Teknik Pengumpulan Data Teknik Penentuan Informan

implementasi kebijakan Simyandu-PPTSP dalam pembuatan ITU di Kantor PPTSP Kabupaten Garut.

1.6.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Studi Pustaka, yaitu cara yang dilakukan dengan pengumpulan data-data mengenai implementasi kebijakan pembuatan ITU Simyandu-PPTSP yang bersumber dari buku-buku, koran, majalah, internet dan literatur yang berkaitan dengan Simyandu. 2. Studi Lapangan , yang terdiri dari : a. Observasi non partisipan yaitu pengumpulan data dengan cara peneliti berada diluar subjek mengenai Simyandu-PPTSP dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan, sehingga peneliti dapat lebih mudah mengamati tentang data dan informasi yang diharapkan. b. Wawancara, yaitu pengumpulan data dan keterangan melalui tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan pelayanan pembuatan ITU melalui Simyandu-PPTSP. c. Dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan buku, majalah dan sebagainya mengenai implementasi kebijakan Simyandu-PPTSP. Metode ini dimaksudkan untuk mempelajari dan mengkaji secara mendalam data-data mengenai Simyandu-PPTSP.

1.6.3 Teknik Penentuan Informan

Teknik penentuan informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive, teknik penentuan informan ini adalah siapa yang akan diambil sebagai anggota informan diserahkan pada pertimbangan pengumpulan data yang sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Menurut Sanapiah Faisal teknik pengambilan sampel purposive adalah : “Teknik pengambilan sampel yang didasarkan atas kriteria atau pertimbangan tertentu; jadi tidak melalui proses pemilihan sebagaiman yang dilakukan dalam teknik random. Sampel ditetapkan secara sengaja oleh peneliti” Faisal, 1999:67. Penentuan dan pengambilan informan pada proses implementasi kebijakan Simyandu-PPTSP pembuatan ITU pada Kantor PPTSP Kabupaten Garut. Penentuan informan pertama mengambil beberapa orang aparatur Kantor PPTSP yang berkaitan dan dianggap memiliki cukup informasi tentang Simyandu PPTSP. Adapun informan yang merupakan aparatur Kantor PPTSP Kabupaten Garut dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Kepala Kantor PPTSP Kabupaten Garut sebagai orang yang dijadikan sumber data. Informan ini dipilih karena merupakan orang yang mengetahui keseluruhan masalah implementasi kebijakan Simyandu-PPTSP dalam proses pembuatan ITU di Kabupaten Garut. 2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha, beliau adalah orang yang banyak mengetahui hal yang berkaitan dengan proses administrasi pada Kantor PPTSP Kabupaten Garut. 3. Kepala Seksi Perizinan Jasa Usaha, informan ini dipilih karena mengetahui keseluruhan hal-hal yang berkaitan dengan perizinan di Kantor PPTSP Kabupaten Garut. 4. Seksi Data dan Informasi, informan ini dipilih karena mengetahui tentang data dan informasi mengenai Simyandu-PPTSP. Penentuan informan kedua untuk narasumber adalah masyarakat. Teknik yang digunakan dalam menentukan informasi dari masyarakat adalah teknik Purposive. Peneliti menggunakan teknik purposive, yaitu dengan cara memilih informan yang mewakili dalam proses pengumpulan data yang objektif, peneliti akan menjadikan masyarakat atau swasta menjadi narasumber, karena informan ini merupakan sumber informasi yang akan memberikan informasinya mengenai proses perizinan, khususnya perizinan tempat usaha di Kantor PPTSP Kabupaten Garut. Penentuan informan dari masyarakat adalah peneliti meminta data dari pihak aparatur yang terdapat pada database Kantor PPTSP, terkait dengan alamat masyarakat yang telah menyelesaikan proses perizinan pembuatan ITU melalui Simyandu-PPTSP. Kemudian peneliti mendatangi informan masyarakat tersebut untuk melakukan wawancara sampai data yang dibutuhkan oleh peneliti dapat terpenuhi. Masyarakat yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah pelaku usaha yang telah menggunakan aplikasi Simyandu-PPTSP pembuatan ITU, sebagai Berikut : 1. Cepy Slamet, ST., M.Kom. selaku pemilik tempat usaha Portal Komputer yaitu toko yang menjual peralatan komputer. 2. Achmad Wildan Kurniawan selaku pemilik bengkel kendaraan bermotor CPI Motor. 3. Dewi Indriani selaku pemilik Widari Bordir yang menjual berbagai macam pakaian muslimah. 4. Ramdhan selaku pemilik Toko Medika yang menjual berbagai macam alat kesehatan. 5. Ridwan Gunawan selaku pemilik Berlian Motor, pelaku usaha di bidang cuci kendaraan bermotor beserta bengkel ganti oli mesin.

1.6.4 Teknik Analisis Data