur
terbalik (obovate), 30-40 mm, pangkal runcing (acute) dan meruncing
(acuminate), ujung membulat (rounded) dan menukik (retuse), dan tepi bergigi
(dentate), trikoma sisi adaksial dan abaksial bertipe bintang dengan 5-12 lengan
(stellate), perisai glandular (peltate), dan non glandular tunggal (simple). Bunga
dengan infloresen tunggal (simple), di ketiak daun, tangkai bunga 10-30 mm,
tidak memiliki epicalix, kelopak (sepal) berbentuk bundar telur dengan cuping
segitiga, berlekatan, tampak seperti cangkir, 4-5 mm, mahkota (petal) berdiameter
10 mm, kuning terang, berbentuk cordate, panjang 6-8 mm, benang sari berbentuk
basifix, panjang 3-4 mm, berambut pubescent, kepala putik berbentuk capitate
dengan stilus ganda, sebanyak 8-10. Buah schizocarp dengan biji berbentuk
mericarps 8-12, 2-3 mm tidak termasuk awn, bawah beralur, dinding samping
biasanya tipis, berambut bintang dengan lengan pendek (stellate pubescent),
ujung dengan 1 atau 2 taji tegak (awn), awns 1-1,5 mm, ketika muda berwarna
hijau dan ketika tua berwarna kehitaman. Bunga mekar pada pukul 08:00-10:00
WIB. Hidup pada intensitas cahaya tinggi (habitat tidak ternaung) 1660-1666 lux.
Tempat hidup di tepi jalan atau sungai, samping sawah, dan pekarangan rumah
warga.
Malvastrum coromandelianum. Jenis ini merupakan gulma semak yang
memiliki arah tumbuh percabangan tegak dan mendatar, bercabang banyak, tinggi
umumnya ½-1 m. Batang berbentuk gilig dengan rambut bintang lengan panjang
dan kekar (stellate villous). Susunan daun tersebar spiral, tangkai berukuran 5-35
mm, stipula berbentuk lanset, 3-5 mm, helaian daun bundar telur (ovate), 30-40
mm, pangkal runcing (acute), ujung membulat (rounded), dan tepi bergigi
(dentate), trikoma sisi adaksial dan abaksial bertipe non glandular tunggal
(simple), serta trikoma tipe bintang dengan 4 lengan (stellate) hanya di sisi
abaksial. Bunga dengan infloresen tunggal (simple), di ketiak daun, tangkai bunga
2-5 mm, epicalix berbentuk runcing, kelopak (sepal) berbentuk bundar telur
dengan cuping segitiga, berlekatan, tampak seperti cangkir, 4-5 mm, mahkota
(petal) berdiameter 8-10 mm, kuning terang, berbentuk cordate, panjang 6-8 mm,
benang sari berbentuk basifix, panjang 3-4 mm, berambut gundul (glabrous),
kepala putik berbentuk capitate dengan stilus tunggal, sebanyak 10. Buah
schizocarp dengan biji berbentuk mericarps 10-12, 2-3 mm tidak termasuk awn,
bawah beralur, dinding samping biasanya tipis, berambut pillose, 1 taji tegak
(awn) di bagian depan dan 2 taji tegak dibagian tengah, awns 0,5-1 mm, ketika
muda berwarna hijau dan ketika tua berwarna kehitaman. Bunga mekar pada
pukul 14:00-16:00 WIB. Hidup pada intensitas cahaya tinggi (habitat tidak
ternaung) 1660-1666 lux. Tempat hidup di tepi jalan dan pekarangan rumah warga.

