Tinjauan Proses Perancangan Logo Pada Situs Penyedia Layanan Jasa Desain Logo

(1)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi:

Nama Lengkap : Dedy Wianda

Tempat Tanggal Lahir : Curup, 24 Nopember 1985 Jenis Kelamin : Laki-laki

Status Perkawinan : Belum Nikah

Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : Sarjana Desain/Desain Komunikasi Visual Alamat : Jl. Doktor Junaedi No. 55a, Bandung Telepon/HP : 081809757826

Email : dedywianda@yahoo.com

Pendidikan Formal

 SD Negeri 13, Curup (1992-1998)  SMP Negeri 14, Curup (1998-2001)  SMA Negeri 4, Curup (2001-2004)

 Sekolah Tinggi Seni dan Desain Indonesia (STISI), Bandung (2005-2006)  Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Bandung (2006-2010)

Pengalaman

 Editor CV Informatika, Bandung (2006)

 Distributor FOS Fashion Retail, Bandung (2008)  Desainer PT Octovate Group Asia, Jakarta (2009)

 Promosi Bimbingan Belajar Rumah Ilmu, Bandung (2010)  Promosi Mezz Fashion Retail, Bandung (2010)


(2)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sejak awal kemunculannya teknologi informasi telah mengalami banyak perubahan. Sebagai bentuk kreatifitas hingga sekarang hampir setiap periodenya teknologi ini selalu diawali dengan inovasi terbaru. Hingga beberapa tahun terakhir teknologi informasi telah sampai kepada kebutuhan dan gaya hidup. Dukungan ini muncul ketika teknologi tersebut menjadi bagian yang memberikan kemudahan dan keindahan.

Internet merupakan salah satu teknologi informasi yang saat ini telah menjadi suatu kebutuhan. Teknologi ini memiliki sistem yang dapat menghubungkan satu komputer atau server kekomputer lain dengan menggunakan berbagai macam media. Internet menawarkan kemudahan dan kecepatan untuk mendapatkan informasi. Saat ini internet telah memiliki banyak fungsi diantaranya chatting, e-mail, website, audio-video streaming, online games, dan voice chat.

Berbagai macam fungsi tersebut sangat membantu untuk mendapatkan informasi dengan mudah. Masyarakat disini tidak hanya mendapatkan informasi namun juga dapat memberikan informasi. Ruang yang dapat digunakan untuk memberikan informasi pada kalangan pengguna internet adalah website atau situs.

Situs memiliki halaman yang berisikan informasi mengenai diri pribadi, golongan, perusahaan, organisasi atau pemerintahan. Melihat semakin banyaknya pengguna internet tidak jarang kini situs banyak digunakan sebagai media untuk menawarkan jasa atau produk. Berbagai macam penggunaan situs yang membuat perkembangannya semakin cepat dari tahun ketahun. Fenomena menawarkan jasa usaha dalam sebuah situs tentunya sesuatu hal yang positif. Apa lagi mengetahui akan banyaknya pengguna internet. Sehingga terkadang pengguna jasa sulit untuk membedakan antara situs-situs jasa yang dari perusahaan besar atau situs jasa


(3)

2 dari usaha kecil menengah/UKM, karena keduanya terkadang terlihat bagus secara tampilan.

Perkembangan teknologi informasi ini sangat dipengaruhi oleh berkembangnya ilmu pengetahuan barat. Sehingga dampaknya sangat berpengaruh terhadap teknologi informasi di Indonesia, karena ilmu pengetahuan Indonesia masih mengarah pada ilmu pengetahuan dari barat. Dengan demikian banyak kesamaan fenomena yang terjadi di Indonesia seperti halnya yang terjadi di barat. Adanya internet di Indonesia membuat banyaknya situs-situs yang bermunculan, hal ini sama dengan fenomena yang terjadi di barat.

Masyarakat Indonesia dapat dengan mudah untuk memiliki sebuah situs, karena tata cara pembuatan situs dapat ditemukan dengan mudah di internet. Untuk membuat sebuah situs tentu harus memiliki modal, namun dengan modal yang tidak begitu besar siapa pun dapat memilikinya. Hal ini disebabkan telah banyak jasa yang menawarkan biaya pembuatan dan penyimpanan data (server) yang murah. Dengan demikian untuk seseorang yang ingin memiliki situs tentulah tidak sulit.

Adanya teknologi informasi (internet dan telpon) dapat mempermudah masyarakat dalam menggunakan jasa yang ditawarkan melalui situs. Pengguna jasa (klien) tidak perlu mengunjungi kantor atau tempat jasa tersebut, cukup melalui jaringan internet. Komunikasi dan transaksi dapat dilakukan secara online, maka dengan ini penggunaan jasa dapat lebih mudah dan cepat untuk menggunakan layanan jasa tersebut. Tak jarang juga klien perlu memperhatikan kebenaran jasa yang ditawarkan melalui situs-situs di internet.

Banyak jenis usaha yang memiliki cara interksi terhadap klien klien/konsumennya melalui internet. Sebagai contoh adalah situs amazon.com dan bhineka.com yang menawarkan produknya melalui internet (situs) serta cara pembelian dan pembayarannya juga melalui internet. Sedangkan untuk jasa perancangan logo adalah situs bikinlogo.com dan iplogodesign.com yang memiliki kesamaan cara interaksi terhadap kliennya yaitu melalui online internet.


(4)

3 Ada kemudahan bagi pengguna jasa jika menggunakan cara interaksi melalui online internet. Pengiriman data mengenai profile/latar belakang perusahaan dan jenis usaha secara garis besar dapat dikirimkan melalui internet. Sehingga dengan cara ini dapat membantu untuk mempercepat proses perancangan logo. Dilain hal jasa ini juga memiliki kelebihan yaitu harga yang ditawarkan tentunya lebih murah dibandingkan jika menggunakan jasa konsultan branding.

Cara interaksi online ini menjadi sebuah perbedaan dan memiliki keunikan tersendiri. Jika pada dasarnya perusahaan konsultan branding melakukan pengumpulan data secara offline, seperti malakukan wawancara kepada pihak perusahaan. Hal ini tidak diutamakan jika menggunakan jasa merancang logo malalui situs bikinlogo.com dan iplogodesign.com.

Dari cara interaksi internet tentunya akan berpengaruh juga pada proses perancangan, yaitu pada tahapan dan metode perancangan. Metode dan tahapan perancangan merupakan salah satu proses yang digunakan desainer untuk menghasilkan sebuah rancangan yang optimal. Tahapan-tahapan yang ada didalam metode desain sangat membantu desainer untuk mempermudah dalam menganalisa data, memecahkan masalah serta menemukan ide rancangan.

Dalam sebuah rancangan corporate identity, logo diciptakan dengan proses kreatif dan aturan-aturan standar dalam mengaplikasikannya. Proses kreatif ini ada saat penciptaan desain, pemilihan huruf, warna, maupun elemen desain yang lain. Standar aturan yang harus dijalani dalam aplikasi disemua media adalah standar baku yang harus dilaksanakan. Seperti standar warna, jenis huruf, skala bentuk adalah sesuatu yang tidak bisa ubah lagi, sehingga logo memiliki nilai konsisten. Sebuah logo atau corporate identity yang dibuat tentunya sangat mempengaruhi citra dari sebuah perusahaan yang sangat penting untuk dibangun dengan element yang kuat. Logo tidak hanya sekedar sebagai lambang yang secara visual enak dilihat, namun juga memiliki nilai ideal, aspek visi, misi, ruang lingkup kerja, serta budaya perusahaan.


(5)

4

1.2. Identifikasi Masalah

Adanya perbedaan cara dalam perancangan logo dengan menggunakan jasa pembuatan logo melalui media online internet. Penyedia jasa mampu membuat logo secara cepat dan murah. Sedangkan hal lain yang membedakan adalah cara interaksi dan transaksi yang lebih dominan menggunakan fasilitas internet dan telpon. Tentunya hal ini menjadi sebuah pertanyaan mengenai proses desain/rancangan yang digunakan. Jika menggunakan metode desain secara umum perlu beberapa tahapan untuk mendapatkan hasil desain logo yang optimal dan juga membutuhkan waktu yang lebih lama. Berdasarkan fenomena ini maka didapat beberapa poin yang menjadi permasalahan dalam layanan jasa mendesain logo ini :

1. Penyedia jasa dapat menawarkan harga yang lebih murah untuk merancang sebuah logo.

2. Interaksi antara pengguna jasa dan pemberi jasa dilakukan melalui media online internet, sehingga dapat terjadi minimnya data yang didapat serta kurangnya interaksi terhadap kedua belah pihak.

3. Desainer mampu mengerjakan desain logo dengan waktu yang lebih singkat. Hal ini dapat dipengaruhi oleh cara yang digunakan, yaitu sedikitnya data yang diterima dapat menyebabkan adanya perbedaan proses desain.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang dan indentifikasi masalah maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah proses dalam merancang logo melalui situs jasa penyedia layanan mendesain logo dengan interaksi melalui media online imternet dan telpon?

2. Apakah proses perancangan logo pada situs penyedia jasa pembuatan logo melalui media online internet sama dengan proses perancangan secara umum?


(6)

5

1.4. Batasan Masalah

Masalah dibatasi agar lebih fokus pada dua situs penyedia jasa pembuatan logo secara online dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Berdasarkan sisi geografis

Penelitian dibatasi pada situs lokal Indonesia dengan memperhatikan alamat pengelolah situs atau melalui contact person.

2. Berdasarkan jumlah pengunjung

Penelitian dibatasi pada penyedia jasa yang traffic rank-nya cukup besar. Data dilihat dari situs www.alexa.com, sebuah situs yang menyediakan jasa untuk melihat jumlah pengunjung dari sebuah halaman situs.

3. Berdasarkan Biaya

Penelitian dibatasi pada situs yang menyediakan jasa desain logo dengan kisaran biaya antara Rp. 500.000,00 – Rp. 12.000.000,00

4. Berdasarkan waktu pengerjaan

Situs yang menawarkan jasa mendesain logo dengan waktu pengerjaan maksimal 1 minggu untuk satu proyek.

5. Berdasarkan cara interaksi

Situs yang lebih banyak menggunakan metode interaksi melalui media online internet atau telpon.

6. Berdasarkan portfolio

Situs yang telah mengerjakan minimal 20 desain logo. 7. Berdasarkan Domain

Situs dengan domain nama sendiri dan tidak memakai domain yang gratis, dengan alasan pemberi jasa memiliki cukup modal untuk menjalankan usaha.


(7)

6

1.5. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif. Peneliti melakukan observasi langsung melalui internet untuk mencari permasalahan mengenai situs penyedia jasa pembuatan logo secara online, yang menawarkan jasa dengan biaya yang lebih murah dan waktu yang lebih cepat. Kemudian mengklasifikasikan untuk memfokuskan dua situs penyedia jasa saja. Pengumpulkan data dilakukan dengan cara menganalisa data sekunder, studi pustaka, wawancara dengan para ahli serta mengumpulkan data melalui media internet.

