Analisis Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (SIM PPTSP) Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Masyarakat Dan Image Pemkot Cimahi

(1)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

YOPI EKA SETIAWAN 1.05.06.226

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA B A N D U N G


(2)

i Dra., S.E., M.Si.

Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (SIM PPTSP) adalah kegiatan penyelenggaraan perizinan yang proses pengelolaannya mulai dari tahap permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen dilakukan dalam satu tempat. Tujuan penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu adalah untuk meningkatkan kualitas layanan publik, untuk memberikan akses yang lebihh luas kepada masyarakat untuk memperoleh pelayanan publik, untuk terwujudnya pelayanan publik yang cepat, murah, mudah, transparan, dan untuk meningktakan hak- hak masyarakat terhadap pelayanan publik sehingga masyarakat merasa puas dengan adanya SIM PPTSP .

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung di masyarakat Kota Cimahi. Data primer ini didapatkan melalui teknik-teknik observasi, wawancara, kuesioner, dokumentasi, dan analisis data dengan menggunakan pengolahan data menggunakan program SPSS 18.0 For Windows

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara analisis sistem informasi manajemen terpadu satu pintu yang makin baik cenderung diikuti dengan peningkatan kepuasaan. Kemudian hubungan antara sistem informasi manajemen pelayanan perizinan terpadu satu pintu memberikan pengaruh besar dalam meningkatkan image perusahaan, dan image perusahaan dipengaruhi oleh kepuasaan masyarakat ini diikiti dengan penilaian positif yang diberikan oleh masyarakat kepada Pemkot cimahi. Dengan demikian hasil analisis dari sistem informasi manajemen pelayanan perizinan terpadu satu pintu di Pemkot Cimahi yang semakin membaik telah memberikan pengaruh terhadap kepuasan masyarakat dan juga image Pemkot Cimahi.

Kata Kunci : Pelayanan perizinan terpadu satu pintu terhadap kepuasan dan image perusahaan


(3)

(4)

ii

municipal government" under the guidance of Prof.. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., S.E., M.Sc.

Licensing Services Management Information System Integrated Single Window (PPTSP SIM) is an activity that permits the implementation of the management process from application stage to the stage of the publication of the document is done in one place. Objectives of the integrated one-stop service is to improve the quality of public services, to provide broad access lebihh to the community to obtain public services, for the realization of public service that is fast, cheap, easy, transparent, and to drive the rate peoples' rights to public services so thatcommunities are satisfied with the SIM PPTSP.

The method used in this study is qualitative and quantitative techniques of data collection is done by direct observation in the community Cimahi. These primary data obtained through the techniques of observation, interviews, questionnaires, documentation, and data analysis using data processing using SPSS18.0 For Windows

Results showed that the relationship between the analysis of integrated management information system is the better one door tends to be followed by an increase in satisfaction. Then the relationship between management information system integrated one-stop licensing service provides great influence in improving the corporate image and corporate image is influenced by this society diikiti satisfaction with the positive assessment given by the community to the City Government cimahi.Thus the results of the analysis of management information systems integrated one-stop licensing service in municipal government is getting better Cimahi have an impact on people's satisfaction and also the image Cimahi municipal government.

Keywords: integrated one-stop licensing service to the satisfaction and corporate image


(5)

iii

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan karunia-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ ANALISIS SISTEM INFORMASI PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU (SIM PPTSP) PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT DAN IMAGE(CITRA) PEMKOT CIMAHI ”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak mengalami kesulitan dan hambatan, namun berkat bantuan dan bimbingan dari beberapa pihak akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis tidak lepas dari bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih terutama kepada Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati,. Dra,. SE,. M.Si yang telah memberikan bantuan serta saran dalam penyelesaian Skripsi ini. Semoga Allah membalas kebaikan dan melimpahkan Rahmat dan Karunia – Nya. Amin. Tak lupa juga penulis dengan penuh rasa syukur, mengucapkan terima kasih yang mendalam, serta penghargaan yang tidak terhingga yang penulis sampaikan kepada :


(6)

iv Komputer,

3. Bapak Dadang Munandar, SE, M.Si Ketua Program Studi Sistem Informasi di Universitas Komputer Indonesia.

4. R.Fenny Syafariani S.Si.,M.Stat selaku dosen wali

5. Bapak dan Ibu dosen dan staff dari Jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer yang telah memberikan Ilmu dan pengetahuan kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu pegawai KPPT Pemkot Cimahi yang telah memberikan segala informasi.

7. Bapak Bambang sebagai pemimbing lapangan yang sudah meluangkan waktunya untuk memberikan ilmu-ilmu baru dan memberikan motivasi kepada penulis.

8. Yang tersayang Bapak Didi Kusnadi serta Ibu Yeyet Ruyatul Solihah, Spd selaku orang tua, adik saya Pandu Maulana Kusnandar yang telah memberikan doa dan motivasi.

9. Untuk pacar saya Dewi Yuliasti yang sudah memberikan doa, dukungan dan menemani saya dalam pembuatan skripsi ini

10. Untuk teman-teman di MI-5 angkatan 2006 yang sama-sama sedang berjuang Indra, Muhamad Ramdhan, Fitri, Rensa Insani, Fandi Fadil F, Fitrah Khairur


(7)

v mereka sudah lulus terlebih dahulu..

11. Untuk teman-teman kosan C210, Hendra Permana, Eddrin Addriano, Yogie Purnama, Tanti Mayasari, Hery Cahya telah memberikan dukungan dan perhatian kepada penulis.

12. Dan teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungannya selama ini.

Dengan penuh rasa terima kasih penulis berharap semoga segala kebaikan-kebaikannya akan mendapat balasan dari Allah SWT, dan semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca atau penulis yang lain di masa yang akan datang.

Bandung,16 Agustus 2011


(8)

1 1.1. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi memberikan dampak yang besar bagi masyarakat modern di abad ke-21. Masyarakat modern dituntut untuk lebih memahami perkembangan yang terjadi di bidang teknologi sehingga dapat meningkatkan kualitas kerjanya. Kemajuan teknologi informasi dapat dilihat dari kemudahan dalam mengakses data yang dibutuhkan oleh masyarakat modern.

Maka dari itu teknologi komputer pun mengalami perkembangan yang sangat pesat, penerapan teknologi komputer dalam setiap aspek kehidupan sudah dianggap sebagai suatu kebutuhan. Hal ini sudah dapat kita rasakan dimana komputer sebagai salah satu hasil dari perkembangan teknologi sangat membantu dan memudahkan pekerjaan manusia menjadi lebih efektif dan efisien, seperti mengumpulkan, mengirimkan, memasukkan, mengolah dan menyimpan data-data tentang kejadian atau peristiwa ekonomi yang disebabkan oleh aktivitas/operasi organisasi sehari-hari. Karena dalam suatu perusahaan tidak akan terlepas dari adanya proses pencatatan, merencanakan, menyimpan file dalam kearsipan baik yang bersumber dari dalam perusahaan (intern) maupun hubungan dengan pihak luar (ekstern).


(9)

Sebagai salah satu langkah awal untuk mewujudkan Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance) dalam kerangka pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah

Kota Cimahi sejak berdirinya pada Tahun 2001 telah mulai merintis upaya peningkatan pelayanan publik yang memberikan apresiasi kepada masyarakat. Salah satu bentuk pelayanan yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan perekonomian di Daerah adalah pelayanan perizinan investasi yang saat ini disadari atau tidak telah mendapat sorotan yang bersifat kecil dari berbagai pihak. Tata Cara Penanaman modal secara eksplisit memberikan jawaban kemudahan dan kesederhanaan untuk melaksanakan investasi di daerah dalam upaya memberikan pedoman bagi pemberi pelayanan maupun pengguna layanan (masyarakat) investasi di daerah, sehingga masing masing pihak mengetahui hak dan kewajibannya yang pada gilirannya akan memberikan kejelasan secara aplikatif dalam proses pelayanan perizinan investasi di daerah.

Sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 1995 tentang Perbaikan Pelayanan Aparatur, dalam rangka meningkatkan citra Pemerintah dimata masyarakat yang saat ini memang dirasakan terjadinya fenomena dekadensi yang cukup memprihatinkan sehingga dengan adanya upaya terobosan dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat setidaknya dapat menjawab berbagai tantangan khususnya pada tataran implementasi pelayanan perizinan yang berdaya guna dan berhasil guna.


(10)

Beranjak dari hal tersebut diatas, Pemerintah Kota Cimahi pada tanggal 7 Maret 2007 telah meresmikan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PPTSP) yang awalnya berada pada Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, saat ini dikelola oleh Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) Kota Cimahi. Lembaga ini secara fungsional memberikan pelayanan perizinan investasi di daerah, dimana diharapkan terselenggaranya aktivitas pelayanan perizinan kepada masyarakat dan dunia usaha dapat dilakukan secara cepat, mudah, transparan dan pasti sesuai ketentuan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

Sistem informasi manajemen PPTSP merupakan sistem informasi yang terintegrasi dan terdiri dari beberapa aplikasi dalam penggunaannya, salah satu contohnya SIM PPTSP yang berbasis website adalah suatu aplikasi suatu sistem yang berbasis internet dimana pemohon bisa mengakses informasi yang berupa jenis-jenis izin, syarat-syarat perizinan, mendownload form-form permohonan perizinan dan mengecek status proses penyelesaian administrasi perizinan. Contoh lain dari aplikasi SIM PPTSP yaitu SMS Gateway aplikasi ini dijalankan pada sebuah server yang terhubung dengan database server dengan memanfaatkan alat bantú modem GSM untuk pelayanan informasi mengenai perizinan melalui telepon seluler.

Sistem Informasi PPTSP untuk memfasilitasi kegiatan pengelolaan perijinan daerah yang meliputi proses permohonan, perijinan, sampai ketahap penerbitan ijin dokumen.