18

Melochia corchorifolia. Jenis ini merupakan gulma herba yang memiliki
arah tumbuh percabangan tegak dan mendatar, bercabang banyak, tinggi
umumnya ½-1 m. Batang berbentuk gilig dengan rambut bintang lengan panjang
dan ramping (stellate pilose). Susunan daun tersebar, berukuran 5-20 mm, stipula
berbentuk lanset, 7-8 mm, helaian daun segitiga sama kaki (triangular), 55-80
mm, pangkal rompang (truncate), ujung meruncing (acuminate), dan tepi bergigi
(dentate), trikoma sisi adaksial dan abaksial bertipe non glandular tunggal
(simple), serta hanya terdapat di tulang daun utama. Bunga dengan infloresen
majemuk terbatas, di ujung batang, tangkai bunga tidak ada, epicalix berbentuk
runcing, kelopak (sepal) berbentuk segitiga sama kaki, berlekatan, tampak seperti
cangkir, 2-3 mm, mahkota (petal) berdiameter 7-9 mm, putih dengan bagian
bawah berwarna kuning, berbentuk obovate, panjang 6-8 mm, benang sari
berbentuk dorsifix, panjang 3-4 mm, berambut pillose, kepala putik berbentuk
capitate dengan stilus tunggal, sebanyak 10. Buah capsule dengan 5 ruang,
masing-masing ruang 1 biji, berdinding samping tebal, tidak berurat, dengan
rambut-rambut pilose. Biji bulat, 2 mm, dan berwarna coklat. Bunga mekar pada
pukul 08:00-14:00 WIB. Hidup pada intensitas cahaya tinggi (habitat tidak
ternaung) 1660-1666 lux. Tempat hidup di tepi jalan, sawah, dan sungai.
Pengelompokan Spesimen
Pengelompokan berdasarkan koefisien kemiripan menggunakan 33
karakter dari 90 spesimen lengkap menghasilkan empat kelompok (Gambar 11),
spesimen mengelompok berdasarkan genus dan jenis. Kelompok spesimen
Melochia corchorifolia hanya memiliki koefisien kemiripan 35% dengan dengan
spesimen ketiga jenis lainnya, tetapi antar spesimen dalam kelompok Melochia
corchorifolia memiliki koefisien kemiripan 97%. Kemiripan Malvastrum dengan
Sida yaitu 51%, tetapi antar spesimen dalam kelompok Malvastrum
coromandelianum memiliki koefisien kemiripan 94%. Kelompok yang terdiri atas
S. rhombifolia dan S. alnifolia memiliki koefisien kemiripan 91%, sedangkan
antar spesimen dalam kelompok jenis S. rhombifolia memiliki koefisien
kemiripan 93%, dan antar spesimen dalam kelompok jenis S. alnifolia memiliki
koefisien kemiripan 92%.

19

S.alnifolia

S.rhombifolia

Malvastrum
coromandelianum

Melochia
corchorifolia

Koefisien Kemiripan

Gambar 11 Dendogram pengelompokan berdasarkan koefisien kemiripan
terhadap 90 spesimen gulma famili Malvaceae di Dramaga Bogor.

