-Ac 3
SpMV
Superior Mountain View
- 2 SpringBed - Meja
- Sofa - Lemari
-Kamar mandi dalam + sower
-Tv Lcd + Dvd
- Ruang santai
- Ac 4
280.000
4 SpLV
Superior Lake View - 2 SpringBed
- Meja - Sofa
- Lemari -Kamar mandi
dalam + sower -Tv Lcd +
Dvd - Ruang
santai - Ac
- Extra Large 4
315.000
5 Kenui Cottage
- 2 SpringBed - Meja
- Sofa - Lemari
-Kamar mandi dalam + sower
-Tv Lcd + Dvd
- Ruang santai
- Ac - Extra Large
- Ruang tamu - Dapur
- 1 Kamar 1
525.000
6
7 Kijang Cottage
1. Convention Hall - 2 SpringBed
- Meja - Sofa
- Lemari -Kamar mandi
dalam + sower -Tv Lcd +
Dvd - Ruang
santai - Ac
- Extra Large - Ruang tamu
- Dapur - 2 Kamar
- Meja -Kursi
-Ruang
1
1 875.000
1.400.000
Kapasitas 400 orang
2. Convention Hall Kapasitas 40 orang
meetingkonvensi -Kamar mandi
-Sofa -Ruang santai
-Ac -Tv lcd
-Dapur -SaranaLCD
Proyektor -Snack
-Coffea Break -makan siang
- Meja, Kursi -Ruang
meetingkonvensi -Kamar mandi
-Sofa -Ruang santai
-Ac, Tv lcd -Dapur
SaranaLCD Proyektor
-Snack,Coffea Break,
-Makan siang
1 350.000
Sumber : Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Lampung Barat Tahun 2011
Berdasarkan tabel 2. Di atas mengenai tarif menginap di Hotel Seminung Lumbok Maka dapat dilihat jenis kamar atau ruangan, tarif, fasilitas, dan jumlahnya yang tersedia di
hotel tersebut. Adapun jumlah kamar yang tersedia secara keseluruhan 16 kamar, jumlah cottage 2 buah, dan jumlah ruangan konvensi 2 buah. Tarif di atas merupakan tarif yang telah
memperoleh potongan harga sebesar 30 dari tarif yang berlaku di hotel tersebut. Dari tabel di atas dapat dilihat tarif yang termurah sampai yang termahal adalah Rp.210.000,00 dan
Rp.875.000,00 untuk spesifikasi kamar maupun cottage, sedangkan untuk ruangan konvensi ada 2 buah yaitu; ruang konvensi dengan kapasitas 400 orang dengan tarif Rp.1.400.000,00
dan ruang konvensi dengan kapasitas 40 orang dengan tarif Rp.350.000,00.
Dari kedua tabel di atas yaitu tabel 1. dan tabel 2. diketahui bahwa terdapat 11 unit kamar untuk Wisma Sindalapai dengan nama dan fasilitasnya tersendiri dipungut berdasarkan tarif
yang berlaku di tempat tersebut persatuan hari, sedangkan pada Hotel Seminung Lumbok terdapat 16 unit kamar, 2 unit Cottage, dan 2 unit AulaRuang Pertemuan yang dipungut
Retribusi persatuan hari sesuai dengan fasilitas yang disediakan oleh pihak pengelola penginapan berdasarkan tarif yang berlaku di tempat tersebut. Selain itu Hotel Seminung
Lumbok juga menyediakan Fasilitas Pendukung seperti : Karaoke Hall, Penyediaan makan dan minum, Outbond minimal peserta 20 orang dengan biaya Rp. 100.000 orang termasuk
makan satu kali dan pendampingan instruktur, menjelajahi Danau Ranau dengan kapal berkapasitas 20 orang dan biaya Rp.350.000 sekali perjalanan, serta paket memancing
gembira di pemancingan wisata tepian Danau Ranau.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Masalah
Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Yuridis Empiris .