Sebelum menggunakan sistem informasi PPTSP semua pelayanan perizinan dikelola oleh Bidang Perizinan pada Dinas Penanaman Modal yang pengerjaannya


(11)

masih dilakukan secara konvensional, yakni belum dilakukan secara terkomputerisasi sehingga :

a. Waktu proses penyelesaian izin cukup lama. b. Pencarian data membutuhkan waktu yang lama.

c. Sulit mendapatkan informasi yang akurat tentang data-data pelayanan perizinan apa saja yang sudah ada di KPPT Pemkot Cimahi.

Sedangkan keunggulan setelah pemakaian sistem Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu saat ini yaitu :

a. Kecepatan dalam pelayanan khususnya administrasi, proses pengolahan data.

b. Data yang terintegrasi, mempermudah proses pelaporan dan pemeriksaaan.

c. Transparansi, status proses dapat dipantau oleh pemohon. d. Jangkauan penyebaran informasi yang lebih luas (internet).

Melihat dari perbandingan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam pengembangan sistem PPTSP ini dibentuk untuk mempermudah pengerjaan dalam proses perizinan yang dilakukan oleh pegawai yang mana akan berdampak pada kualitas pelayanan terhadap kepuasan masyarakat.

Untuk mengetahui keberhasilan dalam melayani masyarakat dalam pengurusan izin, maka berdasarkan SK MENPAN NO. KEP. 25/M.PAN/2/2004 perlu dilakukan evaluasi melalui survey kepuasan pelanggan kepada pemohon izin setelah izinnya selesai diproses. Pada tahun 2005/2006 PPTSP Kota Cimahi sudah


(12)

mulai melakukan IKM dengan hasil 77,21. Selanjutnya Sejak diresmikan pada bulan Maret 2007 telah dilakukan lagi survey IKM dengan jumlah responden sebanyak 150 (seratus lima puluh) responden dengan hasil IKM 78,55, pada tahun 2008 hasil survey IKM sebesar 96,39 dan tahun 2009 hasil survey IKM sebesar90,24, serta hasil survey tahun 2010 nilai IKM yaitu sebesar 76,24. Adapun hasil survey tersebut secara garis besar dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 1.1

Grafik IKM KPPT Kota Cimahi Tahun 2010 Keterangan

U1 = Prosedur Pelayanan U2 = Persyaratan Pelayanan U3 = Kejelasan Petugas Pelayanan U4 = Kedisplinan Pelayanan

U5 = Tanggung Jawab Petugas Pelayanan U6 = Kemampuan Petugas Pelayanan

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9 U10 U11 U12 U13 U14

P ro se n ta se ( % ) Unsur Penilaian

IKM KPPT KOTA CIMAHI TAHUN 2010

1 = Tidak Puas

2 = Kurang Puas

3 = Puas


(13)

U7 = Kecepatan Pelayanan

U8 = Keadilan Mendapatkan Pelayanan U9 = Kesopanan dan Keramahan Petugas U10 = Kewajaran Biaya Pelayanan U11 = Kepastian Biaya Pelayanan U12 = Kepastian Jadwal Pelayanan U13 = Kenyamanan Lingkungan U14 = Keamanan Pelayanan.

Dari hasil survey indeks kepuasan masyarakat (IKM) tahun 2010 yang telah dilakukan oleh Pemkot Cimahi dapat diketahui hasil sementara terhadap 150 responden nilai IKM KPPT kota Cimahi sebesar 76.24 ini termasuk dalam katogori baik.

Berdasarkan dengan uraian diatas, dalam kegiatan penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis mengambil judul “Analisis Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (SIM PPTSP) Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Masyarakat dan Image(citra) Pemkot Cimahi”.

1.2. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan di atas, dapat di identifikasikan pokok permasalahan yang di hadapi Pengguna Sistem Informasi Manajemen SIM PPTSP (Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu ) KPPT Pemkot Cimahi dirasakan belum dapat memenuhi kebutuhan harapan dari penggunanya


(14)

karena banyaknya fitur-fitur yang belum bisa diakses oleh masyarakat jika ingin mengetahui status perizinannya.

Kurangnya proses pembaharuan informasi sehingga menghambat proses penyampaian informasi yang diperoleh masyarakat, kurangnya sosialisasi penggunaan sistem informasi manajemen pelayanan perizinan PPTSP ( Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu ) di KPPT Pemkot Cimahi.

Masih adanya proses yang lama untuk mengeluarkan surat perizinan di karena data-data yang belum bisa di lengkapi, masih belum mengertinya masyarakat tentang teknologi sistem informasi sehingga masyarakat masih belum bisa menggunakan aplikasi-aplikasi yang ada di KPPT Kota Cimahi .

1.2.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Sistem Informasi Manajemen PPTSP yang berjalan saat ini di Pemkot Cimahi.

2. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap Sistem Informasi Manajemen PPTSP

3. Bagaimana kepuasan masyarakat dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen PPTSP.

4. Bagaimana image Pemkot Cimahi dimata masyarakat setelah menggunakan Sistem Infomasi Manajemen PPTSP.


(15)

5. Seberapa besar dampak penggunaan Sistem Informasi Manajemen PPTSP terhadap Kepuasan Masyarakat.

6. Seberapa besar dampak pengguna Sistem Informasi PPTSP terhadap image Pemkot Cimahi.

7. Seberapa besar dampak penggunaan Sistem Informasi Manajemen PPTSP pengaruhynya terhadap Kepuasan Masyarakat dan Citra Pemkot Cimahi. 1.2.3. Batasan Masalah

Mengingat permasalahan yang ada, maka penulis membatasi masalah tersebut hanya mencakup ruang lingkup dalam permasalahan mengenai SIM PPTSP yaitu aplikasi SIM PPTSP,aplikasi website PPTSP dan SMS Gatewaysaja yang berdampak langsung terhadap masyarakat.

1.3. Maksud Penelitian dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penilitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengambil informasi yang berkenaan dengan Sistem Informasi Manajemen PPTSP di KPPT Pemkot Cimahi dimana sistem ini sebagai sarana untuk mempermudah masyarakat dalam proses perizinan serta kemudahan dalam mendapatkan informasi yang lebih luas jangkauannya dan meningkatkan citra aparatur pemerintah dengan memberikan pelayanan yang mudah, cepat, aman, transparan, nyaman, ramah dan pasti, yang tentunya akan berpengaruh terhadap kepuasan masyarakat dan citra pemkot cimahi.


(16)

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu (SIM PPTSP) di KPPT Pemkot Cimahi.

2. Untuk mengetahui tanggapan masyarakat terhadap Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu (SIM PPTSP).

3. Untuk mengetahui kepuasan yang diperoleh setelah menggunakan Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu (SIM PPTSP).

4. Untuk mengetahui citra Pemkot Cimahi setelah menggunakan Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu (SIM PPTSP).

5. Untuk menganalisis seberapa besar kepuasan masyarakat terhadap Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu (SIM PPTSP).

6. Untuk menganalisis seberapa besar image Pemkot Cimahi setelah menggunakan Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu (SIM PPTSP).

7. Untuk menganalisis dampak Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu (SIM PPTSP) di KPPT Pemkot Cimahi terhadap kepuasan masyarakat dan image(citra) pemkot cimahi.


(17)

1.4. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini terbagai menjadi dua jenis kegunaan penelitian, diantaranya adalah sebagai berikut:

1.4.1. Kegunaan Praktis 1. Bagi Pemerintah

Hasil peneliti ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dan masukan dalam mengimplementasikan Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu (SIM PPTSP) sehingga dapat berjalan dengan baik.

2. Bagi Masyarakat

Bagi pengguna sistem ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang proses perizinan dan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan melalui pelayanan perizinan.

1.4.2 Kegunaan Akademis 1. Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi perbandingan antara teori dasar dari program studi sistem informasi dengan keadaan yang ada di lapangan, sehingga dengan perbandingan tersebut dirasa akan memberikan manfaat kepada semua pihak


(18)

2. Peneliti Lain

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan acuan dan referensi bagi peneliti lainnya yang meneliti dalam bidang yang sama dan untuk menindaklanjuti penelitian sebelumnya.

1.5. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dan waktu penelitian adalah tempat penulis melakukan observasi dan penelitian untuk dijadikan bahan dalam menyusun skripsi.

1.5.1. Lokasi

Lokasi penulis dalam melakukan penelitian ini adalah di KPPT Pemkot Cimahi.

1.5.2. Waktu/Jadwal Penelitian

Penulis melakukan penelitian mulai dari bulan Februari 2011 hingga bulan Juli 2011.

Tabel.1.1 Jadwal Penelitian NO AKTIVITAS WAKTU MARET 2011 APRIL 2011 MEI 2011 JUNI 2011 JULI 2011 AGUSTUS 2011 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Penyusunan Proposal

2 Survei Perusahaan

3 Suevei Objek Penelitian

4 Pembuatan Skripsi

5 Seminar Riset

6 Penyebaran Kuesioner

7 Sidang


(19)

12

kajian pustaka merupakan suatu tinjauan terhadap teori, generalisasi dan konsep yang dapat mengarahkan penulis dalam mengkaji permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnnya. Adapun fungsi dari kajian pustaka adalah sebagai landasan teoritis dalam analisis temuan. Selain itu, tinjauan pustaka juga dapat diartikan sebagai suatu kajian terhadap studi terdahulu yang relevan dengan studi yang dilakukan beberapa penelitian yang telah dituangkan kedalam bentuk buku, dan dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari tinjauan kepustakaan yang berdasarkan pada beberapa sumber.

2.1.1. Sistem Informasi PPTSP 2.1.1.1 Pengertian Sistem

Istilah “Sistem” sekarang ini banyak dipakai, konsep-konsep yang berhubungan dengan sistem telah diterapkan dalam berbagai rancangan sistem terhadap pemecahan masalah dan manajemen. Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian yang bergabung untuk satu tujuan. Model dasarnya adalah masukan, pengolahan dan keluaran.