1.6. Tujuan Penelitian

- Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode dalam mendesain logo melalui media online internet serta bagaimanakah cara interaksinya.

- Tujuan khusus

Mengetahui tahapan, tujuan serta kepentingan dalam perancangan logo melalui media online, dengan sistem pengerjaan yang lebih cepat dibandingkan dengan perancangan logo oleh desainer-desainer pada umumnya.

1.7. Manfaat Penelitian

Penelitian bermanfaat sebagai ruang informasi bagi pihak akademisi untuk menahami lebih mendalam mengenai hasil metode desain logo yang digunakan pada situs penyedia jasa desain logo melalui online internet.


(8)

7

1.8. Kerangka Penelitian

Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan langkah-langkah penelitian sebagai berikut :


(9)

8

1.9. Sistematika Penulisan

Penulisan hasil penelitian ini memiliki sistematika untuk mempermudah dalam memahami maksud dan tujuan penulisan setiap babnya. Berikut adalah deskripsi mengenai pembahasannya :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai masalah yang melatar belakangi jasa perancangan logo melalui situs online. Menentukan tujuan penelitian dengan merumuskan masalah yang timbul, serta menentukan tujuan penelitian dan batasan penelitian agar studi yang dilakukan lebih terarah.

BAB II LANDASAN TEORI

Halaman ini lebih banyak menjelaskan keterkaitan dan pemaparan teori-teori yang berhubungan dengan desain dan perancangan logo yang dilakukan melalui studi literatur. Landasan teori tersebut digunakan sebagai kerangka dan bersumber dari buku-buku pustaka sebagai dasar pemikiran.

BAB III SITUS PENYEDIA JASA PEMBUATAN LOGO DENGAN MEDIA INTERAKSI ONLINE

Menjelaskan tahapan-tahapan dalam mendesain logo pada situs yang menjadi objek penelitian. Mulai dari proses pemesanan hingga penerimaan hasil jadi.

BAB IV ANALISA METODE DESAIN PADA SITUS JASA MENDESAIN LOGO DENGAN MEDIA INTERAKSI ONLINE

Menguraikan hasil penelitian mengenai metode dalam mendesain logo melalui media online dan membadingkannya dengan metode secara umum. Dalam penulisannya data dibuat dengan tabel agar lebih jelas perbedaan dan permasalahannya.

BAB V KESIMPULAN

Bagian ini membahas mengenai hasil penelitian dari fenomena pembuatan logo melalui media online internet.


(10)

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Perkembangan Teknologi Informasi

Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu manusia bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi (Haag dan Keen, 1996). Teknologi Informasi dibuat untuk mempermudah manusia dalam bertukar informasi. Pada awalnya teknologi ini digunakan sebagai pengganti penyampaian informasi secara manual dari mulut kemulut. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan maka teknologi informasi ini mampu menyampaikan informasi dengan kapasitas yang banyak, cepat serta dapat disimpan dalam waktu yang lama.

Menurut Martin (1999), Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang akan digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirim/menyebarkan informasi. Pendapat ini juga sama halnya seperti yang jelaskan oleh Williams dan Sawyer (2003), bahwa teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputer dengan jalur komunikasi kecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video.

Namun ada perbedaan pengertian jika melihat secara lebih rinci dari sudut pandang teknologi komunikasi. Jika melihat pada pengertian teknologi komunikasi yaitu segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu kelainnya. Dari definisi tersebut dapat disebutkan bahwa teknologi informasi erat kaitannya dengan teknologi yang mempunyai kesamaan dalam penyampaian informasi, pemrosesan, manipulasi, pengelolaan dan transfer informasi antar media.


(11)

10 Saat ini teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang hingga dapat menghubungkan antara beberapa media seperti televisi, komputer, telepon selular dan banyak lagi. Seperti halnya komputer saat ini telah dapat terhubung antara komputer satu dengan komputer lainnya berkat adanya jaringan internet.

Menurut kalakota (1997) yang dikutip oleh Dennis Darmawan, internet merupakan suatu jaringan dari banyak jaringan, yang menghubungkan komputer-komputer diseluruh dunia. Munculnya internet ini tak lepas dari kebutuhan akan telekomunikasi dan informasi yang mampu disampaikan dengan cepat. Drew Heywood (1996) menerangkan sejarah internet bermula pada akhir dekade 60-an saat United States Department of Defense (DoD) memerlukan standar baru untuk komunikasi Internet working. Standar tersebut digunakan untuk menghubungkan beberapa universitas, kontraktor militer dan badan penelitian.

Mengetahui akan pentingnya jaringan komunikasi maka pada tahun 1969 dibentuklah badan yang mengkhususkan penelitian pada jaringan internet yaitu ARPANET. Semenjak itulah jaringan internet semakin berkembang hingga dapat menghubungkan beberapa komputer yang terdapat di universitas inggris dan norwegia.

Berkembangnya teknologi informasi di barat ini juga berpengaruh terhadap Indonesia. Di Indonesia internet mulai masuk sekitar tahun 90-an yang dahulunya hanya digunakan oleh beberapa golongan saja. Namun untuk beberapa tahun terakhir internet telah dapat diakses oleh hampir setiap belahan wilayah Indonesia.

Internet memiliki beberapa fasilitas yang mempermudah manusia untuk berkomunikasi dan menemukan informasi. Fasilitas tersebut antara lain browsing, email, mailing list, inter relay chat, teleconference, news group, file transfer protocol, internet telephony, internet fax.


(12)

11

2.2 Tinjauan Desain Logo 2.2.1 Pengertian Logo

Munculnya logo sudah ada sejak jaman dahulu yang sering disebut simbol atau lambang, yang digunakan sebagai pembeda atau identitas dari kelompok satu dengan kelompok lain (Didit Widiatmoko Suwardikun, 2009). Sedangkan di Indonesia pada masa lalu garis telah menjadi salah satu penanda objek ritual didinding gua. Seperti yang ditorehkan di gua Leang-leang Sulawesi. Ini merupakan salah satu bukti perjalanan logo, kini peradaban telah sampai pada fase penempatan logo sebagai lambang yang menjual.

Kata logo sendiri berasal dari bahasa yunani yaitu logos yang sampai saat ini mengalami perkembangan pengertian yang signifikan. Saat ini logo telah menjadi sebuah bendera, tanda tangan, yang secara langsung tidak menjual namun memberi suatu identitas, informasi, persuasi yang pada akhirnya sebagai alat pemasaran (Safanayong, 2009 ).

Banyak pendapat para ahli yang menyebutkan beragam pengertian mengenai logo namun secara umum logo adalah sebuah identitas berupa bentuk visual yang tidak hanya terlihat bagus, indah dan mudah diingat namun juga memiliki arti tertentu yang mewakili dari suatu kelompok, golongan, perusahaan, daerah, produk, negara yang membedakan yang satu dengan yang lain. Sebagai tambahan persepsi logo sering juga disebut dengan brand, trademark atau merek. Istilah-istilah ini muncul ketika logo digunakan dalam sebuah perusahaan atau produk dagang. Jika brand diartikan dengan sebuah kelompok yang didalamnya tidak hanya terdiri dari logo yang terlihat secara fisik namun juga mencakup secara keseluruhan non fisik, pengalaman dan asosiasi.

Sedangakan trademark atau merek merupakan logo yang erat hubungannya dengan hukum dan legal. Logo yang menjadi trademark atau merek merupakan logo yang telah dipetenkan dan dilindungi oleh pemerintah.


(13)

12 Terkadang sering kali seseorang sulit untuk membedakan istilah dalam logo, bahkan kebanyakan orang menyebut pengertian yang sama terhadap logo, padahal logo terdiri atas beberapa jenis dan tipenya, berikut pengertian logo berdasarkan jenisnya :

2.2.1.1 Logotype/Word Marks/Brand Name

Pada awalnya logo disebut dengan istilah logotype yaitu sebuah tulisan yang memiliki etintas atau mewakili dari objek (barang, manusia, tempat, organisasi, ide). Sehubungan dengan perkembangan dan pengetahuan sehingga orang menambahkan tulisan tersebut dengan visual, yang saat ini disebut dengan logo.

2.2.1.2 Logogram/Device Marks/Brand Mark

Kebanyakan orang yang beranggapan logogram adalah elemen dari logo yang berbentuk visual, namun sebenarnya logogram adalah simbol-simbol yang mewakili dari sebuah tulisan yang menjadi sebuah gambar yang memiliki makna.

2.2.2 Fungsi dan Tujuan Logo

Logo tidak semeta begitu saja dibuat, namun didalamnya terdapat fungsi dan tujuan. Saat ini logo banyak digunakan dalam bidang pemasaran atau perusahaan. Berikut fungsi logo menurut Murphy dan Rowe (1993) :

1. Sebagai identifikasi

Logo merupakan wajah awal yang dilihat oleh masyarakat. Tahapan untuk mencitrakan logo dapat mudah diingan serta mengidentifikasikan latar belakang dari perusahaan. Tahap ini telah dibangun sejak awal logo dibuat, atau dipublikasikan. Sehingga selanjutnya masyarakat dapat mengidentifikasikan perusahaan tersebut bergerak dibidang apa, produk dan jasa apa saja yang dihasilkan.


(14)

13 2. Sebagai pembeda

Logo sebagai pembeda produk dan layanan yang diberikan satu dengan yang lain.

3. Sebagai komunikasi

Logo sebagai pemberi informasi kepada konsumen atau masyarakat akan halnya keaslian, nilai dan kualitas produk. 4. Memberi nilai tambah

Dengan adanya logo dan merek maka produk dapat mudah dikenal serta dapat serta masyarakat lebih menghargai keberadaannya.

5. Sebagai aset berharga

Jika produk telah dikenal hingga mancanegara, maka merek/logo tersebut akan mendapatkan hak untuk pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir.

6. Mempunyai kekuatan hukum

Jika logo telah terdaftar maka dapat dijadikan jaminan sebagai kualitas produk yang dilindungi oleh undang-undang.

Dari sisi pemasaran juga logo juga dapat berfungsi sebagai, membangun AIDA (Attraction, Interest, Desire, Action) konsumen/khalayak. Sedangkan dari sisi brand image, untuk membangun citra mindset konsumen mulai tahap introduction, positioning, loyalty dan aura.