Pendekatan Yuridis adalah pendekatan masalah yang dilakukan dengan cara melihat, membaca, menginventarisir peraturan perundang-undangan yang ada hubungannya dengan
masalah ini yaitu mengenai pemungutan Retribusi Pesanggarahan dan kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah PAD Kabupaten Lampung Barat berupa Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah, Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah, dan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 13 Tahun 1998 Tentang Retribusi Tempat
PenginapanPesanggarahanVilla.
Pendekatan secara empiris dilakukan dengan cara mengadakan studi lapangan dan wawancara dengan Instansi terkait untuk mencari data dan fakta-fakta yang ada di lapangan
sehingga dapat mengetahui secara langsung jawaban dari rumusan permasalahan penelitian tentang Pemungutan Retribusi Pesanggarahan Oleh Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Serta
Kontribusinya Terhadap Pendapatan Asli Daerah Di Kabupaten Lampung Barat.
3.2 Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah meliputi data primer dan data sekunder.
3.2.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari studi lapangan field research dengan menggunakan metode wawancara di kantor Dinas Pendapatan Daerah dengan Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Barat yang didapat dari keterangan atau penjelasan narasumber dan pegawai instansi terkait dengan permasalahan yang dibahas.
3.2.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi kepustakaan dengan cara mempelajari dan mengkaji bahan-bahan kepustakaan yang bersumber dari peraturan
perundang-undangan, literatur buku, dan dokumentasi yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas.
Data sekunder terdiri dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang mengikat, berasal dari ketentuan-ketentuan yang terdapat
dalam: 1
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah
2 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
3 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah
4 Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 Tentang Retribusi Daerah
5 Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 13 Tahun 1998 Tentang
Retribusi Tempat PenginapanPesanggarahanVilla. 6
Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan
Tata Kerja Dinas-Dinas Kabupaten Lampung Barat. 7
Keputusan Bupati Lampung Barat Nomor 647 Tahun 1999 Tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Mess Pemerintah Daerah Kabupaten Tingkat II Lampung
Barat. 8
Keputusan Bupati Lampung Barat Nomor B99KPTSIV.082007 Tentang Penetapan Tarif Kawasan Wisata Terpadu Seminung Lumbok Resort.
Bahan hukum sekunder adalah bahan-bahan yang dapat memberikan penjelasan bahan hukum primer dan dapat membantu menganalisis serta memahami bahan-bahan hukum
primer, yang berkaitan dengan pokok bahasan dalam hal ini adalah berbagai buku, literatur karya ilmiah dan tulisan yang berkaitan dengan penelitian ini.
3.3 Prosedur Pengumpulan Dan Pengolahan Data
3.3.1 Prosedur Pengumpulan Data
Dalam rangka untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, menggunakan dua teknik pengumpulan yaitu:
a. Studi Kepustakaan
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data tertulis dengan cara mencatat dokumen- dokumen, arsip-arsip, peraturan-peraturan, ketentuan-ketentuan yang ada atau tersimpan pada
kantor-kantor atau lokasi penelitian di Dinas Pendapatan Daerah dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Barat sebagai pelengkap data yang telah dikumpulkan.
b. Studi Lapangan
Studi lapangan ini dilakukan dengan cara wawancara yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan tanya jawab atau percakapan secara langsung dengan narasumber atau
Instansi terkait untuk memperoleh kejelasan mengenai pemungutan dan kontribusi Retribusi Pesanggarahan terhadap Pendapatan Asli Daerah PAD Kabupaten Lampung Barat.
Wawancara dilakukan secara langsung dengan para nara sumber, yaitu: 1.
Kepala Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan Aset Daerah PPKAD Kabupaten Lampung Barat
2. Kepala Seksi Bidang Pendapatan Asli Daerah PAD yang berada di Instansi
Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan Aset Daerah PPKAD Kabupaten Lampung Barat
3. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Barat
4. Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Lampung Barat 5.
Pegawai Pengelola Pesanggarahan di Wisma Sindalapai Liwa 6.
Pegawai Pengelola Pesanggarahan di Hotel Seminung Lumbok
3.3.2 Prosedur Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka selanjutnya diadakan pengolahan data melaluii beberapa tahap, yaitu: