Wewenang Komisi Pengawas Persaingan Usaha

dari pengaruh dan kekuasaan pemerintah serta pihak lain dalam menangani perkara. Dengan demikian, Functional independency merupakan modal kerja KPPU.

2. Wewenang Komisi Pengawas Persaingan Usaha

KPPU sebagai lembaga independen diharapkan dapat menjalankan wewenangnya secara adil dan bijaksana dalam menyikapi perilaku pelaku usaha dan kebijakan yang dibentuk oleh pemerintah dalam kegiatan ekonomi di Indonesia. Pasal 36 UU No. 5 Tahun 1999 memberi wewenang kepada KPPU sebagai berikut: a. Menerima laporan dari masyarakat dan atau dari pelaku usaha tentang dugaan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat. b. Melakukan penelitian tentang dugaan adanya kegiatan usaha dan atau tindakan pelaku usaha yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat. c. Melakukan penyelidikan dan atau pemeriksaan terhadap kasus dugaan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang dilaporkan oleh masyarakat atau oleh pelaku usaha atau yang ditemukan komisi sebagai hasil penelitiannya. d. Menyimpulkan hasil penyelidikan dan atau pemeriksaan tentang ada atau tidak adanya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat. e. Memanggil pelaku usaha yang diduga telah melakukan pelanggaran terhadap ketentuan UU No. 5 Tahun 1999. f. Memanggil dan menghadirkan saksi, saksi ahli, dan setiap orang yang dianggap mengetahui pelanggaran ketentuan UU No. 5 Tahun 1999. g. Meminta bantuan penyidik untuk menghadirkan pelaku usaha, saksi, saksi ahli, setiap orang sebagaimana dimaksudkan huruf 5 dan huruf 6, yang tidak tersedia memenuhi panggilan komisi. h. Meminta keterangan dari instansi pemerintah dalam kaitannya dengan penyelidikan danatau pemeriksaan terhadap pelaku usaha yang melanggar ketentuan undang-undang ini. i. Mendapatkan, meneliti, danatau menilai surat, dokumen atau alat bukti lain guna penyelidikan dan atau pemeriksaan. j. Memutuskan dan menetapkan ada atau tidak adanya kerugian di pihak pelaku usaha lain atau masyarakat. k. Memberitahukan putusan Komisi kepada pelaku usaha yang diduga melakukan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat. l. Menjatuhkan sanksi berupa tindakan administratif kepada pelaku usaha yang melanggar ketentuan perundang-undangan.

3. Anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha

Dokumen yang terkait

KAJIAN TERHADAP PUTUSAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU) MENGENAI PERSEKONGKOLAN DALAM TENDER TAHUN 2011-2013 DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 DAN PERATURAN KPPU NOMOR 2 TAHUN 2010.

0 7 15

PENULISAN HUKUM/SKRIPSI KAJIAN TERHADAP PUTUSAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU) MENGENAI PERSEKONGKOLAN DALAM TENDER TAHUN 2011-2013 DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 DAN PERATURAN KPPU NOMOR 2 TAHUN 2010.

0 3 13

PENDAHULUAN KAJIAN TERHADAP PUTUSAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU) MENGENAI PERSEKONGKOLAN DALAM TENDER TAHUN 2011-2013 DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 DAN PERATURAN KPPU NOMOR 2 TAHUN 2010.

0 3 17

PENUTUP KAJIAN TERHADAP PUTUSAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU) MENGENAI PERSEKONGKOLAN DALAM TENDER TAHUN 2011-2013 DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 DAN PERATURAN KPPU NOMOR 2 TAHUN 2010.

0 3 5

ANALISIS TERHADAP PUTUSAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU) NO.08/KPPU-M/2012 TENTANG DUGAAN PELANGGARAN TERHADAP PASAL 29 UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 BERKAITAN DENGAN PENGAMBILALIHAN SAHAM.

0 0 1

KARTEL DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 (STUDI KASUSPUTUSAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 24/KPPU-I/2009 TENTANG INDUSTRI MINYAK GORENG SAWIT DI INDONESIA).

0 1 12

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Peraturan KPPU

0 0 34

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Tahun 2011

0 0 37

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Rencana Strategis KPPU

0 0 68

PERANAN KPPU DALAM MENEGAKKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

0 0 8