Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENGESAHKAN ❮❰ ÏÐÑ ÒÓÔ ÕÖ× Ð Ketua Ø Ù Ó Ú Ö Û Ö ÜÐÝ ÞÐß Ô Þß à Û ❰ Ò á à â❰ ã r ❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰ Penguji Bukan Pembimbing Ø äÚÝ ❰ åÐ æç Ô ç❰ â❰ Ò á ❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. èé Ò ❰ ❮ê ëìì í ❮î ❮ ê ïî ìí ❮ ìì í ð Ö Ü Ö Ý ñ × Ðß Ô Û ò ÚÐóÝ Ð Ø Û Ó ó Þ Ó Ñ ô Ó Ú õì ❮ õ ❰ ö÷ øùúûü ûûù ýþÿ þ ✁ þ y þ y þ ✂ ✄ ☎✆✝ ✞ þ ✂ ✟ þ ✞ þ ✂ ✄ þ ✂ ✟ ✠ ☎ þ w þÿ ✠ ✂ ✠ ✡ ☛ þ ☞þ ✡ ✌ ✍✎ ✍ ✏✑ ✝ ✂ ✍ ☞✍ ☛ ✏ ✒ ✡ ✓✓ ✓✔ ✓✓ ✕✖ ✖✗ ✘ ✆✂ ✄ þ ✂ ✠ ✂ ✠ ☞ ✆✂ y þ ✞ þ✎þ ✂ ☎ þÿ þ ✁ ✎ ✝ ✠ ✙✁ ✠ ✟ ✆✂ ✄ þ ✂ ✚ ✑ ✟ ✑ ✛ ✥✜ ✏ ✢✣✢ ✒✤ ☛ ✦ ☛ ✧★ ✢ ✩ ★ ✢ ☛ ★ E ✩✤✪ ✢ ✒✏✦✫ ✢ ☛ ✧ E ✪ ✢ ★ ✘ ✢ ✬ ✢ ✪ ✫✭✒✏ ✢ ✩ ✌ ✢✜ H ✧ ✢✣✢ ✌ ✭☛ ✧★ ✭ ★ ✘ E ☛ ✧ ✢ ☛ ✒✤✩✭ ✘ E ✏ E ✒ ý E ✫ ✢ ✌ ✢ ✪ ✢ ☛ ✒✭ ✘ ✦ ✮ ✦★ ✢ ✬ ✦ ✢ ✫ ✢ ✩ ✏ ✢ ✘ ✢ ✬ ✦ ✬ ✯✢ ★ E ✫ ✢ ✬ ✦ ✰ ✘ ✦ ✬ ✘ ☛ E ✧ E ✪ ✦ ✱ ý ✢ ☛ ✣✜ ✒ ✢ ✬ ✏✪ E ☛ ✧ ✬ E ✯✜ ✩ ✢ H ✜ ☛ ✏ E ✫ ✢ ✌ ✢ ✪ ✢ ☛ ✱ ✖✓ ✓ ✲✱ ✖✓ ✱✳ þ ✟ þ l þ h ☎ ✆ n þ r ÿþ sil ✎þ ry þ ✙ ✆ n u lis ☎✆ r ✟ þ ✁ þ r ✎þ n ✙✆ n ✆ liti þ n y þ n ✄ ✟ ✠ l þ✎ ✁ þ n þ✎ þ n ✙ þ ✟ þ t þ n ✄✄ ✴ ✒ ✆ i s. ✟ ✓ ✵ ✒ ✆ i ✱ ✖✓ ✱✶ ✬ k rip si in i ☎ ✑✎ þ n h þ sil m ✆ n ji pl þ k , ✟ þ n þ t þ u ÿ þ sil ✎þ ry þ o r þ n ✄ l þ in . ✘ ✆ m ik i þ n ✙✆ rn y þ t þþ n in i ✙ ✆ n u lis ☎ ✑þ t ✟ ✆✂✄ þ n ✁ ✆ ☎✆✂ þ rn y þ . ✢ t þ s p ✆ rh þ ti þ n n y þ ✁ þ y þ ✑ ✷ þ ✙ ✎ þ n t ✆ rim þ✎ þ sih . ý þ n yu m þ s , ✬ ✆ p t ✆ m ☎✆ r ✱ ✖✓ ✱ ✌ o k o ✏ u rn o m o ✸ u d u l ✹ k rip si ✺ ✻✼✽✾✽ ✿❀ ❁❂❁❃❄ ✽ ❅❄ ✽❁ ❄ E ❅❀ ❆ ✽ ✿ ✼❂❇✽ ❁ ❃ E ❆ ✽ ❄ ❈ ✽✹✽❆ ❇ ❉ ✿ ✼✽ ❅ ✸ ✽ ✻ H ❃✽✾✽ ✸ ❉ ❁❃ ❄ ❉ ❄ ❈ E ❁❃✽❁ ✿❀ ❅ ❉ ❈ E ✼ E ✿ ❊ E ❇✽✸ ✽❆✽ ❁ ✿ ❉ ❈ ❂❋❂ ❄ ✽✹ ❂ ✽❇✽ ❅ ✼✽ ❈ ✽ ✹❂✹● ✽ ❄ E ❇✽✹ ❂❍ ❈ ❂ ✹ ❈ ❁ E ❃ E ❆ ❂ ■ ❊ ✽❁✾ ✻✿ ✽✹ ✼❆ E ❁❃✹ E ●✻ ❅ ✽ H ✻ ❁ ✼ E ❇ ✽✸ ✽❆ ✽❁ ■ ❏ ❑ ❑▲ ■ ❏ ❑ ■ ❁▼ m ▼ ✿ ▼ ◆ ▼ sisw ▼ ✺ ✸ o k o ✼ u rn o m o ❁ o m o r ✼ o k o k ✿ ▼ ◆ ▼ sisw ▼ ✺ ❑❑ ❑ ❖ ❑❑ P ❏ ❏ ◗ ✼ r ❘❙ r ▼ m ✹ t ❚❯ ❱ ✺ ✼ ❲ n j ▼ ❳ ❨ ❲ s ❋▼ k u lt ▼ s ✺ ❄ ❲ ❙ u r ❚ ▼ n ❯ ▼ n ❂ lm u ✼ ❲ ❩ ❯ ❱ ❯ ❱❨ ▼ n ❬❭ ❪❫❭ ❴ ❵❛ ❵ ❜ ❄ ❲ t ❚ ▼ ✸ u r ❚❳ ▼ n ❂ lm u ✼ ❲ ❩ ❯ i ❯ ❱❨ ▼ n ✼ ❲ m ❝ ❱ m ❝ ❱ ❩ ❙ ❞❡❢ ❣ ❤ ✐❥ ✐❡ u ❦❦❧♠ ♥❧❢ ♦ ✐♣q ❬ ❣r ❦ ❣ st ❡ u ✉ u ✈ ❧❢ ✇ ❧✐♠ t ✐ q ✉❣r ❦ q ❬ ❣ ①❡ ❁❂✼ ② ❑③④ ❑❏④ ❏ ⑤ ❑ ③ P ❑ ❏ ❖ ❑ ❏ ❏ ■ ❁❂✼ ❑ ③⑤❏❏ ④ ■ ④ ■ ❏ ❏④ ❏ ❑ ❑ ❏❏ ■ S ⑥ NWACANA ⑦ salam u alaik u m ⑧ ⑨ ⑩ ⑧ ⑨ ❶ ❷❸❹❺ sy ❸❻ ❸ ⑩ ❻ ❼ ❽❾❿❺ ⑩ ❾ t ⑦ llah ➀ ⑨ ➁ y ❾ n g ➂ ❼➃❾ n ti ❾ s ❾ m ❼ lim ➄❾ ❽❻❾ n r ❾ h m ❾ t ❿❾ n h i ❿ ❾ y ❾ h ➅➆ y ❾ , h i ➃ ➇➇ ❾ ❾ k h irn y ❾ p ❼ n u lis ❿❾➄ ❾ t m ❼ n y ❼ l ❼ ➂ ❾ i ❻ ❾ n sk rip si in i ⑧ ➀ h o l ❾ w ❾ t ❿ ❾ n ➀ ❾ l ❾ m ➂ ❼ m ➈ ➇ ❾ ➂ ❼ l ❾ lu t ❼ r ➉ u r ❾ h ❻ ❼ ➄❾❿ ❾ ❶ ❾ g i ➃ ❿ ❾ ➊ ❾ su lu ll ❾ h ➀ ⑦ ⑨ y ❾ n g m u li ❾ ⑧ ➀ k rip si ❿ ❼ n g ❾ n j ❸❿ ❸➋ ” Upaya Meningkatkan Keterampilan Gerak Dasar Lompat Jauh Gaya Jongkok Dengan Metode Pembelajara Modifikasi Alat Pada Siswa Kelas IV Di SD Negeri 1 Gading Rejo Prengsewu Tahun Pelajaran 20112012” ❾❿❾ l ❾ h ❿❾ l ❾ m r ❾ n g ❻❾ m ❼ m ❼ n u h i ➂ ❾ l ❾ h ➂ ❾ tu sy ❾ r ❾ t u n tu k ➄ ❼➃ ➉❾ p ❾ i ❾ n g ❼ l ❾ r ➀ ❾ rj ❾ ➃❾ ❷❼➃❿❺❿ ❺❻❾ n ❿ ❺ ➌ n i ➍ ❼ rsit ❾ s ➎ ❾ m p u n g ⑧ ➏ ❾ l ❾ m ❻ ❼ ➂ ❼ m ➄❾ t ❾ n in i ➄ ❼ n u lis m ❼ n g ❸➉❾ p k ❾ n t ❼ rim ❾ ❻❾ sih ❻ ❼ ➄ ❾❿❾ ➐ ➑ ⑧ ➒ ❾➄ ❾ k ➏ r ⑧ ➓ i ⑧ ➒ u j ❾ n g ➊ ❾ h m ❾ n , ➔ ⑧ ➀ i ➂ ❼ l ❾ k u ➏❼ ❻ ❾ n →➣ I ❷ ➌ n i ➍❼ ⑩ ➂ ❺ t ❾ s ➎ ❾ m p u n g ⑧ ↔ ⑧ ➒ ❾➄ ❾ k ➏ r ➂ ⑧ ➒ ❾ ❽❾ r ❸ ❿ ❿❺ n , ➔ ⑧ ❷ ❿ ➂ ❼ l ❾ k u ➣ ❼ t ❸❾ ↕ u r ❸ ➂ ❾ n Ilm u ❷ en d id ik a ➃ ⑧ ➙ ⑧ ➒ ❾➄ ❾❻ ➏ ⑩ ➂ ⑧ ➀❸➋❺ st ❺❾ ➃➛ ❾ ➜ ➀ ⑧ ❷ ❿➜ ➔ ⑧ ➝ r ⑧ ➀❼ ➋❾❻ ❸ ❷❼➞ ❶ ❺ ➞ ❶ ❺ ➃ ➇ y ❾ ➃ ➇ t ❼ ➋❾ ❽ ➞❼➞ ❶ ❼ ⑩ ❺❻ ❾ ➃ ❶ ❺ ➞ ❶ ❺ ➃ ➇ ❾ ➃➜ ➄ ❼➃ ➇ ❾ ⑩ ❾ ❽❾ ➃ ❿❾ ➃ ➞➈ ➛ ❺ ➍ ❾➂ ❺ ➂ ❼ ⑩ t ❾ ❻ ❼ ➄ ❼ ⑩ ➉❾ y ❾❾ ➃ ❻ ❼ ➄❾❿ ❾ ➄ ❼➃ ❸ ➋❺ s ➟ ⑧ ➒ ❾➄ ❾❻ ➏ ⑩ ➂ ⑧ Wiyono, M.Pd. selaku Pembahas atau penguji utama. 5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi. 6. Segenap dosen dan karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan kelancaran dalam urusan administrasi. 7. Kepala SD Negeri 1 Gading Rejo Prengsewu yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas V Tahun Pelajaran 20112012. 8. Siswa-siswi kelas IV SD Negeri 1 Gading Rejo Prengsewu Tahun Pelajaran 20112012, terima kasih atas waktu dan kerjasamanya. 9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 S1 Dalam jabatan, ayo sukseskan program S1 secepatnya. Semangat. 10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini. Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin. Wasalamualaikum Wr. Wb. Bandar Lampung, Juli 2012 Penulis Joko Purnomo ➠ ➡ ➢➤ ➥➦➧➨ ➩➫ ➩ ➧➥ ➧ ➡ ➫ ➭➯ ➭➲ ➳ ➵➸ ➭➺➭➻➼ ➽ ➭➾ ➭➸ ➭➚ Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu kebutuhan setiap manusia dalam proses kehidupannya. Untuk memenuhi kebutuhan pendidikan tersebut, sekolah merupakan salah satu wadah yang berfungsi untuk mengembangkan dan meningkatkan pribadi seseorang agar menjadi sosok manusia yang beriman, cerdas, disiplin, terampil serta bertangggung jawab secara jasmani maupun rohani yang dibentuk melalui proses belajar mengajar. Hal tersebut dapat diperoleh oleh seseorang melalui proses pembelajaran Pendidikan Jasmani. Pendidikan Jasmani merupakan suatu aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani yang disalurkan melalui suatu proses pembelajaran, dengan mengembangkan ketrampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif dan kecerdasan emosi. Tujuan yang ingin dicapai ialah bemacam-macam mencakup pengembangan individu secara menyeluruh, yaitu aspek jasmani, aspek mental, emosional, sosial dan spiritual. Hal tersebut bertujuan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat. Oleh karena itu, setiap tujuan-tujuan pembelajaran dalam Pendidikan Jasmani telah disusun dalam sustu program pembelajaran yang terdiri dari berbagai macam cabang olahraga, seperti bola basket, bulu tangkis, senam, atletik, aktivitas aquatik renang bahkan aktivitas luar kelas ➪➶ ➹ door. Salah satu materi pendidikan jasmani adalah atletik, materi yang