Menurut Jogianto (2005:1), Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.


(20)

Suatu sistem dibuat untuk menangani suatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi. Pendekatan sistem merupakan suatu filsafat atau persepsi tentang struktur yang mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan dan operasi-operasi dalam suatu oerganisasi dengan cara yang efisien dan yang paling baik. Suatu sistem dapat dirumuskan sebagai setiap kumpulan komponen atau subsistem yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan. Keberhasilan komponen-komponen yang dipertimbangkan secara bersama sebagai suatu sistem mungkin jauh lebih besar dari pada jumlah keberhasilan setiap komponen yang dipertimbangkan secara terpisah.

Atmosudirdjo menyatakan bahwa suatu sistem terdiri atas objek-objek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lainnya sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemrosesan atau pengelolaan yang tertentu.

2.1.1.2. Pengertian Informasi

Informasi dalam sebuah perusahaan atau instansi merupakan sesuatu yang sangat penting guna untuk mendukung kelangsungan perkembangannya. Akibat kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan atau instansi tersebut akan mengalami ketidak mampuan mengontrol sumberdaya yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan persaingannya.

Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya yang mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif


(21)

dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya yang diperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

Menurut Jogianto, HM (2005:3), pengertian dari informasi adalah: “Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima dan membutuhkannya”.

Informasi yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Akurat

Informasi yang diperoleh harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak boleh menyesatkan serta harus mencerminkan suatu maksud. Informasi diharuskan akurat karena dari informasi yang tidak akurat akan banyak timbul gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat Waktu

Informasi yang sampai pada yang membutuhkan tidak boleh terlambat, informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai, hal ini disebabkan karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan, maka akan berakibat fatal pada suatu organisasi, instansi maupun perusahaan.


(22)

3. Relevan

Informasi tersebut harus bermanfaat bagi yang membutuhkannya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang adalah berbeda. Informasi yang baik hanya akan dihasilkan oleh data yang baik dengan pemrosesan data yang tepat.

2.1.1.3. Konsep Informasi

Secara umum informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang. Informasi ini sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari didalam pengambilan keputusan.

Menurut Raymond McLeod(1995) mendefinisikan informasi adalah: “informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya. Alat pengolahan informasi dapat meliputi elemen komputer, elemen non komputer dan kombinasinya.”

Menurut John Burch dan Gary Grudnitski, informasi harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:

a. Informasi harus akurat, sehingga mendukung pihak manajemen dalam pengambilan keputusan.

b. Informasi harus relevan, benar-benar terasa manfaatnya bagi yang membutuhkan.


(23)

c. Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan pada saat dibutuhkan.

d. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.

Adapun pengertian Informasi Menurut McFadden, dkk dalam Abdul kadir (2003:31) adalah :

“Informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.”

Adapun pengertian informasi menurut Jogiyanto (2001:8) :

“informasi adalah suatu kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna danlebih berarti bagi yang menerima.”

Tanpa suatu informasi, suatu sistem tidak akan berjalan dengan lancar dan akhirnya bisa mati. Suatu organisasi tanpa adanya suatu informasi maka organisasi tersebut tidak akan berjalan dan tidak dapar beroperasi. Dengan kata lain sumber informasi adalah data. Data menggambarkan suatu kejadian yang sedang terjadi, dimana data tersebut akan diolah dan diterapkan di dalam sistem menjadi input yang berguna dalam suatu sistem.

Maka informasi merupakan hal yang sangat penting di dalam berjalannya suatu perusahaan atau organisasi karena informasi adalah penentu apakah perusahaan atau organisasi ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan. Sedangkan


(24)

adanya informasi adalah dikarenakan telah diolahnya data yang berharga menjadi informasi. Maka secara rinci definisi dari data adalah sebagai berikut:

a. Data adalah penggambaran dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi.

b. Data bisnis adalah penggambaran daru suatu organisasi tentang sesuatu (resource) dan kejadian (transaction) yang terjadi.

c. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

d. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

e. Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang usaut keadaan atau kejadian.

2.1.1.4. Pengertian Sistem Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan processing sistem atau information processing system atau information- generating sistem. Menurut (Jogiyanto 2005 : 8).

“Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal sebagai suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan”.


(25)

2.1.1.5. Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (SIM PPTSP)

Aplikasi SIM PPTSP sebuah aplikasi yang ditujukan untuk mendukung pengelolaan system manajemen kepemerintahan, hal ini didasarkan kepada profesionalisme kerja yang menjadi landasan dalam menghadapi perkembangan dunia usaha yang semakin kompetitif. Seiring dengan semakin berkembangnya sebuah pelayanan perizinan serta pertumbuhan manajemen kepemerintahan yang terus bertambah maka sebuah manajemen PPTSP pemerintahan dituntut untuk dapat menjalankan organisasinya dengan baik dan terencana sehingga akan mendorong pihak opersional perusahaan bekerja lebih produktif dan menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan akhirnya perkembangan organisasi perusahaan akan menuju kearah yang positif.

Pengelolaan perizinan, serta data – data lainnya merupakan salah satu dari berbagai bentuk tugas manajemen kepemerintahan untuk menghasilkan informasi – informasi yang dibutuhkan dalam menentukan langkah – langkah yang harus diambil untuk menentukan arah jangka pendek ataupun jangka panjang. Proses pengolahan data tidak luput dari berbagai kendala yang akan dihadApi oleh pihak manajemen organisasi perusahaan, seperti : banyaknya berkas yang harus diolah sehingga menimbulkan waktu pemerosesan yang tidak sebentar dan penyimpanan berkas yang membutuhkan tempat cukup representative, kemampuan manajemen sebagai manusia biasa dalam mengolah berbagai data membutuhkan tenaga kerja


(26)

yang cukup serta kendala – kendala lainnya yang akan menimbulkan kekurangan dan kesulitan pihak manajemen dalam menentukan keputusan yang harus diambil.

Aplikasi SIM PPTSP ini dibuat khusus untuk membantu pihak manajemen perusahaan PPTSP dalam melakukan pengolahan perizinan, dan data perusahaan lainnya untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh pihak – pihak yang terkait dengan jaringan perusahaan PPTSP secara cepat dan tepat guna. Aplikasi PPTSP dibuat / dikembangkan dengan menggunakan tools berupa MS SQL Server 2000 untuk pengembangan database dan MS Visual Studio Dot NET 2003 (C#) sebagai tool bahasa pemograman pengembangan aplikasi. Sebagai gambaran MS SQL Server 2000 adalah sebuah tool yang dikeluarkan oleh vendor Microsoft untuk menangani pengolahan data kedalam basis data (database), MSSQL Server 2000 didesain khusus untuk mendukung RDBMS (Relational Data Base Management System) yaitu sebuah konsep database yang memiliki hubungan antar table / relasi antara table yang satu dengan yang lainnya (table : sebuah pengelompokan data yang memiliki karateristik yang sama). Penggunaan RDBMS memiliki kelebihan berupa korelasi antar data menjadi lebih baik sehingga kemungkinan terjadinya duplikasi data / terdapat data yang sama didalam basis data dapat dihindari serta kelebihan – kelebihan yang lainnya.

Sitem Informasi Manajemen PPTSP ini digunakan di KPPT Pemkot Cimahi sebagai media untuk meningkatkan kepuasan pengguna sistem, dimana dengan penggunaan Sistem Informasi Manajemen PPTSP ini maka akan meningkatkan pula mutu pelayanan dan tentunya berdampak kepada kepuasan masyarakat. Sistem


(27)

Informasi Manajemen Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (SIM PPTSP) merupakan Sistem Informasi yang terintegrasi (terdiri dari beberapa aplikasi yang mengakses satu sumber data / database yang sama).

Terdiri dari aplikasi-aplikasi :

1. Aplikasi Website pptsp (http://pptsp.cimahi.kota.go.id atau http://kppt.cimahikota.go.id) Adalah aplikasi berbasis Internet dimana pemohon bisa mengakses informasi yang berupa:

a. Jenis-jenis izin,persyaratan,tarif dan peraturan- peraturan yang menjadi dasar.

b. Download form-form permohonan pengurusan izin.

c. Pengecekan status proses penyelesaian administrasi perizinan.

d. Melihat dan mengirimkan kritik dan saran terhadap pelayanan perizinan. 2. SMS center 08112221000 fungsinya untuk mengetahui proses tentang

perizinan,dimana masyarakat bisa mengirimkan pesan tentang status perizinan yang di ajukan kepada KPPT.

2.1.2. Kepuasan Masyarakat 2.1.2.1 Konsep Kepuasan

Kepuasan bisa diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu memadai (Tjiptono dan Chandra, 2005: 195). Menurut Oliver (Barnes,2003: 64) kepuasan adalah tanggapan pelanggan atas terpenuhinya kebutuhan; sedangkan Kotler (2003: 61) mendefinisikan kepuasan yaitu:


(28)

“sebagai perasaan senang atau kecewa seseorang yang dialami setelah membandingkan antara persepsi kinerja atau hasil suatu produk dengan harapan-harapannya.”

2.1.2.2. Pengertian Kepuasan

Kualitas memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan konsumen ataupun pengguna dari suatu produk. Kualitas memberikan dorongan kepada konsumen atau pengguna produk unutk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan atau instansi tertentu.

Dengan demikian perusahaan atau instansi dapat meningkatkan kepuasan konsumen atau pengguna produk dimana perusahaan atau instansi dapat memaksimumkan pengalaman konsumen yang menyenangkan dan meminimumkan atau meniadakan pengalaman konsumen yang kurang menyenangkan. Kepuasan konsumen dapat menciptakan kestiaan/loyalitas konsumen selain itu juga bisa meningkatkan image (citra) kepada perusahaan yang memberikan kualitas memuaskan.