Menurut Hanny Kardinata dalam buku mendesain logo (Surianto Rustan, 2009) tujuan membuat desain logo tentunya untuk memperoleh respon yang positif. Tentunya respon yang positif ini merupakan timbal balik dari apa yang diberikan atau dicitrakan perusahaan melalui logo terhadap masyarakat yang menggunakan produk/jasa. Maka tujuan yang dapat diterapkan dalam sebuah logo yaitu :


(15)

14 1. Menciptakan brand awareness/kesadaran merek

2. Membangun market identity 3. Membangun consumer awareness 4. Membangun corporate identity

2.2.3 Elemen Estetis Pembentuk Logo

Secara garis besar logo terdiri dari tiga elemen dasar yaitu nama/tipografi, bentuk dan warna (Schmitt dan Simonson, 1997). 1. Nama

Nama merupakan elemen utama yang harus ditetukan ketika mendesain logo. Nama ini erat kaitanya dengan tipografi dan bunyi. Sebuah logo harus memiliki nama yang simple, mudah dibaca dan mudah diingat, sehingga tipografi yang baik akan sangat membantu. Tipografi sendiri merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.

2. Bentuk atau Simbol

Bentuk merupakan elemen dasar lainnya yang dibuat untuk mengisaratkan ide abstrak menjadi bentuk visual logo. Elemen tersebut menjadi satu kesatuan yang saling melengkapi dengan fungsinya masing-masing sehingga membentuk logo yang efektif. Bentuk sangat mempermudah untuk berkomunikasi diruang lingkup internasional, karena elemen bentuk ini tidak dibatasi dengan perbedaan kata-kata atau bahasa. Bentuk ini tidak hanya berupa visual saja, namun dalam sebuah logo tipografi dapat juga disebut sebagai elemen bentuk.

Sedangkan pengertian bentuk menurut Leksikon Grafika adalah macam rupa atau wujud sesuatu, seperti bundar, elips, segi empat dan lain sebagainya. Setiap bentuk dapat mewakili dari simbol, nilai, kesan dan makna.


(16)

15 3. Warna

Selain bentuk, warna juga merupakan alat ekspresi untuk mengatakan nilai, kesan dan makna yang dapat menambah daya tarik. Selain itu juga makna sangat berpengaruh terhadap efek psikologis, mempengaruhi jiwa manusia dengan kuat, dan warna juga dapat menggambarkan suasana hati seseorang.

2.2.4 Logo yang Efektif

Untuk menentukan keberhasilan logo sulit dilakukan karena sebuah logo y ang sukses tidak dapat berdiri sendiri. Logo harus didukung dengan kinerja dan citra perusahaan yang baik. Idealnya logo yang efektif akan mampu diterima masyarakat dengan baik. Menurut Carter pakar corporate identity menyatakan dalam bukunya The Big Book Of Logo, logo yang baik harus memiliki pertimbangan seperti berikut ini :

1. Original dan Destinctive atau memiliki nilai kekhasan, keunikan dan daya pembeda yang jelas.

2. Legible, atau memiliki tingkat keterbacaan yang cukup tinggi meskipun diaplikasikan pada berbagai media dan ukuran.

3. Simple, atau logo dimengerti dalam waktu yang singkat

4. Memorable, atau logo memiliki keunikan sehingga logo dapat diingat dalam waktu yang relatif lama

5. Easily associated with the company, atau logo yang baik akan lebih mudah untuk diasosiasikan dengan jenis usaha atau citra perusahaan

6. Easily adabtable for all graphic media, pemilihan warna dan bentuk fisik yang tepat akan mempermudah logo diaplikasikan diberbagai media.


(17)

16

2.2.5 Tahap Pembuatan Logo Secara Umum

Menurut Adi Kusrianto (2007) untuk mendapatkan logo yang efektif perlu beberapa tahapan dan proses, karena logo tidak bisa begitu saja dibuat. Perlu tahapan kerja yang benar agar mendapatkan hasil dengan kualitas yang optimal. Dalam membuat desain logo juga diperlukan untuk mempunyai tim kerja, sehingga dapat membantu mempermudah pengerjaan. Tahapan pengerjaan dibawah ini merupakan tahapan dasar dalam pengerjaan sebuah logo :

1. Riset dan Analisa

Langkah awal yang perlu dilakukan adalah riset dan analisa data fakta tentang etintas dari perusahaan. Riset bisa berupa visi, misi perusahaan, tujuan, serta analisa keunggulan dan kelemahan melalui analisis S.W.O.T. Data bisa didapat melalui wawancara langsung kepada pihak perusahaan. Dalam tahap ini sebisa mungkin untuk mendapatkan data dengan lengkap, agar dapat mempermudah menemukan gagasan ide. Keseluruhan hasil riset dan analisa dirangkum dalam creative brief yang akan digunakan untuk tahap berikutnya.

Pada tahap ini juga dapat langsung menentukan tagline, salah satu atribut dalam sistem identitas, berupa kata satu atau lebih yang menggambarkan esensi, personality maupun positioning brand (Surianto Rustan, 2007)

2. Tumbnails

Tumbnails atau kumpulan sketsa logo secara manual dibuat dengan pensil atau bolpen. Tahap kedua ini merupakan tahap untuk brainstorming visual logo dari rangkuman creative brief atau transfer dari data menjadi bentuk visual logo.

3. Digitalisasi

Beberapa tumbnails yang terbaik kemudian dipilih untuk dibuat ulang dalam media komputer. Tahap ini merupakan tahap penyempurnaan bentuk dan warna agar terlihat lebih jelas.


(18)

17 4. Review

Review merupakan tahap untuk menunjukan hasil logo yang telah dibuat kepada klien. Tentunya dalam tahap ini desainer atau yang memegang kuasa merhak untuk menjelaskan arti dan makna yang terkandung dalam logo. Biasanya dalam tahap ini klien tidak langsung menentukan pilihannya. Perlu beberapa perubahan hingga akhirnya mendapatkan persetujuan.

5. Pendaftaran Merek

Logo yang telah disetujui kemudian didaftarkan ke Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual (Dirjen HAKI), Departemen Hukum dan HAM untuk mandapatkan perlindungan apabila terjadi penggunaan secara tidak sah oleh pihak lain. Pendaftaran merek atau registrasi ini bisa dilakukan pada tahap awal ketika perusahaan menentukan nama merek.

6. Sistem Identitas

Pada tahap ini desainer membuat manual guides yang berisikan semua panduan untuk menggukakan logo serta sistematika bentuk dan warna logo.

7. Produksi

Tahap ini merupakan tahap untuk mengaplikasikan logo pada media-media yang telah ditentukan.

2.3 Tinjauan Metode Desain Menurut J Christopher Jones

Desain tak lepas hanya sekedar gambar atau rancangan, namun desain memiliki proses tersendiri untuk mampu membentuk hasil akhir yang ideal. Kata desain sendiri di Indonesia merupakan peng-indonesia-an dari bahasa inggris yaitu design, kata ini mencakup pengertian yang masih umum merancang/rancangan/rancang. Menurut Bruce Archer desain adalah suatu bentuk badani dan rohani manusia yang dijabarkan melalui berbagai bidang pengalaman, keahlian, dan pengetahuannya yang mencerminkan perhatian pada apresiasi dan adaptasi terhadap sekelilingnya, terutama yang berhubungan dengan bentuk, komposisi, arti, nilai dan berbagai tujuan benda


(19)

18 buatan manusia (Agus Sachari, 2005). Sedangkan pengertian metode secara umum adalah suatu tata cara, teknik atau model penyelidikan yang sistematis yang dipakai oleh suatu disiplin ilmu tertentu.

Terlepas dari pengertian desain, pada prosesnya untuk mendapakan hasil akhir yang baik terdapat beberapa metode seperti yang dijelaskan oleh J Christopher Jones maupun Bryan Lawson. Metode desain merupakan tahapan yang digunakan untuk menemukan ide desain yang tepat sesuai dengan situasi desain tertentu. Metode desain memiliki prosedur logis seperti prosedur pengumpulan data (mencari literatur dan penulisan kuesioner), prosedur inovatif seperti brainstorming dan synectics (pemecahan masalah secara kelompok yang menggunakan analogi/kiasan untuk membandingkan antara satu objek atau konsep dengan objek atau konsep yang lain) dan transformasi sistem, dan prosedur evaluatif seperti menulis spesifikasi dan kriteria pemilihan.

Keberhasilan dalam menggunakan motode desain adalah mendapatkan kebenaran dan menghasilkan solusi yang unik untuk mencapai pengalaman yang lebih baik bagi pengguna produk, layanan, brand, dan informasi. Seperti halnya pada pembahasan desain logo, metode ini dapat digunakan untuk menghasilkan desain logo yang tepat dan sesuai dengan entity perusahaan.

J Christopher Jones merupakan salah satu profesor desain dari University of Leeds Inggris. Ia bekerja sebagai pengajar desain melalui TV, Radio serta digital media lainnya. Pada tahun 1970 ia menerbitkan buku pertamanya yaitu Design Methods yang menjadi strandar buku untuk mata kuliah desain. Buku yang membahas mengenai metode mendesain yang dimulai dari gagasan/analisa data hingga hasil akhir berupa visual rancangan dibuat dengan tujuan membantu desainer dalam menciptakan hasil rancangan yang berkualitas. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam metode desain karena memiliki efektivitas, relevansi (berhubungan), kenyamanan, familiar, dan kritik.

Dalam buku tersebut J Christopher Jones lebih banyak membahas mengenai metode desain dalam bidang arsitekstur, sehingga jika digunakan untuk mendesain logo akan mengalami sedikit perbedaan. Namun pada


(20)

19 dasarnya metode desain yang disebutkan oleh J C Jones merupakan metode desain secara umum, sehingga metode tersebut juga mampu digunakan dalam bidang studi DKV. Penggunaan metode ini dapat dilihat pada buku Metode Riset Untuk Desain Komunikasi Visual yang ditulis oleh Jonathan Sarwono dan Hary Lubis. Buku tersebut menjelaskan cara-cara pengumpulan data yang sama halnya seperti yang disebutkan oleh J Christopher Jones.

James C Snyder dan Anthony J Catanese mencoba untuk mereview kembali metode desain dari J Christopher Jones dalam buku Pengantar Arsitektur. Mereka menyebutkan 5 metode dalam mendesain, ke-5 metode tersebut sebagai berikut :

Metode Perancangan J. C Jones

Gagasan Informasi

Analisis Sistesis Evaluasi Optimisasi

Tabel 2.1 Metode perancangan 5 langkah oleh J Christopher Jones

Pada dasarnya ke-5 metode ini adalah penyederhanaan dari metode desain yang disebutkan oleh J C Jones, akan tetapi tujuan yang terdapat didalamnya adalah sama.

1. Gagasan

Permulaan memiliki beberapa proses yaitu pengenalan dan pembatasan masalah yang dilakukan dengan interview atau wawancara terhadap klien. Dalam hal ini desainer memberikan imaginasi kritis dalam bidang keahliannya yang mendorong aspirasi klien untuk meningkatkan hasil akhir rancangan.


