Enzim CGT-ase Siklodekstrin TINJAUAN PUSTAKA

Produksi α-siklodekstrin, β-siklodekstrin dan -siklodekstrin oleh enzim CGT-ase tergantung pada beberapa faktor seperti pemilihan substrat pati untuk degradasi enzim, karakteristik enzim, komposisi medium dan kondisi yang digunakan pada proses reaksi katalisis pati oleh enzim CGT-ase Salva et al., 1997. α-CD dan β-CD lebih sering dihasilkan dibandingkan -CD oleh enzim CGT-ase Tonkova, 1998. Namun, untuk menghasilkan CD tergantung metode dan kondisi inkubasi yang digunakan, sedangkan untuk menghasilkan α-CD, β-CD dan -CD sangat tergantung pada asal enzim yang digunakan Schmidt et al., 1998. Hasil dan selektivitas tergantung pada jenis CGT-ase dan jenis substrat yang digunakan Biwer et al., 2002. Jenis siklodekstrin utama yang dihasilkan berdasarkan asal enzim CGT-ase yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Jenis siklodekstrin utama yang dihasilkan berdasarkan asal enzim CGT- ase yang digunakan Biwer et al., 2002. Organisme Jenis Siklodekstrin Bacillus macerans strain IAM1234 Bacillus macerans strain IFO 3490 Thermococcus sp. Strain B1001 Thermococcus kodakaraensis KOD1 Bacillus sp. E1 Bacillus circulans 251 Bacillus circulans 8 Bacillus firmus var. alkalophilus Bacillus licheniformis strain CGT-A Thermoanaaerobacter sp. Thermoanaaerobacter sp. ATCC 53627 Bacillus stearothermophilus NO2 T. thermosulfurigenes strain EM1 Alkalophilic Bacillus sp. 28-2 Alkalophilic Bacillus sp. 1011 Bacillus sp strain B1018 Bacillus sp strain KC201 Bacillus sp. A2-5a Bacillus agaradhaerens strain LS-3C Bacillus ohbensis Alkalophilic Bacillus clarkii 7364 Brevibacillus brevi CD162 Bacillus firmuslentus strain 290-3 Nostoc sp. PCC 9229 α α α β β β β β αβ αβ αβ αβ αβ β β β β β β β Not specified Produk siklik siklodekstrin dapat terbentuk secara kompleks inklusi dengan senyawa anorganik maupun organik. Sifat ini menyebabkan siklodektrin banyak digunakan dalam berbagai industri seperti pangan, kosmetika, farmasi, agrokimia serta untuk penanganan polusi Bender, 1977; Kaneto and Fumithasi, 1996; Szetjli, 1982. Pada bidang farmasi siklodekstrin berfungsi untuk mempermudah pembuatan obat-obatan dalam bentuk tablet dengan menghambat zat volatil, selain itu siklodektrin juga meningkatkan stabilitas obat agar lebih tahan terhadap hidrolisis, oksidasi, panas, cahaya dan garam logam Tonkova, 1998. Pada bidang pangan siklodekstrin berfungsi untuk menghaluskan tekstur kue dan daging, menstabilkan rasa bila makanan disimpan untuk waktu lama dan pembuatan susu yang rendah kolesterol Szetjli, 1982.

G. ANOVA Analysis of Variance

Analisis of variance atau ANOVA merupakan salah satu uji parametrik yang berfungsi untuk membedakan nilai rata-rata lebih dari dua kelompok data dengan cara membandingkan variansinya Ghozali, 2009. Prinsip uji ANOVA adalah melakukan analisis variabilitas data menjadi dua sumber variasi yaitu variasi di dalam kelompok within dan variasi antar kelompok between. Bila variasi within dan between sama nilai perbandingan kedua varian mendekati angka satu, berarti nilai mean yang dibandingkan tidak ada perbedaan. Sebaliknya bila variasi antar kelompok lebih besar dari variasi didalam kelompok, nilai mean yang dibandingkan menunjukkan adanya perbedaan. Uji ANOVA dapat dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan jumlah variabel yang diamati, yaitu One Way ANOVA dan Two Way ANOVA. One Way ANOVA digunakan bila ada satu faktor yang ingin diamati, sedangkan Two Way ANOVA digunakan apabila terdapat dua faktor yang ingin diamati Abdurakhman, 2007. Uji ANOVA dapat digunakan untuk menyelidiki apakah ada pengaruh faktor terhadap respon penelitian. Uji-uji yang dapat digunakan antara lain uji masing- masing faktor dan uji interaksi antar faktor.

1. Uji Masing-masing Faktor

Uji masing-masing faktor dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pada masing-masing faktor secara terpisah terhadap respon. Hipotesis: H : Faktor tidak memberi pengaruh pada respon H 1 : Faktor memberi pengaruh pada respon Pengambilan keputusan: Jika nilai pα, maka H diterima Jika nilai pα, maka H ditolak

2. Uji Interaksi antar Faktor

Uji interaksi antar faktor dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang ditimbulkan oleh kombinasi faktor terhadap respon. Uji ini terdiri atas 2-way interactions dan 3-way interactions. a. 2-Way Interactions Hipotesis: H : Faktor 2-way interactions tidak memberi pengaruh pada respon H 1 : Faktor 2-Way Interactions memberi pengaruh pada respon Pengambilan keputusan: Jika nilai pα, maka H diterima Jika nilai pα, maka H ditolak b. 3-Way Interactions Hipotesis: H : Faktor 3-Way Interactions tidak memberi pengaruh pada respon H 1 : Faktor 3-Way Interactions memberi pengaruh pada respon Pengambilan keputusan: Jika nilai pα, maka H diterima Jika nilai pα, maka H ditolak Abdurakhman, 2007.

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September 2014 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia, Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi, dan Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

B. Alat dan Bahan

Alat- alat yang digunakan pada penelitian ini adalah autoclave model S-90N, laminar air flow CURMA model 9005-FL, mikroskop, timbangan digital, inkubator, sentrifuga, magnetic stirer, hotplate, tabung sentrifuga, mikropipet, waterbath , oven, spektofotometer UV-Vis Ultrospec 4000 Pharmacia Biotech , shaker , kasa, kapas, rak tabung, jarum ose dan alat-alat gelas lain seperti tabung reaksi, cawan petri, Erlenmeyer, beaker gelas, gelas ukur, labu ukur, pipet tetes, batang pengaduk, spreader serta pemanas bunsen dan kompor gas. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu limbah padat dari industri pengolahan singkong, pati singkong, pepton, yeast extract, K 2 HPO 4 , MgSO 4 .7 H 2 O, fenolftalein PP, methyl orange, agar, Na 2 CO 3 , NaCl, HCl, I 2 , KI, Kristal lembayung, larutan iodium, safranin, alkohol 96, PH indikator, akuades, soluble