diajarkan terdiri dari nomor jalan, lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor pada atletik tersebut memerlukan teknik dan gerakan yang benar dan irama yang tepat, sehingga gaya yang digunakan dapat dilakukan secara aman, efisien dan efektif. Dalam cabang olahraga atletik terdapat beberapa nomor yaitu lari, lompat, lempar. Nomor lompat terdiri dari lompat jauh, lompat tinggi, lompat galah dan lompat jangkit. Lompat jauh gaya jongkok merupakan salah satu gaya dalam lompat jauh yang diajarkan bagi tingkat pemula, karena gaya jongkok tersebut memiliki tingkat kompleksitas yang rendah dibandingkan dengan gaya dalam lompat jauh yang lainnya. Meskipun pelaksanaan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok dinilai cukup mudah dan pelaksanaannya cukup sederhana untuk dikuasai, namun dari keseluruhan jumlah siswa yang duduk di bangku kelas IV Di SD Negeri 1 Gading Rejo Prengsewu Tahun Pelajaran 20112012 bagi siswa kelas IV keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok dinilai cukup sulit untuk dikuasai. Berdasarkan kenyataan yang terjadi di lapangan selama ± 8 tahun penulis mengajar di sekolah tersebut, masih ditemui beberapa siswa yang kurang senang dan kurang suka ketika guru menyampaikan materi atletik khususnya lompat jauh, terlebih lagi setelah melihat sarana dan prasarana yang digunakan merupakan alat pembelajaran yang sesungguhnya anak akan merasa bosan dan enggan untuk mengikuti proses pembelajarannya dan lain sebagainya dengan alasan tidak bisa ataupun takut. Selain itu, bagi siswa kelas IV di sekolah tersebut, materi pembelajaran lompat jauh gaya jongkok merupakan materi yang dinilai sulit untuk dikuasai, terutama pada saat melakukan tahap sikap menolak siswa merasa sulit menempatkan kaki secara tepat pada papan tolakan sehingga siswa sering melakukan sikap menolak dengan posisi kaki melebihi papan tolakan, kemudian saat tahap melayang di udara, sebagian siswa tidak meluruskan kedua kaki mereka ke depan melainkan masih ditekuk ke bawah dan pada saat tahap mendarat masih banyak siswa yang melakukan pendaratan dengan menggunakan satu kaki untuk bertumpu, selain itu posisi mendarat mereka pun tidak jongkok melainkan pada posisi badan tegak. Sejauh ini hal tersebut menyebabkan hasil pembelajaran siswa pada materi gerak dasar lompat jauh gaya jongkok masih jauh dari hasil yang diharapkan. Hal ini diketahui dari hasil penilaian yang dilakukan oleh guru ternyata masih banyak siswa yang belum mampu mencapai nilai KKM yang telah ditentukan, yaitu ≥ 68. Berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan penulis saat proses pembelajaran lompat jauh gaya jongkok, hanya diperoleh hasil ketuntasan belajar sebesar 17, artinya hanya terdapat 5 siswa yang dikatakan tuntas dalam pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok. Dilihat dari permasalahan yang terjadi di