(21)

20 2. Informasi dan Analisis

Langkah kedua meliputi persiapan untuk pengumpulan data dan analisis informasi mengenai masalah yang akan dipecahkan. Secara spesifik persiapan meliputi pengumpulan secara sistematis dan analisis informasi tentang suatu projek tertentu.

3. Sintesis

Merupakan langkah untuk mengajukan usulan dalam proses perancangan. Usulan rancangan harus menghimpun berbagai pertimbangan dari konteks sosial, ekonomi, fisik, estetika dan nilai-nilai perancangan. Langkah ini terjadi mulai dari awal hingga akhir proses peracangan. Sehingga usulan-usulan atau ide dapat selalu diterima selama proses merancang.

4. Evaluasi

Evaluasi dalam perancangan terjadi pada beberapa skala yang meliputi bermacam-macam peserta. Pembahasan ini berpusat pada evaluasi usul-usul alternatif yang diajukan.

5. Optimisasi

Tindakan merupakan langkah untuk mulai mengaplikasikan hasil rancangan atau proses ini juga bisa disebut proses produksi.

Sedangkan pada buku Design Methods akan dibahas terlebih dahulu tehnik-tehnik yang mampu digunakan dalam ke-5 langkah metode desain seperti yang disebutkan oleh James C Snyder dan Anthony J Catanese. Sehingga nantinya akan dipilih mana teknik yang dapat digunakan pada gagasan, sintesis, evaluasi dan sebagainya. Teknik-teknik yang disebutkan oleh J C Jones dalam buku Design Methods adalah sebagai berikut :

1. Prefabricated strategies 1. Systematic search

Tahap ini digunakan untuk memecahkan masalah dengan kepastian yang logis.


(22)

21 2. Value analysis

Value analysis ditentukan oleh mereka yang memiliki pengetahuan lebih dalam menganalisa suatu permasalahan. Pada bagian ini akan menemukan poin-poin yang dapat memperkuat kualitas perancangan. 3. Boundary searching

Dalam perancangan ataupun ketika pengaplikasian logo akan timbul beberapa masalah. Disini desainer dan tim membahas untuk mengantisipasi masalah tersebut. Diskusi dilakukan dengan membuat batasan yang diterima untuk mengajukan ide pemikiran. Tim dapat membuat contoh dimana kondisi masalah yang timbut nantinya dapat diatasi atau disesuaikan.

4. Pages cumulative strategy

Untuk meningkatkan kualitas desain yang telah dibahas pada tahap analisa dan evaluasi, baik yang bersifat kumulatif (yang tidak perlu) dan konvergen (yang berfokus). Tim mengkaji dampak kumulatif dan non kumilatif terhadap desain. Memilih mana yang perlu digunakan sebagai desain dan mana yang tidak perlu digunakan. 2. Strategy control methods

5. Strategy switching

Disini tim diperbolehkan untuk mempengaruhi pemikiran atau ide yang ada dengan mengeluarkan ide-ide yang baru, kemudian memisahkan kedua hasil pemikiran tersebut. Pengeluaran ide-ide yang baru tidak diperbolehkan melanjutkan dari ide yang lama sehingga ide ini merupakan sebuah gagasan baru. Jika terdapat ide diluar dari pembahasan atau jauh dari pembahasan maka ide tersebut dapat langsung ditinggalkan dan mulai untuk mengeluarkan ide baru.

3. Methods of exploring design situations 6. Stating objectives

Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasikan kesesuaian kondisi eksternal dengan rancangan. Sedangkan cara kerjanya desainer dan tim mengidentifikasikan dimana rancangan nantinya dapat dioperasikan/digunakan dengan tepat. Serta hasil rancangan


(23)

22 dapar diaplikasikan oleh sponsor. Dalam hal ini sponsor akan mengidentifikasikan alasan dan harapan bagi mereka jika menggunakan hasil rancangan tersebut. Kemudian tim memastikan bahwa laporan identifikasi tujuan sesuai satu sama lain dan juga sesuai dari informasi yang telah tersedia saat merancang.

7. Literature searching

Tujuan pada tahapan ini untuk menemukan informasi yang dapat mempengaruhi hasil rancangan (desainer) secara menguntungkan yang dapat dipengaruhi oleh keterlambatan dan tidak diterimanya biaya.

8. Searching for visual inconsistencies

Jika dirasa rancangan belum memiliki kesesuaian maka tahap ini dapat digunakan untuk menemukan arah dalam memperbaiki rancangan. Tahap ini dapat dilakukan dengan cara memeriksa sampel atau gambar-gambar rancangan yang sudah ada. Kemudian mencari alasan ketidak sesuaian serta mencari bukti untuk perubahan desain. 9. Interviewing users

Digunakan untuk memperoleh informasi yang hanya diketahui oleh pengguna produk atau sistem yang bersangkutan. Informasi diperoleh dengan cara wawancara atau interview. Setiap hasil temuan yang terperinci dan kritis disimpan sebagai penambahan data. Wawancara juga dapat dilakukan pada setiap orang yang bersangkutan dengan pengguna produk atau pun yang mengelolah. 10. Questionnaires

Tahap ini memiliki tujuan untuk mengumpulkan informasi yang dapat digunakan untuk mempertimbangkan hasil rancangan dari anggota populasi yang cukup besar, Kuesioner dapat dibagikan pada orang-orang yang memiliki ases cepat terhadap pemberian informasi. Data yang didapat akan dikumpulkan kemudian dipilih yang paling bermanfaat untuk selanjutnya diserahkan kepada desainer.


(24)

23 11. Investigating user behaviour

Tujuan dari investigating user behavior adalah untuk mencari bagian dari prilaku dan untuk memprediksi batasan kinerja pengguna yang berpotensial terhadap sebuah desain baru. Perhatikan aspek penting dari perilaku pengguna mengenai pembelajaran penggunaan desain yang diusulkan.

12. Systemic testing

Tahap ini dilakukan untuk mengidentifikasikan tindakan yang mampu membawa perubahan kedalam situasi yang terlalu rumit untuk dimengerti. Dalam hal ini tim mencari dan mengidentifikasi situasi yang ada namun tidak sesuai dengan yang diharapkan. Masalah dapat temukan pada perusahaan atau klien. Terlalu rumitnya sistem yang ada diperusahaan dapat menjadi masalah untuk menemukan hasil rancangan.

13. Data logging and data reduction

Disini tim dapat mempertimbangkan untuk mengidentifikasikan yang mana data yang terpenting bagi keberhasilan dan yang mana data yang akan menjadi sebuah kegagalan. Pemilihan ini dapat menjadi solusi untuk pemakaian biaya serta kecepatan dalam pengerjaan.

4. Methods of searching for ideas 14. Brainstorming

Brainstorming bertujuan mendorong tim untuk menghasilkan ide dalam waktu yang lebih cepat. Semua peserta tim dibebaskan untuk mengeluarkan ide. Ide-ide yang ada kemudian digabungkan lalu disesuaikan dengan ide dari peserta yang lain.

15. Synectics

Dengan metode sinetik peserta tim dapat menyumbangkan saran untuk dibandingkan dengan disiplin ilmu yang lain sehingga akan memunculkan solusi yang lebih kreatif. Pada sistem kerjanya diperlukan untuk membuat sebuah grup dari orang-orang yang terpilih


(25)

24 untuk berperan sebagai bagian yang tidak berpihak. Kemudian hasilnya dapat dikirimkan ke tim utama untuk dievaluasi.

16. Removing metal blocks

Bertujuan untuk mencari cara baru ketika solusi sepenuhnya tidak diterima. Seseorang dapat terjebak dengan pencarian kreativitas ketika mereka tidak mengarah pada tata cara yang ada. Maka dapat diadakan kembali penilaian desain dan mencari hubungan baru antara bagian-bagian solusi yang tidak ada.

17. Morphological charts

Tahap ini digunakan untuk menentukan fungsi dari setiap desain dengan tujuan memperluas area pencarian solusi dari sebuah masalah. 5. Methods of exploring problem structure

18. System transformation

System transformation memiliki tujuan untuk menemukan cara mengubah sistem yang tidak memuaskan jadi cara ini dapat berfungsi sebagai penghapus kesalahan yang terkandung didalam permasalahan rancangan. Secara garis besar tahap ini dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasikan kesalahan pada sistem yang ada dan mencari solusinya untuk menghilangkan permasalahan ini.

19. Innovation by boundary shifting

Memiliki tujuan menggeser batas dari suatu permasalahan desain yang belum terpecahkan sehingga solusi dari luar dapat digunakan untuk menyelesaikannya. Tahap ini dilakukan dengan mengidentifikasikan fungsi-fungsi penting dari setiap perangkat yang akan mencapai tujuan yang diinginkan. Lalu mencari bagian solusi yang cocok terhadap permasalahan yang akan memberikan peluang untuk menggunakan semua solusi dari luar.

20. Fuctional innovation

Memiliki tujuan untuk mencari desain baru yang mampu menciptakan tahapan baru. Desainer dan tim kerja dapat mengidentifikasi perubahan fungsi penting yang mungkin bermanfaat dalam desain.


(26)

25 21. Classification of design information

Buat catatan pada halaman terpisah sewaktu megumpulkan informasi. Kemudian urutkan peralternatif dari kategori hingga alternatif dapat terkumpul semua. Tahap ini bertujuan untuk memecahkan masalah didalam desain agar menjadi bagian yang dapat diatur.

6. Methods of evaluation 22. Checklists

Buat beberapa daftar pertanyaan yang terpenting yang akan ditanyaan mengenai desain yang dievaluasi. Cara ini bertujuan untuk memungkinkan desainer menggunakan pengetahuan yang telah ditemukan untuk menjadikan kesesuaian terhadap kondisi desain. 23. Selecting criteria

Selecting criteria merupakan tahapan dimana desainer menentukan bagaimana sebuah desain dapat diterima dan diakui dengan cara mengidentifikasi hasil desain yang telah dibuat apakah akan mengarah kepada kegagalan atau kearah keamanan.

24. Rangking and weighting

Cara menentukan rangking and weighting adalah dengan melakukan penilaian terhadap semua alternatif desain yang ada. Hasilnya dapat berupa nilai pemilihan desain tertinggi. Tahap ini memiliki tujuan untuk menggunakan sebuah metode perbandingan secara umum yang sering dilakukan untuk memilih desain yang terbaik.

25. Specification writing

Desainer bebas membuat spesifikasi untuk menentukan hasil desain yang diharapkan tanpa referensi bentuk desain.

Ke-25 teknik ini telah mengalami penyesuaian terhadap metode desain logo sehingga ada beberapa bagian yang tidak dapat digunakan pada proses perancangan logo.


