Kasmir, 2008
- Debt to Equity Ratio
Dalam penelitian ini solvabilitas diukur dengan menggunakan debt to equity ratio
DER. Debt to equity ratio DER merupakan perbandingan antara total hutang dengan jumlah ekuitas yang dimiliki
oleh perusahaan. Kasmir, 2008
Tabel 3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian
Jenis Variabel
Nama Variabel
Definisi Variabel
Indikator Skala
Dependen Dividend
Payout Ratio Y
Kebijakan apakah
perusahaan akan
membagikan laba yang
diperoleh dalam bentuk
dividen atau menahannya
dalam bentuk laba ditahan
untuk investasi di masa
mendatang Rasio
Independen Return On Tingkat Rasio
Equity X1
pengembalian laba yang
dapat diperoleh perusahaan
dengan menggunakan
ekuitas yang dimiliki
Independen Debt to
Equity Ratio
X2 Merupakan
perbandingan antara total
kewajiban dengan jumlah
ekuitas perusahaan
Rasio
Sumber: Dari berbagai literatur
3.5 Jenis dan Sumber Data
Seluruh data yang digunakan untuk mendukung model-model penelitian ini menggunakan data sekunder. Sumber data penelitian ini yaitu sumber eksternal
berupa laporan keuangan tahunan yang diperoleh melalui Bursa Efek Indonesia BEI.
3.6 Metode Analisis Data 3.6.1 Analisis Regresi Berganda
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda adalah teknik statistik melalui koefisien
parameter untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Menurut Suptanto 2008, persamaan regresi tersebut adalah
sebagai berikut : Y= a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan : Y
= Dividend Payout Ratio DPR a
= konstanta X1
= Return On Equity ROE X2
= Debt to Equity Ratio DER b1,2,3
= Koefisien regresi variabel X1,X2 e
= error
3.6.2 Uji Asumsi Klasik 3.6.2.1
Uji Normalitas
Berikut disajikan hasil uji normalitas data penelitian yang dapat dilihat dari histogram dan probablility plot :
Sumber : Hasil Analisis Regresi dengan SPSS 16.00
Gambar 3.1 Grafik Histogram
Gambar 3.1. menunjukkan bahwa pola data terdistribusi secara normal karena bentuk kurva pada histogram memiliki bentuk seperti lonceng, namun dalam
menyimpulkan normal atau tidaknya data tidak cukup jika hanya menggunakan grafik histogram karena hal tersebut belum tentu akurat. Selain grafik histogram,
juga dapat diliat dengan normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi
normal sebagai berikut :
Sumber : Hasil Analisis Regresi dengan SPSS 16.00
Gambar 3.2 Normal Probability Plot