Menurut Engel dalam (Tjiptono,Fandy,2001, “Manajemen Jasa”, Edisi kedua,Cet.Kedua, Andi, Yogyakarta) mengemukakan bahwa :

“Kepuasan konsumen merupakan evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan konsumen, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil tidak memenuhi harapan.”


(29)

Sedangkan menurut Kotler yang dikutip Tjiptono (1996:146) bahwa kepuasan konsumen adalah :

“Tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang dirasakan dengan harapannya. Jadi, tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan”.

2.1.2.3. Kriteria Pengukuran Kepuasan

Kepuasan dari konsumen (pengguna sistem informasi manajemen PPTSP) sangatlah penting untuk mengukur apakah sistem yang digunakan dapat memenuhi permintaan dan kebutuhan konsumen itu sendiri. Maka kepuasan haruslah dapat diukur, sehingga pembuat sistem informasi manajemen PPTSP dapat mengetahui apakah sistemnya dapat mengoptimalkan segala sumber daya sehingga menunjang dalam memenuhi tujuan bersama dari pembuat dan pengguna sistem itu sendiri.

Menurut International Journal of Business and Management (2010:63) ada 5 dimensi di dalam pengukuran tingkat kepuasan konsumen terhadap penggunaan sistem yaitu:

“Defined user satisfaction as an emotional attitude that had five dimensions, such as (1) content, (2) accuracy, (3) format, (4) ease of use, and (5) timeliness.”

Menurut Philip Kotler (1997:38) ada empat metode yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen yaitu :


(30)

Untuk mengidentifikasikan masalah maka perusahaan harus mengumpulkan informasi langsung dari konsumen dengan cara menyediakan kotak saran. Informasi yang terkumpul untuk memberikan masukan bagi perusahaan.

b. Survei kepuasan konsumen

Survei kepuasan konsumen dapat dilakukan dengan cara survei melalui pos surat, telephone, maupun wawancara pribadi. Dengan metode ini perusahaan dapat menciptakan komunikasi 2 arah dan menunjukkan perhatiannya kepada konsumen.

c. Ghost Shopping

Metode ini digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan pesaing dan membandingkannya dengan perusahaan yang bersangkutan.

d. Analisis kehilangan konsumen

Tingkat kehilangan konsumen menunjukkan kegagalan perusahaan dalam memuaskan konsumennya. Perusahaan seharusnya menganalisa dan memahami mengapa konsumen tersebut berhenti mengkonsumsi produk kita. Selanjutnya ada 5 dimensi di dalam pengukuran tingkat kepuasan konsumen terhadap penggunaan SIM PPTSP, menurut Norshidah Mohamed et al (2009-288), yaitu

1. Content (isi) dimensi ini mengukur kepuasan pengguna ditinjau dari sisi isi suatu sistem. Isi sistem biasanya berupa fungsi dan model yang dapat


(31)

digunakan oleh pengguna sistem dan juga informasi yang digasilkan oleh sistem

2. Accurancy(ketepatan) mengukur kepuasan pengguna dari sisi keakuratan data ketika sistem menerima input juga mengolahnya menjadi informasi. Keakuratan sistem diukur dengan melihat seberapa sering sistem menghasilkan output yang salah ketika mengolah input dari pengguna, selain itu dapat dilihat pula seberapa sering terjadi error atau kesalahan dalam proses pengolahan data.

3. Format dimensi ini mengukur kepuasan pengguna dari sisi tampilan dan estetika antarmuka sistem, format laporan atau informasi yang dihasilkan oleh sistem apakah antar muka sistem itu menarik dan apakah tampilan sistem memudahkan pengguna ketika menggunakan sistem sehingga secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadap tingkat efektifitas dari pengguna

4. Ease of use (kemudahan pengguna), mengukur kepuasan pegguna dari sisi kemudahan pengguna atau user friendly dalam menggunakan sistem, seperti proses memasukan data, mengolah data, dan mencari informasi yang dibutuhkan.

5. Timeliness (ketepatan waktu), mengukur kepuasan pengguna dari sisi ketepatan waktu sistem dalam menyajikan atau menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Sistem yang tepat waktu dapat dikategorikan real-time, berarti setiap permintaan atau input yang dilakukan


(32)

oleh pengguna akan langsung di proses dan output akan ditampilkan secara cepat tanpa harus menunggu lama.

2.1.3. Image(citra) Pemkot Cimahi 2.1.3.1 Pengertian Image(Citra)

Image (citra) merupakan hasil evaluasi dalam diri seseorang berdasarkan persepsi dan pemahaman terhadap gambaran yang telah diolah, diorganisasikan, dan disimpan dalam benak seseorang. Image(Citra) dapat diukur melalui pendapat, kesan atau respon seseorang dengan tujuan untuk mengetahui secara pasti apa yang ada dalam pikiran setiap individu mengenai suatu objek, bagaimana mereka memahaminya dan apa yang mereka sukai atau yang tidak disukai dari objek tersebut.

Suatu image (citra) bisa sangat kaya makna atau sederhana saja. Image (citra) dapat berjalan stabil dari waktu ke waktu atau sebaliknya bisa berubah dinamis, diperkaya oleh jutaan pengalaman dan berbagai jalan pikiran asosiatif. Setiap orang bisa melihat image (citra) suatu objek berbeda-beda, tergantung pada persepsi yang ada pada dirinya mengenai objek tersebut atau sebaliknya citra bisa diterima relatif sama pada setiap anggota masyarakat, ini yang biasa disebut opini publik.

Cornelissem (2000:120) menyatakan bahwa “an image is a perception of a receiver of his or her received projection of the corporate identity and own reflection of interpretations of various attributes from various source. It is a complex of cognitive interpretations that members of the key publics hold of an organization”.


(33)

Pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu image (citra) adalah persepsi dari seorang penerima berdasarkan pertimbangan yang dimilikinya terhadap identitas perusahaan dan daya reflek interpretasi terhadap berbagai atribut perusahaan dari berbagai sumber. Image (citra) memiliki sebuah interpretasi yang kompleks dimana masyarakat merasa berkepentingan terhadap sebuah organisasi.

Praya (1990) dalam Cornelissem (2000:120) mengenalkan tiga macam image (citra) perusahaan berdasarkan tingkat pengembangannya:

1. Image (Citra) dilihat dari sebuah jaringan atau bagan struktur yang kompleks (pengembangan tingkat tinggi/high elaboration).

2. Image (Citra) dilihat dari suatu sikap penilaian (pengembangan tingkat menengah/midlle elaboration)

3. Image (Citra) dilihat dari suatu kesan global yang sederhana (pengembangan tingkat rendah/low elaboration)

Siswanto Sutojo (2004:37) mengemukaan, image(citra) perusahaan yang baik dan kuat mempunyai manfaat sebagai berikut:

1. Daya saing jangka menengah dan panjang yang mantap 2. Menjadi perisai selama masa krisis

3. Menjadi daya tarik eksekutif handal

4. Meningkatkan efektivitas strategi pemasaran 5. Penghematan biaya operasional


(34)

Selanjutnya, Siswanto Sutujo (2004:39) juga mengemukakan bahwa keberhasilan perusahaan membangun image (citra) dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yaitu:

1. Image (Citra) dibangun berdasarkan orientasi terhadap manfaat yang dibutuhkan dan diinginkan kelompok sasaran.

2. Manfaat yang ditonjolkan cukup realistis

3. Image (Citra) yang ditonjolkan sesuai dengan kemampuan perusahaan 4. Image(Citra) yang ditonjolkan mudah dimengerti kelompok sasaran 5. Image(Citra) yang ditonjolkan merupakan sarana, bukan tujuan usaha.

2.1.4. Keterkaitan Antar Variabel Penelitian

2.1.4.1 Pengaruh Sistem Informasi PPTSP terhadap Kepuasan Masyarakat

Suatu sistem informasi sangatlah berpengaruh terhadap perusahaan maupun instansi. Karena sistem informasi digunakan sebagai sarana untuk bisa mendapatkan hal-hal penting di dalam pengambilan keputusan dalam suatu organisasi, perusahaan maupun instansi.

Meningkatkan kualitas layanan dan memuaskan pelanggan merupakan salah satu hal yang menjadi tujuan bagi setiap perusahaan baik perusahaan jasa, perusahaan industri kimia dan intansi pemerintahan. Banyak produk yang dihasilkan dengan berbagai macam jenis, mutu dan kemasan, dimana keseluruhan hal tersebut hanya ditujukan untuk menarik minat pelanggan atau konsumen, sehingga konsumen


(35)

cenderung akan melakukan aktivitas membeli pada produk tersebut. Oleh karena hal tersebut setiap perusahaan dituntut agar mampu menciptakan produk dengan spesifikasi yang terbaik agar kepuasan pelanggan dapat terpenuhi.

Sistem Informasi Manajemen PPTSP yang diterapkan di KPPT Pemkot Cimahi, diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan maupun instansi terkait guna mencapai tujuan dari perusahaan maupun instansi terkait tersebut dan tentunya berguna tidak hanya bagi pengguna sistem secara langsung, melainkan juga bagi masyarakat cimahi yang akan melakukan perizinan.

Keterkaitan Sistem Informasi Manajamen PPTSP pengaruhnya terhadap kepuasan masyarakat terdapat pada Electronic Journal e – Government, Norshidah Mohamed, Husnayati Hussin and Ramiah Hussein (2009) adalah :

The research seeks to measure users‟ satisfaction and identify the contributors of satisfaction. We used the end-user computing satisfaction (EUCS) model as the a priori model to measure internal end-users‟ satisfaction with Malaysia‟s electronic government systems. We gathered data from internal end-users at the level of officers and directors of Malaysia‟s electronic government systems.

