28 2.
Hidraulic Retention Time
HRT gas diamati dari gas pertama dihasilkan sampai gas tidak dihasilkan secara signifikan lagi.
3. Produktivitas Gas
Produktivitas gas adalah produksi gas total yang dihasilkan dibagi dengan bahan organik yang digunakan. Bahan organik yang digunakan
didapatkan dari persen bahan organik yang terkandung dalam bahan dari berat bahan yang digunakan. Untuk produktivitas gas dapat dicari dengan
menggunkan persamaan berikut:
PG =
4. Komposisi Gas
Komposisi gas diukur menggunakan alat gas chromatograph merek Shimadzu dengan No. seri C114843 milik Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Lampung untuk mengetahui kadar metana yang dihasilkan pada produksi biogas.
42
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan :
1. Produksi biogas total yang diperoleh dari bahan TKKS dengan inokulum
kotoran sapi sebesar 1.561,4 liter selama 41 hari dengan produksi rata-rata sebesar 38 literhari, kadar CH
4
sebesar 36,1 , produktivitas biogas sebesar 1.074,6 lkg VS
removed
dan produktivitas CH
4
sebesar 387,9 lkg VS
removed.
2. Produksi biogas total yang diperoleh dari bahan TKKS dengan inokulum
digestate sebesar 1.195 liter selama 41 hari dengan produksi rata-rata sebesar
27,7 literhari, kadar CH
4
sebesar 40,1 , produktivitas biogas sebesar 1.120,6 lKg VS
removed
dan produktivitas CH
4
sebesar 434,8 lkg VS
removed.
5.2 Saran
Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai produksi biogas melalu proses dry fermentation untuk meningkatkan optimasi produksi biogas,
pada penelitian lanjut sebaiknya dikerjakan secara tim dengan membagi parameter perlakuan dan menambahkan modifikasi berupa biofilter. Hal ini perlu dilakukan
43 untuk memudahkan perhitungan parameter dan untuk menghasilkan biogas
dengan produktivitas yang lebih baik dan dengan kadar CH
4
yang lebih tinggi.
44
DAFTAR PUSTAKA
Ahring, B. K. 2003. Perspective for Anaerobic Digestion. Advances in Biochemical EngineeringBiotechnologi
. Vol. 81 : 1 – 30.
Aragaw, T., M. Andargie dan A. Gessesse. 2013. Co-digestion of cattle manure with organic kitchen waste to increase biogas production using rumen
fluids as inoculums. Academic Journals. Vol. 8 : 443 - 450. Arif, F. S. 2012. Tinjauan Fungsi Fisik Aplikasi Tandan Kosong Kelapa Sawit.
www.dedidoank.files.wordpress.com. Akses : 8 Februari 2014. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP Jambi. 2013. Teknologi Pembuatan
Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit. www.jambi.litbang.deptan.go.id. Akses : 9 Juni 2014
Cahyani, D. 2013. Potensi Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca Melalui Pemanfaatan Kotoran Sapi Menjadi Biogas Skala Rumah Tangga Di Provinsi
Lampung.Skripsi. Jurusan Teknik Pertanian. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Chen, H. 2013. Modern Solid State Fermentation Theory and Practice. Springger. Dordrecht. Hal : 216-223.
Departemen Perindustrian. 2007. Gambaran Sekilas Industri Minyak Kelapa Sawit. www.depperin.go.id. Akses : 8 Februari 2014.
Direktorat Jendral Perkebunan. 2013. Produksi Kelapa Sawit Menurut Propinsi di Indonesia. www.ditjenbun.pertanian.go.id. Akses : 8 Februari 2014.
El-Mashad. H. M. dan R. Zhang. 2010. Biogas production from co-digestion of dairy manure and food waste. Bioresource Technology. Vol. 101 : 4021
– 4028.
Gerardi, M. H. 2003. The Microbilogi of Anaerobic Digesters. John Wiley Sons, Inc. Canada.
Haryati, T. 2006. Biogas: Limbah Peternakan yang Menjadi Sumber Energi Alternatif. Wartazoa. Vol. 16 : 160
– 169. Hublin, A., T. I. Zokic. dan B. Zelic. 2012. Optimization of Biogas Production
from Co-digestion of Whey and Cow Manure. The Korean Society for Biotechnology and Bioengineering and Springer
. Vol. 17 : 1284 – 1293.