sawahnya. Pengangguran seperti ini yang disebut sebagai pengangguran musiman.
c. Pengangguran tersembunyi, yaitu pengangguran yang terjadi karena jumlah
pekerja dalam suatu kegiatan ekonomi lebih besar dari yang sebenarnya diperlukan agar dapat melakukan kegiatannya dengan efisien. Kelebihan
tenaga kerja yang digunakan digolongkan dalam pengangguran tersembunyi. Contohnya adalah pelayan restoran yang lebih banyak dari yang diperlukan
dan keluarga petani dengan anggota keluarga yang besar yang mengerjakan luas tanah yang sangat kecil.
d. Setengah menganggur, yaitu pekerja yang jam kerjanya dibawah jam kerja
normal hanya 1-4 jam sehari atau 1-2 hari seminggu. Pada negara-negara yang berkembang migrasi dari desa ke kota adalah sangat pesat, hingga
sebagai akibatnya tidak semua orang yang pindah ke kota dapat memperoleh pekerjaan dengan mudah. Sebagian terpaksa menjadi penganggur sepenuh
waktu dan ada pula yang tidak menganggur, tetapi tidak juga bekerja penuh waktu. Pekerja yang seperti ini disebut underemployed, dan jenis
penganggurannya disebut underemployment.
F. Penduduk Miskin
BAPPENAS 2004 mendefinisikan kemiskinan sebagai kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan, tidak mampu
memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Hak-hak dasar masyarakat desa antara lain,
terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan, sumberdaya alam dan lingkungan hidup, rasa aman dari
perlakukan atau ancaman tindak kekerasan dan hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial-politik, baik bagi perempuan maupun laki-laki.
Indikator utama kemiskinan adalah;
1. Terbatasnya kecukupan dan mutu pangan
2. Terbatasnya akses dan rendahnya mutu layanan kesehatan
3. Terbatasnya akses dan rendahnya mutu layanan pendidikan
4. Terbatasnya kesempatan kerja dan berusaha
5. Lemahnya perlindungan terhadap aset usaha, dan perbedaan upah
6. Terbatasnya akses layanan perumahan dan sanitasi
7. Terbatasnya akses terhadap air bersih
8. Lemahnya kepastian kepemilikan dan penguasaan tanah
9. Memburuknya kondisi lingkungan hidup dan sumberdaya alam, serta
terbatasnya akses masyarakat terhadap sumber daya alam 10.
Lemahnya jaminan rasa aman 11.
Lemahnya partisipasi 12.
Besarnya beban kependudukan yang disebabkan oleh besarnya tanggungan keluarga
13. Tata kelola pemerintahan yang buruk yang menyebabkan inefisiensi dan
inefektivitas dalam pelayanan publik, meluasnya korupsi dan rendahnya jaminan social terhadap masyarakat.
Kenyataan menunjukkan bahwa kemiskinan tidak bisa didefinisikan dengan
sangat sederhana, karena tidak hanya berhubungan dengan kemampuan memenuhi kebutuhan material, tetapi juga sangat berkaitan dengan dimensi kehidupan