27 4.
Penyerbukan yang berhasil ditandai oleh membesarnya bakal buah dan layunya perhiasan bunga setelah 3 hari dari proses penyilangan.
Pengamatan dilakukan setiap minggu untuk mencatat polong buah yang jadi tidak rontok atau mati. Pada umur 4
– 4,5 bulan, polong buah yang sudah masak tetapi masih hijau dan tidak pecah digunakan untuk bahan pada Percobaan I.
3.2 Percobaan I : Pengaruh Media Dasar dan Konsentrasi Pepton terhadap
Pengecambahan Biji Phalaenopsis Hibrida In Vitro.
3.2.1 Tempat dan Waktu Percobaan
Percobaan ini dilaksanakan mulai bulan Oktober 2014 sampai dengan bulan Desember 2014 di Laboratorium Ilmu Tanaman Fakultas Pertanian Universitas
Lampung.
3.2.2 Bahan Tanaman
Bahan tanaman yang digunakan adalah polong buah hasil persilangan KV Beauty selfing P1 x P1 dan KV Beauty dan Minho Princes P1 x P2 anggrek
Phalaenopsis berbunga kuning bertotol disilangkan dengan Phalaenopsis berbunga putih ungu yang dipanen pada umur ± 4 bulan setelah penyerbukan
bunga Gambar 5.a, b dan c.
28
Gambar 5. Polong buah hasil persilangan anggrek Phalaenopsis hibrida a
P1 x P1; b P1 x P2; c P2 x P1, yang dipanen pada umur ± 4 bulan setelah penyerbukan bunga.
3.2.3 Rancangan Percobaan
Percobaan dilaksanakan dengan Rancangan Acak Lengkap RAL dengan enam perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan disusun secara faktorial 2 x 3. Faktor
pertama adalah media dasar yang terdiri dari Murashige dan Skoog 1962 atau pupuk lengkap Growmore sebanyak 3 gl NPK 32-10-10 dan faktor kedua
adalah konsentrasi pepton 0, 2 dan 4 gl.
29
3.2.4 Pelaksanaan Percobaan
Media Kultur untuk Pengecambahan Biji
Media kultur yang digunakan dalam percobaan ini adalah dari formulasi MS
Murashige dan Skoog, 1962 dan pupuk lengkap Growmore NPK ; 32:10:10 3 gl, dengan atau tanpa penambahan pepton. Kedua formulasi tersebut
mengandung sukrosa 20 gl, vitamin-vitamin MS, dan 150 mll air kelapa, serta dengan penambahan atau tanpa penambahan pepton pada konsentrasi sesuai
dengan perlakuan yang dicobakan 0, 2 dan 4 gl pepton mengandung total nitrogen 14, amino nitrogen 2,6 dan sodium chloride 1,6. sedangkan
formulasi media MS dan Growmore yang digunakan disajikan pada Tabel 2 dan Tabel 3, semua media diatur pH-nya menjadi 5,8 sebelum diberi pemadat media
yaitu 8 gl bubuk agar-agar. Sterilisasi media dilakukan dengan autoklaf pada suhu 121°C dan tekanan 1,5 kgcm
2
selama 10 menit.
30 Tabel 2. Formulasi media Murashige dan Skoog MS untuk pengecambahan biji
anggrek Phalaenopsis hibrida in vitro
Komponen Media Konsentrasi Bahan Kimia MS
NH
4
NO
3
amonium nitrat KNO
3
kalium nitrat MgSO
4
.7H
2
O magnesium sulfat heptahidrat KH
2
PO
4
kalium dihidrogen orthofosfat 1.650 mgl
1.900 mgl 370 mgl
170 mgl
CaCl
2
.2H
2
O kalium khlorida tetrahidrat 440 mgl
H
3
BO
3
asam borat MnSO
4
.H
2
O mangan sulfat monohidrat ZnSO
4
.7H
2
O zink sulfat pentahidrat 6,2 mgl
16,9 mgl 8,6 mgl
KI kalium iodida Na2MoO
4
. 7H
2
O natrium molibdat heptahidrat CuSO
4
.5H
2
O caprisulfat pentahidrat CoCl
2
.6H
2
O kobalt khlorida monohidrat 0,83 mgl
0,25 mgl 0,025 mgl
0,025 mgl
FeSO
4
.7H
2
O ferro sulfat heptahidrat Na
2
EDTA natrium EDTA 27,8 mgl
37,3 mgl Tiamin-HCl
Asam nikotinat Piridoksin-HCl
Glisin 0,1 mgl
0,5 mgl 0,5 mgl
2,0 mgl
Mio-inositol 100 mll
Sukrosa gula pasir Agar-agar
Air Kelapa cw 20 gl
8 gl 150 mll
Sumber : Yusnita, 2004
Tabel 3. Formulasi media pupuk Growmore untuk pengecambahan biji anggrek Phalaenopsis hibrida in vitro
Sumber Hara Makro dan Hara Mikro KonsentrasiPersentase Total
1. Pupuk Growmore Komponen media terdiri dari:
Total Nitrogen N Fosfat P
2
O
5
Kalium K
2
O Kalsium Ca
Magnesium Mg Sulfur S
Boron B Tembaga Cu
Besi Fe Mangan Mn
Molibdenum Mo Zing Zn
2. Sukrosa gula pasir 3. Air Kelapa cw
4. Agar-agar 3 gl
32 10
10 0,05
0,10 0,20
0,02 0,05
0,10 0,05
0,0005 0,05
20 gl 150 mll
8 gl