sekolah tersebut, penulis berfikir bahwa pembelajaran atletik merupakan kombinasi antara kegembiraan gerak dan tantangan tugas gerak yang dekat dengan pengalaman nyata. Dengan demikian guru harus dapat memanfaatkan penggunaan alat pembelajaran untuk memotivasi siswa melakukan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok dengan memberikan materi yang merangsang dalam pembelajaran, yaitu menggunakan modifikasi alat berupa penggunaan keset, kardus, papan tolakan box dengan ukuran lebih lebar, bola yang diletakkan di tempat pendaratan dan matrass. Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka penulis bermaksud mengadakan Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Gading Rejo Prengsewu dengan judul Upaya Meningkatkan Keterampilan Gerak Dasar Lompat Jauh Gaya Jongkok Dengan Metode Pembelajaran Modifikasi Alat Pada Siswa Kelas IV Di SD Negeri 1 Gading Rejo Prengsewu Tahun Pelajaran 20112012 ➘➴ ➷ ➬➮➱ t ✃❐✃❒❮ ❰ ✃ Ï❮ ❰ ❮ Ð ❮ Ñ Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Rendahnya hasil belajar siswa dalam keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok secara keseluruhan, yaitu dari sikap tolakan, saat melayang di udara dan sikap mendarat. 2. Kurangnya pemahaman siswa dalam melakukan keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok. ÒÓ Ô u Õ us Ö × ØÖ Ù Ö ÚÖ Û Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah melalui metode pembelajaran modifikasi alat berupa keset, kardus dan matrass dapat memperbaiki dan meningkatkan hasil pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas IV Di SD Negeri 1 Gading Rejo Prengsewu Tahun Pelajaran 20112012? 2. Apakah melalui metode pembelajaran modifikasi alat berupa papan tolakan box yang berukuran lebih lebar, matrass dan bola yang diletakkan di tempat pendaratan dapat memperbaiki dan meningkatkan hasil pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas IV Di SD Negeri 1 Gading Rejo Prengsewu Tahun Pelajaran 20112012? Ü Ó Ô u Ö × Ý Þ ß × Ý à u á âã × ã Ú äß Ö × Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah : 1. Ruang lingkup obyek penelitian adalah siswa kelas IV di SD Negeri 1 Gading Rejo Prengsewu Tahun Pelajaran 20112012. 2. Ruang lingkup subyek penelitian adalah siswa kelas IV di SD Negeri 1 Gading Rejo Prengsewu Tahun Pelajaran 20112012. 3. Ruang lingkup tempat penelitian adalah SSD Negeri 1 Gading Rejo Prengsewu. 4. Ruang lingkup ilmu dalam penelitian adalah upaya meningkatkan hasil belajar keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok dengan metode pembeajaran modifikasi alat berupa penggunaan keset, kardus, papan tolakan box dengan ukuran lebih lebar, bola yang diletakkan di tempat pendaratan dan matrass. åæ ç èé è ê ë ìíëíîïð ï ê ë Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui peningkatan hasil belajar keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok dengan metode pembelajaran modifikasi alat pada siswa kelas IV Di SD Negeri 1 Gading Rejo Prengsewu Tahun Pelajaran 20112012. 