17 4. Review
Review merupakan tahap untuk menunjukan hasil logo yang telah dibuat kepada klien. Tentunya dalam tahap ini desainer
atau yang memegang kuasa merhak untuk menjelaskan arti dan makna yang terkandung dalam logo. Biasanya dalam tahap ini
klien tidak langsung menentukan pilihannya. Perlu beberapa perubahan hingga akhirnya mendapatkan persetujuan.
5. Pendaftaran Merek Logo yang telah disetujui kemudian didaftarkan ke
Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual Dirjen HAKI, Departemen Hukum dan HAM untuk mandapatkan perlindungan
apabila terjadi penggunaan secara tidak sah oleh pihak lain. Pendaftaran merek atau registrasi ini bisa dilakukan pada tahap
awal ketika perusahaan menentukan nama merek. 6. Sistem Identitas
Pada tahap ini desainer membuat manual guides yang berisikan semua panduan untuk menggukakan logo serta sistematika bentuk
dan warna logo. 7. Produksi
Tahap ini merupakan tahap untuk mengaplikasikan logo pada media-media yang telah ditentukan.
2.3 Tinjauan Metode Desain Menurut J Christopher Jones
Desain tak lepas hanya sekedar gambar atau rancangan, namun desain memiliki proses tersendiri untuk mampu membentuk hasil akhir yang ideal.
Kata desain sendiri di Indonesia merupakan peng-indonesia-an dari bahasa inggris yaitu design, kata ini mencakup pengertian yang masih umum
merancangrancanganrancang. Menurut Bruce Archer desain adalah suatu bentuk badani dan rohani manusia yang dijabarkan melalui berbagai bidang
pengalaman, keahlian, dan pengetahuannya yang mencerminkan perhatian pada apresiasi dan adaptasi terhadap sekelilingnya, terutama yang
berhubungan dengan bentuk, komposisi, arti, nilai dan berbagai tujuan benda
18 buatan manusia Agus Sachari, 2005. Sedangkan pengertian metode secara
umum adalah suatu tata cara, teknik atau model penyelidikan yang sistematis yang dipakai oleh suatu disiplin ilmu tertentu.
Terlepas dari pengertian desain, pada prosesnya untuk mendapakan hasil akhir yang baik terdapat beberapa metode seperti yang dijelaskan oleh J
Christopher Jones maupun Bryan Lawson. Metode desain merupakan tahapan yang digunakan untuk menemukan ide desain yang tepat sesuai dengan
situasi desain tertentu. Metode desain memiliki prosedur logis seperti prosedur pengumpulan data mencari literatur dan penulisan kuesioner,
prosedur inovatif seperti brainstorming dan synectics pemecahan masalah secara kelompok yang menggunakan analogikiasan untuk membandingkan
antara satu objek atau konsep dengan objek atau konsep yang lain dan transformasi sistem, dan prosedur evaluatif seperti menulis spesifikasi dan
kriteria pemilihan. Keberhasilan dalam menggunakan motode desain adalah mendapatkan
kebenaran dan menghasilkan solusi yang unik untuk mencapai pengalaman yang lebih baik bagi pengguna produk, layanan, brand, dan informasi. Seperti
halnya pada pembahasan desain logo, metode ini dapat digunakan untuk menghasilkan desain logo yang tepat dan sesuai dengan entity perusahaan.
J Christopher Jones merupakan salah satu profesor desain dari University of Leeds Inggris. Ia bekerja sebagai pengajar desain melalui TV,
Radio serta digital media lainnya. Pada tahun 1970 ia menerbitkan buku pertamanya yaitu Design Methods yang menjadi strandar buku untuk mata
kuliah desain. Buku yang membahas mengenai metode mendesain yang dimulai dari gagasananalisa data hingga hasil akhir berupa visual rancangan
dibuat dengan tujuan membantu desainer dalam menciptakan hasil rancangan yang berkualitas. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam metode
desain karena memiliki efektivitas, relevansi berhubungan, kenyamanan, familiar, dan kritik.
