3.6.2.2 Uji Multikolinieritas
Hasil SPSS dari uji multikolinearitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.4 Hasil Uji Multikolinearitas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant ROE
.833 1.200
DER .833
1.200 a. Dependent Variabel: DPR
Sumber : Data sekunder yang diolah dengan SPSS 16.00 Berdasarkan hasil pengujian yang ditunjukkan pada Tabel 3.2 nilai tolerance
variabel bebas tidak kurang dari 10 dan nilai VIF semua variabel kurang dari 10 yang berarti tidak ada multikolinearitas antar variabel independen.
3.6.2.3 Uji Autokorelasi
Berikut hasil perhitungan uji autokorelasi pada penelitian ini dengan menggunakan SPSS 16.00:
Tabel 3.5 Uji Durbin - Watson
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .525
a
.275 .206
,1394647 2.376
a. Predictors: Constant, DER, ROE b. Dependent Variabel: DPR
Sumber : Data sekunder yang diolah dengan SPSS 16.00
Pada Tabel 3.5 dengan k = 2 dan n = 24, diperoleh nilai Durbin Watson DW sebesar 2.376. Sedangkan besarnya DW-tabel dengan derajat kepercayaan sebesar
5 adalah dl batas luar sebesar 1.1878 dan du batas dalam sebesar 1.5464 sehingga nilai 4-du adalah 2.8122. DW terletak antara du dan 4-du yaitu
1.5464 2.376 2.8122 maka dapat disimpulkan Ho diterima yang mengindikasikan bahwa tidak terdapat autokorelasi pada data yang diuji.
3.6.2.4 Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Hasil Analisis Regresi dengan SPSS 16.00
Gambar 3.3 Grafik Scatterplot
Gambar 3.3 memperlihatkan titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. maka dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat gejala heteroskedastisitas pada model regresi yang digunakan.
3.6.3 Pengujian Hipotesis
3.6.3.1 Uji-F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel
terikat Widarjono, 2010. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji dua arah dengan hipotesis sebagai berikut :
- Ho : tidak terdapat pengaruh secara signifikan dari variabel bebas secara
bersama-sama. -
Ha : terdapat pengaruh secara signifikan dari variabel bebas secara bersama- sama.
Penentuan besarnya F hitung menggunakan rumus : Widarjono, 2010
Keterangan : R = Koefisien determinan
n = Jumlah observasi k = Jumlah variabel
Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut : 1. Ha diterima apabila F hitung F tabel.
2. Ha diterima apabila probabilitas kurang dari 0,05 α
3.6.3.2 Uji – t
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara parsial variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Oleh karena itu
uji t ini digunakan untuk menguji hipotesis. Langkah-langkah pengujian yang dilakukan adalah dengan pengujian dua arah dengan hipotesis sebagai berikut :
- Ho : tidak terdapat pengaruh secara signifikan dari variabel bebas terhadap
variabel terikat. -
Ha : terdapat pengaruh secara signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Untuk menilai t hitung digunakan rumus :
Widarjono, 2010
Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut : 1.
Ha diterima apabila t
hitung
lebih besar dari t
tabel
. 2.
Ha diterima apabila nilai probabilitasnya kurang dari 0,05 α
3.6.3.3 Koefisien Determinasi R2
Koefisien Determinasi R2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Besarnya koefisien
determinasi ini adalah 0 sampai dengan 1 . Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2011.
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Hasil penelitian mengenai pengaruh profitabilitas dan solvabilitas terhadap kebijakan dividen kebijakan dividen pada perusahaan sektor pertambangan yang
terdaftar di BEI tahun 2011-2013, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Penelitian ini memiliki 8 sampel perusahaan sektor pertambangan yang
terdaftar di BEI, dari sampel tersebut terdapat 6 perusahaan yang memiliki profit margin, return on assets
, dan return on equity yang turun, 2 perusahaan fluktuatif dan tidak ada perusahaan yang memiliki profit
margin, return on assets , dan return on equity yang naik setiap tahunnya
pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2011- 2013.
2. Solvabilitas dari 8 sampel tersebut terdapat 3 perusahaan yang memiliki debt to assets ratio
yang turun, 3 perusahaan fluktuatif dan 2 perusahaan yang memiliki debt to assets ratio dan debt to equity ratio yang naik setiap
tahunnya serta terdapat 2 perusahaan yang memiliki time interest earned ratio
yang turun, 4 perusahaan fluktuatif dan 2 perusahaan yang memiliki interest earned ratio
yang naik setiap tahunnya pada perusahaan sektor pertambangan.