Using the structural equation modeling approach, our results show that all five first-order factors, content, accuracy, timeliness, format and ease of use, explain the contributors of satisfaction”.

Berdasarkan isi dari jurnal di atas dikatakan seperti penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengguna sistem kepuasan dan mengidentifikasi kontributor kepuasan.


(36)

Kami menggunakan komputasi pengguna akhir kepuasan (EUCS) model sebagai model untuk mengukur internal akhir pengguna kepuasan masyarakat dengan Malaysia sistem pemerintah elektronik

2.1.4.2 Keterkaitan Sistem Informasi Manajemen PPTSP dan Image (Citra) Pemkot Cimahi

Suatu sistem informasi manajemen sangatlah berpengaruh terhadap perusahaan maupun instansi. Karena sistem informasi manajemen digunakan sebagai sarana untuk bisa mendapatkan hal-hal penting di dalam pengambilan keputusan dalam suatu organisasi, perusahaan maupun instansi.

Image (citra) merupakan hasil evaluasi dalam diri seseorang berdasarkan persepsi dan pemahaman terhadap gambaran yang telah diolah, diorganisasikan, dan disimpan dalam benak seseorang. Image(citra) dapat diukur melalui pendapat, kesan atau respon seseorang dengan tujuan untuk mengetahui secara pasti apa yang ada dalam pikiran setiap individu mengenai suatu objek, bagaimana mereka memahaminya dan apa yang mereka sukai atau yang tidak disukai dari objek tersebut.

Sistem informasi manajemen pptsp yang di terapkan di KPPT Pemkot Cimahi di harapkan bisa membantu untuk menaikkan citra Pemkot Cimahi di mata masyarakat Kota Cimahi.

Keterkaitan Sistem Informasi Manajamen PPTSP terhadap Image (citra) Pemkot Cimahi terdapat dalam Jurnal Studi Pengembangan Juffri Eddy, M Arif Nasution, Heri Kusmanto (2005). “ Pelayanan yang baik akan mencipta image(citra) positif di mata masayarakat terhadap perusahaan “.


(37)

Jadi sistem Informasi yang baik bisa mempengaruhi citra perusahaan di mata masyarakat,dimana setelah sistem informasi itu di pakai bisa menimbulkan rasa kepuasan bagi masyarakat dan bisa menimbulkan image (citra) positif bagi perusahaan.

2.1.4.3 Pengaruh Kepuasan Masyarakat dan Image (Citra) Pemkot Cimahi

Kualitas memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan konsumen ataupun pengguna dari suatu produk. Kualitas memberikan dorongan kepada konsumen atau pengguna produk untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan atau instansi tertentu.

Kepuasan dari konsumen (pengguna sistem informasi manajemen PPTSP) sangatlah penting untuk mengukur apakah sistem yang digunakan dapat memenuhi permintaan dan kebutuhan konsumen itu sendiri dan citra bagi pemkot cimahi.Suatu citra bisa sangat kaya makna atau sederhana saja. Citra dapat berjalan stabil dari waktu ke waktu atau sebaliknya bisa berubah dinamis, diperkaya oleh jutaan pengalaman dan berbagai jalan pikiran asosiatif. Setiap orang bisa melihat image (citra) suatu objek berbeda-beda, tergantung pada persepsi yang ada pada dirinya mengenai objek tersebut atau sebaliknya citra bisa diterima relatif sama pada setiap anggota masyarakat, ini yang biasa disebut opini publik.


(38)

Jadi keterkaitan antara kepuasan masyarakat terhadap image (citra) Pemkot Cimahi terdapat dalam internasional jurnal Management Science and Engineering, Tang Weiwei (2007) adalah :

How to Boost customer satisfaction and customer loyalty is a golden rule of that business create profit in low profit era. This study aims to describe the relationship between corporate image and corporate reputation, and their impact on the customer’s loyalty. In the end of this paper, a model of evaluation this impact is proposed.”

Berdasarkan pernyataan dari jurnal diatas Bagaimana Meningkatkan kepuasan masyarakat dan kepuasan masyarakat adalah aturan emas bahwa bisnis menciptakan keuntungan di era laba rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan hubungan untuk menaikan image (citra) perusahaan dan reputasi perusahaan,dan dampaknya terhadap kepuasan pelanggan.

Maka perbaikan pelayanan aparatur di Pemkot Cimahi ini dalam rangka meningkatkan kepuasan masyarakat dan image(citra) pemerintah dimata masyarakat yang saat ini memang dirasakan terjadinya fenomena yang cukup memprihatinkan sehingga dengan adanya upaya terobosan dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat setidaknya dapat menjawab berbagai tantangan khususnya pada tataran implementasi pelayanan perizinan yang berdaya guna dan berhasil guna.

2.2 Kerangka Pemikiran

Dalam melakukan kegiatannya Pemkot Cimahi menggunakan sistem informasi agar dapat mendukung setiap kegiatannya untuk mempermudah dan


(39)

mengefisiensikan waktu dan tenaga pengguna juga dapat menambah manfaat dari pengguna system informasi itu sendiri.

Adapun manfaat dari penggunaan sistem informasi ini sangatlah banyak dan tentunya membantu penggunanya,adapun beberapa kegunaannya seperti yang dipaparkan oleh Abdul Kadir “Pengenalan Sistem Informasi” (2003:5) yaitu:

a. Melaksanakan komputasi,bervolume besar, dan dengan kecepatan tinggi.

b. Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah,akurat dan cepat.

c. Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil tetapi mudah diakses.

d. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di seluruh dunia dengan cepat dan murah.

e. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja orang-orang yang bekerja dalam kelompok dalam suatu tempat atau pada beberapa lokasi.

f. Menyajikan informasi dengan jelas yang menggugah pikiran manusia,

g. Mengotomatisasikan proses-proses bisnis yang semi-otomatis dan tugas-tugas yang dilakukan secara manual.

h. Mempercepat pengetikan dan penyuntingan.


(40)

Sistem Informasi yang handal, akurat, tepat waktu, efektif dan mampu memberikan kontribusi yang memadai bagi organisasi secara keseluruhan.( Soebiyantoro:2003)

Pengertian dari sistem itu sendiri menurut Gelinas, Oram, Wiggins dalam Abdul Kadir (2003:7) yaitu:

“Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada pemakai.”

Sitem Informasi Manajemen PPTSP ini digunakan di KPPT Pemkot Cimahi sebagai media untuk meningkatkan kepuasan pengguna sistem, dimana dengan penggunaan Sistem Informasi Manajemen PPTSP ini maka akan meningkatkan pula mutu pelayanan dan tentunya berdampak kepada kepuasan. Adapun pengertian dari kepuasan itu menurut Yunianto Tri Atmojo dalam Articles Of Interest tahun 2006 adalah:

“Kepuasan konsumen adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan pelanggan dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila konsumen merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien”.


(41)

Ketika masyarakat puas akan pelayanan yang di lakukan oleh KPPT Pemkot Cimahi maka akan berpengaruh terhadap image (citra) Pemkot cimahi yang lebih baik. Praya (1990) dalam Cornelissem (2000:120) mengenalkan tiga macam citra perusahaan berdasarkan tingkat pengembangannya.

2.2.1. Perbedaan Dengan Penelitian Sebelumnya

Perbandingan penelitian yang sedang dilakukan dengan penelitian sebelumnya digunakan sebagai tolak ukur dalam kajian penelitian. Dapat dilihat dari tabel perbandingan di bawah ini:

Tabel 2.1

Persamaan dan perbedaan dengan penelitian sebelumnya

No Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 1. internasional jurnal

Management

Science and Engineering, Tang Weiwei (2007)

Sistem informasi bisa mempunyai pengaruh terhadap pelayanan

Variabel yang diteliti adalah keterkaitan antara sistem informasi pelayanan terhadap kepuasan masyarakat (pengguna). Penelitian bukan hanya mengenai kepuasan, melainkan juga mengenai image(citra) perusahaan. 2. Measuring User’s

Satisfaction with Malaysia Electronic Government System Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kepuasan dan mengidentifikasi kepuasan. Kami menggunakan akhir kepuasan sebagai model untuk mengukur pengguna kepuasan dengan Malaysia

Variabel yang diteliti adalah faktor-faktor yang mempengaruhi sistem informasi pelayanan terhadap kepuasan masyarakat Penelitian bukan hanya meneliti mengenai sistem informasi tetapi juga pengaruhnya terhadap masyarakat


(42)

system pemerintah elektronik 3. Impact Of

Corporate Image and Corporate Image Reputation On Customer Citra Perusahaan adalah apa yang terlintas dalam pikiran ketika mendengar nama tempat, hotel, restoran. Citra perusahaan adalah respon konsumen dengan penawaran total dan didefinisikan sebagai jumlah dari keyakinan, ide dan kesan bahwa masyarakat puas

.

Variabel yang diteliti adalah mengenai kepuasan terhadap image(citra). Keterkaitan antara 3 variabel tidak hanya dinilai dari dua variabel tersebut. 4. International

Journal of Business and Management

Mengukur tingkat kepuasan konsumen dipetakan menjadi 5 dimensi.

5 dimensi di dalam pengukuran tingkat kepuasan konsumen terhadap penggunaan sistem yaitu : (1) content, (2) accuracy, (3) format, (4) ease of use, and (5)

timeliness.

Penelitian sebelumnya hanya meneliti kepuasan konsumen terhadap produk yang digunakan.

5. Jae Won Kim & Hyung seok lee

International Journal of Business and Management

Baik penelitian sebelumnya maupun penelitian ini, sama-sama membahas tentang tingkat pengukuran konsumen terhadap penggunaan sistem Penelitian sebelumnya hanya meneliti kepuasan konsumen terhadap sistem yang digunakan.