(27)

26

BAB III

SITUS JASA PERANCANGAN LOGO BIKINLOGO.COM DAN

IPLOGODESIGN.COM DENGAN MEDIA INTERAKSI SECARA ONLINE

1.1 Situs Sebagai Media Usaha

Indonesia merupakan negara yang tidak lepas dari kemajuan teknologi. Semakin berkembangnya teknologi semakin mempermudah seseorang untuk mendapatkan informasi. Salah satu teknologi yang mempermudah seseorang untuk mendapatkan informasi adalah internet. Dahulunya internet hanya pakai untuk kalangan internal saja. Namun sekarang siapapun dapat dengan mudah menggunakannya.

Munculnya internet berdampak positif bagi kalangan pebisnis. Dengan mengetahui akan pentingnya informasi maka berdirilah beberapa perusahaan yang menawarkan jasa layanan internet. Dalam beberapa kurun waktu terakhir perusahaan yang menawarkan jasa internet ini sangat berkembang. Setiap perusahaan jasa internet membuat strategi untuk mendapatkan pangsa pasarnya, promosi dan penawaran paket internet dengan murah pun ditawarkan untuk penggunanya. Hingga saat ini hampir setiap orang dapat dengan mudah mengakses internet.

Dapat disadari bahwa perkembangan internet telah mengubah cara interaksi masyarakat. Keinginan seseorang tidak hanya terbatas dari ingin mendapatkan informasi saja, namun seseorang pun ingin dapat memberikan informasi. Perusahaan penyedia layanan membuat website dan web hosting pun menjawab kebutuhan ini.

Website/situs merupakan salah satu peluang bisnis yang sangat baik. Perkembangan situs ini sangat dipengaruhi oleh kemajuan ilmu dan teknologi. Menurut data pemerintah pengguna internet ditahun 2010 lebih dari 57,8 juta orang, sedangkan pada tahun 2008 lalu tercatat ada lebih dari 70 ribu situs, sementara tahun 2009 diperkirakan ada tambahan lima ribu pengguna baru. Tidak diragukan lagi hampir setiap orang sangat membutuhkan informasi. Jika dicermati peluang untuk membuat bisnis melalui situs sangatlah bagus mengingat pengguna jasa internet sangatlah


(28)

27 banyak. Pembuatan sebuah situs juga tidak memerlukan biaya yang cukup besar jika menggunakan domain.com atau domain lain yang tidak memerlukan pajak.

Ada beberapa situs di Indonesia yang digunakan sebagai lahan untuk bisnis. Jika dilihat dari sudut pandang jasa desain, ada beberapa situs yang menawarkan pembuatan logo untuk perusahaan atau bisnis mikro situs tersebut antara lain bikinlogo.com dan iplogodesign.com.

Gambar 3.1 Situs bikinlogo.com dan iplogodesign.com

(Sumber http://www.bikinlogo.com dan http://iplogodesign.com/index.html diakses 19 Mei 2010)

Situs ini menawarnakan pembuatan logo dengan interaksi secara online melalui internet tanpa harus kontak langsung dengan pemberi jasa. Setiap klien yang ingin membuat logo cukup dengan mengisi formulir yang telah disediakan kemudian mengirimnya kembali melalui email. Begitu simpel dan cepat sehingga bisnis ini sangat banyak peminatnya (klien). Begitu juga harga yang ditawarkan sangat jauh jika dibandingkan dengan menggunakan jasa konsultan branding. Fenomena ini dapat diartikan bahwa logo dimasyarakat masih hanya sebatas pemanis yang hanya dilihat penampilan fisiknya saja.


(29)

28

1.2 Tahapan Penggunaan Jasa Bikinlogo.com dan Iplogodesign.com 1.2.1 Situs Bikinlogo.com

Pemesanan logo melalui situs bikinlogo.com cukup simpel, hanya melalui jaringan internet. Menunjungi situs bikinlogo.com kemudian unduh formulir pemesanan selanjutnya transfer sejumlah uang seperti yang telah ditetapkan. Interkasi antara pembuat jasa dengan pengguna jasa hanya berdasarkan jaringan internet. Jika desain yang diinginkan disetujui maka desainer mengirimkan file aslinya.

1. Cara Pemesanan

Formulir pemesanan merupakan langkah awal yang dilakukan klien untuk memesan logo. Formulir ini merupakan salah satu bentuk data yang digunakan desainer untuk membuat logo. Dalam formulir terdapat beberapa pertanyaan yang mengarah pada bentuk logo yang diinginkan. Dengan sistem ini sangat membantu desainer untuk lebih mudah menciptakan bentuk logo, karena didalamnya telah terdapat pertanyaan seperti target audien, warna yang disukai, warna ini akan sangat berpengaruh terhadap warna yang dipakai nantinya pada logo. Pada dasarnya logo yang dibuat hanyalah yang sesuai dengan keinginan klien dan tidak berdasarkan brainstorming dari pihak desainer. Tentunya disini yang ditonjolkan adalah kepuasan klien atas logo yang telah dibuat dan belum difokuskan pada kekuatan bagi logo tersebut. Contoh formulir pemesanan dapat dilihat pada halaman lampiran 1. Formulir pemesanan pada situs bikinlogo.com

2. Biaya Desain

Ketertarikan seseorang untuk membuat desain logo pada bikinlogo.com adalah harga yang ditawarkan cukup murah. Nominal harga untuk satu buah logo ditawarkan dengan harga Rp.699.000,00. Tak salah jika bisnis desain logo ini memiliki cukup banyak klien. Bila dibandingkan dengan dengan membayar


(30)

29 desain yang profesional mungkin klien akan berfikir untuk menggunakan jasa desain yang bisa dibayar lebih murah.

Membayar sejumlah uang sesuai dengan nominal yang telah ditentukan merupakan tahap selanjutnya jika seseorang atau klien ingin membuat logo. Tahapannya setelah klien mengisi formulir pemesanan klien dapat langsung mentransfer uang ke nomor rekening yang tertera disitus. Namun jika terjadi perubahan atau pembatalan membuat logo pada situs ini tidak akan mengembalikan uang yang telah di transfer.

3. Hasil Desain

Setelah mentransfer biaya pembuatan logo, berikutnya desainer akan mengerjakan untuk mendesain logo sesuai dengan data yang diperoleh dari formulir. Proses pengerjaan menurut data yang didapat dari bikinlogo.com adalah 5-7 opsi logo yang dikerjakan selama 5 hari. Dalam proses pengerjaan desainer menggunakan software grafis yang dapat mununjang untuk eksplorasi terhadap desain logo.

Revisi logo dilakukan sebanyak 2 kali, jika logo tidak sesuai dengan keinginan klien maka biaya pengerjaan tidak bisa diambil kembali. Dalam hal ini desainer tidak mau mengambil resiko lebih jauh jika terjadi beberapa kali revisi atau penolakan desain. Klien sebagai pengguna jasa ini setidaknya harus dengan matang memikirkan untuk memberikan data yang benar ketika mengisi formulir pemesanan.

Setelah selesai desainer akan mengirimkan logo dalam bentuk aslinya kepada klien melalui email. File yang dikirimkan dapat berupa file Adobe illustrator, freehand dan photoshop. Desain yang dikirimkan juga tidak hanya logo tetapi disertai juga dengan beberapa media seperti amplop, kartu nama, kop surat yang didalamnya telah disertai dengan pengaplikasian logo.


(31)

30 Gambar 3.2 Contoh desain logo yang telah dibuat oleh bikinlogo.com

(Sumber http://www.bikinlogo.com/category/logo/page/2/ diakses 12 April 2010)

1.2.2 Situs Iplogodesign.com

Iplogodesign.com merupakah salah satu situs yang menawarkan jasa merancang logo, sebuah situs yang juga dikelolah oleh Warga Negara Indonesia. Latar belakang adanya situs disebabkan oleh sebuah program entrepreneur yang diadakan oleh Universitas Indonesia. Program tersebut menciptakan wirausahawan muda dikalangan mahasiswa.

Situs yang dikelolah lebih dari satu orang ini memiliki perbedaan range harga jika dibandingkan dengan bikinlogo.com. Harga yang ditawarkan untuk perancangan sebuah logo berkisar antara Rp. 1.000.000,00 hingga Rp. 12.000.000,00 rupiah berdasarkan data situs pada bulan juni 2010. Iplogodesign.com. Semua pilihan


(32)

31 harga dicantumkan pada halaman situs, cara ini dapat memudahkan pengguna jasa untuk memilih paket yang ditawarkan. Semakin banyak opsi logo yang dibuat dalam satu paket, maka harganya pun akan semakin mahal.

Dengan banyaknya anggota yang mengelolah usaha ini dapat memungkinkan untuk dapat merancang logo dengan lebih baik. Jasa ini memiliki kelebihan dibandingkan dengan jasa sebelumnya yaitu pengguna jasa dapat bertemu dengan pemberi jasa. Sehingga jika dilihat pada metode dalam mendesain ini merupakan tahapan yang cukup ideal untuk membicarakan dan mendapatkan data dari sebuah logo yang akan dibuat.

1. Cara Pemesanan

Setelah mengunjungi iplogodesign.com pengguna jasa dapat dengan mudah untuk menemukan contact person dari situs pemberi jasa tersebut. Contact person dapat ditemukan disetiap halaman situs. Lalu bagi pengguna jasa yang ingin memesan sebuah logo untuk usaha maka berikut adalah langkah-langkah yang diberikan oleh situs tersebut :

1. Isi atau unduh semua form pemesanan di menu contact, lalu isi kotak pesan dengan penjelasan mengenai nama brand, jenis usaha, visi misi, target market, dan jenis desain yang diinginkan termasuk warna yang inginkan. Contoh form pemesanan terdapat pada lampiran 2. Formulir pemesanan pada situs iplogodesign.com.

2. Jika lebih dari 24 jam tidak mendapatkan email balasan (setelah mengisi form) dari pemberi jasa, maka pengguna jasa dapat langsung mengirimkan pesan ke-email info@iplogodesign.com atau dapat langsung telp/sms ke no yang telah dicantumkan pada halaman situs.

3. Dapat melakukan pertemuan jika masih dalam area Jabodetabek dengan agenda membicarakan jenis usaha serta


(33)

32 desain logo yang diinginkan serta biaya dan proses pembayaran. Namun untuk diluar Jabodetabek dapat diskusi melalui email/telp/sms.

4. Setelah menyetujui, maka sebelum proses pembuatan, pengguna jasa dapat mentransfer biaya desain ke rekening yang telah ditentukan.

5. Proses selanjutnya merupakan proses perancangan logo, hingga pada akhirnya logo akan diberikan kepada pengguna jasa melalui email atau menggunakan jasa pengiriman barang dengan kuasa penggunaan logo sepenuhnya ditangan pemilik logo.

