Kondisi Hutan di Kalimantan Deforestasi dan Degradasi Hutan Di Kalimantan

II - 2 statistik oleh perubahan pada nilai rata-ratanya dan atau variabilitasnya dan berlangsung lama pada periode berikutnya, baik pada periode dekadal atau yang lebih panjang AR4 IPCC, 2007 dalam Kurniawan, 2008. Iklim memiliki kecenderungan berubah yang dapat diakibatkan oleh dua faktor. Faktor pertama adalah akibat aktivitas manusia seperti urbanisasi, deforestasi, dan industrialisasi. Sedangkan faktor kedua adalah akibat aktivitas alam seperti pergeseran kontinen, letusan gunung api, perubahan orbit bumi terhadap matahari, noda matahari, dan peristiwa El-nino Tjasyono, 2004. Aktivitas manusia yang tidak terkontrol semakin memicu terjadinya penyimpangan pada sistem iklim, jika tidak dapat dikendalikan dampaknya justru dapat mengancam kehidupan manusia. Beberapa respon fisis yang dapat diamati akibat perubahan iklim diantaranya adalah peningkatan temperatur rata-rata, peningkatan laju rata-rata evaporasi dan presipitasi, peningkatan tinggi muka laut, dan beberapa perubahan yang terjadi di biosfer. Berbagai respon tersebut selanjutnya dijadikan bahan acuan dalam membuat simulasi dan prediksi perubahan iklim. Sebagian besar pekerjaan ini didasarkan pada penggunaan beberapa model iklim yang berbasis model numerik dan memiliki kemampuan dalam mensimulasikan berbagai proses fisis itu secara fundamental Kurniawan, 2008.

2.2 Kondisi dan Perubahan Tutupan Hutan Kalimantan

2.2.1 Kondisi Hutan di Kalimantan

Hutan merupakan salah satu sumber daya alam di bumi yang sangat besar manfaatnya bagi kehidupan manusia, baik ditinjau dari segi ekonomis maupun dari fungsinya dalam ekosistem dan lingkungan. Namun dilihat dari kondisinya saat ini, luas hutan di Indonesia mengalami penurunan yang cukup drastis dan sebagian besar kondisinya sangat mengkhawatirkan. Hingga saat ini, Indonesia telah kehilangan hutan aslinya sebesar 72 persen World Resource Institute, 1997. II - 3 Salah satu kawasan di Indonesia yang memiliki luas hutan tropis terluas adalah Pulau Kalimantan. Namun pada kenyataanya, laju penurunan luas hutan di kawasan ini tiap tahunnya sangat tinggi dan sulit dikendalikan. Lahan hutan yang luas di Kalimantan telah dieksploitasi secara buruk dan pengelolaanya pun tidak sesuai dengan aturan yang jelas, sehingga banyak yang tinggal menyisakan bentang lahan kering dan gersang. Kebakaran hutan pun seringkali terjadi terutama pada musim kemarau yang berkepanjangan. Hingga saat ini belum ada upaya nyata untuk mengembalikan kondisinya seperti semula. Gambar 2.2 menunjukan perbedaan kondisi hutan Kalimantan pada pertengahan tahun 1980an dengan awal tahun 2000. Gambar 2.2 Perubahan kondisi hutan antara a pertengahan tahun 1980 dan b awal tahun 2000 Sumber: European Communities

2.2.2 Deforestasi dan Degradasi Hutan Di Kalimantan

Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat diketahui bahwa hutan tropis Indonesia telah mengalami deforestasi. Definisi deforestasi menurut Departemen Kehutanan Indonesia adalah perubahan kondisi penutupan lahan dari hutan menjadi bukan hutan termasuk perubahan untuk perkebunan, pemukiman, kawasan industri, dan lain-lain. Hingga saat ini, deforestasi dan degradasi hutan di Indonesia masih terus terjadi. a b II - 4 Gambar 2.3 Penurunan tutupan vegetasi hutan antara tahun 1985 s.d 2000 Sumber: Departemen Kehutanan Indonesia, 2008 Berdasarkan data dan hasil analisis Departemen Kehutanan, pada periode 1985-1997 laju deforestasi dan degradasi di Indonesia mencapai 1,8 juta hektar per tahun. Pada periode 1997-2000 terjadi peningkatan laju deforestasi yang cukup signifikan yaitu mencapai rata-rata sebesar 2,8 juta hektar dan menurun kembali pada periode 2000- 2005 menjadi sebesar 1,08 juta hektar. Gambar 2.3 menunjukan bahwa pada periode tahun 1985 sd 1987, penurunan tutupan vegetasi hutan yang sangat besar terjadi di Kalimantan dan Sumatera. Sedangkan pada periode 1997 sd 2000 selain terjadi di Kalimantan dan Sumatera, laju deforestasi tertinggi juga terjadi di Papua. Sedangkan pada periode berikutnya, yaitu antara tahun 2000 sd 2005 terjadi penurunan angka rata-rata tutupan vegetasi hutan. Tabel 2.1 Luas hutan di pulau Kalimantan Propinsi Luas Wilayah Ha 1985 1991 1997 2000 Luas Hutan Ha Luas Hutan Ha Luas Hutan Ha Luas Hutan Ha Kalimantan Barat 14.546.318 8.700.600 59,8 8.117.960 55,8 6.717.026 46,1 6.736.261 46,3 Kalimantan Tengah 15.249.222 11.614.400 76,2 11.492.950 75,4 9.900.00 64,9 9.320.771 61,1 Kalimantan Selatan 3.703.550 1.795.900 48,5 1.749.360 47,2 999.182 27,0 648.000 17,5 Kalimantan Timur 19.504.912 19.875.100 91,6 17.584.260 90,2 13.900.00 71,3 12.477.309 64,0 Total 53.004.002 41.986.000 79,2 38.944.530 73,5 31.516.208 59,5 29.181.953 55,1 sumber: http:www.theodora.commapsnewindonesia_maps.html II - 5 Berdasarkan grafik pada gambar 2.3 dapat dilihat bahwa laju deforestasi tertinggi di Indonesia untuk tahun 1985 hingga tahun 2000 terjadi di Pulau Kalimantan. Tingkat deforestasinya hingga mencapai 0,9 juta hektar tiap tahunnya. Luas tutupan hutan sejak tahun 1985 hingga 2000 untuk 4 propinsi di Kalimantan disajikan pada tabel 2.1. Persentase total luas hutan di Kalimantan sejak tahun 1985 hingga tahun 1991 mengalami penurunan sebesar 5,7. Laju deforestasi ini meningkat dari tahun 1991 hingga tahun 1997 sebesar 14.

2.2.3 Pengaruh Hutan Terhadap Iklim