Gambaran Kerjasama Bio-Ethanol Amerika Serikat-Brazil

Di bagian utara Brazil terdapat Hutan Amazon dan semakin terbuka ke arah selatan dengan bukit-bukit dan gunung kecil. Daerah selatan merupakan pusat populasi dan agrikultur Brazil. Beberapa pegunungan terletak di pesisir Samudra Atlantik yang mencapai 2.900 meter dengan puncak tertinggi Pico da Neblina setinggi 2.994 m. Sungai-sungai yang terdapat di Brazil antara lain Sungai amazon, Parana, dan Igeuaeu di mana terdapat Air Terjun Igeuaeu. Iklim Brasil adalah tropis karena terletak di Khatulistiwa dengan sedikit variasi. Di selatan, iklimnya lebih sedang, namun kadang mengalami salju. Curah hujan sangat tinggi di daerah Amazon sedangkan daerah yang lebih kering bisa ditemukan di daerah timur laut. Mayoritas agama yang dianut penduduk Brazil 74 adalah agama Katolik Roma, sedangkan 15,4 menganut Protestan dan terus berkembang. Sekitar 2,3 juta 1,3 penduduknya menganut Spiritisme, terbanyak di dunia. Agama-agama lainnya adalah agama-agama tradisional Afrika, Yahudi, dan berbagai agama Asia seperti Budhisme dan Shinto. Sekitar 28 ribu orang menganut agama Islam atau sekitar 0,01 dari penduduk Brasil. Negara ini adalah negara dengan penganut Katolik terbanyak di dunia dan penganut agama-agama Asia terbanyak di Barat http:wapedia.mobiidBrazildi unduh tgl 15 April 2010, pukul: 23.45 wib

3.2 Gambaran Kerjasama Bio-Ethanol Amerika Serikat-Brazil

Hubungan persahabatan antara Amerika Serikat dengan Brazil telah lama terjalin, dimulai dari masa pemerintahan monarki di Brazil 1822-1889. Dalam hubungan persahabatan ini kedua Negara saling menghargai kepentingan dan masalah masing-masing Negara dalam menyelesaikan masalah yang melibatkan kedua Negara tersebut. Hubungan baik ini terus berlanjut hingga tahun 1970, dimana dalam tahun ini terjadi krisis minyak yang melanda dunia, termasuk Amerika Serikat. Bagi Amerika, pentingnya strategi untuk akses ke sumber energi merupakan pertimbangan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup bangsanya http:gcg.universia.netpdfs_revistasarticulo_140_1260809836496.pdf. diunduh tgl 15 agustus 2010, pukul 15.00 WIB. Dalam keadaan krisis minyak ini, pemerintahan Amerika Serikat mengambil sebuah kebijakan untuk memenuhi kebutuhan minyak dalam negerinya, kebijakan tersebut adalah dengan memulai produksi missal Bio-Ethanol yang berbahan dasar dari jagung. Pemenuhan jagung sebagai bahan dasar Bio-Ethanol di peroleh dari hasil pertanian Brazil, untuk memenuhi sumber produksi Bio-Ethanol nya dan berlanjut hingga tahun 2007. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan Bio-Ethanol untuk konsumsi dalam negeri dan ekspor Amerika Serikat tiap tahunnya, maka amerika melakukan impor Bio-Ethanol dari Brazil yang bahan dasar Bio-Ethanol berasal dari tebu. Peningkatan kebutuhan akan Bio-Ethanol Amerika tidak sebanding dengan total jumlah produksi dalam negeri, dengan total produksi di tahun 2002 sebesar 2.130 juta galon Bio-Ethanol, dan permintaan kebutuhan sebesar 2.085juta galon pertahun, berarti Amerika memiliki sebanyak 46juta galon yang kemudian diimpor dari Brazil. Kekurangan jumlah produksi akan pemenuhan permintaan ini terus berlanjut dan megalami peningkatan hingga tahun 2009, dengan solusi melakukan impor Bio-Ethanol dari Brazil untuk menutupi kekurangan jumlah produksi akan permintaan yang dialami oleh Amerika http:en.wikipedia.orgwikiEthanol_fuel. Bentuk kerjasama antara Amerika Serikat dengan Brazil ini ditandai dengan adanya penandatanganan MoU kerjasama dari masing-masing kepala Negara, Luis Inacio Lula da Silva adalah Presiden Brazil dengan George W Bush adalah presiden Amerika Serikat, di tahun 2007 http:coha.orgthe-future-of-us-brazil- energy-relations-an-opportunity-for-change-or-more-of-the-samediakses tanggal 27 Maret 2010.

3.3 Sejarah pertumbuhan Ekonomi Brazil