Dari tahapan diatas interaksi antara klien atau pengguna jasa terjadi beberapa kali. Jika dalam hasil kerja logo tidak sesuai yang diinginkan atau ada proses revisi. Maka kedua belah pihak wajib mendiskusikan kembali sesuai peraturan yang telah dituliskan pada halaman price. Sedangkan Untuk pengerjaan satu buah logo penyedia jasa memberi waktu 7 hari. Dimulai dari hari pertama persetujuan pembuatan logo.

2. Biaya Desain

Daftar harga untuk pengerjaan sebuah logo dapat dilihat pada halaman price. Ada 6 opsi yang ditawarkan mulai dari harga Rp. 1.000.000,00 hingga yang Rp. 12.000.000,00. Daftar harga ini dapat memudahkan pengguna jasa untuk memilih dan tidak adanya sistem negosiasi dalam harga. Berikut adalah opsi pilihan harga yang ditawarkan :


(34)

33 Tabel 3.1 Daftar harga desain logo yang ditawarkan oleh iplogodesign.com

(Sumber http://iplogodesign.com/harga-design-logo-online.html diakses 12 April 2010)

Terlihat pada tabel untuk harga yang lebih tinggi maka opsi yang ditawarkan semakin banyak. Tidak hanya jasa merancang logo namun juga terdapat filosofi logo, company profile, dan revisi logo yang lebih dari 5 kali. Meskipun range harga ditabel menawarkan mulai dari Rp. 1.000.000,00, jasa ini juga dapat menerima pembuatan logo untuk biaya dibawah Rp. 1.000.000,00. Namun pengerjaannya diserahkan terhadap desainer yang lain. Sehingga dengan demikian pemberi jasa dapat mengambil klien dari kalangan bawah hingga atas.

Mencantumkan harga jasa pada halaman situs akan membuat klien lebih mudah untuk menggunakan jasa. Harga yang telah terbagi berdasarkan paket akan mengklasifikasikan target pengguna jasa. Dalam hal ini tentunya klien yang memilih paket dengan biaya yang lebih besar akan lebih banyak berkesempatan untuk memiliki logo yang lebih baik.


(35)

34

3. Hasil Desain

Dalam metode perancangan desainer membutuhkan data untuk menganalisa permasalahan guna mendapatkan kesesuaian rancangan. Pada situs ini sumber data didapat dari form, email, telpon atau wawancara terhadap klien. Wawancara dilakukan selama masih berada dalam jangkauan jabodetabek. Wawancara lebih memungkinkan desainer untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak sebagai sumber data untuk proses analisa.

Ketika semua data telah dimiliki oleh desainer maka desainer akan memulai untuk menganalisa data hingga membuat beberapa hasil desain logo. Lamanya waktu pengerjaan yaitu selama 7 hari setelah klien mentransfer biaya desain.

Desainer akan mengerjakan desain logo berdasarkan paket yang dipilih. Jika klien memilih paket dengan harga yang paling tinggi maka desainer akan memberikan lebih banyak desain logo. Selain itu pada paket tersebut desainer juga akan mengerjakan beberapa media kelengkapannya seperti desain kop surat, kartu nama, brosur, company profile dan website.

Hasil desain yang telah selesain selanjutnya akan dikirimkan melalui email. Jika klien menginginkan revisi terhadap hasil desain maka desainer akan segera merubahnya. Banyaknya revisi juga ditentukan pada paket yang dipilih. Selanjutnya apabila logo telah disetujui oleh klien maka pemberi jasa akan mengirimkan hasil akhir rancangan beserta kelengkapannya. Berikut adalah beberapa contoh logo yang telah dibuat oleh situs iplogodesign.com


(36)

35

Gambar 3.3 Contoh desain logo yang telah dibuat oleh iplogodesign.com

(Sumber http://iplogodesign.com/jasa-pembuatan-logo.html diakses 12 April 2010)


(37)

36

BAB IV

ANALISA PROSES DESAIN PADA SITUS BIKINLOGO.COM DAN IPLOGODESIGN.COM

4.1 Analisa Tahapan Pembuatan Logo pada Situs Bikinlogo.com dan Iplogodesign.com

Dalam melakukan penelitian dengan metode deskriftif pada situs bikinlogo.com dan iplogodesign.com penulis menemukan beberapa tahapan perancangan logo secara garis besar yang digunakan oleh kedua situs tersebut. Tahapan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Menganalisa data dari telpon, form dan email.

2. Membuat sketsa logo dan mendesain logo berdasarkan data dari tahap pertama.

3. Mendesain logo menggunakan media komputer 4. Mengirimkan desain melalui email.

5. Membuat aplikasi logo pada kop surat, amplop dan kartu nama

Ke-5 tahapan ini merupakan sebuah proses perancangan yang dilakukan oleh pihak desainer. Namun jika melihat tahapan mendesain logo menurut Surianto Rustan akan terdapat 7 tahapan. Dari sini dapat dilihat ada beberapa bagian yang belum digunakan dalam proses mendesain logo melalui situs. Untuk lebih jelasnya berikut adalah proses penggunaan hingga perancangan logo melalui situs ini :

1. Tahapan Perancangan Logo pada Situs Bikinlogo.com

Situs yang menawarkan jasa dengan harga Rp. 699.000,00 ini memiliki tahapan penggunaan jasa serta tahapan perancangan logo seperti pada skema berikut :


(38)

37 Gambar 4.1 Skema penggunaan jasa dan tahapan perancangan logo


(39)

38

2. Tahapan Perancangan Logo pada Situs Iplogodesign.com

Berbeda dengan tahapan pada situs sebelumnya, situs iplogodesign.com memiliki proses wawancara dalam pengumpulan data. Berikut adalah skema tahapan penggunaan jasa dan tahapan perancangan logo pada situs ini :

Gambar 4.2 Skema penggunaan jasa dan tahapan perancangan logo pada iplogodesign.com


(40)

39

4.1.1 Tahap Analisa Data

Dalam perancangan identitas baik untuk perusahaan besar ataupun UKM, riset dan analisa ini merupakan tahap yang paling awal dilakukan dalam merancang, tahap ini digunakan dengan sebaik-baiknya untuk mendapatkan data secara lengkap. Banyaknya riset data yang didapat memungkinkan untuk membantu menemukan lebih spesifikasi dari solusi yang digunakan untuk merancang.

Keterbatasan data akan menyempitkan untuk desainer mengeluarkan solusi. Sehingga rancangan akan dapat dibuat dengan lebih sederhana. Perancangan identitas yang dibuat oleh situs bikinlogo.com dan iplogodesign.com memiliki metode tersendiri dalam menganalisa data. Jika pada situs bikinlogo.com riset dan analisa dipecahkan secara tersendiri oleh desainer. Input data didapatkan dalam bentuk yang telah terkotak dari form pemesanan atau dapat melalui media wawancara terhadap klien.

Sedangkan pada situs jasa ipologodesign.com riset dan analisa dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari form pemesanan, wawancara, email, dan telpon. Data yang didapat berupa nama perusahaan, visi misi, target market, warna dominan, dan contoh logo yang disukai. Pengkotakan data seperti ini dibuat untuk mempermudah desainer mengaplikasikan pada rancangan. Sehingga kemungkinan untuk perbedaan keinginan antara desainer dan rancangan logo yang dibuat sangat minim.

Ketika semua data telah terkumpul, langkah berikutnya desainer memecahkan masalah dan menemukan hal-hal yang penting sebagai solusi untuk tahap selanjutnya. Hal tersebut dapat berupa keywords atau langsung menemukan key visual.


(41)

40

4.1.2 Tahap Sketsa Logo

Menuangkan ide dari kata kunci yang didapat pada proses awal metode perancangan kedalam bentuk visual merupakan tahap kedua yang dikerjakan oleh desainer. Dalam tahap ini desainer mulai mengeksplorasikan ide-idenya kedalam bentuk sketsa gambar. Namun pada situs bikinlogo.com tahap ini digabungkan dengan tahap digitalisasi visual dan tak jarang desainer langsung merancang pada komputer. Sedangkan pada situs iplogodesign.com proses sketsa masih digunakan sebagai bentuk untuk proses mencari ide visual.

4.1.3 Tahap Merancang Logo dengan Komputer

Proses digitalisasi dilakukan setelah desainer membuat rancangan dalam bentuk sketsa. Pada proses ini desainer melakukan pengembangan desain dari bentuk sketsa manual manjadi bentuk vektor dengan penambahan warna. Proses digitalisasi dibuat dengan menggunakan software grafis seperti adobe, corel dan freehand. Jumlah rancangan yang dibuat akan disesuaikan dengan paket yang dipilih. Iplogodesign.com menggunakan 1 sampai 3 desainer untuk merancang sebuah logo. Pada paket 6 dengan harga Rp.12.000.000,00 iplogodesign.com memberikan 10 konsep rancangan logo dengan 3 desainer. Sedangkan situs bikinlogo.com menawarkan Rp. 699.00,00 untuk 5 sampai 7 konsep logo dengan menggunakan 1 desainer. Ada kemudahan yang didapat desainer ketika proses pewarnaan. Permberian warna pada logo dapat dilakukan langsung, karena warna yang akan digunakan pada hasil rancangan logo telah ditentukan sejak pertama klien mengirimkan data melalui form pemesanan. Pada form tercantung warna yang akan digunakan pada hasil rancangan nantinya, sehingga desainer dapat terlepas dari ketidak cocokan warna yang dapat memperlambat waktu pengerjaan.


(42)

41

4.1.4 Tahap Mengirim Hasil Desain

Setelah desainer membuat beberapa alternatf logo, kemudian logo diberikan kepada pihak klien untuk dilakukan pemilihan. Proses pengiriman hasil rancangan dapat melalui email atau melalukan pertemuan (jika menggunakan iplogodesign.com). Dari beberapa alternatif akan dipilih salah satu yang menjadi final desain. Untuk proses review atau revisi dilakukan sebanyak 2 kali pada jasa bikinlogo.com dan tak terhingga jika menggunakan jasa iplogodesign.com.

4.1.5 Tahap Membuat Aplikasi Logo

Sistem identitas ini dibuat selama proses perancangan logo. Desainer tidak membuat sistem identitas secara rinci, namun hanya beberapa rancangan media pengaplikasian logo seperti penempatan logo pada kartu nama, kop surat dan amplop. Sedangkan pada iplogodesign.com sistem identitas yang dibuat mencakup lebih dari 3 media yaitu penambahan media pada brosur dan company profile serta pembuatan manual book untuk paket harga Rp. 1.500.000,00 sampai Rp. 12.000.000,00.

