Lembar Check List PENYAKIT
TANDA DAN GEJALA
AMPUTASI FRAKTUR DISLOKASI
Nyeri
Adanya perasaan tidak nyaman
Buntung
-
Keterbatasan fisik
4. Pertanyaan-pertanyaan penting
a. Mengapa klien mengalami multiple fraktur? b. Mengapa klien merasakan nyeri yang hebat pada lokasi bekas operasi?
5. Jawaban pertanyaan penting
a. Multiple fraktur terjadi karena fragmen tulang keluar menembus kulit dan menjadi luka terbuka serta peradangan yang dapat memungkinkan
infeksi, keluarnya darah dapat mempercepat perkembangan bakteri. Tertaruknya segmen karena kejang otot pada area fraktursehingga
disposisi tulang. Multiple fraktur dapat disebabkan oleh pukulan langsung, gaya meremuk, gerakan punter mendadak, dan bahkan
kontraksi otot ekstrim. Meskipun tulang patah jaringan disekitarny akan terpengaruh mengakibatkan edema jaringan lunak, perdarahan ke
otot dan sendi kerusakan saraf dan kerusakan pembuluh darah. Kamus keperawatan, 2013
b. Adanya bahaya kerusakan jaringan. Pengalaman sensoris pada nyeri disebabkan oleh stimulus noksius yang diperantarai oleh sistem
sensorik nosiseptif. Sistem ini berjalan mulai dari perifer melalui medulla spinalis, batang otak, thalamus dan korteks serebri. Apabila
telah terjadi kerusakan jaringan, maka sistem nosiseptif akan bergeser fungsinya dari fungsi protektif menjadi fungsi yang membantu
perbaikan jaringan. Anonim, 2011. PDF multiple fraktur
6. Tujuan Pembelajaran Selanjutnya
a. Jelaskan komplikasi yang dapat timbul setelah melakukan tindakan amputasi ?
b. Jelaskan terapi-terapi yang dapat mengatasi nyeri setelah post operasi ?
7. Informasi Tambahan a. Pengaruh Pemberian GUIDED IMAGERY Terhadap Nyeri Pada Pasien
Post Operasi Fraktur
8. Klarifikasi Informasi
a. GUIDED IMAGERY merupakan kegiatan klien membuat suatu bayangan yang menyenangkan, dan mengosentrasikan diri pada bayangan tersebut
serta berangsung-angsur membesarkan diri dari perhatian terhadap nyeri Tamsuri, 2006
Terapi ini dapat menurunkan nyeri karena didalamnya terdapat unsur terapi yang berfungsi untuk relaksasi atau untuk tujuan proses
penyembuhan. Melalui guided imagery klien akan terbantu untuk mengalihkan perhatian dari nyeri yang dirasakan dengan membayangkan
hal-hal yang menyenangkan. Hal ini sehingga secara bertahap dapat menurunkan presepsi klien terhadap nyeri yang dirasakan.
Kegiatan penerapan teknik guided imagery oleh peneliti dilakukan ada pasien post pasien fraktur pada hari ke-2 setelah operasi. Teknik
guided imagery dilakukan selama 10 menit dan sebanyak 2 kali sehari. Selama 2 hari. Langkah-langkah penerapan guided imagery dilakukan
dengan memerintahkan klien untuk menutup mata dan membayangkan atau menggambarkan hal yang menyenangkan. Membimbing klien untuk
menggambarkan bayangannya tanyakan tentang suara, cahaya, benda yang tampak, dan bau-bauan yang terbayangkan. Selanjutnya minta klien untuk
menggambarkan dengan lebih rinci. Hal ini mengalihkan konsentrasi klien ada imajinasinya dan perlahan-lahan menurunkan dan membebaskan
dirinya dari rasa nyeri. Susana et all, 2007 menyebutkan imagery therapist membimbing klien untuk merasakan atau visualisasi dengan
tujuan relaksasi dan penyembuhan. Terapi ini sangat baik untuk menajemen sakit dan gejala fisik akibat masalah psikologis.
9. Analisa dan Sintesis