2. Meningkatkan hasil belajar keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok dengan metode pembelajaran modifikasi alat pada siswa kelas IV Di SD Negeri 1 Gading Rejo Prengsewu Tahun Pelajaran 20112012. ñ æ òê ë óê ê ð ìíëíîïðï ê ë Manfaat penelitian yang diharapkan oleh penulis adalah sebagai berikut : 1. Bagi siswa Dalam upaya meningkatkan hasil pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok dapat dilakukan dengan menggunakan metode serta alat pembelajaran yang tepat dan menyenangkan sehingga hasil pembelajaan dapat diperbaiki, seperti melalui metode pembelajaran modifikasi alat. 2. Bagi guru Pendidikan Jasmani Sebagai sumbangan pemikiran bagi guru Pendidikan Jasmani dalam menentukan metode dan model atau pendekatan yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga tercapailah keberhasilan pembelajaran. 3. Bagi Peneliti Dapat mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok. 4. Bagi Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Sebagai salah satu sumber informasi dan sumbangan pemikiran untuk kemajuan program studi pendidikan jasmani dan kesehatan. ô ô õ ö ÷ø ô ÷ù ú ûüý A ö A A õ ú þ n ÿ ÿ k ✁✂ ø ✁✄ ☎ ✁✂ ✆✝✞✟ ✠ ✟ ✠ ✡ ☛✞ ☞ ☛ ✌ ✍ ☛✞ ✠ ✍ ✝ ✎✏ ✑ ☛ ✡ ☛✞ ✌ ☛ ✒ ☛ ✓ ✌ ☛ ✔ ✏ ✍ ☛ ✔ ☛ ✑ ✝ ✒ ☛ ☞ ☛ ✎ ☛✞ ✟ ☛ ✒ ☛ ✍ ✡ ✏ ✎ ✠ ✡ ✏✒✏ ✍ ✟ ✠ ✌ ✝ ✡ ✕ ✒ ☛ ✓ ✖☛✞✗ ✘ ✝ ✎ ✕ ✎ ✝☛✞ ✔ ☛ ✌ ✠ ✑ ☛ ✟ ☛ ✑ ✝ ✒ ☛ ✡ ✌ ☛✞ ☛☛✞ ✍ ✠ ✌ ✠ ✑ ✝✞✟ ✠ ✟ ✠ ✡ ☛✞ ✍ ✝ ✒ ☛ ✒✏ ✠ ☛ ✡ ✔ ✠ ✙ ✠ ✔ ☛ ✌ ☞ ☛ ✌ ✍ ☛✞ ✠ ✟ ☛✞ ✑ ✝ ✍✘ ✠☛ ✌ ☛☛✞ ✑ ✎ ✠ ✒ ☛ ✡ ✏ ✓ ✠ ✟ ✏ ✑ ✌ ✝ ✓ ☛ ✔ ✌ ✝ ✓ ☛ ✎ ✠ hari. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani adalah membantu peserta didik untuk kesegaran jasmani dan kesehatan melalui pengenalan dan penanaman sikap positif serta kemampuan gerak dasar dan berbagai aktivitas jasmani Depdikbud,1990:1. Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak serta nilai-nilai dan sikap positif bagi setiap warga negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Syaripudin, Mahadi, 1993:4 Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani yang lebih diutamakan adalah pemahaman tentang karakteristik pertumbuhan dan perkembangan yang professional dari domain belajar yaitu psikomotor, kognitif, dan afektif. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Jasmani merupakan salah satu media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai sikap-mental-emosional-spiritual-sosial, dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang. ✚ ✛ ✚ ✜ l ✢ ✣✢ ✤ ✥ ✢ ✦ ✧ ✜ m ★ ✜ l ✢ ✣✢ ✤ ✢✦ Belajar merupakan sustu proses perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik, yang proses perubahan tersebut salah satunya melalui sekolah- sekolah yang ada di lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, secara alami anak didik juga menjadi aktif karena adanya