4.2 Analisa Perbandingan Proses Perancangan Logo pada Situs Bikinlogo.com dan Iplogodesign.com dengan Metode Perancangan J Christopher Jones

Dari hasil analisa dalam tahapan mendesain logo melalui bikinlogo.com dan iplogodesign.com, diketahui bahwa informasi yang didapat dari klien untuk memecahkan masalah dalam merancang logo masih sangat terbatas. Maka berikut ini dapat dilihat perbandingan tahapan desain logo menggunakan media online dengan perbandingan secara umum menurut Surianto Rustan, serta perbandingan berdasarkan metode desain menurut J Christopher Jones :


(43)

(44)

(45)

(46)

45 Ada perbedaan tahapan dalam mendesain, J Christopher Jones dan Surianto Rustan menyebutkan caranya tersendiri dalam merancang. Sedangkan pada kedua situs bikinlogo.com dan iplogodesign.com mereka juga mempunyai tahapannya tersendiri dalam mendesain. Dari keempat pendapat dalam mendesain ini bila dibandingkan akan terlihat seperti pada tabel 4.1. Ada beberapa tahapan yang sama dan juga ada beberapa tahapan yang belum ada dalam proses desain. Tahapan yang belum ada ini masih terlihat pada proses perancangan pada situs bikinlogo.com dan iplogodesign.com. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai hasil perbandingan ini, berikut adalah penjelasan dari tabel perbandingan tersebut :

1. Perbandingan Proses Perancangan Untuk Baris Tabel Pertama

Dalam mendesain menurut J Christopher Jones ada 3 metode yang digunakan sebagai proses untuk mendapatkan informasi hingga memecahkan masalah untuk menemukan bentuk rancangan. Metode tersebut adalah gagasan, informasi dan analisis. Setiap metode terdiri atas beberapa bagian yang dapat memerkuat hasil rancangan. Pada ketiga metode ini data akan dianalisa kemudian dikelolah hingga pada akhirnya akan berbentuk sebuah kesimpulan-kesimpulan singkat. Kesimpulan ini akan digunakan pada metode perancangan selanjutnya.

Jika menganalisa tahapan perancangan menurut Surianto Rustan. Hal pertama yang dilakukan ketika mendapatkan sebuah projek untuk mendesain logo adalah riset dan analisa. Riset dan analisa dapat terbagi atas beberapa proses kerja yaitu mengumpulkan data, wawancara, dan menghasilkan kata kunci. Tahapan ini berbeda jika menggunakan metode J Christopher Jones namun kedua metode ini memiliki tujuan yang sama yaitu mendapatkan sebuah hasil akhir berupa kesimpulan singkat atau berupa creative brief.

Pada situs penyedia jasa mendesain logo juga menggunakan metode desain seperti yang telah disebutkan. Jika pada bikinlogo.com tahapan awal dilakukan dengan menganalisa data yang didapat melalui form ataupun email. Kemudian pada iplogodesign.com analisa dilakukan berdasarkan data dari form, email, dan interview. Tentunya kedua situs ini memiliki persamaan metode awal dalam mendesain yaitu melakukan analisa. Namun pada tahap selanjutnya analisa tidak dilakukan lebih detail seperti yang disebutkan oleh J Christopher Jones atau Surianto Rustan. Pada situs tahap selanjutnya dapat dilakukan dengan


(47)

46 menentukan langsung bentuk desain seperti sketsa logo atau langsung pada proses digitalisasi/komputer.

2. Perbandingan Proses Perancangan Untuk Baris Tabel Kedua

Sintesis pada pembahasan J Christopher Jones memiliki beberapa tahapan seperti Synectic, Boundary Shifting, innovation dan brainstorming. Tahapan ini umumnya masih membahas sebuah gagasan rancangan namun telah masuk kepembahasan dalam bentuk visual. Dalam tahapan umum merancang logo berdasarkan Surianto Rustan dalam sintesis terbagi atas thumbnails dan digitalisasi.

Secara garis besar penggunaan metode sintesis pada jasa online memiliki beberapa perbedaan yaitu proses sketsa logo dilakukan secara bersamaan antara sketsa manual dengan membuat langsung pada komputer. Hal ini terjadi pada situs bikinlogo.com dan terkadangan lebih didominankan dengan membuat logo langsung pada media komputer. Sehingga dengan demikian proses eksplorasi ide dapat dilakukan langsung menggunakan komputer langsung.

Sedangkan pada iplogodesign.com masih menggunakan metode dasar yaitu adanya sketsa logo dan merancang menggunakan komputer. Tahap sketsa logo lebih banyak digunakan untuk membuat visual desain dalam bentuk manual. Sedangkan dengan media komputer digunakan untuk mengembangkan hasil rancangan.

3. Perbandingan Proses Perancangan Untuk Baris Tabel Ketiga

Metode desain pada tahapan evaluasi digunakan sebagai pengumpulan data dan pemilihan dari alternatif rancangan. Pada metode J Christopher Jones tahap ini terdiri atas value analisys, questionnaires, investigating, systemic testing, selecting, data logging and reduction, checklists dan lain-lain. Christopher Jones membagi tahapan evaluasi ini menjadi beberapa bagian. Setiap bagian diidentifikasi untuk mendapatkan sebuah kesimpulan. Sedangkan pada tahapan umum Surianto Rustan bagian ini membahas untuk me-review kembali hasil rangcangan yang ada.


(48)

47 Dari metode desain pada tahapan evaluasi ini tentunya juga sama digunakan pada perancangan metode secara online. Pada situs bikinlogo.com tahap ini digunakan dengan cara mengirim hasil desain melalui email, serta melakukan revisi sebanyak 2 kali. Sedangkan pada situs iplogodesign.com bagian ini dikerjakan dengan mengirim contoh hasil desain melalui email dan memberikan batasan revisi mulai dari 3 hingga tak terbatas.

Pada prinsipnya kedua jasa online ini masih menggunakan tahapan evaluasi, namun evaluasi dibahas antara kedua belah pihak pengguna jasa dan pemberi jasa. jika pada J Christopher Jones tahap ini tidak hanya dilakukan antara kedua belah pihak saja, tetapi dapat menggunakan masukan dan komentar dari orang lain seperti pendapat dari anggota tim kerja atau pendapat dari karyawan perusahaan.

4. Perbandingan Proses Perancangan Untuk Baris Tabel Keempat

Optimisasi berguna untuk mengaplikasikan hasil rancangan. Dalam metode desain tahap ini adalah tahap akhir dari proses rancangan yang lebih mengarah pada sistem produksi. Jika sebuah rancangan telah siap digunakan, maka tahap optimisasi ini tim kerja dapat melakukan beberapa langkah kerja selanjutnya yaitu mendaftarkan merek, menyiapkan sistem identitas dan melakukan proses produksi.

Untuk metode rancangan secara online tidak dapat mencangkup semua bagian dari langkah kerja dalam optimisasi ini, hanya satu tahapan langkah kerja saja yang dapat dilakukan yaitu membuat sistem identitas.

Dari hasil penelitian bikinlogo.com menyertakan desain aplikasi logo pada kop surat, amplop dan kartu nama. Sedangkan situs iplogodesign.com memiliki kelebihan yaitu memberikan buku panduan penggunaan logo atau manual book.

Berdasarkan penelitian ada hal penting pada tahap ini namun belum termasuk dalam tahap mendesain secara online yaitu pendaftaran merek. Tahap ini sebenarnya sangat penting untuk perlindungan hukum dan kekuatan logo dimasa mendatang.


(49)

48

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Teknologi informasi membuat perubahan pada sistem transaksi dan komunikasi. Majunya perkembangan dipicu oleh sebuah kebutuhan akan media yang mampu mempermudah manusia dalam mendapatkan informasi. Internet sebagai teknologi informasi yang berkembang saat ini sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Sebagai keunggulannya internet mampu menyediakan informasi dengan kapasitas yang lebih banyak dan cepat.

Situs juga merupakan dampak dari munculnya internet yang digunakan sebagai media untuk menampilkan informasi berupa gambar, teks suara dan lain-lain. Situs merupakan media yang sangat ideal untuk menyampaikan informasi dengan target audien (user) yang cukup besar. Seperti halnya situs bikinlogo.com dan iplogodesign.com yang menawarkan jasa merancang logo dengan media interaksi secara online. Banyak kemudahan yang ditawarkan oleh situs ini yang membuat situs ini memiliki banyak klien. Sebagai perbandingan situs ini menawarkan harga yang murah dan waktu yang cukup singkat untuk membuat sebuah logo, tentunya hal berbeda jika menggunakan jasa desainer pada umumnya yang lebih banyak interaksi melalui offline.

Perbedaan ini menjadi perbandingan untuk mengetahui lebih jauh proses desain yang digunakan dalam merancang sebuah logo. Perbandingan proses desain meliputi dua bagian yaitu metode dan tahapan dalam mendesain logo dengan menggunakan acuan teori dari J. Christopher Jones dan tahapan umum meracang logo oleh Surianto Rustan. Dalam perbandingan ini mengulas metode dan tahapan mulai dari analisa/gagasan hingga optimisasi/hasil akhir berupa produksi.

Berikut adalah kesimpulan tahapan dan metode perbandingan mendesain melalui media online :


(50)

49  Tahapan dalam merancang logo melalui situs bikinlogo.com dan iplogodesign.com memiliki persamaan dan perbedaan terhadap tahapan mendesain logo secara umum atau offline diantaranya :

1. Untuk persamaan dalam perancangan logo melalui media online yaitu adanya proses pengumpulan data melalui teknologi internet dan telpon, kemudian analisa data, sketsa, review dan pengaplikasian logo pada media.

2. Perbedaan dari jasa merancang logo secara online adalah interaksi yang lebih diutamakan oleh media internet/telpon serta belum adanya tahapan pandaftaran merek.

 Tahapan perancangan logo pada situs bikinlogo.com dan iploodesign.com juga memiliki persamaan dan perbedaan jika dibandingkan denga metode desain dari J Christopher Jones yaitu :

1. Persamaan terhadap metode J Christopher Jones dalam proses mendesain adalah adanya proses analisa data, sketsa, serta pengiriman desain atau review.

2. Sedangkan perbedaannya adalah J Christopher Jones menyebutkan 6 metode dalam mendesain dan dalam setiap metodenya terdapat beberapa sub bagian yang digunakan sebagai proses dari perancangan. Dari 6 metode ini disesuaikan oleh tahapan merancangan pada kedua situs dan didapat ada 3 metode J Christopjer Jones yang menjadi satu tahapan yaitu metode gagasan, informasi dan analisa sedangkan sintesis dan evaluasi juga menjadi satu bagian.

Berdasarkan hasil analisa tahapan dan perbandingan metode mendesain dapat disimpulkan bahwa apa yang ditawarkan oleh kedua situs sesuai dengan apa yang mereka berikan kepada kliennya. Maka dengan ini jelas jika kedua situs dapat mengerjakan sebuah rancangan logo dengan waktu dan harga yang lebih murah jika dibandingkan dengan perusahaan jasa konsultan branding yang menggunakan metode yang lebih spesifik dan harga yang sangat mahal.