(43)

Bagan Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

SIM PPTSP (var x) 1. Perangkat Lunak (software)

2. Perangkat keras (hardware) 3. Brainware 4. Jaringan 5. Data Jogiyanto(2000) Kepuasan pengguna (var Y) 1. Content (isi) 2. Accurancy

(ketepatan) 3. Format 4. Ease of use

(kemudahan pengguna)

5. Timeliness (ketepatan waktu)

Norsidah Mohamed et al (2009)

Electronic Journal e – Government, Norshidah Mohamed, Husnayati Hussin and Ramiah Hussein (2009)

International Journal of

Business and

Management

Image (citra) (var z) 1. Kesan (impressions) 2. Kepercayaan (beliefs) 3. Sikap (attitudes), yang Kottler (2003)

internasional jurnal Management Science and Engineering, Tang Weiwei (2007)


(44)

2.3 Hipotesis

Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang masih diuji. Oleh karena itu hipoteis berfungsi sebagai kemungkinan untuk menguji kebenaran suatu teori. Jika hipotesis sudah diuji dan terbukti kebenarannya maka hipotesis tersebut menjadi sebuah teori. Jadi, sebuah hipoteiss diturunkan dari suatu teori yang sudah ada. Kemudian diuji kebenarannya pada akhirnya memunculkan teori baru (Umi Narimawati, 2008:73).

Melihat penjelasan tersebut, maka dapa dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (SIM PPTSP) pengaruhnya Terhadap Kepuasan Masyarakat dan Image(Citra) Pemkot Cimahi. Dikarenakan suatu sistem informasi yang baik bisa untuk mencapai kepuasan bagi masyarakat dan bisa berpengaruh besar terhadap image (citra) perusahaan dan reputasi perusahaan menjadi lebih baik dari sebelumnya.


(45)

38

3.1. Objek Penelitian

Objek Penelitian menurut Husein Umar (2005:303) mengemukakan bahwa: ”Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu.”

Objek penelitian adalah sasaran ilmiah dengan tujuan dan kegunaan tertentu untuk mendapatkan data tertentu. Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Analisis Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (SIM PPTSP) Pengaruhnya Terhadap Kepuasaan Masyarakat dan Citra Pemkot Cimahi.

3.1.1. Sejarah Pemkot Cimahi

Cimahi mulai dikenal pada tahun 1811, Gubernur Jendral Willem Daendels membuat jalan Anyer - Panarukan, dengan dibuatnya pos penjagaan (loJi) di Alun-alun Cimahi sekarang. Tahun 1874 – 1893, dilaksanakan pembuatan jalan kereta api Bandung - Cianjur sekaligus pembuatan stasiun kereta api Cimahi.Tahun 1886 dimulainya pembangunan pusat pendidikan militer dan fasilitas lainnya (RS Dustira, rumah tahanan militer, dll). Tahun 1935, Cimahi menjadi kecamatan (lampiran staat blad tahun 1935). Tahun 1962 dibentuk setingkat kewedanaan, meliputi 4 kecamatan : Cimahi, Padalarang, Batujajar dan Cipatat. Tahun 1975, ditingkatkan menjadi kota


(46)

administratif (pp no. 29 tahun 1975), diresmikannya pada tanggal 29 Januari 1976, merupakan Kotip pertama di Jawa Barat dan ketiga di Indonesia. Tahun 2001 ditingkatkan statusnya menjadi kota otonom.

Cimahi yang berasal dari status Kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Bandung sesuai dengan perkembangan dan kemajuannya maka berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan dan Otonomi Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1975 tentang Pembentukan Kota Administratif, Cimahi dapat ditingkatkan statusnya dari Kecamatan menjadi Kota Administratif yang berada di wilayah Kabupaten Bandung yang dipimpin oleh Walikota Administratif yang bertanggungjawab kepada Bupati Kepala Daerah Kabupaten Bandung. Kota Administratif Cimahi dengan luas wilayah keselurahan mencapai 4.025,73 Ha, yang merupakan bagian dari Kabupaten Bandung Utara sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Barat.

Cimahi telah menunjukkan perkembangan yang pesat, khususnya dibidang pelaksanaan pembangunan dan peningkatan jumlah penduduk, yang pada tahun 1990 berjumlah 290.202 jiwa dan pada tahu 2000 meningkat menjadi 352.005 jiwa dengan pertumbuhan rata-rata 2,12 % per tahun. Hal ini mengakibatkan bertambahnya beban tugas dan Wewenang kerja dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan. Oleh karena itu, sangat diperlukan adanya peningkatan dibidang penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan dalam rangka meningkatkan taraf


(47)

hidup dan kesejahteraan masyarakat di wilayah Cimahi.Kota Administratif Cimahi, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 1975 tentang Pembentukan Kota Administratif Cimahi.

Kewenangan Kota Cimahi sebagai Daerah Otonom mencakup seluruh kewenangan bidang pemerintahan, termasuk kewenangan wajib yaitu pekerjaan umum, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, perhubungan, industri dan perdagangan, penanaman modal, lingkungan hidup, pertahanan, koperasi dan tenaga kerja kecuali bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter fisikal, agama serta kewenangan bidang lain sesuai dengan peraturan Perundang-undangan Nomor I tahun 2003 tentang Kewenangan Kota Cimahi sebagai Daerah Otonom.

3.1.2. Visi dan Misi Pemkot Cimahi 3.1.2.1. Visi Pemkot Cimahi

"Dengan Iman, Taqwa, Optimis dan Cerdas, Jadikan Cimahi Kota Maju, Agamis, Nyaman, Tertib, Aman dan Produktif"

3.1.2.2. Misi Pemkot Cimahi

1. Meningkatkan sarana perekonomian dan lapangan kerja 2. Meningkatkan kualitas pendidikan dan Kesehatan 3. Meningkatkan penataan dan Penegakan hukum 4. Meningkatkan ifrastruktur Kota

5. Mengendalikan pembangunan agar berwawasan lingkungan 6. Meningkatkan kemitraan dengan dunia usaha


(48)

3.1.2.3. Strategi Pokok Pembangunan

Untuk mewujudkan visi dan misi Kota Cimahi tahun 2007 – 2012 , pemerintah Kota Cimahi harus mengembangkan dua strategi pokok penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yaitu strategi internal dan strategi eksternal serta fokus pembangunan sebagai berikut:

Strategi penataan pengelolaan pemerintahan, sebagai strategi internal untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance). Upaya untuk merealisasikan pembangunan yang benar-benar diorientasikan untuk masyarakat harus diawali dengan penataan internal pemerintahan Kota Cimahi baik dalam konteks penataan organisasi maupun dalam hal akuntabilitas kinerja pemerintah Kota Cimahi, penataan tersebut termasuk di dalamnya upaya pengmbangan sumber daya manusia aparatur pemerintahan sebagai tulang punggung penggerak pemerintahan dan pembangunan, sehingga diharapkan mampu memberikan nilai tambah yang optimal. Program pengembangan sumber daya manusia dilakukan dalam upaya turut mendorong pencapaian target IPM baik sektor ekonomi, pendidikan maupun kesehatan sehingga melalui berbagai pendidikan dan latihan serta program pengembangan SDM lainnya diharapkan dapat turut mempercepat pencapaian IPM Kota Cimahi. Penataan yang dimaksudkan tersebut pada akhirnya akan bermuara pada tercapainya standar mutu pelayanan kepada masyarakat yang lebih memadai.

Strategi pembangunan masyarakat kota yang berkelanjutan merupakan dimensi eksternal yang menempatkan masyarakat Kota Cimahi sebagai subyek pembangunan yang berlangsung di Kota Cimahi. Pembangunan pada dasarnya harus


(49)

dapat mencapai titik keseimbangan antara kebijakan pemerintah di satu pihak dan harapan masyarakat di pihak yang lain, oleh karena itu upaya untuk senantiasa memberdayakan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan dilaksanakan melalui pola perencanaan pembangunan partisipatif.

Fokus pembangunan 2007 – 2012 diarahkan untuk mendorong percepatan peningkatan ekonomi kota untuk mendorong peningkatan kemampuan daya beli masyarakat, pada periode 2003 sampai dengan 2007 telah menunjukkan tingkat kemajuan yang signifikan dibandingkan pada masa sebelum otonomi daerah. Indikasi utama pertumbuhan pembangunan Kota Cimahi dapat dilihat dari kinerja perekonomian Kota Cimahi sampai dengan tahun 2006 ditandai dengan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) sebesar 4,81%. Peningkatan LPE tahun 2006 mengalami percepatan dibandingkan pertumbuhan tahun-tahun sebelunnya yang hanya mencapai 4,56%. Kendati demikian secara makro pertumbuhan ekonomi kota yang hanya sebagian saja yang bersumber dari dorongan investasi, sebagian besar dipicu oleh konsumsi domestik. Selain itu indikasi keberhasilan pembangunan ditandai pula dengan meningkatnya indeks kesehatanan pendidikan untuk meningkatkan kinerja pembangunan terutama di dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat Kota Cimahi berdasarkan analisis indeks pembangunan manusia, oleh karena itu kinerja pembangunan 2007-2012 diharapkan dapat mendorong pencapaian kinerja ekonomi dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi 8 % pada tahun 2012. Oleh karena itu kegiatan program seluruhnya diarahkan pada


(50)

dorongan kegiatan ekonomi makro dan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi mikro.