motivasi dan didukung oleh bermacam kebutuhan. Anak didik dipandang sebagai organisme yang mempunyai potensi untuk berkembang dan tugas guru adalah membimbing dan menyediakan kondisi agar anak didik dapat mengembangkan bakat dan potensinya, keadaan ini dapat menjadikan siswa lebih aktif dan kreatif. Menurut Soepartono 2001 : 2 mengungkapkan bahwa belajar merupakan aktifitas yang menimbulkan perubahan yang relatif permanen sebagai akibat dari upaya-upaya yang dilakukannya. Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan individu yang belajar, baik actual maupun potensial Noehi,Nasution,1994:2. Adapun ciri kegiatan disebut belajar adalah sebagai berikut: 1. Perubahan itu pada dasarnya berubah didapatkan kemampuan baru,yang berlaku yang relatif lama. 2. Perubahan itu terjadi karena usaha Belajar adalah sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara individu dengan lingkungan. Tingkah laku ini mencangkup pengetahuan, keterampilan dan sikap. Berdasarkan pendapat tersebut jelas bahwa belajar merupakan sustu proses perubahan tingkah laku kearah yang lebihy baik, yang proses perubahan tersebut salah satunya melalui sekolah-sekolah yang ada dilingkungan masyarakat. Sedangkan menurut Oemar Hamalik 2003:57, mengatakan bahwa pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan,dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Sudjana 1989:7 memberikan batasan pembelajaran sebagai berikut : Kegiatan pembelajaran adalah pelaksanaan proses belajar mengajar, yakni sesuatu proses penterjemahan dan mentransformasikan nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum kepada para siswa melalui interaksi belajar mengajar di sekolahan . Menurut Slameto 1995: 92 untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif diperlukan syarat-syarat sebagai berikut : 1. Belajar secara aktif, baik mental dan fisik. 2. Guru harus mempergunakan banyak metode pada waktu mengajar. Variasi metode mengakibatkan penyajian bahan pelajaran lebih menarik perhatian dan mudah diterima siswa. 3. Mendiagnosis faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar. Dengan demikian diharapkan pengajaran remedial akan meningkatkan efektifitas proses pembelajaran. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah serangkaian proses interaksi dan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang untuk menghasilkan suatu pengalaman sehingga terjadinya suatu perubahan tingkah laku seseorang dari yang tidak tahu menjadi tahu ataupun dari yang tidak bisa menjadi bisa. ✩✪ ✫✬ t ✭ ✮ ✬ ✯✬ ✰ ✱✬✲✳ ✴ ✳ ✵✳ ✶ Metode pembelajaran merupakan sebuah rencana yang dimanfaatkan untuk merancang pengajaran Husdarta, 2000:35. Isi yang terkandung di dalam metode pembelajaran adalah berupa strategi pengajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan instruksional. Sebagai contoh strategi pengajaran yang biasa guru terapkan pada saat proses belajar mengajar adalah manajemen kelas, pengelompokan siswa, dan penggunaan alat bantu pengajaran. Metode pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan belajar, yang dirancang berdasarkan proses analisis yang diarahkan pada implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di depan kelas. Jadi metode pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu cara, rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi peserta didik, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran atau setting lainnya. ✷✸ ✹✺ l ✻ ✼✻ ✽ ✾✺ r ✻ ✿ Belajar gerak adalah sebagai tingkah laku atau perubahan kecakapan yang mampu bertahan dalam jangka waktu tertentu, dan bukan berasal dari proses pertumbuhan. Belajar gerak adalah belajar yang diwujudkan melalui respon respon atau muskular, yang pada umumnya diekspedisikan dalam gerak tubuh atau bagian tubuh. Selain itu, belajar gerak adalah serangkaian proses yang berkaitan dengan latihan atau pembekalan pengalaman yang menyebabkan timbulnya perubahan menetap dalam keterampilan, dalam Sugiyanto,dkk 2004:19. Aspek-aspek yang dipelajari di dalam belajar gerak adalah pola-pola gerak mempelajari gerakan olahraga, seorang atlet berusaha untuk mengerti gerakan yang dipelajari kemudian apa yang dimengerti itu dikomandokan kepada otot-otot tubuh untuk mewujudkan dalam gerakan tubuh secara keseluruhan atau hanya sebagian sesuai dengan pola gerakan yang dipelajari. Menurut Schmid dalam Lutan 1988: 102 Belajar motorik adalah seperangkat proses yang bertalian dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan kearah perubahan permanen dalam perilaku gerak. Dalam proses untuk menyempurnakan suatu hasil belajar gerak untuk menjadi suatu keterampilan gerak yang baik, menurut Fitts dan Posner 1967 dalam Lutan 1998: 156 berlangsung dalam tiga tahapan yaitu : a Tahap Kognitif, b Tahap Fiksasi, dan c Tahap Otomatis. ❀ ❁ ❂❃ ❄ ❃ ❅ ❆❇❈ ❉❊❋ ❊ ● Merupakan tahap awal dalam belajar gerak keterampilan motorik. Dalam tahap ini peserta didik harus memahami mengenai hakikat kegiatan yang akan dilakukan. Peserta didik harus memperoleh gambaran yang jelas baik secara verbal maupun visual mengenai tugas gerakan atau model teknik yang akan dipelajari agar dapat membuat rencana pelaksanaan yang tepat. ❍ ❁ ❂❃ ❄ ❃ ❅ ■ ❊ k ❏ ❃ ❏ ❊ Pada tahap ini, pengembangan keterampilan dilakukan peserta didik melalui tahap praktik secara teratur agar perubahan perilaku gerak menjadi permanen. Selama latihan, peserta didik membutuhkan semangat dan umpan balik untuk mengetahui apa yang dilakukan itu benar atau salah. Lebih penting lagi peserta didik dapat mengkoreksi kesalahan. Pola gerakan sudah sampai pada taraf merangkaikan urutan-urutan gerakan yang didapatkan secara keseluruhan dan harus dilakukan secara berulang-ulang sehingga penguasaan terhadap gerakan akan semakin meningkat.