3. Kebijakan dividen dari 8 sampel perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI terdapat 2 perusahaan yang memiliki dividend payout
ratio yang turun, 4 perusahaan fluktuatif dan 2 perusahaan yang memiliki
dividend payout ratio yang naik setiap tahunnya.
4. Terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Hal ini dibuktikan dari nilai Uji F
yang menghasilkan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,034 yang lebih kecil dari probabilitas signifikan yaitu 0,05 atau 5.
5. Tidak terdapat pengaruh antara profitabilitas terhadap kebijakan dividen. Hal ini ditunjukkan dari nilai koefisien regresi sebesar 0,175. Dengan nilai
signifikansi 0,401 yang berarti tidak signifikan. 6. Terdapat pengaruh negatif signifikan antara solvabilitas terhadap
kebijakan dividen. Hal ini ditunjukkan dari nilai koefisien regresi sebesar -0,112. Dengan nilai signifikansi 0,047 yang berarti signifikan.
7. Dilihat dari nilai koefisien determinasi menunjukkan profitabilitas
dan solvabilitas mampu menjelaskan variabel kebijakan dividen sebesar 27,5 dan sisanya 72,5 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk
dalam model penelitian ini. Selain itu, sebesar 20,6 profitabilitas dan solvabilitas mempengaruhi kebijakan dividen sementara sisanya 79,4
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam model penelitian ini.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan penelitian sebagai berikut : 1. Penelitian hanya dilakukan pada perusahaan pertambangan sehingga
belum dapat mewakili semua perusahaan dari jenis industri lain yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Variabel independen yang diteliti hanya profitabilitas dan solvabilitas, masih ada faktor-faktor lain juga yang dapat mempengaruhi kebijakan
dividen seperti likuiditas, kebutuhan pendanaan perusahaan, batasan- batasan dalam kontrak hutang dan lain-lain.
5.3 Saran
Peneliti memberikan saran berdasarkan keterbatasan yang terdapat pada penelitian ini antara lain :
1. Kepada manajemen agar sebelum mengambil keputusan mengenai kebijakan dividen perusahaan, pihak manajemen harus memperhatikan
setiap faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen agar tidak terjadi kekeliruan dalam menetapkan kebijakan dividen.
2. Untuk investor atau calon investor agar lebih cermat dalam memilih perusahaan dimana mereka akan menginvestasikan dana yang mereka
miliki agar mendapatkan return dividen sesuai dengan yang mereka harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Halim. 2005. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat. Agnes Sawir, 2008. Kebijakan Pendanaan dan Restrukturisasi Perusahaan. Jakarta:
Gramedia. Al,Kieso et. 2007. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Andriyani, Maria. 2008. Analisis Pengaruh Cash Ratio, Debt To Equity Ratio, Insider Ownership, Investment Opportunity Set dan Profitability Terhadap Kebijakan
Dividen Studi Empiris pada perusahaan Automotive di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2004-2006
. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft Indonesia.
Atmaja,Lukas Setia. 2008. Teori Praktik Manajemen Keuangan. Jakarta: Andi Yogyakarta.
Atthar ,T Abdu Syahri. 2013. Pengaruh Size, ROA dan Leverage terhadap Kebijakan
Dividen Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
. Skripsi Unversitas Sumatera Utara.
Binastuti,Sugiharti dan Taqdir Edy Wibowo. 2011. Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa
Efek Indonesia . Jurnal Universitas Gunadarma.
Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F. 2001. Manajemen Keuangan Buku 2. Jakarta: Erlangga.
Deitiana,Tita. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Pembayaran Dividen Kas
. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Dewi,Sisca Christianty. 2008. Pengaruh Kepemilikan Managerial, Kepemilikan
Institusional, Kebijakan Hutang, Profitabiitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen
. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Dukat,Erwan.1985. Alat-Alat Analisa Laporan Keuangan.
Yogyakarta: A.K. Group. Erlina. 2008. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajeme Edisi
Kedua. Medan: USU Press.
Ghozali, Imam. 2011. Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hanafi, Mamduh M. 2004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE. Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja
Grafindo Persada. Idawati,Ida Ayu Agung dan Drs. Gede Merta Sudiartha,M.M. 2012. Pengaruh
Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen Perusahaa Manufaktur di BEI.
Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.