20

PEMBAHASAN
Pada penelitian ini ditemukan tiga genus tumbuhan dari famili Malvaceae
di Dramaga Bogor, meliputi Sida, Malvastrum, dan Melochia. Tiga genus
tumbuhan di Dramaga ini hanya 11 % dari total tumbuhan gulma famili
Malvaceae yang dapat dimanfaatkan sebagai obat di Asia. Sida di Indonesia
khususnya di Pulau Jawa dijumpai ada sembilan jenis, yaitu S. acuta, S. glutinosa,
S. mysorensis, S. veronicaefolia, S. balica, S. cordifolia, S. subcordata, S.
rhombifolia, dan S. retusa (Backer dan Bakhuizen 1963). Di Dramaga dijumpai
dua jenis Sida yaitu Sida rhombifolia dan Sida alnifolia. Malvastrum di Jawa
diketahui ada dua jenis yaitu Malvastrum coromandelianum dan Malvastrum
americanum (Waalkes 1966). Di Dramaga dijumpai satu jenis yaitu Malvastrum
coromandelianum. Melochia di Jawa diketahui ada tiga jenis yaitu Melochia
corchorifolia, Melochia pyramidata, dan Melochia nodiflora (Backer dan
Bakhuizen 1963). Di Dramaga dijumpai satu jenis yaitu Melochia corchorifolia.
Sida rhombifolia merupakan tumbuhan gulma invasif berasal dari Afrika
(Tjitrosoedirdjo 2005). Sida rhombifolia memiliki akar, batang, dan daun yang
dapat digunakan sebagai obat. Akar S. rhombifolia mengandung senyawa alkaloid,
steroid dan efedrine. Batang S. rhombifolia mengandung senyawa kalsium oksalat
dan tanin, dan daunnya mengandung alkaloid, kalsium oksalat, tanin, saponin,
fenol, asam amino, dan minyak atsiri. Sida rhombifolia digunakan sebagai obat
rematik, bisul, kudis, eksim, kurap pada kepala, dan gatal-gatal (Rahayu et al.
2006). Jenis tersebut dapat ditemukan di seluruh kawasan Jawa, Amerika, Bhutan,
Cambodia, India, Laos, Nepal, Thailand, Vietnam, dan China (Huang 2007).
Selain itu S. rhombifolia di Afrika dibagi ke dalam 6 variasi, salah satunya adalah
S. rhombifolia var. maderensis yang juga ditemukan di Indonesia (Richmcad
2004). Sida rhombifolia memiliki ciri bentuk daun bervariasi yaitu belah ketupat
(rhombic) dengan perpaduan jorong (oblong), lonjong (elliptic), lanset
(lanceolate). Pada sayatan paradermal daun dijumpai trikoma glandular perisai
dan bintang dengan 5-12 lengan di sisi adaksial dan abaksial daun.
Sida alnifolia merupakan tumbuhan gulma semusim, dan dapat
dimanfaatkan sebagai obat. Sida alnifolia memiliki akar, batang, dan daun yang
digunakan sebagai obat. Akar S. alnifolia mengandung senyawa alkaloid, steroid
dan efedrine. Batang mengandung senyawa kalsium oksalat dan tanin, dan
daunnya mengandung alkaloid, kalsium oksalat, tanin, saponin, fenol, asam amino,
dan minyak atsiri. Sida alnifolia digunakan sebagai obat anti radang, penghilang
rasa nyeri, bisul, sariawan, dan digigit serangga (Djauhariya dan Sukarman 2001).
Selain itu, S. alnifolia juga mengandung minyak atsiri dan minyak untuk membuat
margarin (Brinks dan Escobin 2003). Sida alnifolia ditemukan di India, Thailand,
Vietnam, dan China (Huang 2007). Sida alnifolia di Jawa dikenal sebagai S.
retusa (Backer dan Bakhuizen 1963). Sida retusa adalah variasi dari S. alnifolia
(Waalkes 1966). Deskripsi S. retusa memiliki kesamaan holotype dengan
S.alnifolia, hanya berbeda ujung daunnya yaitu berbentuk retuse (Waalkes 1966).
Oleh karena itu S. retusa dianggap sebagai sub spesies dari S. alnifolia (Waalkes
1966). Sida alnifolia memiliki ciri daun berbentuk belah ketupat (rhombic) dan
bundar telur terbalik (obovate). Pada sayatan paradermal daun S. alnifolia
ditemukan trikoma tipe non glandular tunggal.