3. Tahap Otomatis

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN METODE PEMBELAJARAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 2 BANYUMAS PRENGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 3 45

PENINGKATKAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DI UDARA DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT SISWA KELAS V SDN 9 BANDUNG BARU PRENGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012

1 9 42

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN METODE PEMBELAJARAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 1 GADINGREJO PRENGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 43

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN METODE PEMBELAJARAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 1 GADINGREJOPRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 29 36

PENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 1 SUMBER MULYO, KECAMATAN SUMBEREJO, KABUPATEN TANGGAMUS T.P 2011/2012

0 6 13

PENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 1 SUMBER MULYO, KECAMATAN SUMBEREJO, KABUPATEN TANGGAMUS T.P 2011/2012

0 3 16

PENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 1 SUMBER MULYO, KECAMATAN SUMBEREJO, KABUPATEN TANGGAMUS T.P 2011/2012

1 4 27

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA SCHNEPPER DENGAN METODE PEMBELAJARAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IVB DI SD NEGERI 4 SAWAH LAMA, KEC.T.KARANG TIMUR BANDAR LAMPUNG T.P. 2012/2013

0 2 48

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN METODE PEMBELAJARAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 2 BANYUMAS PRENGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 9 45

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR MENENDANG BOLADENGAN KAKI BAGIAN DALAM DENGAN MODIFIKASI ALAT SISWA KELAS V SDN 2 BANYUWANGI PRENGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 4 40