Tinjauan Penelitian Terdahulu FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2009-2013

Tabel 6. Ringkasan Penelitian “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Dan Ketimpangan Regional Antar KabupatenKota Di Provinsi Jawa Barat ” Judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Dan Ketimpangan Regional Antar KabupatenKota Di Provinsi Jawa Barat Penulis Lili Masli Jenis Data Time Series Model dan Alat Analisis Variabel bebas yaitu PDRB dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Barat. Variabel terikat yaitu Ketimpangan regional di Provinsi Jawa Barat. Alat analisis yang digunakan adalah Indeks Williamson Kesimpulan Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat selama masa periode penelitian antara periode tahun 1993-2006 mengalami fluktuasi dan menunjukkan arah yang negative apabila dibandingkan dengan pada awal penelitian. Tabel 7. Ringkasan Penelitian “Pertumbuhan Dan Ketimpangan Pembangunan Ekonomi Antar Daerah Di Provinsi Riau ” Judul Pertumbuhan Dan Ketimpangan Pembangunan Ekonomi Antar Daerah Di Provinsi Riau Penulis Caksa Jenis Data Time Series Model dan Alat Analisis Variabel bebas yaitu Pendapatan dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau. Variabel terikat yaitu Ketimpangan ekonomi di Provinsi Riau. Alat analisis yang digunakan adalah Indeks Williamson Kesimpulan Di dalam pertumbuhan ekonomi daerah Provinsi Riau, daerah yang termasuk daerah yang mengalami cepat maju dan cepat tumbuh high growth and high income hanya 1 satu daerah saja yakni Kota Pekanbaru. Daerah atau kabupaten yang dikategorikan berkembang cepat dalam arti pertumbuhan high growth but low income adalah Kabupaten Pelalawan, Kuantan Singingi, Indragiri Hulu dan Kabupaten Siak. Untuk daerah atau kabupaten yang Tabel 8. Ringkasan Penelitian “Ketimpangan Ekonomi Antar Provinsi Di Sumatera” Judul Ketimpangan Ekonomi Antar Provinsi Di Sumatera Penulis Yeniwati Jenis Data Time Series Model dan Alat Analisis Variabel bebas yaitu investasi, aglomerasi, dan sumber daya alam di Sumatera. Variabel terikat yaitu Ketimpangan ekonomi di Sumatera. Alat analisis yang digunakan adalah Indeks Williamson Kesimpulan Ketimpangan ekonomi antar propinsi di Sumatera yang dilihat dari nilai Produk Domestik Regional Bruto PDRB per kapita di 10 propinsi di Sumatera selama periode 2005-2010 yang terlihat dari Indeks Williamson terdapat lima propinsi yang memiliki indeks ketimpangan dibawah rata-rata propinsi dan lima propinsi yang memiliki indeks rata-rata di atas indeks rata-rata Sumatera.

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu time series dalam periode tahunan dan data antar ruang cross section. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta. Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data jumlah penduduk kotamadya di Provinsi DKI Jakarta, PDRB per kapita kotamadya di Provinsi DKI Jakarta atas dasar harga konstan, Jumlah Tenaga Kerja TK, Pengangguran P serta data Jumlah Penduduk Miskin PM di Kotamadya Provinsi DKI Jakarta. Keseluruhan data berupa data panel tahun 2009 hingga tahun 2013. Data panel merupakan gabungan antara data runtun waktu time series dan data silang cross section. Jadi di dalam data panel ada dua komponen, yaitu Data runtun waktu time series dan data silang cross section. Data runtun waktu time series merupakan data yang biasanya meliputi satu objek atau individu misalnya harga saham, kurs mata uang, SBI, tingkat inflasi, tetapi meliputi beberapa periode bisa harian, bulanan, kuartalan, atau tahunan. Sedangkan data silang cross section merupakan data yang terdiri atas beberapa atau banyak objek, sering disebut responden misalnya perusahaan dengan beberapa jenis data misalnya; laba, biaya iklan, laba ditahan, dan tingkat investasi dalam suatu periode waktu tertentu.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiono, 2009. Penelitian ini menggunakan populasi Pemerintah Kotamadya yang ada di Provinsi DKI Jakarta. Jumlah Pemerintah Kotamadya yang ada di Provinsi DKI Jakarta adalah sebanyak 6 Kotamadya. Populasi penelitian ini adalah Kotamadya Kepulauan Seribu, Kotamadya Jakarta Selatan, Kotamadya Jakarta Timur, Kotamadya Jakarta Pusat, Kotamadya Jakarta Barat, Kotamadya Jakarta Utara. Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi Sugiono, 2009. Dalam penelitian ini daerah yang menjadi sampel dipilih berdasarkan Purposive Sampling kriteria yang dikehendaki. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kotamadya di Provinsi DKI Jakarta yang masa pemerintahannya lebih dari 20 tahun. 2. Pemerintah Kotamadya di Provinsi DKI Jakarta yang telah menyusun laporan keuangan tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. 3. Pemerintah Kotamadya di Provinsi DKI Jakarta yang mempunyai Laporan Hasil Pemeriksaan LHP atas laporan keuangan pemerintah daerah tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 telah dipublikasikan melalui website resmi BPS. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka ukuran sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 5 kotamadya yaitu : 1. Kotamadya Jakarta Selatan 2. Kotamadya Jakarta Timur 3. Kotamadya Jakarta Pusat 4. Kotamadya Jakarta Barat 5. Kotamadya Jakarta Utara C. Definisi Operasional Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang terbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik simpulan Sugiono, 2009. Variabel-variabel yang dalam penelitian ini terdiri dari 1 variabel terikat dan 3 variabel bebas.

1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Indeks Ketimpangan Pembangunan Ekonomi. Indeks Ketimpangan Pembangunan Ekonomi merupakan ukuran dari disparitas ketimpangan pembangunan ekonomi antar wilayah. Ketimpangan Pembangunan Ekonomi diukur dengan menggunakan rumus Indeks Williamson Sjafrizal, 2008 : IW = √ , 0 IW 1 Dimana : IW = Indeks Williamson yi = PDRB per kapita Kotamadya di Provinsi DKI Jakarta = Rata rata PDRB per kapita di Provinsi DKI Jakarta fi = Jumlah penduduk Kotamadya di Provinsi DKI Jakarta n = Jumlah penduduk di Provinsi DKI Jakarta Dimana menggunakan PDRB per kapita untuk setiap kotamadya di Provinsi DKI Jakarta dari tahun 2009 sampai tahun 2013. Sedangkan Indeks Ketimpangan Pembangunan Ekonomi ditunjukkan oleh angka 0 sampai angka 1 atau 0 IW 1. Jika indeks Williamson semakin mendekati angka 0 maka tingkat ketimpangan pembangunan ekonomi semakin kecil dan jika indeks Williamson semakin mendekati angka 1 maka semakin tinggi ketimpangan pembangunan ekonomi Safrizal, 2008.

2. Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen terikat Sugiono, 2009. Variabel independen dalam penelitian ini adalah: 1. Tenaga Kerja Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang berumur 15 sampai 64 tahun yang berpartisipasi dalam aktivitas produksi barang dan jasa Simanjuntak, 2002. Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk