Profitabilitas PENGARUH PROFITABILITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013

disimpulkan bahwa debt to equity ratio DER merupakan perbandingan antara total hutang hutang lancar dan hutang jangka panjang dan modal yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dengan menggunakan modal yang ada. Rasio ini menggambarkan kemampuan modal sendiri dalam menjamin hutang. Rumus untuk menghitung debt to equity ratio yaitu: 3. Rasio kelipatan pembayaran bunga time interest earned ratio Time interest earned merupakan perbandingan antara laba bersih sebelum bunga dan pajak dengan beban bunga dan merupakan rasio yang mencerminkan besarnya jaminan keuangan untuk membayar bunga utang jangka panjang. Sawir 2008:14 mengatakan bahwa: Rasio ini juga disebut dengan rasio penutupan coverage ratio, yang mengukur kemampuan pemenuhan kewajiban bunga tahunan dengan laba operasi EBIT dan mengukur sejauh mana laba operasi boleh turun tanpa menyebabkan kegagalan dari pemenuhan kewajiban membayar bunga pinjaman. Rasio kelipatan pembayaran bunga dihitung dengan membagi jumlah laba sebelum bunga dan pajak dengan beban bunga. Rasio ini digunakan untuk menunjukkkan kemampuan laba sebelum bunga dan pajak untuk membayar beban bunga. Rumus untuk menghitung kelipatan pembayaran bunga yaitu:

2.8 Hubungan antara Profitabilitas dengan Kebijakan Dividen

Profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Faktor ini juga memiliki pengaruh terhadap dividend payout ratio DPR. Dividen adalah sebagian dari laba bersih yang diperoleh perusahaan, oleh karena itu dividen akan dibagikan apabila perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban tetapnya yaitu bunga dan pajak. Oleh karena itu dividen yang yang diambilkan dari keuntungan bersih akan mempengaruhi DPR. Perusahaan yang semakin besar keuntungannya akan membayar porsi pendapatan yang semakin besar sebagai dividen. Dengan kata lain semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan maka akan semakin besar juga kemampuan bagi perusahaan untuk membayar dividen. Return on equity ROE yang positif menunjukkan bahwa pada suatu periode total ekuitas yang digunakan dalam kegiatan operasi perusahaan mampu menghasilkan laba bagi perusahaan begitu pula sebaliknya apabila return on equity ROE negatif berarti total asset yang digunakan tidak menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Tinggi-rendahnya return on equity ROE sebuah perusahaan tentu saja mempengaruhi kebijakan dividen yang akan diambil. Nilai return on equity ROE yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan keuntungan laba bersih dengan melalui penggunaan ekuitas yang dimiliki dengan persentase yang relatif tinggi. Semakin tinggi nilai return on equity ROE mengindikasikan bahwa perusahaan memperoleh jumlah keuntungan laba bersih yang tinggi pula.

2.9 Hubungan antara Solvabilitas dengan Kebijakan Dividen

Peneliti menggunakan rasio hutang terhadap ekuitas DER karena rasio ini mengukur berapa besar aktiva perusahaan yang dibiayai oleh kreditor. Semakin besar rasio debt to equity ratio DER mengindikasikan semakin besarnya tingkat ketergantungan perusahaan terhadap pihak eksternal yaitu kreditur dan semakin besar pula beban biaya hutang atau biaya bunga yang harus dibayar oleh perusahaan. Dengan semakin meningkatnya rasio DER, maka hal tersebut akan berdampak terhadap tingkat profitabilitas yang diperoleh perusahaan, karena sebagian keuntungan yang diterima akan digunakan untuk membayar bunga pinjaman. Dengan biaya bunga yang semakin besar, maka profitabilitas earnings after tax akan semakin berkurang karena sebagian digunakan untuk membayar bunga pinjaman, maka hal tersebut akan mengakibatkan hak para pemegang saham atas dividen perusahaan juga semakin berkurang. Chang dan Rhee 1990 dalam Rachmad 2013:39 juga menunjukkan bahwa tingkat hutang yang lebih rendah mengikuti pembayaran dividen perusahaan yang lebih tinggi. Begitu pula sebaliknya apabila perusahaan mempunyai tingkat hutang yang tinggi akan diikuti dengan pembayaran dividen perusaahaan yang lebih rendah. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa debt to equity ratio DER mempunyai hubungan yang negatif dengan kebijakan dividen perusahaan.

2.10 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini merupakan replikasi dari beberapa penelitian terdahulu dengan menggunakan proksi variabel dan objek penelitian serta tahun penelitian yang berbeda. Berikut adalah uraian dari beberapa hasil penelitian terdahulu. 1. Lisa Marlina dan Clara Danica 2009 meneliti tentang analisis pengaruh cash position, debt to equity ratio , dan return on assets terhadap dividend payout ratio . Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel cash position dan return on assets mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap dividend payout ratio sedangkan variabel debt to equity ratio tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividend payout ratio. 2. Abdul Kadir 2010 meneliti tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen pada perusahaan credit agencies go public di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menunjukkan variabel return on investment, debt to equity ratio , dan assets turnover mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividend payout ratio. 3. Tita Deitiana 2009 meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan pembayaran dividen kas. Penelitian ini menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan debt to equity ratio, return on assets, current ratio, net profit margin, inventory turnover , dan return on equity terhadap dividend payout ratio serta terdapat pengaruh yang signifikan earning per share,dan price earning ratio terhadap dividend payout ratio. 4. Sisca Christianty Dewi 2008 meneliti tentang pengaruh kepemilikan managerial , kepemilikan institusional, kebijakan hutang, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen. Penelitian ini menunjukkan

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN UTANG DAN NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2009-2013

2 11 87

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2009-2013).

0 3 14

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (PERUSAHAAN PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 20

0 2 14

PENDAHULUAN PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2009-2013).

0 2 11

LANDASAN TEORI PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2009-2013).

0 5 22

Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Volatilitas Harga Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2012-2013 cover

0 0 15

PENGARUH BIAYA AGENSI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2011)

0 1 14

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE , KEBIJAKAN DIVIDEN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI ARTIKEL ILMIAH

0 0 21

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI

1 7 16

PENGARUH FREE CASH FLOW, LEVERAGE, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI

0 0 17