Kriteria Desain Logo Yang Baik

5 Kriteria Desain Logo Yang Baik
Posted on 18 Februari 20124 minute read

Hi All,
Saya telah beberapa kali menampilkan tutorial dan contoh-contoh desain logo yang baik. Namun,
sepertinya masih banyak saja yang bertanya, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan desain
logo yang baik? Nah, pada blog post kali ini, Sribu akan mencoba menjelaskan dengan lebih rinci,
kriteria apa yang harus dimiliki sebuah karya desain logo, agar dapat dinilai baik. (Dikutip dari
berbagai sumber)
Desain logo yang baik harus memiliki ciri khas yang kuat, mengandung pesan yang tepat, mudah
diaplikasikan, memiliki grafis yang menarik perhatian, bentuk yang sederhana, serta dapat
menjangkau target yang telah ditetapkan. Untuk itu, sebuah desain logo haruslah dibuat dengan
mengacu pada lima prinsip utama berikut ini:
1. Kesederhanaan
Mengapa “kesederhanaan” sangat penting, bahkan Sribu letakkan pada poin pertama? Sebab,
dengan mendesain logo secara sederhana, maka logo akan lebih mudah dikenali, lebih mudah
diaplikasikan dalam berbagai medium, dan tak mudah dilupakan. Itulah sebabnya, di kalangan
desainer, termasuk desainer logo, dikenal prinsip KISS – Keep It Simple, Stupid. Prinsip tersebut
menekankan pentingnya kesederhanaan dalam mendesain logo, agar logo lebih berkesan dan
dapat menyampaikan pesan dengan lebih efektif.


Selain itu, mengingat bahwa logo merupakan identitas perusahaan di mata publik, desain logo yang
sederhana akan lebih mudah dikenali, meskipun hanya dengan sekilas melihat billboard saat
sedang melaju di jalan raya, sedang sibuk memilah-milih aneka produk di pusat perbelanjaan,
ataupun sedang membolak-balik halaman majalah dan menggonta-ganti saluran televisi.
2. Kesan yang mendalam
Mengekor ketat di belakang kesederhaan adalah kesan yang mendalam. Desain logo yang efektif
haruslah mudah diingat, dan hal ini dapat dicapai dengan memiliki logo yang mengandung pesan
yang sesuai.
3. Keabadian
Desain logo yang baik haruslah abadi dan tidak dimakan usia. Jadi, sebelum Sribuddies
memutuskan sebuah desain logo, coba tanyakan dulu, apakah desain logo tersebut masih efektif
pada 10, 20, bahkan 50 tahun mendatang.
Ingatlah bahwa desain logo tidak sama dengan industri fashion, di mana tren terus datang dan
pergi. Identitas merek haruslah berumur panjang, dan tetap menonjolkan ciri khas yang sama
hingga beberapa dekade mendatang.
Salah satu contoh desain logo abadi adalah Coca Cola. Dibandingkan dengan head-to-head
competitornya, Pepsi Cola, Coca Cola lebih mampu mempertahankan identitas mereknya. Tidak
percaya, coba saja Sribuddies bandingkan desain logo Pepsi Cola dan Coca Cola di bawah ini.
Perhatikan bagaimana logo Coca Cola tidak mengalami perubahan berarti sejak tahun 1885. Ya,
itulah yang Sribu maksud dengan desain yang abadi. Desain yang abadi adalah salah satu kriteria

desain logo yang baik.

4. Kemudahan aplikasi
Logo yang efektif harus mampu menonjol di berbagai media dan aplikasi. Logo harus fungsional.
Untuk alasan ini, logo harus dirancang dalam format vektor, untuk memastikan bahwa logo dapat
diubah ukurannya dengan skala berapa pun. Logo pun sebaiknya harus dapat bekerja dalam format
horizontal maupun vertikal.
Sebagai bahan acuan, sebelum memilih sebuah desain logo, coba tanyakan apakah desain logo
yang Anda dapatkan:


dicetak di atas permukaan terang maupun gelap?



tetap terlihat menonjol meski berwarna hitam-putih atau tidak berwarna?


dicetak di atas medium lain selain kertas, misalnya di atas kain, disematkan pada desain topi,
dsb?




dicetak dengan ukuran yang sangat kecil, seperti perangko?



sebaliknya, dicetak dengan ukuran yang sangat besar, seperti billboad?

Untuk memenuhi semua persyaratan di atas, dianjurkan logo didesain secara hitam-putih saja pada
awalnya. Hal ini membuat fokus logo berada pada konsep dan bentuk, bukan pada sifat subjektif
warna. Selain itu, karena logo akan digunakan untuk jangka waktu yang sangat lama, perhatikan
juga biaya cetak, karena jika desain logo terlalu kompleks, biasanya akan membutuhkan biaya cetak
yang lebih tinggi. Hal ini, pada jangka panjang, akan berimbas cukup besar bagi perkembangan
bisnis Sribuddies.
Di samping itu, sebagai klien, Anda pun sebaiknya mengetahui perbedaan antara sistem warna
CMYK, Pantone dan RGB. Ketika merancang logo, sistem warna Pantone lebih dianjurkan.
5. Ketepatan sasaran
Desain logo yang baik harus sesuai dengan tujuan yang ingin disampaikan oleh pemiliknya. Sebagai
contoh, jika Anda merancang sebuah logo untuk toko mainan anak-anak, maka akan lebih tepat

untuk menggunakan font yang kekanak-kanakan & skema warna yang ceria. Sebaliknya, jangan
melakukan ini jika Anda merancang logo untuk sebuah firma hukum.
Yang juga penting untuk diingat adalah bahwa logo tidak perlu selalu menunjukkan produk atau
layanan yang dijual atau ditawarkan pemiliknya. Misalnya, logo untuk sebuah merek mobil tidak
perlu menunjukkan mobil, logo untuk sebuah merek komputer tidak perlu menunjukkan komputer,
dst. Harley Davidson, misalnya. Meski produk utamanya adalah motor, namun Sribuddies tidak akan
menemukan gambar motor pada logonya. Nokia pun demikian, tidak menampilkan ponsel, yang
merupakan produk unggulannya. Jadi, logo murni berfungsi sebagai alat identifikasi.
Jika ingin melihat beberapa contoh desain logo yang baik, Anda dapat mengunjungi Sribu.com. Di
sana, terpajang ratusan desain logo yang baik karya desainer berbakat Indonesia yang telah turut
serta dan keluar sebagai pemenang dalam berbagai lomba desain yang diadakan Sribu.
Salam,
Ryan Gondokusumo
Founder Sribu.com