Dalam buku tersebut J Christopher Jones lebih banyak membahas mengenai metode desain dalam bidang arsitekstur, sehingga jika digunakan
untuk mendesain logo akan mengalami sedikit perbedaan. Namun pada
19 dasarnya metode desain yang disebutkan oleh J C Jones merupakan metode
desain secara umum, sehingga metode tersebut juga mampu digunakan dalam bidang studi DKV. Penggunaan metode ini dapat dilihat pada buku Metode
Riset Untuk Desain Komunikasi Visual yang ditulis oleh Jonathan Sarwono dan Hary Lubis. Buku tersebut menjelaskan cara-cara pengumpulan data
yang sama halnya seperti yang disebutkan oleh J Christopher Jones. James C Snyder dan Anthony J Catanese mencoba untuk mereview
kembali metode desain dari J Christopher Jones dalam buku Pengantar Arsitektur. Mereka menyebutkan 5 metode dalam mendesain, ke-5 metode
tersebut sebagai berikut :
Metode Perancangan J. C Jones
Gagasan Informasi
Analisis Sistesis
Evaluasi Optimisasi
Tabel 2.1 Metode perancangan 5 langkah oleh J Christopher Jones
Pada dasarnya ke-5 metode ini adalah penyederhanaan dari metode desain yang disebutkan oleh J C Jones, akan tetapi tujuan yang terdapat didalamnya
adalah sama. 1. Gagasan
Permulaan memiliki beberapa proses yaitu pengenalan dan pembatasan masalah yang dilakukan dengan interview atau wawancara terhadap klien.
Dalam hal ini desainer memberikan imaginasi kritis dalam bidang keahliannya yang mendorong aspirasi klien untuk meningkatkan hasil
akhir rancangan.
20 2. Informasi dan Analisis
Langkah kedua meliputi persiapan untuk pengumpulan data dan analisis informasi mengenai masalah yang akan dipecahkan. Secara spesifik
persiapan meliputi pengumpulan secara sistematis dan analisis informasi tentang suatu projek tertentu.
3. Sintesis Merupakan langkah untuk mengajukan usulan dalam proses perancangan.
Usulan rancangan harus menghimpun berbagai pertimbangan dari konteks sosial, ekonomi, fisik, estetika dan nilai-nilai perancangan. Langkah ini
terjadi mulai dari awal hingga akhir proses peracangan. Sehingga usulan- usulan atau ide dapat selalu diterima selama proses merancang.
4. Evaluasi Evaluasi dalam perancangan terjadi pada beberapa skala yang meliputi
bermacam-macam peserta. Pembahasan ini berpusat pada evaluasi usul- usul alternatif yang diajukan.
5. Optimisasi Tindakan merupakan langkah untuk mulai mengaplikasikan hasil
rancangan atau proses ini juga bisa disebut proses produksi.
Sedangkan pada buku Design Methods akan dibahas terlebih dahulu tehnik-tehnik yang mampu digunakan dalam ke-5 langkah metode desain
seperti yang disebutkan oleh James C Snyder dan Anthony J Catanese. Sehingga nantinya akan dipilih mana teknik yang dapat digunakan pada
gagasan, sintesis, evaluasi dan sebagainya. Teknik-teknik yang disebutkan oleh J C Jones dalam buku Design Methods adalah sebagai berikut :
1. Prefabricated strategies 1. Systematic search
Tahap ini digunakan untuk memecahkan masalah dengan kepastian yang logis.
21 2. Value analysis
Value analysis ditentukan oleh mereka yang memiliki pengetahuan lebih dalam menganalisa suatu permasalahan. Pada bagian ini akan
menemukan poin-poin yang dapat memperkuat kualitas perancangan. 3. Boundary searching
Dalam perancangan ataupun ketika pengaplikasian logo akan timbul beberapa masalah. Disini desainer dan tim membahas untuk
mengantisipasi masalah tersebut. Diskusi dilakukan dengan membuat batasan yang diterima untuk mengajukan ide pemikiran. Tim dapat
membuat contoh dimana kondisi masalah yang timbut nantinya dapat diatasi atau disesuaikan.
4. Pages cumulative strategy Untuk meningkatkan kualitas desain yang telah dibahas pada
tahap analisa dan evaluasi, baik yang bersifat kumulatif yang tidak perlu dan konvergen yang berfokus. Tim mengkaji dampak
kumulatif dan non kumilatif terhadap desain. Memilih mana yang perlu digunakan sebagai desain dan mana yang tidak perlu digunakan.
2. Strategy control methods 5. Strategy switching
Disini tim diperbolehkan untuk mempengaruhi pemikiran atau ide yang ada dengan mengeluarkan ide-ide yang baru, kemudian
memisahkan kedua hasil pemikiran tersebut. Pengeluaran ide-ide yang baru tidak diperbolehkan melanjutkan dari ide yang lama sehingga ide
ini merupakan sebuah gagasan baru. Jika terdapat ide diluar dari pembahasan atau jauh dari pembahasan maka ide tersebut dapat
langsung ditinggalkan dan mulai untuk mengeluarkan ide baru. 3. Methods of exploring design situations
6. Stating objectives Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasikan kesesuaian
kondisi eksternal dengan rancangan. Sedangkan cara kerjanya desainer dan tim mengidentifikasikan dimana rancangan nantinya
dapat dioperasikandigunakan dengan tepat. Serta hasil rancangan
22 dapar diaplikasikan oleh sponsor. Dalam hal ini sponsor akan
mengidentifikasikan alasan dan harapan bagi mereka jika menggunakan hasil rancangan tersebut. Kemudian tim memastikan
bahwa laporan identifikasi tujuan sesuai satu sama lain dan juga sesuai dari informasi yang telah tersedia saat merancang.