21

Malvastrum coromandelianum merupakan tumbuhan gulma memiliki
daun yang dapat dimanfaatkan sebagai obat. Dhirendra (2013) melaporkan daun
Malvastrum coromandelianum mengandung senyawa flavonoid dan fenolik yang
dimanfaatkan sebagai obat disentri, dan untuk obat bisul (Brinks dan Escobin
2003). Malvastrum coromandelianum tersebar di seluruh kawasan Malesia
meliputi Philipina dan seluruh Indonesia kecuali di Sumatra dan Kalimantan
(Waalkes 1966). Malvastrum dikelompokkan dalam satu sub suku dengan Sida
yaitu Malveae. Kedua genus ini memiliki persamaan buah berbentuk scizocarp
yaitu buah ketika matang pecah menjadi mericarps, sedangkan perbedaan terletak
pada ada tidaknya epicalix (Waalkes 1966). Pada Malvastrum coromandelianum
dijumpai trikoma bintang dengan empat lengan pada batang, tangkai daun, tangkai
bunga, dan daun. Trikoma yang ditemukan pada sayatan paradermal daun yaitu
trikoma non glandular tunggal di sisi adaksial daun, trikoma non glandular
tunggal dan bintang dengan empat lengan di sisi abaksial daun.
Melochia corchorifolia merupakan tumbuhan gulma invasif berasal dari
Amerika (Ajaib dan Khan 2010). Melochia corchorifolia memiliki daun yang
digunakan sebagai obat. Daun Melochia corchorifolia mengandung senyawa
alkaloid, franganine, melofoline, melochicorine, dan flavonoid yang dimanfaatkan
sebagai obat mata, bisul, pembengkakan perut, sakit kepala, gigitan ular, dan nyeri
dada (Ganga et al. 2013). Melochia corchorifolia tersebar di Australia, China,
Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand dan Vietnam (Rahman et al.
2012). Melochia corchorifolia awalnya masuk ke dalam famili Sterculiaceae,
tetapi karena memiliki persamaan holotype dengan famili Malvaceae yaitu
memiliki bunga dengan epicalix, filament tube berlekatan dalam satu tabung
(staminal column), dan buah dehiscent yang beberapa memiliki taji, maka
dimasukkan ke dalam famili Malvaceae dalam kelompok Malvaceae Sensu lato
yang dibagi dalam sembilan sub famili (Fayaz 2011). Melochia corchorifolia
memiliki ciri yaitu daun berbentuk segitiga sama kaki, bunga di terminal
berjumlah banyak, buah berbentuk capsule bulat, sedikit beralur tanpa aristate,
dan terdapat trikoma tipe non kelenjar tunggal pada tulang daun utama. Informasi
dari warga di Dramaga, Melochia corchorifolia dikenal dengan nama “dendek poe”
yang digunakan sebagai obat sakit kepala.

SIMPULAN
Empat jenis gulma dari famili Malvaceae ditemukan di Dramaga Bogor,
yaitu S. rhombifolia, S. alnifolia, Malvastrum coromandelianum, dan Melochia
corchorifolia. Jenis paling umum dijumpai adalah S. rhombifolia. Empat jenis
gulma tersebut dapat dikenali dari ciri habitus, indumentum batang, morfologi
daun, dan trikoma pada daun. Berdasarkan ciri morfologi, spesimen
mengelompok berdasarkan genus dan jenis. Melochia corchorifolia hanya
memiliki kemiripan 35% dan terpisah dari tiga jenis lainnya.

