B. Jenis Pakan dan Cara Makan
Pada stadia benih, ikan lele merupakan pemakan plankton. Khususnya plankton hewani. Sebagai pakan untuk benih dapat digunakan campuran pakan
alami dan buatan dengan perbandingan 1 : 1 Cholik et al, 2005. Menurut Prihatman 2000, ikan lele bersifat noktural, yaitu aktif bergerak mencari
makanan pada malam hari. Sedangkan pada siang hari, ikan lele lebih banyak berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Oleh sebab itu, pemberian
pakan pada pemeliharaan lele sebaiknya lebih banyak pada malam hari. Di alam ikan lele memijah pada musim penghujan Andrianto et al, 2005.
Ikan lele mempunyai organ insang tambahan yang memungkinkan ikan ini dapat mengambil oksigen pernafasannya dari udara di luar air, karena itu ikan lele
dapat bertahan hidup di perairan yang hanya mengandung sedikit oksigen. Ikan lele lebih senang berada di perairan yang banyak tumbuh pakan alami untuk
makanannya Lukito, 2002. Selain pakan alami, untuk rnempercepat pertumbuhan, lele perlu diberi pakan
tambahan berupa pelet. Jumlah pakan yang diberikan sebanyak 2-5 per hari dari berat total benih yang tebar dengan frekuensi pemberian pakan 3-4 kali per hari
Khairuman, 2002. Menurut penelitian Meisza 2003 diketahui bahwa cacing sutera Tubifex mempunyai kandungan protein relatif tinggi yaitu 52,49. Selain
itu Tubifex lebih mudah dicerna dalam usus ikan, yaitu antara 1,5-2 jam, sedangkan Chrinomus dan Daphnia mencapai 24 jam.
C. Pertumbuhan
Menurut Mudjiman 2000, pertumbuhan didefinisikan sebagai perubahan ikan dalam berat, ukuran, maupun volume seiring dengan berubahnya waktu.
Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan ikan itu sendiri seperti umur,
dan sifat genetik ikan yang meliputi keturunan, kemampuan untuk memanfaatkan makanan dan ketahanan terhadap penyakit. Faktor eksternal merupakan faktor
yang berkaitan dengan lingkungan tempat hidup ikan yang meliputi sifat fisika dan kimia air, ruang gerak dan ketersediaan makanan dari segi kualitas dan
kuantitas. Ketersediaan pakan dan oksigen sangat penting bagi ikan untuk kelangsungan
pertumbuhannya. Bahan buangan metabolik akan juga mengganggu pertumbuhan ikan, konsentrasi dan pengaruh dari faktor-faktor tersebut dapat dipengaruhi oleh
tingkat kepadatan ikan. Pada kondisi kepadatan ikan yang tinggi, ketersediaan pakan dan oksigen bagi ikan akan berkurang, sedangkan bahan buangan
metabolik ikan tinggi. Jika faktor-faktor tersebut dapat dikendalikan maka peningkatan kepadatan akan mungkin dilakukan tanpa menurunkan laju
pertumbuhan ikan Hepher, 1978. Menurut Helver dan Hardy 2002 dalam Witjaksono 2009, ikan Chanel catfish tumbuh maksimal pada pemberian pakan
dengan kadar protein 24-26 protein pakan dengan cara memberi pakan sebanyak pakan yang harus diberikan.
D. Kelangsungan Hidup