7. Literature searching Tujuan pada tahapan ini untuk menemukan informasi yang
dapat mempengaruhi
hasil rancangan
desainer secara
menguntungkan yang dapat dipengaruhi oleh keterlambatan dan tidak diterimanya biaya.
8. Searching for visual inconsistencies Jika dirasa rancangan belum memiliki kesesuaian maka tahap
ini dapat digunakan untuk menemukan arah dalam memperbaiki rancangan. Tahap ini dapat dilakukan dengan cara memeriksa sampel
atau gambar-gambar rancangan yang sudah ada. Kemudian mencari alasan ketidak sesuaian serta mencari bukti untuk perubahan desain.
9. Interviewing users Digunakan untuk memperoleh informasi yang hanya diketahui
oleh pengguna produk atau sistem yang bersangkutan. Informasi diperoleh dengan cara wawancara atau interview. Setiap hasil temuan
yang terperinci dan kritis disimpan sebagai penambahan data. Wawancara juga dapat dilakukan pada setiap orang yang
bersangkutan dengan pengguna produk atau pun yang mengelolah. 10. Questionnaires
Tahap ini memiliki tujuan untuk mengumpulkan informasi yang dapat digunakan untuk mempertimbangkan hasil rancangan dari
anggota populasi yang cukup besar, Kuesioner dapat dibagikan pada orang-orang yang memiliki ases cepat terhadap pemberian informasi.
Data yang didapat akan dikumpulkan kemudian dipilih yang paling bermanfaat untuk selanjutnya diserahkan kepada desainer.
23 11. Investigating user behaviour
Tujuan dari investigating user behavior adalah untuk mencari bagian dari prilaku dan untuk memprediksi batasan kinerja pengguna
yang berpotensial terhadap sebuah desain baru. Perhatikan aspek penting dari perilaku pengguna mengenai pembelajaran penggunaan
desain yang diusulkan. 12. Systemic testing
Tahap ini dilakukan untuk mengidentifikasikan tindakan yang mampu membawa perubahan kedalam situasi yang terlalu rumit untuk
dimengerti. Dalam hal ini tim mencari dan mengidentifikasi situasi yang ada namun tidak sesuai dengan yang diharapkan. Masalah dapat
temukan pada perusahaan atau klien. Terlalu rumitnya sistem yang ada diperusahaan dapat menjadi masalah untuk menemukan hasil
rancangan. 13. Data logging and data reduction
Disini tim
dapat mempertimbangkan
untuk mengidentifikasikan yang mana data yang terpenting bagi
keberhasilan dan yang mana data yang akan menjadi sebuah kegagalan. Pemilihan ini dapat menjadi solusi untuk pemakaian biaya
serta kecepatan dalam pengerjaan. 4. Methods of searching for ideas
14. Brainstorming Brainstorming bertujuan mendorong tim untuk menghasilkan
ide dalam waktu yang lebih cepat. Semua peserta tim dibebaskan untuk mengeluarkan ide. Ide-ide yang ada kemudian digabungkan lalu
disesuaikan dengan ide dari peserta yang lain. 15. Synectics
Dengan metode sinetik peserta tim dapat menyumbangkan saran untuk dibandingkan dengan disiplin ilmu yang lain sehingga
akan memunculkan solusi yang lebih kreatif. Pada sistem kerjanya diperlukan untuk membuat sebuah grup dari orang-orang yang terpilih
24 untuk berperan sebagai bagian yang tidak berpihak. Kemudian
hasilnya dapat dikirimkan ke tim utama untuk dievaluasi. 16. Removing metal blocks
Bertujuan untuk mencari cara baru ketika solusi sepenuhnya tidak diterima. Seseorang dapat terjebak dengan pencarian kreativitas
ketika mereka tidak mengarah pada tata cara yang ada. Maka dapat diadakan kembali penilaian desain dan mencari hubungan baru antara
bagian-bagian solusi yang tidak ada. 17. Morphological charts
Tahap ini digunakan untuk menentukan fungsi dari setiap desain dengan tujuan memperluas area pencarian solusi dari sebuah masalah.
5. Methods of exploring problem structure 18. System transformation
System transformation memiliki tujuan untuk menemukan cara mengubah sistem yang tidak memuaskan jadi cara ini dapat berfungsi
sebagai penghapus kesalahan yang terkandung didalam permasalahan rancangan. Secara garis besar tahap ini dapat dilakukan dengan cara
mengidentifikasikan kesalahan pada sistem yang ada dan mencari solusinya untuk menghilangkan permasalahan ini.