22

DAFTAR PUSTAKA
Ajaib M, Khan ZA. 2010. Melochia corchorifolia L. of family Sterculiaceae: an
adition to the flora Pakistan. Biologia Pakistan. 56(1&2): 133-135.
Backer CA, Bakhuizen van den Brink RC. 1963. Flora of Java, Vol.1. Groningen
(NL): NV. P. Nhordhoof-Groningen. 411-428.
Brinks M, Escobin RP. 2003. Fiber Plants. Wageningen (NL): Prosea Press. 205211.
Dhirendra BS,Vijaya K, Srinivasan KK, Aswatharam HN, Shreedhara CS. 2013.
Pharmacognostic and phytochemical investigation of the leaves of
Malvastrum coromandelianum (L.) Garcke. Anc Sci Life. 33(1): 39–44.
Djauhariya E, Sukarman. 2001. Beberapa jenis herba bermanfaat sebagai sumber
plasma nutfah obat tradisional. Plasma Nutfah. 7(1): 12-41.
Fayaz A. 2011. Encyclopedia of Tropical Plant: Identification and Cultivation of
Over 3000 Tropical Plant. Australia (AU): University of New Wales Press
Ltd. 498-500.
Ganga RB,Venketeswara RY, Mallikarjuna RT. 2013. Hepatoprotective and
antioxidant capacity of Melochia corchorifolia extracts. A Pac J Trop
Medic. 537-543.
Hidayat P, Nurmansyah A, Hendrival. 2011. Kisaran Inang dan Dinamika
Populasi Bemisia tabaki di Pertanaman Cabai Merah. J. HTP Tropika. 11:
47-56.
Huang Hua RS. 2007. Sida Linnaeus. Flora of China. 12: 270–275.
Monaco TJ, Weller SC, and Ashton FM. 2002. Weed Science: Principles and
Practices. Amerika (USA): Fourth Edition. JohnWilley & Sons. 671-679.
Moenandir J. 2010. Ilmu Gulma. Malang (ID): Universitas Brawijaya Press.14-15.
Parsons WT, Cuthbertson EG. 2001. Noxious Weeds of Australia. Australia (AU):
Csiro Publising. 506-507.
Rahman MO, Hasan MA, Mia MMK, Huq MA. 2012. A synoptical account of the
Sterculiaceae in Bangladesh. Bangladesh J. Plant Taxon. 19(1): 63-78.
Rahayu M, Sunarti S, Sulistiorini D, Prawiroatmojo S. 2006. Traditional use of
medicinal herbs by local community of Wawonii island, Southeast
Sulawesi. Biodiversitas.7(3): 245-250.
Radford AE, Dickson WC, Massey JR, Bell CR. 1974. Vascular Plant
Systematics. New York (US): Harper & Row. 387-389.
Randler C. 2008. Teaching Species Identification – A Prequisite for Learning
Biodiversity and Understanding Ecology. Eurasia Journal of Mathematics,
Science & Technology Education. 4:223-231.
Richmcad. 2004. Variation of Sida rhombifolia L (Malvaceae) in East Africa. Kew
Bulletin. 59: 233-239.
Rohlf FJ. 2009. Numerical Taxonomy and Multivariate Analysis System Version
2.2 Use Guide. New York (US): Exerter Software Applied Biostatistics.110.
Sass JE. 1951. Botanical Microtechnique. Ed ke-2. Iowa (US): The Iowa State
Collage Pr. 113-117.
Sembodo DRJ. 2010. Gulma dan Pengelolaannya. Yogyakarta (ID): Graha Ilmu
Pr. 23-24.

23

Shaheen et al. 2009. Foliar epidermal anatomy and its systematic
implicationwithin the genus Sida L. (Malvaceae). African Journal of
Biotechnology Vol. 8 (20).
Tjitrosoedirdjo SS. 2005. Inventory of The Invasive Alien Plant Species in
Indonesia. Biotropia (25): 60-73.
Umiyati U, Widayat D. 2010. Periode Kritis dan Kehilangan Hasil Tanaman
Kacang Hijau (Vigna radiate (L.) Wilezek) Kultivar Sriti Akibat
Persaingan dengan Gulma. Jurnal Gulma dan Tumbuhan Invasif Tropika
Vol 1(2): 51-56.
Waalkes JVB. 1966. Malesian Malvaceae Revised. Blumea XIV (1). Kuala
Lumpur (MY): Univ Malaya. 23-200.

24

25

.

