Analisa dan Sintesis Laporan Diskusi KLASIFIKASI

9. Analisa dan Sintesis

Dari hasil penelitian membuktikan ada pengaruh yang signifikan dengan pemberian guided imagery terhadap nyeri pada pasien post operasi fraktur. Keberhasilan terapi yang dilakukan karena adanya penerapan guided imagery bejjalan dengan baik dan dilakukan sesuai dengan petunjuk pelaksana. Keberhasilan juga didukung oleh sikap kooperatif pasien ang mengikuti bimbingan perawat dengan baik. Hubungan jurnal dengan kasus yaitu dimana jurnal ini membahas tentang terapi yang bisa menurunkan nyeri pada pasien post operasi sedangkan pada kasus ini Tn. Am mengeluh nyeri hebat pada daerah lokasi bekas operasi, dengan melihat adanya terapi guided imagery bisa kita berikan pada Tn. Am dengan menurunkan rasa nyerinya.

10. Laporan Diskusi

Terlampir KONSEP MEDIS 1. DEFINISI Amputasi beasal dari kata “Amputare” yang kurang lebih diartikan “Pancung”. Amputasi dapat diartikan sebagai tindakan memisahkn bagian tubuh sebagian atau seluruh bagian ektremitas. Tindakan ini merupakan tindakan yang dilakukan dalam kondisi pilihan terakhir manakala masalah organ yang terjadi pada ektremitas sudah tidak mungkin dapat diperbaiki dengan menggunakan tehnik lain, atau manakala kondisi organ dapat membahayakan keselamatan tubuh klien secara utuh atau merusak organ tubuh yang lain seperti dapat menimbulkan komplikasi infeksi. Daryadi, 2012 Amputasi adalah pengangkatan organ yang berada di luar tubuh misal paha dan embel – embel tubuh misal ekor, baik sebagian maupun keseluruhan.

2. KLASIFIKASI

Berdasarkan Pelaksanaan Amputasi, Dibedakan Menjadi : a Amputasi SelektifTerencana Amputasi Jenis Ini Dilakukan Pada Penyakit Yang Terdiagnosis Dan Mendapat Penanganan Yang Baik Serta Terpantau Secara Terus- Menerus. Amputasi Dilakukan Sebagai Salah Satu Tindakan Alternatif Terakhi b Amputasi Akibat Trauma Merupakan Amputasi Yang Terjadi Sebagai Akibat Trauma Dan Tidak Direncanakan. Kegiatan Tim Kesehatan Adalah Memperbaiki Kondisi Lokasi Amputasi Serta Memperbaiki Kondisi Umum Klien. c Amputasi Darurat Kegiatan Amputasi Dilakukan Secara Darurat Oleh Tim Kesehatan. Biasanya Merupakan Tindakan Yang Memerlukan Kerja Yang Cepat Seperti Pada Trauma Dengan Patah Tulang Multiple Dan KerusakanKehilangan Kulit Yang Luas. Tingkatan Amputasi 1 Ekstremitas atas Amputasi pada ekstremitas atas dapat mengenai tangan kanan atau kiri. Hal ini berkaitan dengan aktivitas sehari-hari seperti makan, minum, mandi, berpakaian dan aktivitas yang lainnya yang melibatkan tangan. 2 Ekstremitas bawah Amputasi pada ekstremitas ini dapat mengenai semua atau sebagian dari jari-jari kaki yang menimbulkan seminimal mungkin kemampuannya. Adapun amputasi yang sering terjadi pada ekstremitas ini dibagi menjadi dua letak amputasi yaitu : - Amputasi dibawah lutut below knee amputation. Ada 2 metode pada amputasi jenis ini yaitu amputasi pada nonischemic limb dan inschemic limb. - Amputasi diatas lutut. Amputasi ini memegang angka penyembuhan tertinggi pada pasien dengan penyakit vaskuler perifer. 3 Nekrosis. Pada keadaan nekrosis biasanya dilakukan dulu terapi konservatif, bila tidak berhasil dilakukan reamputasi dengan level yang lebih tinggi. 4 Kontraktur. Kontraktur sendi dapat dicegah dengan mengatur letak stump amputasi serta melakukan latihan sedini mungkin. Terjadinya kontraktur sendi karena sendi terlalu lama diistirahatkan atau tidak di gerakkan. 5 Neuroma. Terjadi pada ujung-ujung saraf yang dipotong terlalu rendah sehingga melengket dengan kulit ujung stump. Hal ini dapat dicegah dengan memotong saraf lebih proximal dari stump sehingga tertanam di dalam otot. 6 Phantom sensation. Hampir selalu terjadi dimana penderita merasakan masih utuhnya ekstremitas tersebut disertai rasa nyeri. Hal ini dapat diatasi dengan obat-obatan, stimulasi terhadap saraf dan juga dengan cara kombinasi.

3. ETIOLOGI