Jenis Data PERSEPSI MASYARAKAT KOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP KEBIJAKAN WALIKOTA TENTANG PEMBERLAKUAN BUS RAPID TRANSIT (BRT)

dengan para pengusaha angkutan umum di Kota Bandar Lampung atas undangan dan inisiatif walikota. Pertemuan tersebut digagas dengan tujuan menggugah pengusaha angkutan di Kota Bandar Lampung untuk turut berperan aktif membantu pembangunan kota Bandar Lampung dalam bidang angkutan umum. Selain pembentukan Trans Bandar Lampung, hasil pertemuan tersebut berlanjut dengan dibuatnya kesepakatan bersama dalam bentuk Memorandum of Understanding MoU antara Pemerintah Kota Bandar Lampung dengan PT. Trans Bandar Lampung untuk pengoperasian Trans Bandar Lampung pada Desember 2011. Dalam MoU tersebut diatur kewajiban dan hak dari Pemerintah Kota Bandar Lampung sebagai regulator maupun PT. Trans Bandar Lampung sebagai operator. BRT Trans Bandar Lampung ini dioperasikan oleh swasta mutlak dan merupakan yang pertama di Indonesia,” tambahnya. Walaupun sempat ada resistensi dari supir angkutan kota angkot di Kota Bandar Lampung. Hal tersebut adalah sesuatu yang wajar, dan biasa dihadapi oleh Bus Rapid Transit BRT di kota lain. Dalam perjalanannya kemudian dapat diredam. Angkot masih diperkenankan beroperasi di trayeknya. Salah satu strategi jangka panjang Pemerintah Kota, melalui Dinas Perhubungan untuk pengembangan BRT Trans Bandar Lampung kedepannya, adalah masa izin operasi trayek angkot tersebut tidak akan diperpanjang setelah habis masa berlakunya, sehingga nantinya yang beroperasi di dalam kota adalah Trans Bandar Lampung, dan angkot-angkot tersebut akan difungsikan dengan sebagai pengumpan feeder Trans Bandar Lampung. Trans Bandar Lampung memiliki mesin armada yaitu mitsubishi FE 83BC 110PS, mitsubishi FE 84G 136PS dan Hino FB 130, sedangkan untuk karoseri menggunakan Karoseri Rahayu Santosa Vania, Rahayu Sentosa Virago, Trisakti, dan New Armada Magneto.

B. Trayek BRT Bandar Lampung

Berawal dari armada yang hanya sejumlah 40 unit bus murni dibeli konsorsium dan melayani dua koridor, yaitu: trayek Rajabasa –Sukaraja dan trayek KORPRI– Sukaraja, Trans Bandar Lampung hingga saat ini, telah memiliki armada sebanyak 250 unit bus dan melayani tujuh koridor di seputar kota Bandar Lampung, meliputi : 1. Koridor 1 : Rajabasa – Sukaraja 2. Koridor 2 : Korpri – Sukaraja 3. Koridor 3 : Kemiling – Sukaraja 4. Koridor 4 : Ir. Sutami – Tanjung Karang 5. Koridor 5 : Panjang – Citra Garden 6. Koridor 6 : Rajabasa – Citra Garden 7. Koridor 7 : Rajabasa – Panjang Saat ini PT. Trans Bandar Lampung, operator Trans Bandar Lampung, berkantor di salah satu bangunan rumah toko ruko terdiri dari bangunan tiga lantai yang berlokasi di depan gerbang masuk Terminal Rajabasa. Walaupun masih sederhana dan berstatus masih menyewa, suasana kantor tersebut pada pagi hari cukup menggambarkan suasana kerja yang mencerminkan semangat kerja tinggi dari para karyawannya. Padahal ketika tim redaksi berkunjung, masih terhitung sangat