(51)

50

5.2. Saran

Situs bikinlogo.com dan iplogodesign.com membuat masyarakat lebih mudah untuk memiliki sebuah logo. Situs ini memanfaatkan teknologi informasi sebagai media interaksi. Sehingga masyarakat atau perusahaan yang menginginkan rancangan logo cukup mengakses kedua halaman situs tersebut, kemudian melakukan pemesanan secara online internet.

Kedua situs ini memiliki proses perancangan logo tersendiri yang yang diakibatkan sistem interaksi yang digunakan. Sehingga terkadang ada keterbatasan yang ditimbulkan dari cara interaksi online internet. Minimnya data yang diperoleh akibat keterbatasan tersebut yang dapat menyebabkan desainer kesulitan untuk membuat logo yang sesuai dengan citra perusahaan.

Tahapan dalam mendesain secara umum juga belum semuanya digunakan dalam proses perancangan logo pada kedua situs ini. Seperti halnya pendaftaran merek, pada situs tersebut tahapan ini belum termasuk dalam tahapan mendesain logo. Pendaftaran merek merupakan suatu bagian yeng penting untuk perusahaan baru yang akan merancang logo. pendaftaran merek ini dapat mencegah dan melindungi kesamaan serta penggunaan logo terhadap perusahaan lain.

Adanya situs jasa merancang logo ini merupakan sebuah solusi untuk masyarakat yang menginginkan perancangan logo dengan biaya yang lebih terjangkau. Sehingga perusahaan kecil menengah/mikro yang belum mampu membayar jasa konsultan branding yang mahal dapat menggunakan jasa situs ini. Sehingga adanya jasa ini merupakan suatu bentuk dari pemilihan alternatif untuk usaha mikro dalam merancang logo. Namun tak menuntut kemungkinan jasa ini dapat merancang logo yang sesuai dengan proses perancangan secara umum dari Surianto Rustan dan J Christopher Jones.


(52)

51

DAFTAR PUSTAKA

Didit Widiatmoko. 2009 (23 September). Tentang Logo. Diakses pada 17 Desember 2009 dari w. w. w. : http://desaingrafisindonesia.wordpress.com

Faisal Akib. 2009 (12 September). Definisi Teknologi Informasi. Diakses pada 9 Mei 2010 dari w. w. w. : http://teknik-informatika.com/teknologi-informasi/

Jones, J. Christopher. (1972). Design Methods : Seeds of Human Futures. New York : John Willey & Sons Ltd.

Kusrianto, Adi. (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta : Andi.

Prasetyo Hadi Purwandoko. 2008 (18 Juni). Problematika Perlindungan Merek Di Indonesia. 22 Desember 2009 dari w. w. w. : http://prasetyohp. wordpress.com

Pujiriyanto. (2005). Desain Grafis Komputer. Yogyakarta : Andi.

Rustan, Surianto. (2009). Mendesain Logo. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Sachari, Agus. (2007). Budaya Visual Indonesia. Jakarta : Erlangga.

Sachari, Agus. (2005). Pengantar Metodologi Penelitian Budaya Rupa. Jakarta : Erlangga.

Sarwono, J & Lubis, H. (2007). Metode Riset Untuk Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Snyder, James C & Anthonym J. Catanese. (1985). Pengantar Arsitektur. Jakarta : Erlangga.


(53)

52 Tjiptono, Fandy. (2005). Brand Management & Strategy. Yogyakarta : Andi.

Safanayong, Yongky. 2009 (27 Juli). Kata sambutan dari Prof. Drs. Yongky Safanayong. Diakses pada 6 Nopember 2009 dari w. w. w. : http://surianto.wordpress.com/2009/07/27/kata-sambutan-dari-prof-drs-yongky-safanayong


(54)

53

LAMPIRAN

Lampiran 1. Formulir pemesanan pada situs bikinlogo.com

Nama Perusahaan Alamat Perusahaan

(Nama jalan, kota, kode pos) Telpon

Fax Email Website Jenis usaha Target audience

Teks yang ingin ditampilkan bersama logo

Hal-hal lain yang perlu kami pertimbangkan dalam mendesain

-target market / sex / umur

-warna yang disukai / diharapkan / harus ada -jumlah minimum / maksimal warna yang dipakai -gambar yang disukai / diharapkan / harus ada -lain-lain

Apakah saat ini perusahaan Anda sudah memiliki logo? bila ya, softcopy / hasil scan diemail ke

info@bikinlogo.com. Referensi desain (jika ada desain yang anda suka )


(55)

54 Detail kontak pemesan :

Nama Email Website

No. tel / HP yg bisa dihubungi Yahoo! Messenger ID


(56)

55 Lampiran 2. Formulir pemesanan pada situs iplogodesign.com

Nama Perusahaan / Brand Alamat Perusahaan (lengkap)

Telepon / Hp Fax

Email

Yahoo Messenger ID (YM) Website

Jenis usaha Target market

Tagline logo (jika ada) Visi / misi (jika ada)

Warna Dominan (sebutkan)

Apakah saat ini perusahaan Anda sudah memiliki logo? Jika sudah, mengapa ingin mengganti logo?

Referensi Logo yang disukai (missal : pertamina, Telkom, dll)

Item apa saja yang anda butuhkan (logo, kartu nama, kop surat, amplop, company profile, website, brosur, dll)

Paket Berapa yang anda pilih (harga) Mengapa memilih iPLogoDesign

Dari mana anda mengetahui iPLogoDesign

(Sumber http://iplogodesign.com/formulir%20pemesanan%20iPLogoDesign.doc diunduh 10-Juli-2010)


(57)

56 Lampiran 3. Halaman index situs bikinlogo.com


(58)

57 Lampiran 4. Halaman biaya situs bikinlogo.com


(59)

58 Lampiran 5. Halaman tentang situs bikinlogo.com


(60)

59 Lampiran 6. Halaman index situs iplogodesign.com


(61)

60 Lampiran 7. Halaman portfolio situs iplogodesign.com


(62)

61 Lampiran 8. Halaman about situs iplogodesign.com


(63)

62 Lampiran 9. Halaman price situs iplogodesign.com

(Sumber http://iplogodesign.com/harga-design-logo-online.html diakses 13 Juni 2010)


(64)

63 Lampiran 10. Halaman client situs iplogodesign.com


(65)

64 Lampiran 11. Halaman order situs iplogodesign.com


(66)

65 Lampiran 12. Halaman contact situs iplogodesign.com

(Sumber http://iplogodesign.com/hubungi-jasa-design-logo.html diakses 13 Juni 2010)


(67)

66 Lampiran 13. Lembar Bimbingan Skripsi Pertama


(68)

67 Lampiran 13. Lembar Bimbingan Skripsi Kedua


(69)

68 Lampiran 13. Lembar Bimbingan Skripsi Ketiga


(70)

TINJAUAN PROSES PERANCANGAN LOGO PADA

SITUS PENYEDIA LAYANAN JASA DESAIN LOGO

DK 38315 Skripsi Semester II 2009/2010

Oleh:

Dedy Wianda 51906705

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(1)

vi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 48

5.2 Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51


(2)

vii DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Metode perancangan 5 langkah oleh J Christopher Jones ... 19 Tabel 3.1 Daftar harga desain logo yang ditawarkan oleh iplogodesign.com .... 33 Tabel 4.1 Tabel perbandingan proses perancangan logo dengan metode desain 42


(3)

viii DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema langkah-langkah penelitian deskriptif ... 7

Gambar 3.1 Situs bikinlogo.com dan iplogodesign.com ... 27

Gambar 3.2 Contoh desain logo yang telah dibuat oleh bikinlogo.com ... 30

Gambar 3.3 Contoh desain logo yang telah dibuat oleh iplogodesign.com ... 35

Gambar 4.1 Skema penggunaan jasa dan tahapan perancangan logo pada bikinlogo.com ... 37

Gambar 4.2 Skema penggunaan jasa dan tahapan perancangan logo pada iplogodesign.com ... 38


(4)

ix DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Formulir pemesanan pada situs bikinlogo.com Lampiran 2. Formulir pemesanan pada situs iplogodesign.com Lampiran 3. Halaman index situs bikinlogo.com

Lampiran 4. Halaman biaya situs bikinlogo.com Lampiran 5. Halaman tentang situs bikinlogo.com Lampiran 6. Halaman index situs iplogodesign.com Lampiran 7. Halaman portfolio situs iplogodesign.com Lampiran 8. Halaman about situs iplogodesign.com Lampiran 9. Halaman price situs iplogodesign.com Lampiran 10. Halaman client situs iplogodesign.com Lampiran 11. Halaman order situs iplogodesign.com Lampiran 12. Halaman contact situs iplogodesign.com Lampiran 13. Lembar Bimbingan Skripsi Pertama Lampiran 14. Lembar Bimbingan Skripsi Kedua Lampiran 15. Lembar Bimbingan Skripsi Ketiga


(5)

x GLOSARY

Analisis : Penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Desain : Suatu proses kerja yang didalamnya terdapat sebuah kegiatan

merancang, yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu bentuk objek atau gambar.

Digitalisasi : Proses pemberian atau pemakaian sistem digital. Entitas : Objek sebenarnya yang dimasukkan kedalam logo. Equity logo : Kekuatan atau kewajaran yang dimiliki oleh suatu logo. Evaluasi : Penilaian atau hasil.

Fenomena : Hal-hal yang dapat disaksikan dengan panca indra dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah.

Gagasan : Hasil pemikiran atau ide.

Layanan jasa : Pekerjaan yang berhubungan dengan interaksi antara beberapa pihak yang memberikan kepuasan kepada pelanggan.

Metode : Cara/sebuah keteraturan yang didukung oleh sebuah tahapan-tahapan kerja.

Tinjauan : Suatu tindakan untuk melakukan pengamatan. Periode : Kurun waktu atau lingkaran waktu.

PersonalityBrand : Kepribadian (untuk mengekspresikan identitas dari sebuah

brand)

Produksi : Proses mengeluarkan hasil (penghasilan/ongkos) atau berupa barang.

Review : Tinjauan, ulasan atau memeriksa.

Riset : Penyelidikan (penelitian) suatu masalah secara bersistem, kritis, dan ilmiah untuk meningkatkan pengetahuan dan pengertian, mendapatkan fakta yang baru, atau melakukan penafsiran yang lebih baik.

Sintesis : Paduan (campuran) berbagai pengertian atau hal sehingga merupakan kesatuan yang selaras.


(6)

DK 38315 Skripsi Semester II 2009 / 2010

Oleh :

Dedy Wianda 51906705

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Disahkan Oleh : Dosen Pembimbing

Cherry Dharmawan, M. Sn.

Koordinator Tugas Akhir / Skripsi