19. Innovation by boundary shifting Memiliki tujuan menggeser batas dari suatu permasalahan
desain yang belum terpecahkan sehingga solusi dari luar dapat digunakan untuk menyelesaikannya. Tahap ini dilakukan dengan
mengidentifikasikan fungsi-fungsi penting dari setiap perangkat yang akan mencapai tujuan yang diinginkan. Lalu mencari bagian solusi
yang cocok terhadap permasalahan yang akan memberikan peluang untuk menggunakan semua solusi dari luar.
20. Fuctional innovation Memiliki tujuan untuk mencari desain baru yang mampu
menciptakan tahapan baru. Desainer dan tim kerja dapat mengidentifikasi perubahan fungsi penting yang mungkin bermanfaat
dalam desain.
25 21. Classification of design information
Buat catatan pada halaman terpisah sewaktu megumpulkan informasi. Kemudian urutkan peralternatif dari kategori hingga
alternatif dapat terkumpul semua. Tahap ini bertujuan untuk memecahkan masalah didalam desain agar menjadi bagian yang dapat
diatur. 6. Methods of evaluation
22. Checklists Buat beberapa daftar pertanyaan yang terpenting yang akan
ditanyaan mengenai desain yang dievaluasi. Cara ini bertujuan untuk memungkinkan desainer menggunakan pengetahuan yang telah
ditemukan untuk menjadikan kesesuaian terhadap kondisi desain. 23. Selecting criteria
Selecting criteria merupakan tahapan dimana desainer menentukan bagaimana sebuah desain dapat diterima dan diakui
dengan cara mengidentifikasi hasil desain yang telah dibuat apakah akan mengarah kepada kegagalan atau kearah keamanan.
24. Rangking and weighting Cara menentukan rangking and weighting adalah dengan
melakukan penilaian terhadap semua alternatif desain yang ada. Hasilnya dapat berupa nilai pemilihan desain tertinggi. Tahap ini
memiliki tujuan untuk menggunakan sebuah metode perbandingan secara umum yang sering dilakukan untuk memilih desain yang
terbaik. 25. Specification writing
Desainer bebas membuat spesifikasi untuk menentukan hasil desain yang diharapkan tanpa referensi bentuk desain.
Ke-25 teknik ini telah mengalami penyesuaian terhadap metode desain logo sehingga ada beberapa bagian yang tidak dapat digunakan pada proses
perancangan logo.
26
BAB III SITUS
JASA PERANCANGAN
LOGO BIKINLOGO.COM
DAN IPLOGODESIGN.COM DENGAN MEDIA INTERAKSI SECARA ONLINE
1.1 Situs Sebagai Media Usaha
Indonesia merupakan negara yang tidak lepas dari kemajuan teknologi. Semakin berkembangnya teknologi semakin mempermudah
seseorang untuk mendapatkan informasi. Salah satu teknologi yang mempermudah seseorang untuk mendapatkan informasi adalah internet.
Dahulunya internet hanya pakai untuk kalangan internal saja. Namun sekarang siapapun dapat dengan mudah menggunakannya.
Munculnya internet berdampak positif bagi kalangan pebisnis. Dengan mengetahui akan pentingnya informasi maka berdirilah beberapa
perusahaan yang menawarkan jasa layanan internet. Dalam beberapa kurun waktu terakhir perusahaan yang menawarkan jasa internet ini sangat
berkembang. Setiap perusahaan jasa internet membuat strategi untuk mendapatkan pangsa pasarnya, promosi dan penawaran paket internet dengan
murah pun ditawarkan untuk penggunanya. Hingga saat ini hampir setiap orang dapat dengan mudah mengakses internet.
Dapat disadari bahwa perkembangan internet telah mengubah cara interaksi masyarakat. Keinginan seseorang tidak hanya terbatas dari ingin
mendapatkan informasi saja, namun seseorang pun ingin dapat memberikan informasi. Perusahaan penyedia layanan membuat website dan web hosting
pun menjawab kebutuhan ini. Websitesitus merupakan salah satu peluang bisnis yang sangat baik.
Perkembangan situs ini sangat dipengaruhi oleh kemajuan ilmu dan teknologi. Menurut data pemerintah pengguna internet ditahun 2010 lebih
dari 57,8 juta orang, sedangkan pada tahun 2008 lalu tercatat ada lebih dari 70 ribu situs, sementara tahun 2009 diperkirakan ada tambahan lima ribu
pengguna baru. Tidak diragukan lagi hampir setiap orang sangat membutuhkan informasi. Jika dicermati peluang untuk membuat bisnis
melalui situs sangatlah bagus mengingat pengguna jasa internet sangatlah