LAMPIRAN

26

27

Lampiran 1 Karakter pengamatan gulma dari famili Malvaceae asal Dramaga
Bogor
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Perawakan batang (habitus)
Semak
Herba
Indumentum batang
Stellate pubescent
Stellate pilose
Stellate villous
Letak articulat dari bawah
0 bagian/tidak ada
1/4 bagian
1/2 bagian
1/3 bagian
Indumentum stipula
Stellate pubescent tanpa cilliate
Pubescent dengan cilliate hirsute
Pubescent dengan cilliate hispid
Stellate pilose tomentose tanpa cilliate
Indumentum petiol
Stellate pilose
Stellate pubescent
Bentuk stipula
Linier
Lanceolate
Panjang stipula
≤ 5 mm
> 5 mm
Lebar stipula
< 2 mm
> 2mm
Panjang tangkai daun (petiol)
< 5 mm
> 5 mm
Bentuk daun
Obovate
Rhombic
Ovate
Segitiga
Lanceolate
Retuse
Eliptic
Oblong

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

Pangkal daun
Acute
Truncate
Acuminate
Ujung daun
Acuminate
Truncate
Roundate
Retuse
Indumentum lembar daun atas
Stellate pubescent
Pubescent
Trigose
Indumentum lembar daun bawah
Stellate pubescent tomentose
Pubescent
Stellate pilose dan trigose
Trikoma daun
Bintang (stellate 5-12 lengan)
Bintang (stellate 4 lengan)
Glandular perisai
Non glandular
Epidermis daun
Capsicum
Vitis
Panjang tangkai bunga (pedicel)
10 mm
Indumentum pedicel
Stellate pubescent tomentose
Stellate pilose tomentose
Stellate villous tomentose
Letak bunga
Ujung batang
Ketiak daun
Bentuk sepal
Ovate
Linier
Indumentum sepal adaksial
Stellate pubescent
Trigose
Pubescent

28

Lampiran 1 (lanjutan)
22

Indumentum sepal abaksial
Stellate pubescent tomentose
Trigose
Stellate pilose dan trigose tomentose

23

Diameter mahkota mekar
< 1 cm
>1 cm

24

Bentuk petal
Cordate
Obovate

25

Indumentum petal
Pubescent
Trigose

26

Warna petal
Kuning
Putih

27

Indumentum filament tube
Hirsute
Trigose

28

Bentuk stilus
Tunggal
Bercabang dua

29

Jumlah stigma
≤5
>5

30

Tinggi buah
2 mm
3 mm
4 mm

31

Indumentum buah
Pubescent
Trigose

32

Tipe mericarp
(1+2) aristate
Uniaristate
Biaristate

33

Panjang taji (aristate)
< 1 mm
≥ 2 mm

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 04 Februari
1992 di Karanganyar, Jawa Tengah. Penulis
merupakan anak kedua dari 3 bersaudara pasangan
Bapak Supono dan Ibu Sinah. Penulis
menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMA
Muhammadiyah 1, Surakarta pada tahun 2010.
Penulis melanjutkan studi di Institut Pertanian
Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB
(USMI) pada tahun 2010 dan diterima di
Departemen Biologi dengan minor Pengolahan
Pangan, FMIPA IPB.
Selama kuliah penulis aktif dalam beberapa
organisasi seperti PMR pada periode 2010-2011,
Badan Pengawas HIMPRO pada periode 20112013, Organisasi Masyarakat Daerah (OMDA) Surakarta pada periode 2010-2014,
dan Asisten Sistematika Tumbuhan Berpembuluh pada periode 2014-2015.
Penulis juga berpartisipasi dalam kepanitiaan beberapa acara seperti IPB Goes to
Solo, dan Divisi medis pada Masa Perkenalan Departemen (MPD).
Penulis melaksanakan Studi Lapangan di Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango dengan tema “Struktur Sekretori Tanaman Obat Anggota Suku
Asteraceae di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Penulis
melaksanakan Praktik Lapangan pada tahun 2013 di Balai Pelestarian Situs
Manusia Purba Sangiran dengan tema “Eksplorasi dan Pengamatan Anatomi Fosil
Mandibula Stegodon sp.”.