Pemkot Cimahi memakai logo atau lambang instansi pemerintahan yang digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1. Logo Pemkot Cimahi

Makna Logo:

Nama Pemkot : CIMAHI (Citra Mandiri Hidup Insani) Bentuk Kubah : Kenyamanan dalam perlindungan

Bentuk 2 Pilar Bangun : Pembangunan bertitik pada keseimbangan (Agama & Dari Agama)

Bentuk Tatar Bunga : Lahan kehidupan strategis yang bermanfaat Bentuk Riak Air : Dinamika SDM (POLEKSOSBUD) dan sumber

kehidupan


(51)

Bentuk Wadah Atau Tempat : Kehidupan yang produktif dan efektif Slogan : Saluyu Ngawangun Jati Mandiri Konsep : Pembangunan Masa Depan Cimahi

3.1.2.4. Makna Bentuk Dan Warna

Kubah Jingga, merupakan semangat yang tiada henti untuk membangun dalam rangka mengantisipasi pertumbuhan dan perkembangan kemandirian, yang didukung secara bersama-sama oleh seluruh potensi sumber daya manusia yang rendah hati dan berilmu, berakhlak dan beretika, sehat dan cerdas, kreatif dan inofatif serta produktif.

Bukit Biru, merupakan anugerah berupa alam yang penuh potensi dari Tuhan Yang Maha Esa, untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga mendorong rasa syukur, menumbuh kembangkan ilmu selaras, menserasikan keadilan untuk kemakmuran, menciptakan pemerataan dalam keragaman yang sejahtera.

Air Biru Jernih, merupakan sumber kehidupan dalam dinamika masyarakat yang multi dimensi, pengayoman dan pelindung serta serta pembawa solusi bagi seluruh warga.

Tatar dan Wadah Jingga Putih dan 2 Pilar Bangun Hijau, merupakan bentuk keseimbangan agama dan dari agama dalam pembangunan rohani dan jasmani, menumbuh kembangkan rasa cinta, ketulusan sekaligus kebanggan terhadap nusa dan bangsa, tanah air serta ibu pertiwi dengan tatanan wilayah yang kondusif,


(52)

strategis dan sinergis, memiliki struktur dan sistem yang bertumpu pada sendi politik, ekonomi, sosial kemasyarakatan, budaya dan berorientasi masa depan.

Tameng (Perisai), merupakan ungkapan totolitas citra bentuk rasa aman dan nyaman, serasi dalam keselarasan, dinamis dalam keharmonisan, kuat dan taat dalam kemandirian.

3.1.3. Struktur Organisasi Pemkot Cimahi

Dalam sebuah organisasi agar tarcapai susunan kerja yang baik ditiap kinerja anggotanya memerlukan sebuah struktur yang terencana dan dapat memperlihatkan alur kerja yang baik. Adapun struktur organisasi KPPT Pemkot Cimahi adalah sebagai berikut :

Gambar 3.2 Striktur Organisasi


(53)

3.1.4. Deskripsi Tugas

Guna mendukung pemrosesan perizinan, KPPT didukung oleh Tim Teknis melalui Surat Keputusan Walikota Cimahi Nomor 503/Kep. 43-KPPT/2010 tanggal 13 Januari 2010 tentang Pembentukan Tim Teknis Pelayanan Perizinan Terpadu dengan uraian tugas sebagai berikut:

a. Pengarah

1. Memberikan pembinaan terhadap kelancaran operasional Pelayanan Perizinan Terpadu

2. Menetapkan Kebijakan pokok pelayanan umum

3. Bertanggung jawab atas pembinaan penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu

b. Penanggung Jawab

1. Merumuskan kebijakan pokok terhadap Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Cimahi

2. Memberikan arahan terhadap pelaksanaan Pelayanan Perizinan Terpadu Kepada KPPT

3. Bertanggung jawab secara umum atas kelancaran pelaksanaan Pelayanan Perizinan Terpadu kepada masyarakat


(54)

c. Ketua

1. Melaksanakan Pembinaan pengawasan dan pengendalian kegiatan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Cimahi

2. Memberikan petunjuk teknis kegiatan pelayanan

3. Mengkoordinasikan SKPD yang menyelenggarakan pelayanan umum di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) Kota Cimahi

4. Memberikan Laporan setiap bulan kepada penanggung jawab d. Sekretaris

1. Mengkoordinasikan penyusunan rencana kerja dan kegiatan administrasi Tim Pembina Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Cimahi

2. Merumuskan Program, mengatur dan mengendalikan kegiatan pembinaan sumber pendapatan daerah

3. Memantau perkembangan penyelenggaraan pelayanan di KPPT Kota Cimahi 4. Menyusun laporan kegiatan Tim Pembinaan Pelayanan Perizinan Terpadu

Kota Cimahi e. Anggota

1. Memberikan saran-saran dan pertimbangan sesuai tugas pokok bidang masing-masing untuk memperlancar operasional Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Cimahi

2. Membina dan mendorong masyarakat dan pelaku usaha untuk melengkapi kegiatan usahanya dengan perizinan sesuai tugas pokok SKPD terkait


(55)

3. Mengawasi dan mengendalikan izin yang sudah diterbitkan oleh KPPT Kota Cimahi sesuai tugas pokok SKPD terkait

4. Melaksanakan pemeriksaan di lapangan dan Membuat berita Acara Pemeriksaan serta membuat analisis/kajian sesuai bidangnya

5. Memberikan rekomendasi teknis

6. Mengadakan monitoring dan evaluasi tentang perizinan yang diberikan bidang tugas pokok dan fungsi SKPD terkait.

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Sugiyono (2009:3) Metode Penelitian adalah :

“Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Dalam melakukan penelitian penulis menggunakan metode penulisan studi kasus dan metode deskriptif dan verifikatif.

Menurut Sugiyono (2005 : 21) mendefinisikan bahwa :

‘’Metode Deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas’’.

Metode deskriptif ini merupakan metode yang bertujuan untuk mengetahui sifat serta hubungan yang lebih mendalam antara dua variabel dengan cara mengamati aspek-aspek tertentu secara lebih spesifik untuk memperoleh data yang sesuai dengan masalah yang ada dengan tujuan penelitian, dimana data tersebut


(56)

diolah, dianalisis, dan diproses lebih lanjut dengan dasar teori-teori yang telah dipelajari sehingga data tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan.

Sedangkan metode verifikatif menurut Mashuri (2008:45) menyatakan bahwa :

“Penelitian verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan .”

Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik. Penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel X terhadap Y dan Z yang diteliti. Verifikatif berarti menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.

Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.

Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan, penelitian ini menggunakan Metode Survei Penjelasan ( Explanatory Survey Method). Sesuai dengan hipotesis yang diajukan, dalam penelitian akan digunakan telaah statistika yang cocok, untuk itu dalam analisis menggunakan analisis jalur (path analysis). 3.2.1. Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis.


(57)

Desain penelitian menurut Moh. Nazir (2003:84) memaparkan bahwa:

“Desain Penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.

Demikian halnya Umi Narimawati (2010:30) mengatakan bahwa desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti, dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu. Tahapan atau langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya dapat ditetapkan judul yang akan diteliti. Dalam penelitian ini permasalahan yang terjadi difokuskan pada Analisis Sistem Informasi Manajemn Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PPTSP) Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Masyarakat dan Citra Image Cimahi. Oleh karena itu penulis mengambil judul sebagai variabel bebas Analisis Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (SIM PPTSP) (X), Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Masyarakat (Y), Image (citra) Pemkot Cimahi (Z) sebagai variabel terikat.

2. Mengidentifikasi masalah yang terjadi. Dalam penelitian ini permasalahan yang berhasil diidentifikasi antara lain adalah Kurangnya proses pembaharuan informasi sehingga menghambat proses penyampaian informasi yang diperoleh masyarakat, kurangnya sosialisasi penggunaan sistem informasi manajemen pelayanan perizinan PPTSP ( Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu ) di Pemkot Cimahi.


(58)

3. Menetapkan rumusan masalah

Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data. Proses penemuan masalah merupakan tahap penelitian yang paling sulit karena tujuan penelitian ini adalah menjawab masalah penelitian sehingga suatu penelitian tidak dapat dilakukan dengan baik jika masalahnya tidak dirumuskan secara jelas. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Seberapa besar dampak penggunaan Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PPTSP) terhadap kepuasan masyarakat dan Image(citra) pemkot cimahi.

4. Menetapkan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu (SIM PPTSP) di Pemkot Cimahi terhadap kepuasan masyarakat dan image (citra) pemkot cimahi.

5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori. Penulis menetapkan hipotesis dalam penelitian ini: ” Analisi Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu (SIM PPTSP) Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Masyarakat dan Image(citra) Pemkot Cimahi”.

6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian yang digunakan. Dalam penelitian ini konsep Analisis Sistem Informasi Manajemen PPTSP mengacu kepada Abdul Kadir, 2003, Kepuasan Masyarakat, pada Electronic Journal e – Government, Norshidah Mohamed, Husnayati Hussin and


(59)

Ramiah Hussein (2009), selanjutnya Image (citra) Pemkot Cimahi kepada Weiss, Anderson dan Mac Innis (1999) dalam Cempakasari dan Yoestini (2003). Pengukuran dengan skala ordinal karena data yang diukurnya berupa tingkatan, namun akan dilakukan proses interval dengan metode MSI.

7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data. Sumber data dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder. Teknik penentuan sampel menggunakan rumus Slovin, dengan teknik stratified random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, kuesioner, wawancara, dan dokumentasi.

8. Melakukan analisis data. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis statistik inferensial, Metode deskriptif dan Verifikatif, dan analisis jalur. 9. Melaporkan hasil penelitian.

Desain penelitian ini menggunakan pendekatan paradigma hubungan satu variable bebas, dengan dua variable terikat. Desain pernelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:


(60)

Gambar 3.3 Desain Penelitian

3.2.2. Operasional Variabel

Sebelum mengadakan penilaian dalam penelitian, penulis harus menentukan operasional variabel, hal ini dimaksudkan agar dapat mempermudah dalam melakukan penelitian.

Menurut Sugiyono (2009:60) menerangkan bahwa:

“Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.”

Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai dengan judul penelitian mengenai Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu (SIM PPTSP) Pengaruhnya Dalam Kepuasan Masyarakat dan Image (citra) Pemkot Cimahi.maka variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah :

SIM PPTSP (X)

Citra Pemkot Cimahi (Z)

Kepuasan Masyarakat (Y)


(61)

1. Variable Independent (X) atau variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lainnya dan merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya Variable Dependent (terikat). Data yang menjadi variabel bebas (X) adalah Analisis Sistem Informasi Manajemen PPTSP. a) Perangkat Lunak (Software)

Semua rangkaian perintah (intruksi) yang digunakan dalam pemrosesan informasi, tidak hanya berupa program tetapi dapat juga berupa prosedur. Program merupakan sekumpulan intruksi/perintah dari pengguna sumber data sedangkan prosedur adalah sekumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan proses pengolahan informasi dan mengoperasikan perintah bagi pengguna informasi.

b) Perangkat Keras (Hardware)

Semua peralatan yag diginakan dalam proses informasi berupacomputer dn media data seperti CD, disk, lembaran kertas data, dll. c) Manusia (Brainware)

Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Smber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua yaitu pengguna akhir pakar sistem informasi.

Pengguna akhir adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, misalnya mahasiswa, pemasok, dll. Sedangkan pakar sistem informasi adalah orang-orang yang meengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi misalnya sistem anali, developer, dll.

d) Jaringan

Media komunikasi yang menghubungkan komputer, pemroses informasi dan data peralatan lainnya serta dikendalikan melalui software komunikasi,


(62)

sumber daya jaringan dapat berupa kabel, nirkabel, satelit, seluler, modem, prosesor, dll.

e) Data

Data dapat berupa teks, gambar, audio maupun video. Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk memasukan sebuah sistem informasi manajemen melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi. 2. Variable Dependent atau variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Data yang menjadi variabel terikat adalah Kepuasan Masyarakat (Y) dan Citra Pemkot Cimahi (Z). Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna (user) adalah sebagai berikut menurut Norshidah Mohamed et all adalah:

a) Content (isi) dimensi ini mengukur kepuasan pengguna ditinjau dari sisi isi suatu sistem. Isi sistem biasanya berupa fungsi dan model yang dapat digunakan oleh pengguna sistem dan juga informasi yang digasilkan oleh sistem

b) Accurancy(ketepatan) mengukur kepuasan pengguna dari sisi keakuratan data ketika sistem menerima input juga mengolahnya menjadi informasi. Keakuratan sistem diukur dengan melihat seberapa sering sistem menghasilkan output yang salah ketika mengolah input dari pengguna, selain itu dapat dilihat pula seberapa sering terjadi error atau kesalahan dalam proses pengolahan data.

c) Format dimensi ini mengukur kepuasan pengguna dari sisi tampilan dan estetika antarmuka sistem, format laporan atau informasi yang dihasilkan


(63)

oleh sistem apakah antar muka sistem itu menarik dan apakah tampilan sistem memudahkan pengguna ketika menggunakan sistem sehingga secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadap tingkat efektifitas dari pengguna

d) Ease of use (kemudahan pengguna), mengukur kepuasan pegguna dari sisi kemudahan pengguna atau user friendly dalam menggunakan sistem, seperti proses memasukan data, mengolah data, dan mencari informasi yang dibutuhkan.

e) Timeliness (ketepatan waktu), mengukur kepuasan pengguna dari sisi ketepatan waktu sistem dalam menyajikan atau menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Sistem yang tepat waktu dapat dikategorikan real-time, berarti setiap permintaan atau input yang dilakukan oleh pengguna akan langsung di proses dan output akan ditampilkan secara cepat tanpa harus menunggu lama. Norshidah Mohamed et al (2009-288)

3. Sedangkan indikator dari image (citra) (Z) adalah faktor-faktor yang mempengaruhi image (citra) pemkot cimahi yaitu: Kottler (2003) yang menyebutkan bahwa image (citra) perusahaan menggambarkan sekumpulan kesan (impressions), kepercayaan (beliefs), dan sikap (attitudes), yang ada di dalam benak konsumen terhadap perusahaan

Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini tentang Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu (SIM PPTSP) Pengaruhnya


(1)

145 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan identifikasi masalah yang ingin dikaji, tujuan penelitian yang ingin dicapai, hipotesis yang ingin diteliti, serta hasil-hasil pengolahan data dan analisisnya, maka peneliti memperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem informasi manajemen PPTSP yang sedang berjalan saat ini di Pemkot Cimahi telah menunjukan peningkatan pelayanan masyarakat dalam bidang perizinan dan memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk memperoleh pelayan publik. Sehingga memudahkan masyarakat dalam mengurus perizinan secara legal.

2. Tanggapan masyarakat terhadap sistem informasi manajemen PPTSP cukup berhasil karena masyarakat sudah banyak yang menggunakan sim pptsp dan penggunaan sim pptsp telah memberikan kejelasan prosedur pelayanan sehingga dapat diketahui setiap tahapan proses pemberian perizinan sesuai dengan urutan prosedurnya.

3. Kepuasan masyarakat dengan menggunakan sistem informasi manajemen PPTSP digunakan untuk mengetahui seberapa besar kepuasan yang diperoleh masyarakat setelah menggunakan sistem informasi manajemen PPTSP.

4. Image pemkot Cimahi dimata masyarakat setelah menggunakan sistem informasi manajemen PPTSP ternyata telah berhasil meningkatkan image


(2)

146

perusahaan ini tebukti dengan banyaknya penilaian positif yang disampaikan masyarakat melalui kritik dan saran kepada pemkot Cimahi.

5. Dampak kepuasan masyarakat setelah menggunakan sistem informasi manajemen PPTSP berpengaruh terhadap kualitas pelayanan dan seberapa besar kepuasan masyarakat yang diperoleh mayarakat dari pemkot Cimahi. 6. Dampak penggunaan sistem informasi manajemen PPTSP terhadap image

pemkot Cimahi untuk menganalisis seberapa besar image pemkot Cimahi setalah menggunakan sistem informasi manajemen PPTSP.

7. Dampak dari penggunaan sistem informasi PPTSP yang pengaruhnya terhadap kepuasaan masyarakat dan image pemkot Cimahi memberikan pengaruh sebesar terhadap kepuasan kemudian secara bersama-sama sistem informasi manajemen pelayanan perijinan terpadu satu pintu memberikan pengaruh dalam meningkatkan imageperusahaan.

5.2 Saran

Setelah penulis memberikan kesimpulan dari hasil penelitian tentang Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu pengaruhnya terhadap kepuasan dan image Pemkot Cimahi, maka penulis akan memberikan beberapa saran yang dapat digunakan oleh Pemkot Cimahi yaitu sebagai berikut :

1. Perlu adanya sosialisasi yang lebih luas kepada pengguna sistem informasi manajemen pelayanan perizinan terpadu satu pintu (SIM PPTSP) sehingga pemakaian sistem informasi perizinan ini dapat dimanafaatkan secara optimal oleh masyarakat.


(3)

147

2. Informasi dalam Sistem Informasi Manajeman Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu yang berbasis website hendaknya lebih update dan diperbaharui secara berkala dalam memberikan informasi.

3. Informasi yang diberikan oleh SIM PPTSP yang berbasis sms gateway hendaknya lebih diperbanyak dan disesuaikan dengan penerimanya sehingga memudahkan masyarakat dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan.

4. Perlu pembenahan untuk mengatasi kekurangan yang ada pada Sistem Informasi Manajemen Terpadu Satu Pintu berbasis website agar dapat digunakan oleh masyarakat secara maksimal.

5. Administrator lebih memperhatikan kualitas dari sistem informasi manajemen pelayanan perizinan terpadu satu pintu di Pemkot Cimahi untuk meningkatkan kepuasan masyarakat dan mencitakan kesan positif terhadap Pemkot Cimahi dimata masyarakat.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

1. BUKU

Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain. Andi Offset. Yogyakarta.

Jonathan Sarwono. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Graha Ilmu. Yogyakarta

Pressman, Roger S. alih bahasa oleh LN Harnaningrum. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak. Andi Offset. Yogyakarta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. 2003. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung

Umi Narimawati. 2007. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia Aplikasi & Contoh Perhitunganya. Agung Media. Jakarta.

Umi Narimawati. 2008. Teknik-teknik Analisis Multivariat Untuk Riset Ekonomi. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Zulkifli Amsyah. 2003. Manajemen Sistem Informasi. Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Departemen Dalam Negeri. Pengantar Modul Aplikasi SIM PPTSP 2. ONLINE

http://eurojurnals.com/ International Journal of Business and Management/11 Maret 2011

http://eurojurnals.com/ Impact Of Corporate Image and Corporate Image Reputation On Customer /15 April 2011

http://eurojurnals.com/ Electronic Journal e – Government, Norshidah Mohamed, Husnayati Hussin and Ramiah Hussein /27 April 2011


(5)

BIODATA PENULIS

Nama : Yopi Eka Setiawan

Tempat / Tgl lahir : Majalengka, 04 Desember 1987

Jenis Kelamin : Laki - Laki

Agama : Islam

Alamat : Jl. Manyar no 13 komplek D’Flat Krakatau Steel, Cilegon

No Telepon / HP : 085714456680

Pendidikan : 1. 1992-1994 : TK BINA ATHFAL CILEGON

2. 1994-2000 : SDN KRAMAT WATU 2 SERANG

3. 2000-2003 : SLTPN KRAMAT WATU 1 SERANG

4. 2003-2006 : SMAN CIPOCOK JAYA 1 SERANG

5. 2006-2011 : Jenjang Studi Strata 1 (S1)

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknik & Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

Bandung, 16 Agustus 2011 Penulis

Yopi Eka Setiawan


(6)