Sejarah Singkat BRT Bandar Lampung

Tanjung Karang - Ir. Sutami Ke Ir. Sutami: Tanjung Karang - Jl. Raden Intan - Tugu Adipura - Jl. Jend. Sudirman - Lampu Merah Satelit - Jl. Gajah Mada - Jl. P. Antasari - Perempatan Kalibalok - Jl. Tirtayasa - Pertigaan Ir Sutami-Tirtayasa. Ke Tanjung Karang: Pertigaan Ir Sutami-Tirtayasa - Jl. Tritayasa - Perempatan Kalibalok - Jl. P. Antasari - Jl. Gajah Mada - Lampu Merah Satelit - Jl. Jend. Sudirman - Tugu Adipura - Jl. Ahmad Yani - Tugu Pengantin Sai Batin - Jl. Kartini - Jl. Kotaraja - Tanjung Karang. Citra Garden - Panjang Ke Panjang Citra Garden - Jl. Setiabudi - Jl. Basuki Rahmat - Jl. Dr. Warsito - Jl. Slt. Hasannudin - Jl. Yos Sudarso - Pelabuhan Panjang - Jl. Teluk Ambon - Jl. Soekarno Hatta - Simpang Baruna - Jl. Yos Sudarso - Jl. Bahari - Panjang. Ke Citra Garden Panjang - Jl. Bahari - Jl. Yos Sudarso - Simpang Baruna - Jl. Soekarno Hatta - Jl. Teluk Ambon - Pelabuhan Panjang - Jl. Yos Sudarso - Jl. Laks. Malahayati - Gudang Garam - Jl. R.E. Martadinata - Jl. Setiabudi - Citra Garden. Citra Garden - Rajabasa Ke Rajabasa Citra Garden - Jl. Setiabudi - Jl. Basuki Rahmat - Jl. P. Emir. M. Noer - Jl. Cut Nyak Dien - Jl. KH Agus Salim - Jl. Raden Imba Kesuma Ratu - Jl. Tengku Cik Ditiro - Kemling - Jl. Pramuka - Jl. ZA Pagar Alam - Rajabasa. Ke Citra Garden Rajabasa - Jl. ZA Pagar Alam - Jl. Pramuka - Kemiling - Jl. Tengku Cik Ditiro - Jl. Raden Imba Kesuma Ratu - Jl. KH Agus Salim - Jl. Cut Nyak Dien - Jl. P. Emir. M. Noer - Jl. Basuki Rahmat - Jl. Dr. Warsito - Jl. Slt. Hasannudin - Jl. Laks. Malahayati - Jl. R.E. Martadinata - Jl. Setiabudi - Citra Garden. Rajabasa - Panjang Menyusuri Jl. Soekarno Hatta. Sumber: PT Trans Bandarlampung PT TBL Tahun 2013 Sedangkan trayek rencana BRT Bandar Lampung sebagai perluasan trayek dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Rencana Koridor dan Rute BRT Bandar Lampung Koridor Rute Tanjung Karang - Bandara Radin Inten II Ke Bandara: Tanjung Karang - Jl. Teuku Umar - Jl. ZA Pagar Alam - Jalan Lintas Sumatera Hajimena - Bandara. Ke Tanjung Karang: Bandara - Jalan Lintas Sumatera Hajimena - Jl. ZA Pagar Alam - Jl. Teuku Umar - Tanjung Karang. Sumber: PT Trans Bandarlampung PT TBL Tahun 2013 C. Fasilitas Pendukung BRT Bandar Lampung Fasilitas Pendukung BRT Bandar Lampung adalah sebagai berikut: 1. Interior Bus Interior Bus Trans Bandar Lampung semuanya memiliki Air Conditioner, musik, kursi berhadap-hadapan sepetti BRT pada umumnya, dan gantungan pemegang untuk penumpang berdiri. 2. Halte Halte BRT ini berada di jalan-jalan yang dilintasi Trans Bandar Lampung dan direncanakan akan ada 62 halte yang dibangun, namun pembangunan halte ini belum selesai seluruhnya. Halte ini memiliki tinggi yang sama dengan pintu masuk yang berada di tengah-tengah bus. 3. Jalan Jalur Khusus Trans Bandar Lampung sejatinya memiliki jalur tersendiri seperti halnya Trans Jakarta, namun belum semua jalan-jalan protokol memadai lebarnya untuk membuat jalur tersebut, jadi sementara jalur khusus BRT ini baru berada di jalan yang lebar atau berjalur dua. 4. Perangkat Keselamatan BRT ini memiliki unsur perangkat keselamatan wajib kendaraan umum seperti pintu darurat di sisi kanan bus, martil pemecah kaca, pintu di atap bus. Sumber: PT Trans Bandarlampung PT TBL Tahun 2013

D. Kendala-Kendala yang Dihadapi BRT Bandar Lampung

Beberapa kendala yang dihadapi oleh BRT Bandar Lampung adalah sebagai berikut: 1. Aspek Perencanaan Pembangunan BRT Trans Bandar Lampung ini lebih dalam perencanaan. Pembuatan jalur koridor tidak didasarkan pada hasil kajian akademis, tapi lebih kepada kekuasaan bahwa di jalur tersebut telah beroperasi moda angkutan umum sebelumnya dan pernah memiliki demand besar sebelum kemudian demand tersebut pindah ke sepeda motor. Akibat tidak didasarkan pada kajian tersebut, maka sejak enam bulan beroperasi, Trans Bandar Lampung belum memiliki jumlah penumpang yang signifikan. Load factor nya masih di bawah 30. Lemahnya aspek perencanaan itu juga terlihat dari minimnya prasarana. Sudah enam bulan beroperasi, tapi sampai sekarang Trans Bandar Lampung baru memiliki dua halte yang sudah jadi. Akibatnya, sampai sekarang penumpang masih turun di sembarang tempat, padahal konstruksi armadanya tinggi, sehingga naik turun tidak melalui pintu samping seperti yang terjadi pada BRT pada umumnya, tapi melalui pintu depan samping sopir yang lebih pendek. Meskipun prasarana belum lengkap, tapi pada Mei 2012 ditargetkan telah siap 500 bus. Ini